Summary

This document provides lecture notes or slides on Diphyllobothrium latum (fish tapeworm). It covers topics such as its characteristics including habitat, morphology, life cycle, and diagnosis. It details its prevalence in various regions.

Full Transcript

ETIK DAN MORAL KEDOKTERAN “Non Scholae sed vitae discimus” Belajar bukan semata untuk pengetahuan, tetapi terutama untuk kehidupan (UKWMS) Dalam bahasa popular , makna keutamaan pendidikan adalah Pembentukan Kepribadian atau jati diri agar mampu meng-internalisasikan nilai...

ETIK DAN MORAL KEDOKTERAN “Non Scholae sed vitae discimus” Belajar bukan semata untuk pengetahuan, tetapi terutama untuk kehidupan (UKWMS) Dalam bahasa popular , makna keutamaan pendidikan adalah Pembentukan Kepribadian atau jati diri agar mampu meng-internalisasikan nilai-nilai dan mampu berusaha agar dapat bertindak sesuai dengan NILAI-NILAI tersebut. Nilai-nilai tersebut adalah: 1. ETIK dan Moral 2. KEMANUSIAAN 3. Profesionalisme 4. Kehormatan diri sebagai Dokter Per Primum Non Nocere Pertama-tama jangan merugikan pasien (HIPPOCRATES 460 – 370 Sm) Nilai Keutamaan UKWMS : PeKA (Peduli, Komit, Antusias) DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran UKWMS DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM Fish tapeworm : cacing pita ikan Penyakit : difilobotriasis Penyebaran Geografik : Amerika, Eropa, dan Afrika (Madagaskar) HABITAT DAN MORFOLOGI Cacing dewasa : usus halus (ileum) manusia, anjing, kucing, serigala, hewan pemakan ikan lainnya. Cacing dewasa: – Panjang sampai 10 meter. Tubuh -> segmen2 wrn kelabu kekuningan, bgn tgh tubuh wrn gelap -> uterus penuh berisi telur. – Skolek : seperti sendok, pyg 2-3mm, lebar bgn dorsal, celah kedua -> bgn ventral. Pada skoleks tdk didapatkan rostelum maupun kait. HABITAT DAN MORFOLOGI _ Leher : ukurannya kecil, tdk bersegmen, jauh lebih panjang ukurannya daripd skoleks. – Proglotid - Segmen yg btknya lebar, jlh 3000-4000 buah, Lubang uterus di bagian tengah proglotid Mempunyai lubang uterus Uterus panjang berkelok-kelok membentuk roset. CACING DEWASA Diphyllobotrium latum PANJANG : 3 - 10 m PROGLOTID : LEBAR >PANJANG JML : 3000 - 4000 SKOLEKS Diphyllobothrium latum BENTUK: SEPERTI SENDOK ALAT ISAP : SEPERTI CELAH 2 BH HABITAT DAN MORFOLOGI Telur : – Berukuran 70x45 mikron – Mempunyai operkulum pada salah satu ujungnya dan terdapat tonjolan kecil (knob) diujung lainnya. – Berbentuk lonjong, wrn coklat – Menetas dalam air -> larva -> 3 stadium larva : 1. korasidium 2. prosercoid 3. plerosercoid DAUR HIDUP Daur hidup cacing ini : satu hospes definitif dan dua hospes perantara. Hospes definitif : manusia Hospes reservoir : anjing atau kucing Dalam usus halus manusia -> 13 thn Hospes perantara pertama adalah siklops jenis crustacea, hospes perantara kedua adalah ikan. Daur hidup D. latum DAUR HIDUP Telur cacing keluar bersama tinja ->air->telur akan terbentuk larva korasidium menetas dlm air -> dimakan siklops ->3 minggu dlm tubuh siklops korasidium akan berubah menjadi larva proserkoid -> larva pleroserkoid yg infektif utk manusia, anjing, kucing -> dalam usus hospes definitif pleroserkoid akan menjadi cacing dewasa. TELUR Diphyllobothrium latum TELUR : 45-70μ PUNYA OPERKULUM TAK ADA HEK EMBRIO Morfologi D. latum Cara infeksi : makan ikan mentah yang mengandung larva pleroserkoid Patologi dan gejala klinis Tidak menimbulkan gejala berat Cacing di permukaan usus halus menimbulkan anemia makrositer Bila jumlah cacing besar 🡪 obstruksi usus PROGNOSIS DAN EPIDEMIOLOGI. Prognosis baik walaupun anemia berat -> cacing keluar anemia sembuh.. Penyakit ini diindonesia tidak ditemukan. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN. Obat pilihan : niklosamid, prazikuantel dan atabrin -> cacing. Anemia pernisiosa -> vit B12 dan asam folat.. Dosis niklosamid utk dewasa : 2 gram dosis tunggal (4tab) dikunyah sekaligus setelah makan.. Dosis niklosamid utk anak2 : 0,5 gram utk bb < 10kg, utk jaga lingkungan agar perairan tdk tercemar oleh tinja manusia.. Ikan yg dimakan hrs dimasak dgn baik.. Anjing dan kucing didaerah endemis jgn diberi makan ikan mentah. SPARGANOSIS Diphyllobothrium (Spirometra) mansoni Sparganosis ialah penyakit yang ditimbul-kan oleh adanya larva pleroserkoid dalam jaringan tubuh manusia (otot dan fascia). Penyebab : Diphyllobothrium binatang 🡪 Diphyllobothrium (Spirometra) mansoni. Hospes definitif : anjing, kucing dll. Manusia -> hospes perantara kedua bila mengandung pleroserkoid (sparganum). Epidemiologi. >>>>> Asia Timur, Asia Tenggara, Jepang, Indo Cina, Afrika, Eropa, Amerika Utara-Selatan, dan Indonesia Sparganosis Life Cycle Hospes perantara I : Cyclops Hospes Perantara II : katak dan ular Manusia juga sebagai hospes perantara II (hospes paratenik) bila mengandung sparganum. Scolex Cara Infeksi Manusia menderita sparganosis karena : 1. Minum air yang mengandung Cyclops yang infektif. 2. Makan kodok, ular atau binatang pengerat yang mengandung pleroserkoid. 3. Mempergunakan daging katak & ular yang infektif sebagai obat Patologi dan Gejala klinis Larva >>>>>> di seluruh tubuh, terutama mata, juga di kulit, jaringan otot, thorax, abdomen, paha, inguinal dan dada bagian dalam. Dapat menyebar ke seluruh jaringan Larva yg rusak >>> peradangan lokal >>> nekrosis Perentangan & pengerutan larva >> peradangan dan edema jaringan sekitarnya >>> nyeri. Penderita >>> sakit lokal, urtikaria raksasa (giant urticaria) hilang timbul secara periodik, edema & kemerahan >>> disertai dgn menggigil, demam & hipereosinofilia Pada bola mata (sering >>> di Asia Tenggara 🡪 konjungtivitis disertai bengkak dengan lakrimasi dan ptosis. Diagnosis - menemukan larva pada lesi – Identifikasi dgn binatang percobaan Pengobatan : pembedahan dan pengangkatan larva Upaya pencegahan : Khususnya di daerah endemik air yang digunakan sebagai sumber air minum perlu dimasak & disaring Daging Hospes perantara dimasak dengan sempurna Menghilangkan kebiasaan menggunakan daging kodok/ular sebagai bahan obat.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser