1a. Prolog GB SJ 2025 HUMAN SECURITY DIPLOMACY PDF

Document Details

PanoramicHeliotrope3102

Uploaded by PanoramicHeliotrope3102

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Sidik Jatmika

Tags

human security diplomacy international relations peace and conflict political science

Summary

This document is a draft of a speech by Prof. Dr. Sidik Jatmika, which includes notes on human security diplomacy, international relations, and the school of thought regarding human security.

Full Transcript

C:\\Users\\hp\\Desktop\\SJ Top Tampan.jpg **Naskah Orasi Ilmiah** **Guru Besar** Prof. Dr. Sidik Jatmika, M.Si. **MUHAMMADIYAH SCHOOL OF THOUGHT :** **Diplomasi Keamanan Manusia sebagai elaborasi kajian Hubungan Internasional perspektif Islam dan Keindonesiaan** **yang moderat, berkemakmuran s...

C:\\Users\\hp\\Desktop\\SJ Top Tampan.jpg **Naskah Orasi Ilmiah** **Guru Besar** Prof. Dr. Sidik Jatmika, M.Si. **MUHAMMADIYAH SCHOOL OF THOUGHT :** **Diplomasi Keamanan Manusia sebagai elaborasi kajian Hubungan Internasional perspektif Islam dan Keindonesiaan** **yang moderat, berkemakmuran serta berkeadilan** Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam ranting Ilmu Keamanan Manusia Disampaikan pada Pengukuhan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tanggal..................2025 Oleh: Prof. Dr. Sidik Jatmika, MSi Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati, Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rektor, Wakil Rektor, Sekretaris, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ketua, Sekretaris, dan anggota Senat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ketua, Sekretaris, dan anggota Dewan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pimpinan Fakultas, Kepala Program Studi di lingkungan UMY Dosen Prodi S1 Hubungan Internasional dan S2 Hubungan Internasional Program Magister UMY Segenap Civitas akademika Hadirin dan tamu undangan yang berbahagia Alhamdulillahirobbil 'alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita semua bisa hadir di ruangan ini dalam keadaan sehat wal afiat. Selanjutnya, pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya untuk menyampaikan orasi berjudul **"MUHAMMADIYAH SCHOOL OF THOUGHT : Diplomasi Keamanan Manusia sebagai elaborasi kajian Hubungan Internasional perspektif Islam dan Keindonesiaan yang moderat, berkemakmuran serta berkeadilan."**[^1^](#fn1){#fnref1.footnote-ref} Ilmu Hubungan Internasional (*International Relations*); sejak awal kelahirannya pada 1919 memiliki bakat bawaan sebagai sebuah '*hybrid-studies'* (kajian-hibrida), hasil kolaborasi interdisiplin ( *interdisciplinary*) berbagai ilmu, yaitu Ilmu Perang, Diplomasi, Perdagangan Internasional, Hukum Internasional, dan sebagainya. (Jackson & Sorensen, 2005). Termasuk berkolaborasi dengan ilmu Antropologi, yang menggambarkan dinamika perilaku politik manusia sebagai binatang berpolitik (*zoon politicon*). Kajian seni perang, berangkat dari mitologi Yunani Kuno dan Romawi Kuno, seperti : Kuda Troya, Achilles (Heel), Odiseus & Penelope, Armageddon, Banyak Jalan Menuju Roma, dan sebagainya. Kajian awal Hubungan Internasioal juga diperkaya oleh kajian Psikologi Konflik, Perang dan Perdamaian sebagaimana tercermin pada memoar surat menyurat antara ilmuwan fisika Albert Einstein dengan ilmuwan psikoanalisis Sigmund Freud (Nathan & Nurden, 1960).. Hadirin yang berbahagia, Era pasca Perang Dingin (1990-an) ditandai dengan menguatnya fenomena Diplomasi Keamanan Manusia (Human Security Diplomacy) sebagai perjumpaan intra-disiplin HI, Diplomasi dengan Keamanan Manusia. **Diplomasi** adalah praktik memengaruhi keputusan dan perilaku pemerintah asing atau organisasi antar pemerintah melalui [dialog](https://id.wikipedia.org/wiki/Dialog), [negosiasi](https://id.wikipedia.org/wiki/Negosiasi), dan cara non-kekerasan lainnya (Britannica, 2019).  Praktisinya disebut  **Diplomat** (Peter Barston, 2006). Sedangkan, Keamanan Manusia (*Human Security*) adalah kebijakan global yang peduli Minoritas yaitu kelompok rentan secara social-politik (Indrawan Jatmika & Jatmika, 2022). Hal itu antara lain ditandai dengan hadirnya kebijakan PBB (UNDP) berupa Millennium Development Goals (MDGs, 2000-2015), dan Sustainable Development Goals (MDGs, 2015-2030). Isu keamanan manusia (human security) antara lain berupa: (1) Keamanan ekonomi, (2). Keamanan pangan, (3). Keamanan kesehatan, (4). Keamanan lingkungan, (5). Keamanan pribadi, (6). Keamanan masyarakat,(7). Keamanan politik.  Hadirin yang saya muliakan, Menguatnya isu Keamanan Manusia dan Diplomasi Keamanan Manusia pada awal abad ke-21 ini, dalam perkembangannya berimplikasi terhadap kajian Filsafat Ilmu, Teori dan Metodologi Hubungan Internasional secara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. **Ontologi, m**erupakan bagian dari metafisika yang membahas tentang hakikat atau wujud asli dari sesuatu. Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ontos yang berarti "ada", dan logos yang artinya "ilmu". **Epistemologi, m**erupakan teori pengetahuan yang membahas tentang cara mendapatkan pengetahuan, struktur, metode, dan validitas pengetahuan. Kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu *episteme* yang berarti pengetahuan, dan logos yang berarti ilmu. **Aksiologi, m**erupakan kajian tentang nilai ilmu pengetahuan, atau yang juga disebut dengan istilah hakikat nilai. Aksiologi membahas tentang cara-cara yang berbeda dimana sesuatu hal dapat baik atau buruk. Kata aksiologi berasal dari kata Yunani *axios* (nilai) dan *logos* (teori). Ketiga pilar tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut: Ontologi adalah kata kunci "apa; Epistemologi adalah kata kunci "bagaimana, Aksiologi adalah kata kunci "manfaatnya".  Secara ontologi, menguatnya isu Keamanan Manusia dan Diplomasi Keamanan Manusia pada awal abad ke-21 merupakan hasil kritik terhadap Kajian dan Praktik Hubungan Internasional yang sejak lahir 1919 hingga akhir abad ke-20, larut dalam aliran besar (mainstream) yang pro-kekuatan dominan (Rezim Global, Rezim Nasional, Pemenang Perang, MNC/TNC), antara lain: 1. Terlampau realis, dimana dunia politik diibaratkan rimba raya yang memiliki hukum alam 'siapa kuat, dialah yang menang' 2. Terlampau mengacu pada ketentuan Kaum Kolonialis sebagai kelompok dominan yang mendiktekan berbagai symbol politik pada kawasan jajahan dan kawasan lainnya. Misalnya, Spanyol dan Portugal yang dominan di abad ke 16 hingga abad ke-17. Inggris dan Perancis di abad 18 hingga abad ke-19. Amerika Serikat yang dominan di abad ke-20. 3. Terlampau Western Centric (Orientalis) secara budaya, sebagai kelanjutan dari kaum penjajah yang mayoritas berasal dari bumi belahan Barat. 4. Terlampau Northern-Centric, secara ekonomi Negara Ekonomi Maju terletak di Sisi Belahan Utara Dunia; sehingga mereka dapat memaksakan gagasan dan praktik ekonomi global, terutama terhadap kawasan negara-negara di Belahan Selatan Dunia yang lemah secara kemampuan ekonomi. 5. Terlampau Westphalian-Centric, secara pelaku (*actor*) didominasi oleh negara-bangsa (*nation-state*). Semua ciri (1,2,3,4,5) tersebut di atas dapat kita sebut sebagai "Gulliver Centric"[^2^](#fn2){#fnref2.footnote-ref}, yang secara perspektif didominasi pendekatan realis yang cenderung mementingkan aspek keamanan tradisional yang militeristik serta mengutamakan kepentingan Kekuatan Dominan. Penting digarisbawahi bahwa Keamanan Manusia beserta kerentanan yang menyertai kelompok Minoritas tatkala berhadapan dengan kelompok dominan yang disebabkan oleh prasangka social atau gender. Isu ini senantiasa berkembang dari waktu ke waktu, lebih dari sekedar isu perempuan dan politik ataupun isu LGBT (Indrawan Jatmika & Jatmika, 2022), antara lain: yaitu: a. Minoritas Etnik (suku) dan ras (warna kulit) b. Minoritas Agama, baik dalam sesame (intra); pemeluk agama; maupun antar (ekstra) pemeluk agama c. Minoritas jenis kelamin (perempuan, LBGT-Q ) d. Minoritas social -- ekonomi (kasta; kawasan terpencil, terdepan, terluar) e. Minoritas difable (tuna daksa; tuna netra; tuna rungu; keterbatasan kesehatan, kecerdasan, kejiwaan, dan sebagainya) f. First Nation / Indigenous People (penduduk asli) g. Minoritas korban bencana alam (gempa, banjir, kekeringan, kebakaran, taifun, dan sebagainya) h. Bencana kemanusiaan (Megaproyek, Konflik Sosial, Perang) Hadirin yang berbahagia, Implikasi secara ontologi lainnya, adalah pada pengembangan taksonomi (rumpun keilmuan) HI sebagai bagian dari rumpun ilmu social sebagaimana ditetapkan oleh UNESCO dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud) Nomor 154 Tahun 2014, yang membagi 6 (enam) rumpun keilmuan, yaitu (1). Rumpun Ilmu Agama; (2). Rumpun Ilmu Humaniora; (3). Rumpun Ilmu Sosial; (4). Rumpun Ilmu Alam; (5). Rumpun Ilmu Formal; dan (6) Rumpun Ilmu Terapan.  Rumpun Ilmu Sosial, salah satu anggotanya adalah Cabang Ilmu Hubungan Internasional, yang di Prodi HI UMY 2024, terdiri dari 20 ranting ilmu (Sugito, 2024), antara lain: **Ranting Kepakaran Isu Hubungan Internasional (Pra 1990)** 1.Politik Internasional. 2. Politik Luar Negeri. 3. Perang dan Damai. 4. Organisasi Internasional.5. Diplomasi. 6.Keamanan Global. 7. Hukum Internasional. 8. Ekonomi Politik Internasional. 9. Globalisasi. 10. Terorisme Internasional. 11.Teori Hubungan Internasional 12.Studi Kawasan. 13. Pemikiran Politik dan Sistem Idiologi **Ranting Kepakaran Isu Global (Pasca 1990)** Gender dan Hak Asasi Manusia Politik Lingkungan Global Gerakan Sosial Transnasional Perbatasan dan Migrasi Internasional Kejahatan Transnasional Keamanan Manusia Para Diplomasi & City Network Religion Research in International Relations 1.Politik Luar Negeri 2.Politik Internasional 3.Keamanan Internasional 4.Ekonomi Politik Internasional 5.Gender dan Hak Asasi Manusia ------------------------------------------ ---------------------------------- ----------------------------------------- ---------------------------------------- -------------------------------- 7\. Hukum Internasional 8.Resolusi Konflik 9.Gerakan Sosial Transnasional 10.Perusahaan Multinasional 11.Organisasi Administrasi Internasional 12.Pemikiran Politik Islam 13.Islam dan Politik Global 14.HI di Asia Tenggara 15.Kejahatan Transnasional 16.Politik Lingkungan Global 17.Para Diplomasi & City Network 18.Perbatasan dan Migrasi Internasional 19\. Diplomasi dan Politik Luar Negeri 20.Diplomasi Budaya ### Gambar dan Tabel 1 Posisi cabang HI beserta dan ranting ilmu HI UMY 2024 Hadirin yang berbahagia, Kajian Hubungan Internasional memiliki peluang untuk mempertajam keilmuannya dengan melakukan kolaborasi (Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary) sebagaimana disampaikan Archontia Monakelli "Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary: What is the difference and why is it important?" (Monakelli, 2022) pada ilustrasi pada Gambar 2. ![Stember (1991, p.5) described hierarchy of intradisciplinary, cross-disciplinary, multidisciplinary, interdisciplinary, and transdisciplinary research presented as a ladder](media/image2.jpeg)Disciplinarities, including definitions of disciplinary area, intradisciplinary, crossdisciplinary, interdisciplinary, multidisciplinary, transdisciplinary research and practice in architecture, engineering and social science - author\'s own adapted from Stember (1991, p.4) Gambar 2. Ilustrasi Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary: What is the difference. Photo by [Volodymyr Hryshchenko](https://unsplash.com/@lunarts?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText) on [Unsplash](https://unsplash.com/?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText), diagram adapted from Stember (1991, p.5) 1. **Intradisciplinary** *(working within a single discipline, bidang kajian tunggal),* dapat berupa monodicipline (satu kajian saja, sebagaimana sebagaian besar kajian HI di tingkat sarjana S1); atau mengacu pada perjumpaan antar ranting ilmu dalam disiplin yang sama. Misal pada Cabang Ilmu HI, ranting ilmu Diplomasi berkolaborasi dengan ranting ilmu Keamanan manusia, sehingga muncul intradisiplin Diplomasi Keamanan Manusia. 2. **Crossdisciplinary** (perjumpaan lintas satu rumpun / bidang kajian), mengacu pada pandangan satu disiplin ilmu dari perspektif disiplin ilmu lainnya. Misalnya membahas isu Hubungan Internasional dengan meminjam pendekatan Sosiologi (Sosiologi Hubungan Internasional). Atau sebaliknya, Ilmu Sosiologi meminjam pendekatan HI untuk menjelaskan fenomena sosiologi. Misalnya penjelasan mengenai banyaknya kematian para migran Afrika yang mencoba melintasi Laut Mediterania menuju Italia, Eropa. Hal itu antara lain terjadi karena Pemerintah Italia beserta negara Eropa lainnya menerapkan Teori Kedaulatan untuk mencegah masuknya imigran ilegal. 3. **Multidisciplinary** (perjumpaan berbagai bidang kajian serumpun),[^3^](#fn3){#fnref3.footnote-ref} pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan dan terpadu. Misal ilmuwan HI bekerjasama dengan beberapa ilmuwan rumpun Ilmu Ilmu Sosial (IIS, Sosiologi, Komunikasi, Sosiologi, Administrasi, dan sebagainya) membahas kampanye pemerintah Indonesia mengenai pembangunan Ibukota Nusantara (IKN). 4. **Interdisciplinary** (perjumpaan berbagai bidang kajian baik masih dari satu rumpun ilmu maupun beda rumpun atau fakultas). Misal kajian HI, adalah gabungan dari ilmu Sejarah, Seni Perang, Diplomasi, Perdagangan, Hukum Internasional, Psikologi, Antropologi. Pengkaji HI membahas Diplomasi Kesehatan dalam penanganan Pandemi Covid-19, bersama Sosiologi, Teknologi dan Kedokteran. Pengkaji HI mengupas isu Food Security melalui proyek Food Estate di Merauke Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, berkolaborasi dengan Pengkaji Pertanian, Gizi, Kesehatan. Kajian Politik Lingkungan Global merupakan kolaborasi multidisiplin HI dengan rumpun ilmu alam (Biologi, Lingkungan, Geografi, Kesehatan dan sebagainya). 5. "**Transdisciplinary**" adalah trans (perjumpaan lintas rumpun ilmu menghasilkan kajian baru, *hibryd study* ) adalah gabungan berbagai kajian berbeda rumpun ilmu dan menghasilkan keilmuan baru yang berbeda dari bagian dispilin penyusunnya (Prentice, 1990).[^4^](#fn4){#fnref4.footnote-ref} Religious and Cross-Cultural Studies adalah Kajian di Pascasarja S-2 dan S-3 UGM, yang merupakan kajian Ilmu Baru hasil kombinasi Hubungan Internasional, Sosiologi, Agama, Filsafat, Fisika, Farmasi, Kedokteran, dan sebagainya. (Calon) Prodi S-3 Doktor HI UMY dapat menawarkan kajian "New Islamic" Transnational Social Movement, yaitu gerakan Islam Lintas Negara yang bercorak Moderat (*Wasathiyah*) berkemajuan, berkemakmuran dan berkeadilan sebagai tandingan terhadap "Old Islamic Transnational Movement" yang digambarkan sebagai radikal, teroris, anti toleransi, dll. Kajian baru ini, secara teoritik, dapat dihasillkan oleh perjumpaan transdisiplin kajian Hubungan Internasional berkolaborasi lintas prodi bersama berbagai Prodi yang ada di UMY semisal Ilmu Agama, Pemerintahan, Komunikasi, Hukum, Ekonomi, Teknik, Pertanian, Kedokteran dan sebagainya. Hadirin sekalian yang berbahagia, Saya menyakini bahwa apabila para pengkaji Hubungan Internasional bersedia melakukan 5 langkah Integrasi Keilmuan berupa *Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary;* maka Hubungan Internasional memiilki peluang pengayaan aspek kajian setidaknya bertambah hingga 5 kali dari apa yang sudah ada. Misalnya jika merujuk Tabel Ranting Ilmu Hubungan Internasional UMY 2024 yang berisi 20 aspek, maka Prodi HI UMY memiliki peluang memperluas aspek kajiannya menjadi 20 + (5 x 20 = 100) = 120 aspek sub-ranting ilmu HI. Sebuah loncatan kelimuan yang luar biasa, bukan hanya dari segi ontologi, namun juga epistemologi dan aksiologi untuk melaksanakan Segitiga bidang Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di strata S1, S2 Program Magister dan terutama S3 Program Doktor. Termasuk **untuk meningkatkan sumbangsih para ilmuwan terhadap kemajuan pembanganan bangsa, negara Indonesia dan kemanusian global pada umumnya.** Hadirin yang saya muliakan, Menguatnya isu Keamanan Manusia dan Diplomasi Keamanan Manusia berimplikasi aksiologis praktis bagi pengembangan Keislaman dan Kemuhammadiyahan yang moderat dan berkemakmuran (serta berkeadilan) sebagaimana semangat Teologi Al Maa'un, rintisan KH. Ahmad Dahlan. Al-Maa\'un, Makkiyah ==================== اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ ۝١ ============================================= Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? ============================================ فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ ۝٢ Itulah orang yang menghardik anak yatim وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ ۝٣ dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ ۝٤ Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat, الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ ۝ (yaitu) yang lalai terhadap salatnya, الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ ۝٦ yang berbuat riya, وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَࣖ ۝ dan enggan (memberi) bantuan. (Al Qur'an Surat Al Maaun: 1-7) Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Kauman, Yogyakarta pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H). Saat merayakan usianya ke 111 (1912-2023), setidaknya memiliki pengikut sejumlah 60 juta orang, tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri (Muhammadiyah.or.id, 2024). Muhammadiyah menganjurkan dibukannya keran ijtihad sebagai bentuk penyesuaian detail hukum Islam dengan perkembangan jaman dengan Idiologi mengendepankan Pancasila di bawah Negara Kesatuan Republic Indonesia (NKRI) sebagai mana prinsip *Darul Ahdi wa Syahadah.* Pada tahun 2024, Muhammadiyah memiliki 173 Perguruan Tinggi, 5.345 sekolah/madrasah, 353 Fasilitas Kesehatan, dan sebagainya. Muhamadiyah memiliki kepengurusan Pengurus Wilayah di 38 provinsi, 14.670 Pimpinan Ranting setingkat desa/ kalurahan. Dalam konteks internasionalisasi, Muhammadiyah adalah "new Islamic Transnational Social Movement", ditandai dengan keberadaan 30 Pimpinan Cabang Istimewa Luar Negeri (Warga Negara Indonesia) di 30 negara, Sister Organisasi (Orang Warga Negara Asing) di Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Nigeria, Uganda, Mauritius, Laos, Brunei Darussalam, Lebanon. Muhammadiyah melksanakan misi Kemanusiaan Internasional di Palestina, Filipina, Rohingya-Myanmar, Pakostan, Cox-Bazar-Bangladesh, Maroko, Turki, Nepal, Sudan, Libya, Yordania, Lebanon, dan sebagainya. Muhammadiyah memiliki Amal Usaha di luar negeri seperti Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Muhammadiyah Australia Collage (MAC), TK Aisyiah Busthanul Athfal di Kairo, Mesir, dan sekolah darurat untuk pengungsi Palestina di Lebanon (Muhammadiyah.or.id, 2024). Fakta tersebut di atas, menjadikan Muhammadiyah sebagai role-model gerakan Islam yang moderat (*washatiyah*) yang kokoh secara iman dan amaliyah mahdlah (Rukan Iman, Rukun Islam, dll), namun juga kokoh secara *muammalah* melalui aktivisme ekonomi-produktif (Muhammadiyah Ethic\-\-- sebuah istilah penulis untuk membandingkan argument sosiolog Max Weber mengenai "the Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism" (Weber, 1985). Kondisi itu membawa Muhammadiyah menjadi organisasi modern yang "mandiri", kokoh tak mudah digoyang oleh goncangan dari dalam maupun luar persyarikatan. Walhasil Persyarikatan Muhammadiyah saat melampaui usia 112 tahun (1912 -- 2024), melalui Tanwir di Universitas Muhamadiyah, Kupang, Nusa Tenggara Timur, bertransformasi slogan dari pembawa semangat "Islam moderat berkemajuan" menjadi "Islam moderat berkemakmuran untuk semua". Bahkan fakta bahwa Universitas Muhammadiyah di Kupang NTT dan Papua, mayoritas mahasiswa berasal dari penganut Kristen / Katholik, telah memunculkan varian baru KrisMuha (Kristen Muhammadiyah). Saat ini, penulis bersama Prof. Melvin Alena Jabar (de Lassale University, Manila, Philipina) tengah menulis naskah jurnal *"KrisPi Muha: Kristen Philipina Muhammadiyah, role of a "New" Islamic Transnational Islamic Movement in Indonesian Human Security Diplomacy at the South-Philippinnnes*". Penulis juga tengah melakukan penelitian kolaboratif dengan Dr. Sri Roviana (Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta) berjudul *"The Sun Rises amid The Lotus Tree: Muhammadiyah Budha (MBA) role as a "New" Islamic Transnational Social Movement in Indonesian Human Security Diplomacy in Thailand*". Varian baru Muhammadiyah Budha (MBA) ini juga menghasilkan 3 sub varian ikutan yaitu: MUKA (keluarga Muhammadiyah Ahmad Dahlan), yang mencakup orang-orang Thailand yang memelihara hubungan kekeluargaan (*dzurriyat*) dengan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Misalnya Profesor Winnai Dahlan, Halal Research Center, Chulalongkorn University, Bangkok. Kedua, Muhammadiyah Asli Thailand (MUAT) mengacu pada warga negara asli Thailand yang mendukung cita-cita dakwah Muhammadiyah dan bercita-cita untuk melaksanakannya di Thailand. Misalnya, Dr. Abdul Hafiz Hiley dari Persatuan Muhammadiyah Thailand yang berlokasi di Yala, Thailand Selatan. Ketiga, Muhammadiyah Asli Republik Indonesia (MASRI) merujuk pada masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah, PCIM Thailand. Temuan ini melengkapi berbagai varian yang sudah ada sebelumnya, antara lain: Muhammadiyah NU (MuNU); Kristen Muhammadiyah (KrisMuha); Muhammadiyah--Ikhlas (Mukhlas); Muhammadiyah Rasa Salaf (Mursal); Muhammadiyah Ahmad Dahlan (MUDA); **Kosmopolitan-Muhammadiyah (KosMuha); Muhammadiyah-Nasionalis (Munas); Muhammadiyah Syiah (MuSyi); Marheinis-Muhammadiyah (MarMud); dan sebagainya.**  Penulis, dalam melakukan analisa terhadap fenomena internasionalisasi gerakan Muhammadiyah menggunakan istilah *"New" Islamic Transnational Islamic Movement*, untuk menangkis citra negative (*peyoratif*) yang disampaikan oleh para pengamat Barat (orientalis) yang menyamakan gerakan Islam Transnasional secara sinis dan peyoratif sebagai "radical, fundamental, militan, intoleran, teroris, anti Barat", sebagaimana mereka tujukan kepada Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al Qaeda, Taliban, Houthi, Hizbullah, ISIS, Al Shabab, dan sebagainya. Misalnya, Samuel P. Huntington (1996), *The Clash of Civilisations and The Remaking of World Order*, Simon & Schuster Reckefeler Center, New York, USA, khususnya Chapter 12 "The West. Civilizations, and Civilization", halaman 302-325"; menghakimi bahwa musuh peradaban Barat setelah Perang Dingin (post Soviet Union) adalah Confucianism and Islam. Saya berpandangan bahwa Transnasionalisme gerakan sosial Muhammadiyah yang menebarkan spirit Islam moderat (*wasathiyah*) dan berkemakmuran, jelas berbeda dengan penghakiman atau tipologi peyoratif yang disampaikan kaum orientalis tersebut. Hal itu antara lain tercermin pada berbagai apresiasi postif dalam dan luar negeri terhadap Muhammadiyah antara lain: 1. Profesor Antropologi Boston University USA, Robert W. Hefner (2021) menyatakan "Muhammadiyah adalah Role Model Organisasi Agama paling Sukses di dunia. Kesuksesan Muhammadiyah diantaranya berhasil membawa wajah baru memadukan amalan agamis dengan amal usaha sosial, khsususnya pendidikan Islam modern" (Tajdid Organisasi: Muhammadiyah di Era Perubahan, 2021). Bahkan. Robert Hefner bersama UGM, pernah mengajukan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk meraih Nobel Perdamaian 2019. Meski gagal, Hefner mengaku tidak pernah menyesal untuk memperkenalkan prestasi Muhammadiyah "sebagai role model untuk seluruh dunia, bukan untuk organisasi muslim saja, juga orang lain di luar Islam dan negara lain." 2. Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menerima penghargaan Zayed Award for Human Fraternity atau Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan manusia 2024 dari Uni Emirat Arab (UEA). Penghargaan ini dianggap sebagai "Nobel Perdamaian Asia", menilai Muhammadiyah dan NU memiliki upaya luar biasa dalam mengatasi tantangan sosial yang kompleks, khususnya dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan, toleransi dan kerukunan (Antara News, 2024). Hadirin sekalian yang terhormat, kini tibalah kita pada bagian Penutup untuk menyampaikan beberapa Kesimpulan dan Rekomendasi. 1. Hubungan Internasional, sebagai sebuah kajian, sejak dari awal berdirinya, sudah memiliki warisan bakat genetic sebagai hasil kolaborasi interdisiplin berbagai kajian sebelumnya (Seni Perang, Diplomasi, Perdagangan Internasional, Hukum Internasional). Karena itu, saya menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Program Studi HI UMY ( S1, S2 dan calon Program S3 Doktor), dan juga segenap pengamat dan dosen khususnya yang tergabung pada Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) untuk tidak henti-hentinya menggelorakan semangat mengembirakan kolaborasi "*Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary*" demi pengembangan ranting keilmuan HI. Kita harus yakin bahwa keilmuan HI akan lebih berkembang secara ontologis, epistemologis (teoritik) maupun aksiologis (praktik) dengan bersedia membuka diri meminjam ataupun berkolaborasi dengan ilmu lain, baik ilmu sosial-humaniora maupun juga ilmu alam-eksakta. Tujuannya adalah untuk memperluas kontribusi HI bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan berbagai permasalahan kemanusian nasional serta global". Misalnya, Ilmu Hubungan Internasional berkolaborasi dengan meminjam berbagai pendekatan yang ada pada kajian Sosiologi menghasilkan kajian baru (*hybrid science)* bernama Sosiologi Hubungan Internasional. Kajian ini menekankan pentingnya "*Liliput-Centric*" yang peduli dan berpihak terhadap kelompok Minoritas etnik, agama, jenis kelamin, minoritas sosial -- ekonomi (kasta; kawasan terpencil, terdepan, terluar), minoritas difable, first nation (*indigenous people*), minoritas korban bencana alam maupun bencana kemanusiaan (konflik sosial, perang, megaproyek), dan sebagainya. Kajian keilmuan sebagaimana Teologi Al Maa'un yang digelorakan Muassis Persyarikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, yang sangat menekankan aspek-aksiologi (lebih dari sekedar ontologi dan epistemologi)[^5^](#fn5){#fnref5.footnote-ref} dan berpihak terhadap kaum-lemah (*mustahdafi'en*, minoritas) ini, dapat kita kembangkan sebagai "*Muhammadiyah School of Thought*" (aktivisme Islam moderat, berkemajuan, berkemakmuran dan berkeadilan). Sebuah poros keilmuan untuk membedakan dengan mazhab sebelumnya semisal : English School (realis), Chicago-School (positivis), Depok dan Bulaksumur-School ( keindonesiaan), dan sebagainya. 2. Rekomendasi di atas juga berlaku untuk segenap kajian di lingkungan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk senantiasa menggelorakan "perjumpaan akademik"\-\--sebuah istilah, lebih dari sekedar bertemu fisik\-\-\-- di antara para staf pengajar dan penelitinya. Misalnya, Rektor melalui Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) bersama Badan Penjaminan Mutu (BPM) berkolaborasi dengan Direktur Pascasarja, Dekan serta Kaprodi bertindak sebagai motor penggerak kolaborasi "*Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary*" ini demi pengembangan ranting keilmuan yang ada serta memperkuat sinergi "Segi Tiga bidang Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat" lintas-program studi, lintas fakultas, serta lintas bidang keilmuan lainnya. Hadirin yang berbahagia Meraih jabatan Guru Besar merupakan proses yang panjang disertai dengan faktor keberuntungan. Alhamdulillah. Sebuah proses yang sudah dimulai sejak saya mulai mengabdi sebagai dosen di prodi Hubungan Internasional UMY, 32 tahun yang lalu pada tahun 1993. Meraih jabatan GB tersebut tak akan tercapai tanpa dukungan dari banyak pihak. Maka dari itu, di penghujung orasi ini, izinkan saya dengan segala kerendahan hati untuk menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak. Pertama, terima kasih sebesar besarnya saya haturkan kepada Bapak Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, MSc yang selalu mendorong kami untuk proses pengajuan GB dan segenap pimpinan di universitas yang telah sangat membantu dan memfasilitasi, mulai dari proses usulan hingga pengukuhan Guru Besar ini. Selanjutnya, terima kasih kepada Senat dan seluruh anggota senat UMY yang tanpa dukunganya, tentu tak bisa maju ke level selanjutnya. Kemudian, terima kasih kepada Dekan Pasca Sarjana beserta jajarannya serta Dekan Fisipol beserta jajaranya yang mendukung proses pengajuan GB saya. Selanjutnya, Terima kasih kepada Kepala LPK-SDM dan seluruf staf, yang tanpa mengenal lelah membantu mengurusi urusan adminsitrasi rumit dan melelahkan. Terima kasih kepada Kaprodi dan Sekprodi Jurusan HI UMY, serta Kaprodi dan Sekprodi Jurusan HI Program Magister, beserta segenap tendik yang membantu proses pengumpulan berkas pengajuan GB. Tentunya, terima kasih saya haturkan kepada segenap dosen HI UMY yang selalu kompak dan solid, pertama tama kepada Prof. Dr. Tulus Warsito, Prof. Dr. Bambang Cipto, MSi, Prof. Ali Muhammad, Prof. Dr. Faris al Fadhat, Prof. Dr. Nur Azizah dan segenap dosen HI UMY: Bapak Bambang Wahyu N., M.Si, Drs. Husni Amriyanto, M.Si, Grace Lestariana, M.Si, Siti Muslikhati, MSi, Dr. Sugeng Riyanto, Dr Surwandono, Mutia H. Hussin, M.Si. Dr. Adde Marup W., MA. Arie K. Paksi, Ph.D, Dian Azmawati, MA, Idham Badruzaman, Ph.D. M. Zahrul Anam, M.Si, Dr. Ratih Herningtyas, M. Rofiq Muzakkir, Ph.D, Zain Maulana, Ph.D, Dr. Wahyuni Kartikasari; Dr. Ajeng Puspa Marlinda, Dr. Rafiyoga. Juga kepada segenap tendik Mbak Atik, Mas Waluyo, Mas Rianda, Mas Nurbi dan mbak-mbak staf di prodi HI, Tak lupa ucapan matur nuwun kepada Juminten \[Club Badminton HI\] yang aktif latihan tiap hari Selasa & Jumat dalam rangka "ihtiyar untuk menjaga kewarasan dan mengurangi ke-kenthir-an." Terima kasih kepada semua para sahabat yang telah membantu persiapan acara pengukuhan, mbak Ria dan tim dari BHP serta segenap hadirin yang telah berkenan hadir dan sangat bersabar mendengarkan orasi ini. Terima kasih kepada Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Thailand di Jakarta beserta staf; dan mahasiswa Thailand yang belajar di Indonesia, khususnya Persatuan Mahasiswa Islam Pathani Selatan Thailand (PEMPTI) dimana saya telah menjadi Penasihat selama 32 tahun sejak 1999 hingga kini (2025); dan Pengurus Sister Organisasi Asosiasi Muhammadiyah Thailand pimpinan Dr. Abdul Hafis Hilay. Terima kasih kepada Segenap Rekan kerja di Klinik Pratama Eny; Puskesmas Banguntapan I Bantul, dan Asosiasi Klinik (ASKLIN) Daerah Istimewa Yogyakarta Akhirnya, pidato ini saya persembahkan kepada orang tua saya, Allahuyarham Bapak Dahari Dwijopangarso dan Allahuyarhamah Sriyati Mangunsuharjo. Allahuyarham Bapak Sukarno dan Ibu Murdiyati, Almarhum Bapak Andreas Sumiyadi dan Ibu Mursiti. Kepada istri tercinta dr. Eny Iskawati dan anak-anak tersayang Muhammad Indrawan Jatmika, dr. Selma Mutiara Hani dan cucunda Selena Mutiara Sarasvati Jatmika. Ananda Muhammad Ramadhani Jatmika serta Nayla Syafira Iskawati. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan senantiasa dalam lindungan-Nya. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb References ========== (n.d.).Britannica, E. (2019, July 30). *Diplomacy \| Nature, Purpose, History, & Practice*. Retrieved from Encyclopedia Britannica.Faradiba, N. (2021, September 08). *Urutan Takson yang Terkecil hingga ke Takson yang Terbesar*. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/08/163100623/urutan-takson-yang-terkecil-hingga-ke-takson-yang-terbesar?page=allGilpin, R. (1987). *The Political Economy of International Relations.* Princeton University Press.Indrawan Jatmika, M., & Jatmika, S. (2022). *Minoritas Sebagai Isu Hubungan Internasional.* Yogyakarta: Samudra Biru.Indrayani, I. (2022, Desember 2024). *HI FISIP UNAS.* Retrieved from hi.fisip.unas.ac.id: http://hi.fisip.unas.ac.id/wp-content/uploads/2022/08/Jackson, R., & Sorensen, G. (2005). *Pengantar Hubungan Internasional.* Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Jonathan, S. (1726). *Gulliver Travels.* UK: Every Library Publisher.Mas\'oed, M. (1994). *Negara Kapital dan Demokrasi.* Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Monakelli, A. (2022). \"Inter, Multi, Cross, Trans, & Intra-diciplinary; What is the Difference and Why is It Important?\". *The Social Science Journal*.Muhammadiyah.or.id. (2024, Desember 23). *Muhammadiyah, Gerakan Islam Bercabang dari Sunni (Ahlussunah Wal Jama\'ah)*. Retrieved from Muhammadiyah.or.id.Mumpuni Widarso, Y. (2024, Desember 20). *Diplomasi Islam Wasathiyah.* Pengajian Ibu-Ibu Dosen dan Karyawati UMY, Yogyakarta, Daerah Istimewah Yogyakarta, Indonesia.Nathan, O., & Nurden, H. (1960). \"Einstein on Peace\". *Jurnal Nord Ost*.Nicholson, H. (1954). *The Evolution of Diplomatic.* London.Pandit. (2022). *Perkembangan Peraturan dan Strategi Sepak Bola Modern.* Jakarta: PT. Sarana Karya Nusa.Peter Barston, R. (2006). *Modern Diplomacy.* Pearson Education.R. P., Barston. (2019). *Modern Diplomacy.* New York: Routledge.SL., Roy. (1991). *Diplomasi, Terjemahan Herwanto dan Miraswati.* Jakarta: Rajawali.Sugito. (2024, Desember 23). 25 ranting ilmu Hubungan Internasional. (S. Jatmika, Interviewer)*Tajdid Organisasi: Muhammadiyah di Era Perubahan.* (2021, April 18). Tajdid Organisasi: Muhammadiyah di Era Perubahan, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Indonesia.Weber, M. (1985). *The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism.* Routledge is an imprint of Taylor & Francis. **DAFTAR RIWAYAT HIDUP** Nama : Sidik Jatmika Lahir : Klaten, 3 Mei 1969 Pekerjaan : Staf Pengajar Program Studi Hubungan Internasional, UMY NIK : 19690503199304 163 021 Scopus ID : 572 109 32 171. Orcid http//: 000-002 8068-9682 E-Mail : **Riwayat Pendidikan :** **S-3 Doktor Sosiologi (UGM,2003-2006)** **S-2 Magister Politik (UGM, 1996-1998)** **S-1 Hubungan International (UGM, 1992)\ SMA N 1 Klaten, Jawa Tengah (1984-1987)** **Mata Kuliah Yang Diajar** 1. **Kerjasama Humaniter Internasional (S2 HI Program Magister)** 2. **Media dan Komunikasi Global (S2 HI Program Magister)** 3. **Otonomi Daerah dan Kerjasama Internasional (S2 HI Program Magister)** 4. **Sosiologi Hubungan Internasional** 5. **Hubungan Internasional di Timur Tengah** **Pengajar Tamu (Visiting Professor):** **University of Cebu, Philippinnes (2024)** **Universitas Slamet Riyadi Surakarta (2024)\ Universitas Katholik Parahiyangan Bandung (2023)** **Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur (2022)** **Ateneo de Davao University, Philippinnes (2019)** **Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Davao, Philippinnes** **University Malaysia Sabah (2017)** **Konferensi Internasional :** **Hongkong City University (2020)\ Zhengzhou SIAS International, Henan, People Republic of China (2017)\ Tsukuba Gakuin, Ibaraki, Japan (2016)** **Publikasi Pilihan (Jurnal)** **TAHUN** **JUDUL** **JURNAL** ----------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 2021. "Good Governance of Health Diplomacy: A New Agenda of Politics Studies in Indonesia post Covid-19 ," *Sociology y Technoscience*, Valladodid University, Espanyol, 2021. **Issue** [Vol. 11 No. 2 (2021): Pandemics and its aftermath in Southeast Asia](https://revistas.uva.es/index.php/sociotecno/issue/view/280) 2022. "Caring for Children : The Indonesia Humanitarian Diplomacy to Safeguard Migrant Children Education in Sabah, Malaysia Amid Unfavorable Socio-geographic Realities", DOI:[10.2991/978-2-494069-65-7\_67](http://dx.doi.org/10.2991/978-2-494069-65-7_67). License. [CC BY-NC 4.0](https://www.researchgate.net/deref/https%3A%2F%2Fcreativecommons.org%2Flicenses%2Fby-nc%2F4.0%2F). In book: Proceedings of the International Conference on Sustainable Innovation on Humanities, Education, and Social Sciences (ICOSI-HESS 2022) (pp.851-870). 2022 December 2018 The Indonesian Youth Perception Towards Japan Tsukuba Gakuin University, Japan, Vol. Number 13/ 2018. Call no (NDL) Z71-P910 2022 "Why aceh-Indonesia Conflict Resolution can't be Copy-paste in Bangsamoro- Philippinnes Issue?" *Wimaya, Jurnal Hubungan Internasional*, UPN Veteran Jawa Timur Surabaya. 2022,June 2021 " Food (in) Security Among the Community at the Indonesia-Malaysia Border at Pandemic COVID-19 era: A Human Security Perspective".  *Mandala: Jurnal Ilmu Hubungan Internasional*, *4* (2), 52--83. **Publikasi Pilihan (Buku Ilmiah )** **TAHUN** **JUDUL** **PENERBIT** ----------- ---------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------- 2023 Minoritas Sebagai Isu pada Kajian Hubungan Internasional Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta 2023 **Sosiologi Hubungan Internasional** Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta 2022 Aspek Keamanan Manusia (Human Security) Pada Diplomasi Kesehatan Indonesia Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta 2020 Ideologi Politik, Pemimpin dan Pengikut Setia Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta **Keterlibatan di Persyarikatan Muhammadiyah** Nomor Kartu Anggota Muhammadiyah (KTAM) : 1205 - 69 - 96 - 799291 Anggota Mejelis Informasi dan Kepustakaan PWM DI. Yogyakarta (2008-2012) Merintis Pembentukan Sister Organisation Muhammadiyah Menara (Narathiwat, Thailand Selatan) bersama Phee Sobrie Yunus (Penasihat Persatuan Mahasiswa Islam Pathani di Indonesia, Selatan Thailand) komisariat Bandung, Indonesia (sejak 11 Maret 2023) Pentas wayang dakwah di Pengurus Ranting Istimewa Muhammadiyah-Aisiyah (PRIMA), Kampung Baru, PCIM Kuala Lumpur, Malaysia (1 Januari 2024) Pentas wayang dakwah Masjid "Muhammadiyah" Al Manaar, Kalangan, Baturetno, Banguntapan, Bantul, DIY *mangayu bagyo* (menggembirakan) Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta bertema "DAKWAH KULTURAL: Perluasan Basis Komunitas & Akar Rumput Muhammadiyah" (27 Maret 2024) **Kegiatan Sosial** **Penasihat Persatuan Mahasiswa Islam Pathani Selatan Thailand di Indonesia ( PMPTI, sudah 31 tahun 1993-2024)** **Koordinator Komunitas Persahabatan Indonesia-Thailand (Indonesia Rak Thai, 2022-2025)** **Peserta Konferensi Pemuda se Asia-Pasifik di Bangkok dan Chiangmai Thailand (1993)** **Kegiatan Profesional Lainnya** DIREKTUR UTAMA *CV. Syafira Indra Jaya* ( Apotek dan Klinik Pratama Eny), Banguntapan, Bantul DI. Yogyakarta ( 2016 -2025) ========================================================================================================================== **Pelawak:** Juara Lomba Plesetan Mahasiswa GAMA FAIR UGM 1989 (bersama Dibyo Primus, Deru, Bagus Wisnu) **Penyiar Radio 18 Tahun ( 1989-2007** *)* Universitaria RRI Yogyakarta, *Stringer* BBC London Seksi Indonesia, PTDI Kota Perak,Retjo Buntung, Salma Radio RSI Klaten DALANG WAYANG PANGLING (PANGGUNG KELILING) PROMOSI KESEHATAN & DAKWAH ISLAMIYAH *Ki Dalang Sidik Mangun Carito ( sejak 2023 )* ============================================================================================================================== 1. Staf Kedutaan Besar Thailand, Jakarta (2023) =============================================== 2. pengajar De Lassale Univeristy, Manila, Philippines (2024) ============================================================= 3\. Pengurus Ranting Istimewa Muhammadiyah-Aisiyah (PRIMA), Kampung Baru, PCIM Kuala Lumpur, Malaysia (2024) 4\. Masjid Al Manaar, Kalangan, Baturetno, Banguntapan, Bantul, DIY *mangayu bagyo* (menggembirakan) Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta bertema "DAKWAH KULTURAL : Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah" (2024). ::: {.section.footnotes} ------------------------------------------------------------------------ 1. ::: {#fn1} Tulisan ini merupakan pengembanan dari beberapa kajian sebelumnya antara lain John Rees (2013), "Religion Research in International Relations : A Taxonomy," *Australian Journal of Political Science*, 2013. Vol. 48.No 1, 129-134. Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 431/ KEP/I.0/B2024 mengenai tema Milad ke-112 Muhammadiyah: "Menghadirkan Kemakmuaran untuk Semua"; sekaligus menjadi agenda Sidang Tanwir Muhammadiyah, 4-6 Desember di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang tercermin pada *Suara Muhammadiyah* edisi 22. Tahun ke 109, 16-30 November 2024 bertajuk "Menghadirkan Kemakmuran Untuk Semua"; : Alpha Amirrachman (eds.) (2015), *Islam Berkemajuan untuk Peradaban Dunia, Refeleksi dan Agenda Muhammadiyah ke Depan,* Penerbit Mizan, Bandung.[↩](#fnref1){.footnote-back} ::: 2. ::: {#fn2} Istilah "Gulliver-centrik" dan "Liliput-centric" adalah istilah yang penulis adopsi dari   novel --satire Jonathan Swift (1726), Tokoh utama adalah Gulliver yang saat berlayar, terdampar di pulau entah-berantah yang penduduknya bertubuh jauh lebih kecil Liliput. Karya [fiksi ilmiah](https://www.google.com/search?sca_esv=0f22290b82381d2a&q=&si=ACC90nyvvWro6QmnyY1IfSdgk5wwjB1r8BGd_IWRjXqmKPQqmwkl_lLqvNhte3xJ8SQ77uX8cMICAVU_zMLo7IRxIfoyVmWe5OT4IYzjxBfmBjr20eVD5nQCbjQm8jALeA8QPYS99JlrEKHvR0JecVbrExOgIrY2KvivLo0QtN515H3WwBy5YjR0XbetvslWfZ3w35W9jAW4gkChzBUuC4j0LfZcRGB2YdWiTAH6gfgiFwP5CLCN18X1pBaU9w9vtJCTqsZtJH6V&sa=X&ved=2ahUKEwiM0O7cpLeKAxUJzTgGHS6ZPOoQmxMoA3oECCEQBQ) tersebut ditujukan untuk mengkritik dua hal, yakni mengkritik pemerintahan Inggris kala itu yang semakin korup dan tidak masuk akal dalam menjalankan pemerintahan dan juga mengkritik keranjingan publik teknologi dan ilmu semu. Penulis melalui Pidato Pengukuhan Guru Besar saat ini beserta buku Sidik Jatmika (2021) Sosiologi Hubungan Internasional dan Muhammad Indrawan Jatmika & Sidik Jatmika (2022) Minoritas Sebagai Isu Hubungan Internasional, Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta; memodifikasi fiksi-ilmiah Gulliver (sebagai actor HI yang jauh lebih kuat / Dominan) untuk peduli terhadap kerentanan sosial-Liliput (actor HI lain yang jauh lebih kecil dan rentan secara social-politik / Minoritas). Inilah yang menjadi esensi dari ranting ilmu Keamanan Manusia (Human Security) dan Diplomasi Keamanan Manusia (Human Security Diplomacy) pada kajian ilmu Hubungan Internasional.[↩](#fnref2){.footnote-back} ::: 3. ::: {#fn3} Definisi asli dari **Multidisciplinary** adalah perjumpaan berbagai bidang kajian yang masih serumpun namun dalam kenyataannya kadang digunakan dalam artian lebih luas untuk menyebut semua proses perjumpaan antar ranting ilmu, cabang dan rumpun ilmu.[↩](#fnref3){.footnote-back} ::: 4. [[↩](#fnref4){.footnote-back}]{#fn4} 5. ::: {#fn5} Bandingkan dengan idiom Arab, "*Ilmu tanpa amal, seumpama pohon tidak berbuah*". Atau potongan bait puisi WS. Rendra berjudul "Sajak Sebatang Lisong :.....*apakah artinya berpikir bila terpisah dari masalah kehidupuan?)* [↩](#fnref5){.footnote-back} ::: 6. ::: {#fn6} Dora the Explorer adalah serial animasi pendidikan anak-anak dari Amerika Serikat milik jaringan televisi kabel Nickelodeon dan Treehouse TV. Serial ini dibuat oleh Chris Gifford, Valerie Walsh, Eric Weiner dan Douglas Hansen. **Episode pertama: **14 Agustus 2000.[↩](#fnref6){.footnote-back} ::: :::

Use Quizgecko on...
Browser
Browser