11. BAB IV.docx
Document Details
Uploaded by UnderstandablePeachTree
Tags
Related
- Quantitative Research Methods Part I - Class 7 PDF
- Quantitativo-Qualitativo: Oposição ou Complementaridade? PDF
- Characteristics, Strengths, & Weaknesses of Quantitative Research PDF
- Practical Research 2 (Quarter 1 - Module 1) PDF
- Quantitative Methods PDF Course Pack
- PLN115 Quantitative Methods for Planning Lectures 1 and 2 PDF
Full Transcript
**BAB IV** **HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN** A. **Hasil Penelitian** Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode *ex post facto* dilakukan di MTs Negeri Model Makassar pada bulan januari 2015 antara komitmen pada tugas (*task commitment*) dan prestasi belajar m...
**BAB IV** **HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN** A. **Hasil Penelitian** Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode *ex post facto* dilakukan di MTs Negeri Model Makassar pada bulan januari 2015 antara komitmen pada tugas (*task commitment*) dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII dengan menggunakan sampel sebanyak 70 orang yang terdiri dari 9 kelas. Data penelitian ini di ambil dengan menggunakan angket atau kuesioner serta dokumentasi prestasi belajar (rapor). Berikut ini hasil penelitian yang didapatkan setelah melakukan penelitian. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua yaitu bagaimana *task commitment* siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar dan bagaimana prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu apakah ada pengaruh yang signifikan antara *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Selain itu analisis inferensial juga digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya apakah diterima atau ditolak. 1. **Deskripsi komitmen pada tugas (*task commitment*) siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar** Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 351 orang, diambil 20% dari jumlah siswa keseluruhan sehingga sampel hanya 70 orang dari berbagai kelas, maka penulis dapat mengumpulkan data melalui skala komitmen pada tugas yang diisi oleh siswa yang kemudian diberikan skor pada masing-masing item soal. Skor *task commitment* siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar untuk semua indikator dapat dilihat pada lampiran 3. *Task commitment* terdiri dari beberapa indikator yakni motivasi tinggi, tekun dan ulet, menyelesaikan tugas, dan rasa tanggungjawab. Hal ini akan dijelaskan satu persatu tiap indikator supaya bisa dilihat indikator mana yang paling berpengaruh terhadap *task commitment*. Skor tiap indikator bisa dilihat dilampiran 3. Berikut ini adalah tabel hasil analisis diskriptif pada tiap-tiap indikator pada variabel *task commitment* siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Tabel 4.1 Deskriptif Statistik tiap indikator -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Hasil olahan *SPSS versi 21* menguji indikator yang paling berpengaruh pada *task commitment* dapat dilihat pada lampiran 8. Berdasarkan hasil olahan tiap indikator diperoleh 0,7% pengaruh dari motifasi tinggi, 2,6% pengaruh dari tekun dan ulet, 9% pengaruh dari menyelesaikan tugas dan 6,5% pengaruh dari rasa tanggungjawab. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa indikator yang paling berpengaruh pada *task commitment* adalah menyelesaikan tugas, karena memiliki presentase paling tinggi dari tiap-tiap indikator. Berdasarkan hasil yang telah tersaji di atas, kemudian penulis melakukan analisis terhadap data dari setiap indikator tersebut dengan menggunakan *SPSS versi 21* sehingga didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Komitmen Pada Tugas -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa komitmen pada tugas siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar yang didapatkan memalui instrumen skala menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 158, skor terendah adalah 96, dan rata-rata yang diperoleh adalah 126,47. Berdasarkan tabel diatas selanjutnya menyusun tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Rentang (R) R = Nilai tertinggi -- Nilai terendah = 158 - 96 = 62 b. Banyak kelas interval (k) k = 1 + (3,3) log n = 1 + 3,3 log 70 = 1 + 6,1 = 7,1 (dibulatkan menjadi 7) c. Menentukan interval dengan rumus I = [\$\\frac{R}{k}\$]{.math.inline} = [\$\\frac{62}{7}\$]{.math.inline} = 8,8 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Komitmen Pada Tugas **Nilai** **f~i~** **X~i~** **x~i~^2^** **f~i~. x~i~** **f~i~. x~i~^2^** ------------ ---------- ---------- ------------- ----------------- -------------------- 96-104 4 100 10000 400 40000 105-113 8 109 11881 872 95048 114-122 12 118 13924 1416 167088 123-131 23 127 16129 2921 370967 132-140 11 136 18496 1496 203456 141-149 9 145 21025 1305 189225 150-158 3 154 23716 462 71148 **Jumlah** **70** **8872** **1136932** Berdasarkan uraian di atas maka dapat disusun tabel kategori data komitmen pada tugas siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.4 Kategori data komitmen pada tugas siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar Batas Kategori Interval Frekuensi Presentase Ket. ------------------------------- --------------- ----------- ------------ -------- X \< (µ - 1,0 σ) X \< 113 12 17 % Rendah (µ - 1,0 σ) ≤ X ˂ (µ + 1,0 σ) 113 ≤ X ˂ 140 45 64 % Sedang (µ + 1,0 σ) ≤ X 140 ≤ X 13 19 % Tinggi Jumlah 100 % Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh bahwa 17% yang memiliki komitmen pada tugas yang rendah, 64% yang memiliki komitmen pada tugas yang sedang, dan 19% yang memiliki komitmen pada tugas yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen pada tugas siswa pada seluruh subjek penelitian ini termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan instrument komitmen pada tugas sebagian besar menjawab setuju (S) dengan skor 3. 2. **Deskripsi prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar** Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar yang berjumlah 70 orang dengan metode pengumpulan data melalui dokumentasi nilai rapor matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap data tersebut dengan menggunakan *SPSS versi 21* sehingga didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Prestasi Belajar Matematika -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar yang didapatkan menunjukan bahwa skor tertinggi adalah 93, skor terendah adalah 66, dan rata-rata yang diperoleh adalah 76,60. Berdasarkan tabel di atas selanjutnya menyusun tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Rentang (R) R = Nilai tertinggi -- Nilai terendah = 93 - 66 = 27 b. Banyak kelas interval (k) k = 1 + (3,3) log n = 1 + 3,3 log 70 = 1 + 6,1 = 7,1 (dibulatkan menjadi 7) c. Menentukan interval dengan rumus I = [\$\\frac{R}{k}\$]{.math.inline} = [\$\\frac{27}{7}\$]{.math.inline} = 3,8 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar **Nilai** **f~i~** **x~i~** **x~i~^2^** **f~i~. x~i~** **f~i~. x~i~^2^** ------------ ---------- ---------- ------------- ----------------- -------------------- 66-69 9 67.5 4556.3 607.5 41006.3 70-73 16 71.5 5112.3 1144 81796.0 74-77 18 75.5 5700.3 1359 102604.5 78-81 16 79.5 6320.3 1272 101124.0 82-85 3 83.5 6972.3 250.5 20916.8 86-89 2 87.5 7656.3 175 15312.5 90-93 6 91.5 8372.3 549 50233.5 **Jumlah** **70** **5357** **412994** Berdasarkan uraian di atas maka dapat disusun tabel kategori data prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Kategori data prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar Batas Kategori Interval Frekuensi Presentase Ket. ------------------------------- ------------- ----------- ------------ -------- X \< (µ - 1,0 σ) X \< 70 9 13 % Rendah (µ - 1,0 σ) ≤ X ˂ (µ + 1,0 σ) 70 ≤ X ˂ 83 52 74 % Sedang (µ + 1,0 σ) ≤ X 83 ≤ X 9 13 % Tinggi Jumlah 70 100 % Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh bahwa 13% yang memiliki prestasi belajar matematika yang rendah, 74% yang memiliki prestasi belajar matematika yang sedang, dan 13% yang memiliki prestasi belajar matematika yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika pada seluruh subjek penelitian ini termasuk kategori sedang. 3. **Pengaruh Komitmen Pada Tugas (*task commitment*) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Negeri Model Makassar** Pada bagian ini akan dibahas tentang rumusan masalah yang ketiga menggunakan statistik inferensial untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh *task commitment* terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. a. **Uji Prasyarat** 1. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidah. Jika data tersebut berdistribusi normal maka Sig \> α = 0,05 dan jika data tersebut tidak berdistribusi normal maka sig \< α = 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas terhadap semua data dari masing-masing variabel pada taraf signifikansi 0,05. Pengujian ini menggunakan *SPSS versi 21* diperoleh hasil seperti yang tersaji pada dilampiran 7: Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari kolom kolmogorov-smirnov^a^ lebih besar dari 0,05 atau 0,2 \> 0,05 maka data komitmen pada tugas berdistribusi normal, dan prestasi belajar matematika juga memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yakni 0,068 \> 0,05 maka data ini berdistribusi normal sehingga memenuhi persyaratan pengujian. 2. Uji Linearitas Linearitas adalah sifat hubungan yang linear antar variabel, artinya setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Untuk mengetahui data itu linear atau tidak dapat dilihat nilai signifikansinya, jika nilai signifikan \< 0,05 maka data tersebut linear. Sedangkan jika nilai signifikansi \> 0,05 maka data tersebut tidak linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada lampiran 7 yang diolah melalui *SPSS versi 21*. Berdasarkan hasil olahan di *SPSS versi 21* maka bisa ditarik kesimpulan bahwa komitmen pada tugas terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar adalah linear, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 0,048 \< 0,05. b. **Analisis Regresi Linear Sederhana** Pada analisis regresi linear sederhana ini digunakan untuk mengetahui pengaruh komitmen pada tugas terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Hasil olahan dari *SPSS versi 21* dapat dilihat hasil analisisnya pada lampiran 7. Berdasarkan hasil analisis maka persamaan analisis regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: **Y = 61,451 + 0,120X** Analisis determinan dalam regresi linear digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika. Koefisien ini menunjukan seberapa besar presentase variabel *task commitment* yang digunakan dalam menjelaskan variabel prestasi belajar matematika. Jika R^2^ sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika. Sebaliknya Jika R^2^ sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika adalah sempurna. Tabel 4.8 **Model Summary** -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R^2^ (R *Square*) sebesar 0,056 atau 5,6%. Hal ini menunjukan bahwa presentase sumbangan *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar sebesar 5,6% sedangkan sisanya sebesar 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. *Adjusted R* Square adalah nilai *R Square* yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari nilai *R Square* dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Adapun nilai dari *Adjusted R Squar*e sebesar 0,042 atau 4,2%. *Std. error of the estimate* adalah ukuran kesalahan prediksi, nilainya sebesar 6,665. Artinya kesalahan yang dapat terjadi dalam memprediksikan variabel prestasi belajar matematika sebesar 6,665. c. **Uji Hipotesis** 1. Menentukan hipotesis **H~0~ : β = 0 (tidak ada pengaruh)** **H~1~ : β ≠ 0 (ada pengaruh)** 2. Menentukan signifikansi Dari *output* didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,048 3. Kriteria pengujian - Jika signifikansi \> 0,05, maka H~0~ diterima - Jika signifikansi \< 0,05, maka H~0~ ditolak 4. Membuat kesimpulan Nilai signifikansi \< 0,05 (0,048 \< 0,05), maka H~0~ ditolah. Jadi dapat disimpilkan bahwa *task commitment* berpengaruh terhadap prestasi belajar. B. **PEMBAHASAN** Pada penelitian ini menyangkut dua variabel 1) Komitmen pada tugas (*task commitment*). *Task commitment* adalah **suatu tekad yang kuat dalam diri sendiri, yang tak memerlukan dorongan dari luar untuk mencapai suatu prestasi yang ditunjukkan dengan sikap tangguh ulet, tidak mudah bosan, mandiri, menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko sedang, suka belajar dan mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri, dan mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.** 2) Prestasi belajar matematika. Prestasi belajar matematika adalah **hasil belajar matematika yang telah dicapai setelah melaksanakan kegiatan atau aktivitas belajar matematika.** *Task commitment* terdiri dari empat indikator yakni motivasi tinggi, tekun dan ulet, menyelesaikan tugas, dan rasa tanggungjawab. Dari keempat indikator ini yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa adalah menyelesaikan tugas, karena menyelesaikan tugas memiliki nilai presentase paling tinggi pengaruhnnya dari indikator lain. Hal ini disebabkan karena menyelesaikan tugas merupakan salah satu penilaian kognitif disekolah MTs Negeri Model Makassar. Sehingga siswa bekerja keras menyelesaikan tugas untuk mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik. Motivasi tinggi salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen pada tugas disebabkan karena motivasi yang dilatarbelakangi dengan adanya kebutuhan dan diarahkan pada pencapaian suatu tujuan agar kebutuhan itu terpenuhi. **Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.** Seseorang yang tekun dan ulet adalah seseorang yang tidak mudah menyerah walaupun apa yang diusahakannya mengalami kegagalan. Keseriusan dalam menjalankan sesuatu pada akhirnya akan menghasilkan keberhasilan walaupun terkadang dihiasi dengan kegagalan terlebih dahulu. Seseorang yang memiliki ketekunan dan keuletan dalam jiwanya selalu menganggap kegagalan adalah sebuah cambuk untuk bersemangat dalam mencapai keberhasilan serta kegagalan dianggap sebagai keberhasilan yang tertunda. Hal ini merupakan ciri-ciri dari *task commitment*. Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti siswa telah memenuhi kewajibanya serta telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Siswa harus melakukan semua tanggungjawabnya dengan ikhlas dan akan mendapatkan haknya setelah melakukan semua tanggungjawab. Setiap siswa harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri masing-masing. Tanggungjawab siswa sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggungjawab tersebut tanpa terkecuali. Tapi kenyataannya banyak siswa yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar. Siswa berangkat ke sekolah tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman dan lain sebagainya. Sementara tugas sejatinya untuk belajar dan menimba ilmu sudah bukan lagi menjadi pokok tapi ini realitas dan potret siswa masa kini. Selalu menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum bertanding. Gambaran *task commitment* secara umum berada pada kategori sedang dengan presentasenya 64%, berada pada kategori tinggi dengan presentase 19% dan kategori rendah dengan presentase 17%. Ini berarti skor dari komitmen pada tugas dari seluruh objek penelitian umumnya (paling banyak) termasuk kategori sedang. Hal ini disebabkan karena tidak sedikit siswa yang mengerjakan sambil berbicara dengan teman, juga beberapa siswa yang saling menyonyek atau melihat jawaban teman sehingga kurang mencerminkan komitmen yang mereka miliki serta sebagian besar siswa memiliki alternatif jawaban yang skornya 3. Gambaran prestasi belajar matematika secara umum berada pada kategori sedang dengan presentasenya 74%, berada pada kategori tinggi dengan presentase 13% dan kategori rendah dengan presentase 13%. Ini berarti nilai dari prestasi belajar matematika siswa dari seluruh objek penelitian umumnya atau sebagian besar termasuk kategori sedang. Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh akan membentuk kepribadian siswa, memperluas kepribadian siswa, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan kemampuan siswa. Bertolak dari hal tersebut maka siswa yang aktif melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran akan memperoleh banyak pengalaman. Dengan demikian siswa yang aktif dalam pembelajaran akan banyak pengalaman dan prestasi belajarnya meningkat. Sebaliknya siswa yang tidak aktif akan minim/sedikit pengalaman sehingga dapat dikatakan prestasi belajarnya tidak meningkat atau tidak berhasil. Pada hasil uji hipotesis variabel *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika dilakukan dengan melihat nilai signifikansinya. Dalam hasil diperoleh H~0~ ditolak dan H~1~ diterima maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ari Firmanto dan Asih Winarti yang menunjukan adanya pengaruh antara *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika. Sehubungan uraian di atas, dikatakan bahwa proses terjadinya prestasi belajar siswa[^1^](#fn1){#fnref1.footnote-ref} karena 1) adanya kontak pem belajaran antara guru dengan siswa; 2) adanya bahan pelajaran yang di transfer oleh guru dan menarik perhatian siswa; 3) adanya perhatian dan motivasi dari guru maupun siswa; 4) adanya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan yaitu intelegensi dan estetik; 5) adanya motivasi belajar dan pembelajaran. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya motifasi diri yang mendorong seseorang untuk tekun dan ulet untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Motivasi sebagai faktor yang berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Oleh karena itu salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar adalah *task commitment*. Dalam uji regresi linear diperoleh angka R^2^ (R *Square*) sebesar 0,056 atau 5,6%. Hal ini menunjukan bahwa presentase sumbangan *task commitment* terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Model Makassar sebesar 5,6%, sedangkan sebesar 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Ini berarti variabel lain yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa sedangkan pengaruh *task commitment* hanya sedikit. Sehingga penulis berpendapat bahwa komitmen pada tugas tidak sepenuhnya mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa, ada variabel lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Ciri-ciri siswa yang memiliki komitmen pada tugas yang tinggi akan giat berusaha, giat belajar dan tidak mudah menyerah untuk mencapai prestasi yang baik sedangkan siswa yang memiliki komitmen pada tugas yang rendah maka akan sulit untuk mencapai prestasi belajarnya dengan baik, ini mungkin juga terjadi ketika ada dukungan dari luar seperti keluarga dan lingkungan sekitar. Salah satunya dibutuhkan peran penting orang tua dalam memberikan motivasi siswa agar mempunyai komitmen pada tugas untuk mendukung pencapaian prestasi belajarnya. *Task commitment* adalah suatu energi dalam diri yang mendorong seorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya meskipun mengalami macam-macam rintangan dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena individu tersebut telah mengikatkan diri terhadap tugas tersebut atas kehendak sendiri[^2^](#fn2){#fnref2.footnote-ref}. Namun disini penulis berpendapat bahwa dorongan dalam diri seorang siswa timbul jika tidak ada dukungan dari luar. ::: {.section.footnotes} ------------------------------------------------------------------------ 1. ::: {#fn1} Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan tahun 17, No. 1, 2013. (Yogjakarta: HIPE bekerjasama dengan Program Pascasarjana UNY, 2013), h. 115[↩](#fnref1){.footnote-back} ::: 2. ::: {#fn2} Tuan Guru. *Komitmen terhadap Tugas* (*Task Commitment*).. di akses pada tanggal 21 September 2014[↩](#fnref2){.footnote-back} ::: :::