Viral Hepatitis: A Historical Overview

Study Notes

Hepatitis viral dibedakan antara yang ditularkan enterik dan parenteral. Penularan enterik umumnya terjadi melalui rute oral-fekal, di mana virus dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi, sedangkan penularan parenteral biasanya melibatkan pertukaran darah atau penggunaan jarum suntik yang terinfeksi.
Hepatitis Nanb (Non-A Non-B) mencakup virus hepatitis C, D, F, G, TTV, dan lainnya. Virus ini menunjukkan variasi dalam cara penularan, gejala, serta keseriusan infeksi, dengan hepatitis C sebagai salah satu penyebab terbesar dari penyakit hati kronis dan sirosis di seluruh dunia.

Hepatitis A: 15-45 hari (rata-rata 4 minggu). Periode ini mencakup waktu antara terpaparnya individu dengan virus hepatitis A hingga munculnya gejala. Hepatitis A umumnya lebih ringan dibandingkan jenis hepatitis lainnya.
Hepatitis B dan D: 30-180 hari (rata-rata 4-12 minggu). Hepatitis B, yang ditularkan melalui darah dan cairan tubuh, memiliki rentang inkubasi yang lebih variatif, sehingga dapat berisiko lebih tinggi untuk menjadi kronis.
Hepatitis C: 15-160 hari (rata-rata 7 minggu). Hepatitis C seringkali tidak menunjukkan gejala awal, membuat diagnosis menjadi lebih sulit.
Hepatitis E: 14-60 hari (rata-rata 5-6 minggu). Hepatitis E, yang biasanya menyebar melalui air yang terkontaminasi, sering terjadi dalam kondisi sanitasi yang buruk.

Gejala umum meliputi anoreksia, mual, muntah, kelelahan, malaise, nyeri sendi, dan sakit kepala. Gejala-gejala ini bisa menjadi indikator awal dari infeksi hepatitis sebelum gejala yang lebih jelas muncul.
Gejala ini dapat muncul 1-2 minggu sebelum jaundice, yaitu penurunan fungsi hati yang terlihat. Ini bisa menandakan bahwa infeksi sudah berlanjut dan komplikasi bisa terjadi.
Mual dan muntah sering disertai dengan perubahan pada penciuman dan rasa, sering kali menyebabkan ketidaknyamanan makan. Ini dapat membuat individu lebih rentan terhadap dehidrasi jika tidak mendapat asupan cairan yang cukup.
Demam ringan (38-39°C) lebih umum pada hepatitis A dan E, dan dapat menjadi tanda infeksi yang lebih serius jika demam berlangsung lebih lama dan tidak mereda.

Gejala prodromal biasanya diminasi, tetapi penurunan berat badan ringan (2.5-5 kg) bisa terjadi selama fase ikterik. Ini bisa disebabkan oleh hilangnya nafsu makan dan ketidakmampuan tubuh untuk memproses makanan dengan baik.
Hati menjadi membesar dan nyeri, mungkin disertai nyeri kuadran kanan atas. Nyeri ini bisa disebabkan oleh inflamasi hati yang diakibatkan oleh infeksi virus.
Splenomegali dan adenopati servikal terjadi pada 10-20% pasien dengan hepatitis akut, menunjukkan adanya aktivitas sistem kekebalan tubuh yang meningkat untuk melawan infeksi.

Tipe non-ikterik (pada anak-anak), yang mungkin menunjukkan gejala yang lebih halus dan lebih sulit didiagnosis.
Tipe ikterik (tipe umum), yang menunjukkan gejala lebih jelas dengan munculnya jaundice sebagai tanda adanya masalah yang signifikan pada fungsi hati.
Tipe kolestatik, di mana terdapat penumpukan empedu dalam hati, dapat mengakibatkan gatal yang tidak nyaman dan gejala lainnya.
<