Untitled Quiz

Kristalografi

• Kristalografi adalah ilmu yang menjabarkan kristal.
• Kristal adalah zat padat dengan susunan atom atau molekul teratur, yang tercermin pada bidang-bidang datar di permukaannya.
• Kristalografi penting karena hampir semua mineral di alam berbentuk kristalin.
• Sistem kristalnya dapat membedakan mineral yang sama.
• Sifat optis dan difraksi mineral bergantung pada sistem kristal dan struktur antar kisi-kisi kristal.

Istilah dalam Kristalografi

• Material adalah segala sesuatu yang memiliki volume dan massa.
• Unsur adalah zat yang tidak dapat dipecah menjadi zat yang lebih kecil (contoh: emas).
• Unsur terbanyak di alam semesta adalah Hidrogen (H) sebanyak 93.5% dan Helium (He) 6.3%.
• Komposisi kerak bumi meliputi O (46.6%), Si (27.7%), Al (8.1%), Fe (5.0%), Ca (3.6%), Na (2.8%), K (2.6%), Mg (2.1%), dan lainnya (1.5%).
• Senyawa tersusun atas atom dari dua unsur atau lebih.
• Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antar atom, membuat atom tetap bersama dalam senyawa.
• Definisi kristal: benda padat, homogen yang memiliki atau tersusun dari unsur kimia dan senyawanya, serta memiliki susunan atom yang teratur.
• Kecepatan kristalisasi mempengaruhi bentuk dan ukuran butir kristal.

Pembentukan Kristal

• Kristal dapat terbentuk akibat presipitasi dan kristalisasi.

Contoh proses kristalisasi

• Larutan (solution), misalnya gipsum, halit, kalsit
• Lelehan (melt), contohnya ortoklas, hornblenda, olivin
• Uap (vapours), contohnya gipsum, belerang, alunit

Tujuh Sistem Kristal

• Dasar penggolongan sistem kristal didasarkan pada jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal atau sudut yang dibentuk sumbu, serta parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu.
• Sumbu kristal adalah garis bayangan lurus yang menembus kristal dan melalui pusat kristal.

Jenis-jenis Sistem Kristal

• Kubik: Tiga sumbu kristal sama panjang dan saling tegak lurus (contoh: intan, garnet, halit, pirit, fluorit).
• Tetragonal: Dua sumbu kristal sama panjang, sumbu ketiga bisa lebih panjang atau pendek, dan ketiga sumbu tegak lurus (contoh: rutil, anatas, vesuvianit).
• Hexagonal: Empat sumbu kristal; tiga sumbu sama panjang, horisontal, membentuk sudut 120°, sumbu keempat bisa lebih panjang atau pendek (contoh: kuarsa, grafit, vanadinit, apatit).
• Trigonal: Empat sumbu kristal. Ketiga sumbu sama panjang, horisontal, membentuk sudut 120°, sumbu keempat bisa lebih panjang atau pendek (contoh: brusit, sinabar, basnesit, kalsit).
• Ortorombik: Tiga sumbu kristal tidak sama panjang, namun saling tegak lurus (contoh: anhidrit, olivin, staurolit, topaz, hipersten, enstatit, lawsonit, silimanit, andalusit).
• Monoklin: Tiga sumbu kristal tidak sama panjang, dua sumbu saling tegak lurus, sumbu ketiga tidak tegak lurus dengan dua sumbu lainnya (contoh: aegirin, ortoklas, biotit, muskovit, amfibol, piroksen, gipsum, klorit, azurit).
• Trikilin: Tiga sumbu kristal tidak sama panjang dan tidak saling tegak lurus (contoh: kaolinit, kyanit, wolastonit, rodonit, rodokrosit, mikroklin, albit).

Mineralogi

• Mineral adalah zat padat, homogen, hasil bentukan alam dengan sifat fisik dan kimia tertentu, umumnya berbentuk kristalin.
• Mineral dapat terbentuk dari penguraian atau perubahan sisa tumbuhan atau hewan (contoh: batubara, minyak bumi, tanah diatome).

Sifat Fisik Mineral

• Penentuan nama mineral dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat fisik mineral.

Sifat fisik mineral meliputi

• Warna: kesan mineral saat terkena cahaya (idiokromatik: warna tetap pada mineral opak, contoh galena, pirit, magnetit).
• Kilap: kesan mineral akibat pantulan cahaya (kilap logam dan bukan-logam seperti kilap kaca, intan, sutera, damar, mutiara, lemak, tanah).
• Kekerasan: ketahanan mineral terhadap goresan, diukur dengan skala Mohs (Talk (1), Gipsum (2), Kalsit (3), Fluorit (4), Apatit (5), Feldspar (6), Kuarsa (7), Topaz (8), Korundum (9), Intan (10)).
• Cerat: warna mineral dalam bentuk bubuk, bisa sama atau berbeda dengan warna mineral.
• Belahan: kemampuan mineral membelah melalui bidang rata dan licin.
• Pecahan: kemampuan mineral pecah melalui bidang tidak rata (pecahan konkoidal, berserat, tidak rata, rata, runcing, tanah).
• Struktur mineral: granular (butiran seragam), kolom/prisma (fibrous/serat), lembaran/lamelar (tabular, konsentris, foliasi), imitasi (asikular, filiformis, membilah).
• Sifat dalam (tenacity): reaksi mineral terhadap gaya (rapuh/brittle, dapat diiris/sectile, dapat dipintal/ductile, dapat ditempa/malleable, kenyal/lentur/elastic, fleksibel/flexible).