Unsur dan Molekul: Zat Murni

• Materi dikelompokkan menjadi zat murni dan campuran.

Zat Murni

• Zat murni memiliki susunan dan komposisi yang tetap serta sifat yang khas.
• Contoh zat murni: besi, air, oksigen, garam, gula.
• Zat murni terbagi menjadi unsur dan senyawa.

Unsur

• Unsur adalah bagian terkecil dari zat murni yang masih memiliki sifat zat tersebut dan tidak dapat dibagi lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.
• Contoh unsur: Oksigen (O), Besi (Fe), Hidrogen (H), Kalsium (Ca).
• Partikel terkecil dari unsur adalah atom.
• Atom tidak dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia.
• Contoh atom: Oksigen (O), Besi (Fe), Hidrogen (H), Kalsium (Ca).

Molekul

• Molekul adalah atom-atom yang berkumpul membentuk satu kesatuan melalui reaksi kimia.
• Molekul dapat berupa atom tunggal (monoatomik) atau dua atom (diatomik).
• Contoh: 1 molekul Natrium (Na) terdiri dari 1 atom Natrium, 2 molekul Oksigen (2O2) terdiri dari 4 atom Oksigen, 1 molekul air (H2O) terdiri dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen.

Senyawa

• Senyawa adalah zat murni yang tersusun atas beberapa unsur melalui reaksi kimia dengan perbandingan massa tetap.
• Sifat senyawa berbeda dengan unsur penyusunnya.
• Contoh senyawa: Air (H2O), Karbondioksida (CO2), Garam dapur (NaCl).

Campuran

• Campuran adalah gabungan zat murni secara fisika tanpa perbandingan massa tetap.
• Sifat zat penyusun campuran tetap dipertahankan.
• Contoh campuran: sirup, air laut, udara, kabut.
• Campuran terbagi menjadi campuran homogen dan heterogen.

Campuran Homogen (Larutan)

• Campuran homogen adalah gabungan zat secara merata sehingga setiap bagian memiliki sifat yang sama.
• Ukuran partikel larutan kurang dari 10 nm (10^-6 mm) dan tidak dapat disaring.
• Contoh campuran homogen: sirup, air garam.

Campuran Heterogen

• Campuran heterogen adalah gabungan zat yang tidak merata sehingga tiap bagian memiliki sifat berbeda.
• Suspensi adalah campuran zat padat yang tidak larut dalam cairan atau gas.
• Suspensi memiliki ukuran partikel lebih dari 1000 nm dan tidak tembus cahaya.
• Contoh suspensi: air susu, air kapur, air lumpur.
• Koloid adalah campuran zat di mana salah satu zat penyusun tersebar merata dalam zat penyusun yang lain.
• Koloid memiliki ukuran partikel antara 10 – 1000 nm dan dapat menghamburkan cahaya
• Contoh koloid: susu, margarin, awan.

Simbol Unsur

• Penulisan lambang unsur berdasarkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry):
• Lambang unsur dengan satu huruf ditulis dengan huruf kapital.
• Contoh: Hidrogen (H), Oksigen (O), Karbon/Carbonium (C).
• Lambang unsur dengan dua huruf, huruf pertama kapital dan huruf kedua kecil.
• Contoh: Besi (Fe), Natrium (Na).

Penggolongan Unsur

• Unsur logam: Contoh: Emas (Au), Tembaga (Cu), Perak (Ag).
• Unsur non-logam: Contoh: Karbon (C), Nitrogen (N), Oksigen (O), Helium (He).
• Unsur semilogam (metalloida): memiliki sifat antara logam dan non-logam, Contoh: Silikon (Si), Germanium (Ge).

Perbedaan Unsur Logam dan Non Logam

• Unsur logam penghantar panas dan listrik yang baik, mengkilap, dapat ditempa, dapat diregangkan, titik didih dan leleh tinggi (kecuali Li, Na, K), umumnya padat (kecuali raksa).
• Unsur non-logam penghantar panas dan listrik yang buruk (kecuali grafit), tidak mengkilap, pecah bila ditempa, tidak dapat diregangkan, titik didih dan leleh rendah (kecuali intan), umumnya cair atau gas (ada yang padat).

Rumus Kimia Senyawa

• Rumus kimia senyawa -> nAxByCz
• n = koefisien (jumlah molekul senyawa)
• A, B, C = lambang unsur pembentuk senyawa
• x, y, z = indeks (jumlah atom masing-masing unsur)
• Contoh: H2O (1 molekul air terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O), 2H2O (2 molekul air terdiri dari 4 atom H dan 2 atom O).

Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

• Unsur tersusun dari satu jenis atom saja dan tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia biasa.
• Senyawa tersusun dari unsur melalui reaksi kimia, dapat diuraikan dengan reaksi kimia biasa, perbandingan massa unsur penyusun tetap, sifat berbeda dengan unsur penyusun.
• Campuran tersusun atas unsur atau senyawa secara fisis, dapat dipisahkan secara fisis, perbandingan massa zat penyusun tidak tetap, sifat sama dengan sifat zat penyusun.