Uji Pengetahuanmu tentang Pencegahan Kambuh Lupus Eritematosus Sistemik!
5 Questions
0 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa pilihan terapi pemeliharaan yang dapat digunakan pada lupus nefritis?

  • Cyclophosphamide dan mycophenolate mofetil
  • Mycophenolate mofetil atau azathioprine (correct)
  • Semua jawaban benar
  • Rituximab
  • Apa tujuan penanganan LES?

  • Semua jawaban benar (correct)
  • Mencapai remisi gejala penyakit dan tanda-tanda
  • Mengurangi efek samping obat
  • Mencegah akumulasi kerusakan organ
  • Apa yang dimaksud dengan flare SLE?

  • Pengobatan untuk remisi gejala penyakit dan tanda.
  • Pendekatan multidisiplin untuk mengidentifikasi penyebab dan pengobatan yang tepat.
  • Penyakit kulit yang memerlukan agen topikal dan antimalaria.
  • Peningkatan aktivitas penyakit yang berisiko merusak organ dan memperburuk hasil. (correct)
  • Apa yang harus menjadi tujuan terapi SLE?

    <p>Remisi gejala penyakit dan tanda, pencegahan kerusakan organ dan efek samping obat, serta peningkatan kualitas hidup.</p> Signup and view all the answers

    Apa agen penghambat sistem kekebalan tubuh yang dipilih untuk pengobatan induksi pada lupus nefritis?

    <p>MMF dan CYC.</p> Signup and view all the answers

    Study Notes

    Pencegahan Kambuh Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik

    Ringkasan:

    1. Flare dalam lupus eritematosus sistemik (LES) adalah peningkatan aktivitas penyakit yang signifikan yang biasanya memerlukan perubahan dalam pengobatan.

    2. Penanganan LES harus bertujuan pada remisi gejala penyakit dan tanda-tanda, pencegahan akumulasi kerusakan organ, dan pengurangan efek samping obat.

    3. Penggunaan obat antimalaria dan pemantauan ketat dapat mengurangi risiko flare.

    4. Terdapat beberapa agen pengobatan dengan tujuan mencapai remisi atau aktivitas penyakit rendah di semua sistem organ.

    5. Pengobatan lupus nefritis harus bertujuan pada remisi parsial atau lengkap.

    6. Metotreksat, azatioprin, dan mikofenolat mofetil adalah agen yang dapat digunakan dalam pengobatan LES.

    7. Penggunaan glukokortikoid harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena efek samping jangka panjangnya.

    8. Pengobatan LES harus disesuaikan dengan manifestasi penyakit yang ada, usia pasien, potensi kehamilan, keamanan, dan biaya.

    9. Pengobatan lupus eritematosus sistemik harus berdasarkan pada definisi remisi atau aktivitas penyakit rendah di semua sistem organ.

    10. Pengobatan lupus eritematosus sistemik harus didasarkan pada manifestasi spesifik penyakit, termasuk penyakit kulit, penyakit hematologis, dan penyakit neuropsikiatrik.

    11. Pengobatan lupus nefritis harus disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan respons pasien terhadap terapi sebelumnya.

    12. Pengobatan lupus eritematosus sistemik harus diawasi secara ketat dan dievaluasi secara berkala untuk memaksimalkan hasil jangka panjang pasien.Rekomendasi Pengobatan Lupus Nefritis

    13. Pengobatan lupus nefritis terdiri dari fase induksi dan fase pemeliharaan yang lebih lama.

    14. MMF dan CYC adalah agen penghambat sistem kekebalan yang dipilih untuk pengobatan induksi.

    15. CYC dosis rendah lebih disukai daripada dosis tinggi karena memiliki efikasi yang sama dan risiko gonadotoksisitas yang lebih rendah.

    16. MMF dan CYC dosis tinggi dapat digunakan pada bentuk berat lupus nefritis yang berisiko mengalami gagal ginjal akhir.

    17. Penurunan signifikan awal pada UPr menjadi prediktor hasil jangka panjang yang menguntungkan pada lupus nefritis.

    18. MMF atau AZA dapat digunakan sebagai terapi pemeliharaan.

    19. Pilihan tergantung pada agen yang digunakan untuk fase induksi dan karakteristik pasien.

    20. Pada penyakit yang sulit diobati atau berulang, RTX dapat dipertimbangkan.

    21. Studi mengenai penggunaan CNIs untuk mengobati lupus nefritis telah dilakukan pada populasi Asia dengan opsi pengobatan yang beragam.

    22. CNIs dapat dipertimbangkan sebagai agen kedua untuk terapi induksi atau pemeliharaan terutama pada lupus nefritis membranosa, podositopati, atau pada penyakit proliferasi dengan sindrom nefrotik yang sulit diobati.

    23. Pemantauan SCr dan kadar darah CNI untuk menghindari toksisitas obat kronis sangat penting.

    24. Data harus dikonfirmasi dengan studi berdurasi lebih lama pada populasi multi-etnis.

    Pencegahan Kambuhnya Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) dan Strategi Pengobatan untuk Manifestasi Klinis Spesifik

    1. Flare SLE adalah peningkatan aktivitas penyakit dan berisiko merusak organ serta memperburuk hasil.
    2. Faktor risiko flare termasuk usia muda saat onset penyakit, tidak menggunakan antimalaria, aktivitas penyakit yang persisten dan aktivitas serologis.
    3. Terapi SLE harus bertujuan untuk remisi gejala penyakit dan tanda, pencegahan kerusakan organ dan efek samping obat, serta peningkatan kualitas hidup.
    4. Dalam LN, terapi harus bertujuan untuk remisi parsial atau remisi lengkap dan penggunaan RTX hanya diberikan pada pasien yang tidak merespon terhadap terapi lainnya.
    5. Belimumab harus dipertimbangkan pada pasien dengan penyakit ekstrarenal yang tidak terkontrol dan tidak dapat menurunkan dosis GC secara memadai.
    6. Metotreksat dan azatioprin dapat dipertimbangkan pada pasien dengan kontrol gejala yang buruk setelah GC dan HCQ, atau ketika HCQ saja tidak cukup.
    7. MMF efektif dalam lupus renal dan non-renal, dan EC-MPS lebih superior daripada AZA dalam mencapai remisi dan mengurangi flare.
    8. Terapi pertama pada penyakit kulit meliputi agen topikal dan antimalaria, dengan atau tanpa GC sistemik.
    9. NPSLE memerlukan pendekatan multidisiplin yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab dan pengobatan yang tepat.
    10. Terapi pertama pada thrombocytopenia lupus adalah dosis tinggi GC dan IS, dengan RTX dan CYC sebagai opsi terakhir.
    11. Terapi pada AIHA mengikuti prinsip yang sama dengan penggunaan GC, IS, dan RTX.
    12. Pasien dengan risiko tinggi untuk mengembangkan penyakit ginjal harus dipantau dengan cermat untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit ginjal.Ringkasan Pengobatan Lupus Nefritis
    • Pengobatan lupus nefritis memiliki fase induksi dan pemeliharaan.
    • MMF dan CYC adalah agen penghambat sistem kekebalan tubuh yang dipilih untuk pengobatan induksi.
    • CYC dosis rendah lebih disukai daripada dosis tinggi karena memiliki efikasi yang sebanding dan risiko gonadotoksisitas yang lebih rendah.
    • MMF dan CYC dosis tinggi direkomendasikan untuk bentuk LN yang parah.
    • Penurunan signifikan UPr pada 6 atau 12 bulan pertama adalah prediktor hasil jangka panjang yang menguntungkan.
    • MMF atau AZA dapat digunakan sebagai terapi pemeliharaan.
    • RTX dapat dipertimbangkan untuk penyakit yang sulit diobati atau berulang.
    • CNIs dapat dipertimbangkan sebagai agen kedua untuk terapi induksi atau pemeliharaan.
    • CNIs dapat digunakan dalam kombinasi dengan MMF untuk penyakit refrakter terhadap terapi standar.
    • CNIs harus dipantau dengan hati-hati untuk menghindari toksisitas obat kronis.
    • Studi lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi penggunaan CNIs dalam pengobatan LN.
    • Pilihan agen tergantung pada agen yang digunakan untuk fase induksi dan karakteristik pasien, termasuk usia, ras, dan keinginan untuk hamil.

    Studying That Suits You

    Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

    Quiz Team

    Description

    Uji pengetahuanmu tentang pencegahan kambuh penyakit lupus eritematosus sistemik dengan menjawab kuis ini. Dapatkan informasi penting tentang pengobatan lupus nefritis dan cara menangani flare dalam LES. Kuasai konsep-konsep penting seperti definisi remisi atau aktivitas penyakit rendah di semua sistem organ, pemilihan agen pengobatan, dan pemantauan ketat untuk mem

    More Like This

    Use Quizgecko on...
    Browser
    Browser