Toksikologi Forensik untuk PSSKPD FK UNUD

Cabang ilmu toksikologi yang mempelajari dan menerapkan ilmu toksikologi untuk keperluan peradilan.

Ilmu yang mempelajari pengaruh zat kimia atau racun terhadap tubuh makhluk hidup.

Salah satu bidang ilmu dalam toksikologi forensik yang meliputi analisis dan evaluasi racun yang menyebabkan kematian.

Salah satu bidang ilmu dalam toksikologi forensik yang meliputi analisis keberadaan alkohol.

Proses masuknya air ke saluran pernapasan yang menyebabkan gangguan fisiologis.

Jenis tenggelam yang terjadi ketika bayi di dalam kandungan mengalami gerakan pernapasan prematur akibat gangguan pada tali pusar.

Jenis tenggelam di mana sedikit atau bahkan tidak ada air yang masuk ke saluran pernapasan, namun terjadi gangguan seperti spasme laring atau reflek vagus.

Jenis tenggelam yang terjadi ketika air masuk ke saluran pernapasan, bisa berupa air tawar atau air asin.

Orang yang tenggelam namun berhasil diselamatkan.

Orang yang selamat dari tenggelam, namun meninggal beberapa jam kemudian akibat kerusakan paru-paru.

Kondisi di mana air masuk ke alveoli paru-paru, menyebabkan air tawar lebih hipotonik dibandingkan plasma darah, sehingga air masuk ke pembuluh darah kapiler dan menyebabkan hemodilusi, hemolisis, dan gangguan elektrolit.

Kondisi di mana air laut yang hipertonik masuk ke parenkim paru, menyebabkan edema paru.

Refleks menyelam yang terjadi ketika orang masuk ke dalam air, menyebabkan Hb yang mengikat O2 terkonsentrasi di organ vital, sehingga Hb yang mengandung sedikit O2 ke perifer.

Mekanisme yang menyebabkan metabolisme tubuh menurun, sehingga kebutuhan oksigen jaringan menurun.

Kematian yang terjadi 7 jam hingga 3 hari setelah penyelamatan dari tenggelam, disebabkan oleh gangguan paru-paru.

Kondisi di mana air tawar menyebabkan hemodilusi, hemolisis, dan gangguan elektrolit, yang dapat menyebabkan aritmia jantung dan hypoxia.

Kondisi di mana air laut menyebabkan edema paru, akibat kontraksi otot erector pilli di paha.

Tanda khas tenggelam di air tawar, ditandai oleh alveoli yang terlihat seperti jamur, keluarnya busa halus dari rongga hidung dan mulut.

Tanda-tanda yang menunjukkan seseorang telah tenggelam, termasuk lebam mayat di wajah, dada atas, dan paha bagian depan.

Kontraksi sekelompok otot, terutama di jari tangan, karena pengalaman mental atau emosional yang ekstrem.

Tanda-tanda asfiksia, meliputi titik perdarahan, cyanosis, dan pelebaran pembuluh darah.

Tanda yang menunjukkan jenazah telah terendam air, termasuk washerwoman’s finger dan cutis anserina.

Perdarahan pada telinga tengah yang disebabkan oleh barotrauma.

Pembusukan asimetris, di mana pembusukan diawali pada daerah yang terdapat lebam mayat.

Ganggang mikroskopis dengan eksoskeleton silikat, tahan terhadap asam, ditemukan di semua perairan.

Waktu pembusukan suatu benda di air 2 kali lebih lama daripada di udara terbuka, dan 8 kali lebih lama daripada di tanah.

Penurunan tekanan di telinga tengah, sering terjadi pada kasus ledakan bom dan kekerasan dalam rumah tangga.

Kerusakan akibat tekanan tinggi diikuti tekanan rendah, menyebabkan gas keluar dari jaringan tubuh.

Keadaan di mana tekanan atmosfer meningkat di dalam air yang dihirup, menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

Keadaan di mana oksigen dalam darah atau jaringan rendah.

Hipoksia akibat kurangnya oksigen di udara yang dihirup.

Hipoksia akibat kekurangan hemoglobin atau kemampuan mengikat oksigen dalam darah.

Hipoksia akibat peredaran darah yang lambat sehingga oksigen tidak mencapai jaringan.

Hipoksia akibat sel tidak dapat menggunakan oksigen meskipun tersedia.

Keadaan di mana oksigen tidak bisa sampai ke jaringan tubuh karena sumbatan di saluran pernapasan.

Keadaan di mana oksigen tidak bisa masuk ke dalam sel karena permeabilitas membran sel rendah.

Keadaan di mana oksigen tidak dapat digunakan oleh sel karena terikat dengan racun.

Kematian akibat tercekik atau tertekan.

Perubahan kondisi tubuh akibat perubahan tekanan.

Tahap pertama asfiksia, ditandai dengan kesulitan bernapas, peningkatan produksi lendir, dan kebiruan di kulit.

Tahap asfiksia kedua, ditandai dengan kejang-kejang.

Tahap asfiksia ketiga, ditandai dengan henti napas.

Tahap terakhir asfiksia, ditandai dengan pernapasan tersengal-sengal, cepat, dan dalam.

Tanda utama asfiksia yang meliputi kongesti, edema, dan bintik perdarahan.

Suatu keadaan di mana oksigen di udara pernapasan berkurang.

Suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan di orofaring.

Suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan di laring.

Suatu sindrom yang terjadi saat seseorang tersedak makanan saat minum kopi.

Suatu keadaan di mana terjadi penyumbatan di mulut dan hidung.

Suatu keadaan yang melibatkan penekanan pada leher yang dapat terjadi karena strangulation (pencekikan) atau hanging (gantung diri).

Merupakan bagian arteri karotis yang terletak di pangkal arteri karotis communis.

Jenis hanging yang terjadi jika simpul jerat berada di bagian posterior (daerah occipital), tekanan simetris.

Jenis hanging yang terjadi jika simpul tidak berada di bagian posterior, tapi di samping kanan/kiri.

Jenis hanging yang terjadi jika semua berat badan digunakan sebagai kekuatan jerat.

Suatu tindakan pengguguran kandungan yang disengaja.

Tindakan pengguguran kandungan yang dilakukan secara ilegal tanpa indikasi medis.

Kondisi di mana seorang wanita hamil mengalami komplikasi serius, seperti perdarahan hebat, sepsis, atau gangguan fungsi organ, sehingga dibutuhkan penghentian kehamilan untuk menyelamatkan nyawanya.

Aturan hukum yang mengatur tentang tindakan aborsi, meliputi persyaratan, prosedur, dan sanksi.

Pasal dalam UU yang mengatur sanksi bagi tenaga kesehatan yang melakukan aborsi ilegal.

Pasal dalam UU yang mengatur sanksi bagi orang yang menyuruh untuk melakukan aborsi.

Aborsi yang dilakukan dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil.

Pembunuhan bayi yang baru lahir yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri dengan alasan takut ketahuan melahirkan.

Hukum yang mengatur kasus pembunuhan bayi yang baru lahir oleh ibu kandungnya.

Bayi yang baru lahir haruslah dalam keadaan hidup dan mampu hidup sendiri tanpa bantuan alat medis.

Ketakutan dan kepanikan ibu yang baru melahirkan karena tidak ingin ketahuan melahirkan.

Pembuktian bahwa bayi yang ditemukan meninggal memang telah dilahirkan dalam keadaan hidup.

Tindakan yang dilakukan ibu untuk menyembunyikan keadaan kelahiran atau kematian bayi.

Tindakan meninggalkan bayi di tempat umum dengan harapan ada orang yang mau merawatnya.

Tindakan meninggalkan anak tanpa ada perawatan.

Tindakan untuk menghentikan kehamilan sebelum bayi dapat hidup di luar kandungan.

Pembuktian penyebab kematian bayi yang baru lahir.

Kondisi di mana kehamilan hanya berlangsung kurang dari enam minggu.

Tindakan aborsi akibat kondisi medis yang gawat darurat.

Tindakan aborsi yang dilakukan atas dasar keinginan pribadi dan bukan karena kondisi medis.