Teknologi dan Dispensing Farmasi

Indikasi dalam resep yang menandakan bahwa dosis untuk setiap sediaan harus sesuai dengan jumlah yang tertera pada resep.

Indikasi dalam resep yang menandakan bahwa dosis yang tertera pada resep digunakan untuk total jumlah sediaan, sehingga dosis dibagi ke jumlah sediaan.

Rumus untuk menghitung jumlah sediaan yang dibutuhkan. Rumus ini menggabungkan jumlah dosis per sediaan yang diinginkan, jumlah total sediaan yang dibutuhkan, dan potensi dosis sediaan yang tersedia.

Pengisi tablet yang bersifat hidrofob (tidak larut dalam air). Contohnya adalah pati (amylum), kalium sulfat, dan karbonat. Bahan ini berfungsi untuk meningkatkan bobot tablet agar dapat dipadatkan menjadi tablet.

Pengisi tablet yang bersifat hidrofil (larut dalam air). Contohnya adalah avicel, laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol, dan sorbitol. Bahan ini berfungsi untuk meningkatkan bobot tablet agar dapat dipadatkan menjadi tablet.

Jenis tablet yang memiliki lapisan luar untuk menutupi rasa atau bau tidak sedap dari obat.

Jenis tablet yang dilapisi untuk melindungi obat dari asam lambung sehingga obat baru dilepaskan di usus.

Jenis tablet yang dirancang untuk melepaskan obat secara bertahap atau tertunda.

Jenis tablet yang dibuat untuk dikunyah, sehingga mempercepat proses penyerapan obat.

Jenis tablet yang ditempatkan di bawah lidah atau di antara pipi dan gusi, sehingga obat langsung diserap ke aliran darah.

Pelepasan obat segera setelah tablet dikonsumsi.

Pelepasan obat yang ditunda hingga mencapai organ target tertentu.

Pelepasan obat secara berkesinambungan dalam jangka waktu tertentu.

Tablet yang diproduksi langsung tanpa melalui proses granulasi.

Proses pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan secara horizontal, biasanya disebabkan oleh udara yang terperangkap saat proses pengempaan.

Badan tablet terpotong atau tercuil, biasanya di bagian atas-tengah, yang disebabkan oleh ketahanan tablet terhadap gesekan dan tekanan.

Tablet retak atau pecah, terutama di bagian atas-tengah, dikarenakan kekerasan tablet yang tidak merata.

Massa tablet menempel pada dinding die, biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian pelumas atau ukuran granul.

Permukaan tablet terkelupas akibat menempel pada punch, biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian pelumas atau ukuran granul.

Distribusi warna tablet tidak merata, misal terdapat bercak-bercak, disebabkan oleh percampuran bahan yang tidak homogen.

Sifat bahan yang mudah mengalir dan dapat dipadatkan.

Proses menghilangkan atau membunuh semua mikroorganisme, termasuk spora dan bakteri, untuk mencapai tingkat jaminan sterilitas (SAL) 10−6.

Proses untuk mengurangi jumlah mikroorganisme patogen, tetapi tidak dapat menghilangkan spora atau bakteri.

Jumlah kontaminan awal yang ada dalam suatu sediaan.

Metode sterilisasi menggunakan pemanasan dengan udara kering pada suhu tinggi (160°C) selama 120 menit, cocok untuk bahan serbuk, semisolid, liquid berbasis non air.

Metode sterilisasi menggunakan pemanasan dengan uap air bertekanan tinggi (121°C) selama 15 menit pada tekanan 15 psi, cocok untuk bahan liquid berbasis air.

Proses menghilangkan pyrogen (zat demam) dari sediaan.

Teknik sterilisasi dengan menggunakan radiasi sinar gamma (γ) dari sumber Cobalt 60 dengan dosis 25 kGy.

Teknik sterilisasi dengan menggunakan gas etilen oksida (ETO) pada suhu dan tekanan tertentu, cocok untuk alat yang tidak tahan panas.

Bahan yang digunakan untuk membuat kulit lebih halus dan lembut. Biasanya terdiri dari zat-zat yang menarik kelembapan.

Bahan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Ini diperlukan untuk menjaga produk kosmetik tetap bersih dan aman untuk digunakan.

Bahan yang membantu mencampurkan minyak dan air dalam produk kosmetik, sehingga membentuk emulsi yang stabil. Misalnya, tween 20.

Bahan yang membantu melindungi kulit dari iritasi dan kerusakan.

Bahan yang ditambahkan ke sabun untuk mencegah endapan kalsium (Ca) yang berasal dari air keras. Ini menjaga sabun agar tidak berbuih dan menjadi keras.

Bahan yang membantu menghentikan melanin terbentuk dalam kulit, sehingga membantu meratakan warna kulit.

Bahan yang dapat membentuk kompleks larut air dengan ion logam seperti kalsium (Ca). Ini membantu mencegah pembentukan endapan sabun.

Bahan yang digunakan untuk membersihkan kulit, seperti borax. Biasanya memiliki sifat basa (alkali).

Fenomena emulsi terpisahnya menjadi dua lapisan karena globul mengumpul bersama dan membentuk lapisan yang lebih pekat, dapat dibalikkan dengan pengocokan.

Fenomena pada emulsi saat globul saling menempel membentuk gumpalan yang lebih besar, dapat dibalikkan dengan pengocokan.

Fenomena emulsi pecah menjadi dua fase terpisah yang tidak dapat dibalikkan.

Perubahan tipe emulsi dari Minyak dalam Air (M/A) menjadi Air dalam Minyak (A/M) atau sebaliknya.

Sistem penggolongan kemampuan suatu zat untuk larut dalam air (hidrofilik) atau minyak (lipofilik)

Zat dengan HLB rendah (1-3) tidak suka air, lebih suka larut dalam minyak.

Zat dengan HLB sedang (4-6) cenderung larut dalam air dan minyak, berfungsi sebagai emulgator tipe A/M.

Zat dengan HLB sedang (7-9) cenderung larut dalam air, membantu air menyebar ke dalam minyak.

Zat dengan HLB tinggi (8-18) cenderung larut dalam air, berfungsi sebagai emulgator tipe M/A.

Cara untuk menentukan tipe emulsi berdasarkan kemampuan zat warna larut air atau minyak.