SOP Penanganan Barang Reject/Outspec

Barang yang tidak memenuhi spesifikasi atau standar yang ditetapkan dalam proses produksi.

Proses mengumpulkan dan mengelola barang yang tidak memenuhi spesifikasi.

Proses pemisahan dan pengumpulan barang reject berdasarkan jenis dan penyebabnya.

Prosedur tertulis yang mengatur penanganan barang reject di perusahaan.

Melakukan pencatatan dan pelaporan terkait barang reject.

Bahan baku yang ditolak karena tidak memenuhi spesifikasi atau standar yang ditentukan. Biasanya terjadi pada proses milling atau crumbing.

Prosedur penanganan barang reject atau outspec pada proses milling/crumbing, dimulai dari pendeteksian sampai proses reprocessing.

Peralatan yang digunakan untuk menyimpan bahan baku, biasanya digunakan dalam proses milling/crumbing.

Orang yang bertugas sebagai supervisor pengendalian kualitas, bertanggung jawab untuk mengontrol kualitas produk.

Proses mengembalikan bahan baku reject ke dalam proses produksi setelah melalui beberapa proses pengolahan.

Proses mengarantina batch bahan baku yang mengandung kontaminasi atau berbahaya.

Dokumen yang mencatat serah terima barang reject antara berbagai pihak terkait di dalam perusahaan.

Proses mencatat dan mendokumentasikan semua aktivitas yang terkait dengan barang reject.

Proses pengecekan dan pengujian ulang untuk memastikan kualitas bahan baku.

Dokumen yang berisi informasi lengkap tentang temuan kontaminasi berbahaya pada produk. Dibuat oleh Kasie QC dan berisi detail kronologis penemuan, jenis kontaminasi, langkah penanganan, dan pihak terkait.

Proses pengecekan ulang atau penanganan produk yang tidak memenuhi spesifikasi (outspec) karena adanya kontaminasi.

Perusahaan yang bertanggung jawab menghasilkan produk dan bertanggung jawab atas kualitasnya berdasarkan standar yang telah ditentukan.

Pihak terkait yang berperan dalam proses pembelian bahan baku dan bertanggung jawab atas kualitas bahan baku yang digunakan.

Sistem yang digunakan untuk mencatat dan mengelola semua informasi terkait proses produksi, termasuk data kontaminasi, bahan baku, dan produk akhir.

Prosedur resmi yang mengatur proses pemotongan material, termasuk pengolahan material yang tercemar

Prosedur resmi yang mendefinisikan langkah-langkah dalam menjual aset tetap, persediaan, dan barang bekas.

Manajer yang memimpin pabrik dan bertanggung jawab atas proses produksi dan kualitas produk.

Dokumen resmi yang berisi informasi lengkap tentang temuan kontaminasi berbahaya dan langkah yang diambil untuk mencegahnya.

Ketika ditemukan potongan bahan yang mengandung logam, maka potongan tersebut harus dipisahkan dari bales. Jika potongan bales yang mengandung logam tidak ditemukan, maka pengecekan ulang harus dilakukan hingga semua potongan bebas dari logam.

Proses penyimpanan bales setelah melewati deteksi logam, bertujuan untuk memisahkan logam dari bales.

Pengecekan ulang dilakukan secara berkala selama proses memperam, untuk memastikan bahwa tidak ada lagi logam yang terlewat.

Bales yang masih mengandung logam setelah proses memperam, diperiksa lebih lanjut menggunakan plastimeter di laboratorium.

Jika bales gagal dalam pengecekan plastimeter, maka dilakukan proses untuk mengatasi masalah kontaminasi logam. Jika kontaminasi tidak dapat diatasi, bales direproses.

Jika kontaminasi logam sangat tinggi dan tidak dapat diatasi, bales dijual sebagai scrap.

Jika kontaminasi logam berhasil diatasi dan bales merupakan material SIR, proses dilanjutkan ke langkah selanjutnya.

Material yang terkontaminasi dipisahkan berdasarkan jenis dan penyebabnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam proses pemilahan dan penanganan.

Proses mengembalikan barang yang tidak memenuhi spesifikasi (outspec) ke proses produksi untuk diproses ulang.

Form yang digunakan untuk merekam informasi tentang barang yang dikembalikan untuk diproses ulang (reprocess).

Bagian pabrik yang bertanggung jawab untuk memproses ulang bahan baku yang tidak memenuhi standar.

Proses memotong barang reject menjadi bagian-bagian kecil sebelum diproses ulang.

Konfirmasi yang dilakukan oleh Operator Produksi kepada Bagian Pembelian terkait pencampuran batch outspec.

Prosedur standar yang mengatur proses produksi, termasuk penanganan barang reject yang akan diproses ulang.

Bagian pabrik yang bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengelola barang reject sebelum diproses ulang.

Bagian pabrik yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengatur administrasi terkait gudang barang jadi.