Skala Penilaian

Skala Penilaian

• Skala penilaian adalah alat ukur observasi yang berisi daftar pernyataan/tingkah laku dan alternatif jawaban dalam bentuk skala (kontinum).
• Digunakan jika situasi kinerja memiliki aspek yang berbeda-beda, di mana setiap aspek dinilai dalam skala tersendiri.
• Daftar pernyataan/tingkah laku memiliki kriteria spesifik tentang keterampilan tertentu (motorik, emosi, dll).
• Kriteria harus dipahami secara jelas dan dapat diamati (observable).

Deskripsi Umum Skala Penilaian

• Pilihan jawaban disusun dari keadaan terendah (kiri) hingga tertinggi (kanan).
• Minimal 3 skala kualitas dalam pilihan jawaban.
• Format skala pilihan jawaban dapat bervariasi (tidak pernah, jarang, sering, selalu; belum ada, sedang dalam proses, sudah ada; tidak dijumpai, sebagian dijumpai, penuh dijumpai).
• Skala penilaian digunakan untuk memantau perkembangan.
• Rating scale adalah metode tertutup karena tidak ada data mentah atau gambaran rincian tingkah laku.

Penggunaan Skala Penilaian

• Berguna untuk mengevaluasi aspek perilaku secara global dan mengkuantifikasi kesan.
• Membantu mengukur perilaku atau produk yang sulit diukur langsung.
• Efisien dalam pengambilan data dan personil.
• Memungkinkan pertimbangan clues yang unik dan evaluasi kualitas serta kesatuan perilaku.

Format Skala Penilaian

• Terdapat berbagai format, termasuk: Changing Alternatives Scale, Constant Alternative Scale, Numerical Rating Scale, Simple Graphic Rating Scales, Descriptive Rating Scale, dan Descriptive Graphic Rating Scale.

Contoh: Skala Kinerja Bahasa

• Pertanyaan-pertanyaan contoh mengenai perilaku bahasa anak dalam kelompok sosial.
• Pilihan jawaban terkait perilaku tersebut (Misalnya: selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah).
• Contohnya, pertanyaan tentang minat anak terhadap pembicaraan dalam kelompok, penggunaan bahasa yang sesuai usia, dan perilaku relaks dalam kelompok.

Contoh: Skala Aktivitas Proyek

• Pertanyaan-pertanyaan mengenai aktivitas proyek kelompok.
• Pilihan jawaban tentang perilaku mempersiapkan diri, minat mengerjakan tugas kelompok, partisipasi perencanaan, dan sumbangsih ide.

Skala Penilaian Numerik

• Biasanya bertipe konstan (constant), tetapi bisa juga berubah (changing).
• Pengamat memberi tanda pada angka yang merepresentasikan derajat kualitas perilaku yang muncul.
• Setiap angka memiliki deskripsi verbal yang jelas, sehingga pengamat memahami makna setiap kode angka.
• Angka terbesar menunjukkan nilai tinggi, angka terkecil menunjukkan nilai rendah.

Contoh: Perilaku Peran

• Pertanyaan-pertanyaan mengenai kemampuan anak dalam bermain peran dan penggunaan kosa kata yang sesuai usia.
• Jawaban menggunakan skala numerik (misalnya 1-5, dengan 5 berarti sangat baik dan 1 berarti sangat buruk).

Skala Grafik Sederhana

• Merupakan rating scale dengan garis yang digambar.
• Pengamat menandai titik di sepanjang garis sebagai representasi perilaku yang ditunjukkan.

Contoh: Aktivitas Proyek (Skala Grafik Sederhana)

• Pertanyaan tentang persiapan rapat kelompok, minat mengerjakan tugas, dan partisipasi dalam perencanaan.

Skala Penilaian Deskriptif

• Setiap derajat kualitas atau frekuensi perilaku dideskripsikan secara spesifik.
• Biasanya bertipe changing alternatives scale.

Contoh: Kesiagaan Visual

• Contoh skala penilaian deskriptif untuk mengukur tingkat kesiagaan visual anak. Pilihan jawaban menggambarkan durasi anak mempertahankan mata tertutup atau terbuka.

Skala Penilaian Grafik Deskriptif

• Format rating scale di mana setiap derajat kualitas atau frekuensi perilaku dideskripsikan spesifik dan ditempatkan pada satu garis.
• Pengamat menandai titik pada garis sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan.
• Biasanya berupa changing alternatives scale.

Contoh: Minat Anak pada Buku

• Pertanyaan mengukur minat anak pada buku, dengan pilihan jawaban menggambarkan derajat dan jenis minat anak terhadap buku.

Jenis Respons Skala Penilaian

• Menurut Berk (2006), terdapat 5 jenis respons dalam rating scale: intensitas, evaluasi, frekuensi, kuantitas, dan perbandingan.

Intensitas

• Sering digunakan pada skala Likert.
• Menjelaskan atau menggambarkan derajat atau intensitas perasaan pengamat terhadap perilaku yang diamati.
• Biasanya terdiri dari bagian positif dan negatif dalam jumlah yang sama.

Evaluasi

• Digunakan untuk menilai kualitas perilaku berdasarkan dimensi tertentu (baik/buruk, efektif/tidak efektif).
• Jawaban biasanya berupa poin-poin tanpa poin netral, dari tinggi ke rendah (misalnya sangat bagus, bagus, rata-rata, kurang, sangat kurang).

Frekuensi

• Digunakan untuk mengukur seberapa sering perilaku muncul.
• Kategori respon (sering, jarang, kadang-kadang, tidak pernah), biasanya diukur dengan satuan kuantitatif (misal 2 kali, 3 kali, dst).
• Respon harus diberikan definisi operasional yang spesifik untuk memastikan konsistensi.

Kuantitas

• Biasanya digambarkan menggunakan kata-kata (misalnya banyak sekali, banyak, sedikit, sedikit sekali).
• Dapat bersifat ambigu atau tidak jelas.

Perbandingan

• Pengamat membandingkan perilaku pada pernyataan dengan perilaku lain pada pernyataan referensi.
• Untuk validitas, perlu norma rujukan.

Keuntungan Skala Penilaian

• Menyediakan kerangka acuan untuk membandingkan individu.
• Memudahkan pencatatan perilaku yang berbeda.
• Membantu menilai perilaku individu atau kelompok secara menyeluruh.
• Memudahkan pengambilan data secara efisien.

Kelemahan Skala Penilaian

• Menggunakan asumsi yang tidak jelas.
• Dapat memiliki reliabilitas antar-pengamat yang rendah.
• Tidak sesuai untuk mencatat informasi kuantitatif seperti frekuensi, durasi, dan latency.
• Tidak sesuai untuk mencatat peristiwa antecedent dan konsekuen, kecuali dirancang spesifik.
• Tidak objektif karena penilaian dilakukan dalam waktu singkat.
• Sulit untuk menilai perilaku spontan.

Pertimbangan Penggunaan Skala Penilaian

• Pastikan kriteria dalam skala sesuai dengan tujuan dan sasaran program.
• Gunakan lebih dari satu pengamat untuk mengurangi bias dan meningkatkan reliabilitas antar-pengamat.
• Pahami dan kuasai daftar pernyataan skala penilaian sebelum digunakan.
• Pastikan item dalam skala observable (dapat diamati dan dibedakan kualitas jawabannya).
• Periksa bahwa item mengukur perilaku dan bukan sikap.