Respon Imun Terhadap Bakteri dan Jamur

Respon Imun Tubuh Terhadap Bakteri dan Jamur

• Ada 5 kategori mikroorganisme patogen: bakteri ekstraseluler, bakteri intraseluler, jamur, virus, dan protozoa serta parasit multiseluler.

Gambaran Umum Respon Imun Terhadap Mikroba

• Meskipun respon imun tubuh terhadap mikroba beragam, secara umum pertahanan awal berasal dari sistem kekebalan bawaan (innate immunity). Sistem kekebalan adaptif (adaptive immunity) akan memperkuat pertahanan.

Pertahanan Terhadap Mikroba Melalui Sistem Efektor Pada Innate Immunity dan Adaptive Immunity

• Sistem kekebalan bawaan merupakan pertahanan awal, sedangkan sistem kekebalan adaptif lebih kuat dan lanjutan.
• Beberapa mikroba patogen telah berevolusi untuk kebal terhadap sistem kekebalan bawaan, sehingga membutuhkan sistem kekebalan adaptif untuk memberikan perlindungan.

Sistem Imun Merespons dengan Cara yang Berbeda terhadap Berbagai Jenis Mikroba

• Setiap mikroba memiliki pola invasi dan kolonisasi inang yang berbeda, sehingga membutuhkan sistem efektor yang bervariasi untuk eliminasi.
• Sistem kekebalan adaptif memungkinkan inang merespon secara optimal.

Pada Berbagai Infeksi, Kerusakan Jaringan dan Keparahan Penyakit

• Respon sistem kekebalan inang terhadap mikroba dan produknya lebih berperan dalam kerusakan jaringan dan keparahan penyakit daripada mikroba itu sendiri.
• Imunitas penting untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroba.
• Sistem imun juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada inang.

Skema Perbedaan Komponen Dinding Sel Bakteri

• Bakteri gram-positif dan gram-negatif memiliki perbedaan struktur dinding sel yang signifikan dalam hal komponen dinding, seperti asam lipoteichoic, lipopolisakarida (LPS), dan lain-lain.

Imunitas Terhadap Bakteri Ekstraseluler

• Bakteri ekstraseluler bereplikasi di luar sel inang (misalnya dalam sirkulasi darah, saluran pencernaan, jaringan ikat).
• Banyak spesies bakteri bersifat patogen.

Menyebabkan Infeksi Melalui Dua Cara

• Bakteri dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan, seperti yang terlihat pada kokus piogenik yang menyebabkan infeksi supuratif pada manusia.
• Bakteri dapat memproduksi toksin (endotoksin dan eksotoksin), yang menyebabkan kerusakan sel dan penyakit. Endotoksin ditemukan pada dinding sel bakteri gram negatif, sedangkan eksotoksin disekresikan secara aktif oleh bakteri.

Skema Proses Kerusakan Sel oleh Toksin Bakteri

• Endotoksin menyebabkan kerusakan pada sel tetangga atau jaringan.
• Eksotoksin menyebabkan kematian sel inang melalui pengikatan reseptor di permukaan sel.

LPS dari Bakteri Gram – merupakan aktivator Utama Makrofag

• Berbagai eksotoksin bersifat toksik terhadap sel inang.
• Eksotoksin yang lain menstimulasi produksi sitokin, yang pada gilirannya menyebabkan penyakit.

Innate Immunity Terhadap Bakteri Ekstraseluler

• Mekanisme utama sistem kekebalan bawaan terhadap bakteri ekstraseluler meliputi aktivasi komplemen, fagositosis, dan respon inflamasi. Bakteri gram-positif umumnya disasar oleh sistem ini.
• Aktivasi sistem komplemen dilakukan oleh peptidoglikan pada dinding sel bakteri dan LPS. Hasilnya yaitu peningkatan opsonisasi dan peningkatan aktivitas fagositosis.
• Aktivasi fagositosis menghasilkan sitokin yang menginduksi aktivasi leukosit pada lokasi infeksi, cedera jaringan, dan manifestasi sistemik seperti demam.

Adaptive Immunity Terhadap Bakteri Ekstraseluler

• Imunitas humoral merupakan komponen utama dalam respon kekebalan adaptif terhadap bakteri ekstraseluler.
• Respon antibodi akan menargetkan dinding sel bakteri.
• Aktivasi komplemen melalui jalur klasik.

Contoh Bakteri Intraseluler Patogen

• Beberapa mikroorganisme bersifat intraseluler, seperti Mycobacteria, Listeria monocytogenes, dan Legionella pneumophilia.

Imunitas Terhadap Bakteri Intraseluler

• Bakteri intraseluler bertahan hidup dan bereplikasi di dalam sel fagosit (misalnya makrofag).

Innate Immunity Terhadap Bakteri Intraseluler

• Sel fagosit (terutama neutrofil dan makrofag) meng-ingest dan menghancurkan bakteri, namun beberapa bakteri intraseluler kebal terhadap degradasi, sehingga sel-sel natural killer (NK) diaktifkan oleh bakteri intraseluler dan menginduksi ekspresi ligand aktivasi NK-sel pada permukaan sel yang terinfeksi atau menstimulasi sel dendritik dan makrofag untuk menghasilkan IL-12.
• NK cell memproduksi IFN-γ yang mengaktifkan makrofag dan meningkatkan aktivitas fagositosis bakteri dan sel yang terinfeksi.

Cell Mediated Immunity

• Imunitas seluler terdiri dari dua tipe respons: aktivasi makrofag oleh sinyal CD40L yang berasal dari sel T dan IFN-γ.

Kerjasama CD4+ dan CD8+ dalam Membunuh Bakteri Intrasel

• CD8+CTL membunuh sel yang terinfeksi dan bakteri intraseluler pada fagosom.

Contoh Bakteri Intraseluler Patogen

• Disebutkan beberapa contoh bakteri patogen intraseluler: Mycobacteria, Listeria monocytogenes, dan Legionella pneumophila.

Imunitas Terhadap Jamur

• Infeksi jamur (mikosis) dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas.
• Beberapa jamur endemik dan hidup di lingkungan sekitar, spora jamur dapat masuk ke tubuh melalui inhalasi.
• Infeksi jamur lainnya disebut infeksi oportunistik, karena infeksi tersebut tidak muncul pada individu yang sehat.

Jenis Imunitas terhadap Jamur

• Imunitas terhadap jamur kurang dipahami dibandingkan dengan bakteri.
• Sistem kekebalan bawaan, terutama neutrofil, dan makrofag berperan dalam pertahanan terhadap jamur.
• Infeksi oportunistik dapat terjadi pada pasien dengan neutropenia karena neutrofil memiliki kemampuan fungisidal karena menghasilkan ROS dan enzim lisosom.

Imunitas Berperan Sel Menjadi Imunitas Utama Terhadap Infeksi Jamur

• Ada strain Cryptococcus neoformans yang menghambat produksi sitokin (terutama TNF dan IL-12), yang dihasilkan oleh makrofag, dan menstimulasi IL-10, yang menghambat aktivitas makrofag.

Contoh Jamur Patogen

• Disajikan daftar beberapa contoh jamur patogen termasuk penyebabnya.

Apoptosis

• Apoptosis adalah proses kematian sel yang terprogram dan terjadi secara fisiologis pada organisme multiseluler, umumnya terjadi selama embriogenesis dan metamorfosis.
• Apoptosis merupakan proses aktif yang berguna dalam pengaturan pertumbuhan dan perkembangan organisme multiseluler.

Peran Penting Apoptosis

• Apoptosis berperan penting dalam perkembangan organisme multiseluler, regulasi/homeostasis, dan pemeliharaan populasi sel jaringan dalam kondisi fisiologis dan patologis.

Apoptosis Adalah Program yang Selektif

• Apoptosis menghilangkan sel yang rusak atau tua dan berfungsi untuk regenerasi jaringan.
• Perubahan morfologi sel selama apoptosis: sel mengkerut, kromatin terkondensasi, dan tubuh apotosis terbentuk.

Proses Apoptosis Fisiologis dalam Tubuh Terjadi Pada

• Proses perkembangan embrionik
• Kematian sel imun
• Kematian sel T sitotoksik
• Sel epidermis yang tua

Nekrosis

• Nekrosis adalah proses kematian sel yang patologis, berbeda dengan apoptosis yang merupakan proses terprogram.
• Pada nekrosis, enzim digesti seluler tidak berfungsi, sehingga produk kematian sel tidak terkontrol dan tumpah ke daerah ekstraseluler.
• Nekrosis memicu inflamasi.

Quiz ini menjelaskan tentang respon imun tubuh terhadap mikroorganisme patogen seperti bakteri dan jamur. Anda akan mempelajari tentang sistem kekebalan bawaan dan adaptif serta bagaimana sistem ini berinteraksi dengan berbagai jenis mikroba. Tes pengetahuan Anda tentang mekanisme pertahanan tubuh ini dan peran penting sistem imun.