Primordialisme dan Wawasan Nusantara

• Pertemuan dijadwalkan pada:
• Jumat, 14 Februari 2025, pukul 17.00-18.30 WIB
• Sabtu, 15 Februari 2025, pukul 10.00-12.00 WIB

Kebhinnekaan dan Persatuan

• Perbedaan budaya, adat istiadat, bahasa, dan hukum adat harus dihadapi dengan kemauan untuk bersatu.
• Keragaman Indonesia adalah sumber pendapatan nasional dan daya tarik wisata.
• Luasnya wilayah Indonesia berpotensi menimbulkan konflik yang merusak tatanan kehidupan bangsa.

Wawasan Nusantara

• Wawasan nusantara adalah ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia.
• Wawasan nusantara menghindari penyesatan dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
• Wawasan nusantara menjadi landasan visional untuk menyelenggarakan kehidupan nasional.

Definisi Wawasan Nusantara

• Menurut Ketetapan MPR tahun 1993 dan 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan nasional.
• Menurut Prof. Dr. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan, yang juga dipandang sebagai geopolitik Indonesia.
• Menurut kelompok kerja di Lemhanas tahun 1999, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan untuk mencapai tujuan nasional.

Makna Umum Wawasan Nusantara

• Wawasan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya berdasarkan falsafah dan sejarah bangsa, sesuai dengan posisi dan kondisi geografis negara.

Penerapan Wawasan Nusantara

• Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional, Indonesia selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan wilayah.
• Nusantara adalah perwujudan dari geopolitik Indonesia, yang menghargai kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Konsep Kesatuan dalam Wawasan Nusantara

• Wawasan nusantara mencakup persatuan dan kesatuan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

Konsep Kesatuan Politik

• Kedaulatan wilayah nasional beserta kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, modal, dan milik bangsa Indonesia
• Bangsa Indonesia itu satu kesatuan bangsa meski terdiri atas berbagai suku, bahasa, agama, dan kepercayaan.
• Bangsa Indonesia harus merasa satu rasa, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air.
• Pancasila adalah falsafah dan ideologi bangsa dan negara.
• Seluruh kepulauan nusantara merupakan satu kesatuan hukum.

Konsep Kesatuan Ekonomi

• Kekayaan wilayah nusantara adalah modal dan milik bangsa yang harus dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
• Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah.
• Perekonomian diselenggarakan atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.

Konsep Kesatuan Sosial Budaya

• Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang memiliki kehidupan yang serasi dan selaras dengan kemajuan yang sama.
• Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu.

Konsep Kesatuan Pertahanan Keamanan

• Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah dianggap sebagai ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
• Tiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Implementasi Wawasan Nusantara

• Implementasi wawasan nusantara menciptakan masyarakat yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, agama, dan status sosial, serta menghormati segala perbedaan sebagai karunia Tuhan.

Bhinneka Tunggal Ika

• Bhinneka Tunggal Ika mengandung konsep pluralistik dan multikulturalistik.

Prinsip Pluralistik dan Multikultural

• Prinsip pluralistik dan multikultural mengakui kemajemukan bangsa dari segi agama, keyakinan, suku, budaya, dan ras; kemajemukan tersebut dihormati dan dihargai.
• Kemajemukan menjadi kekuatan yang diikat bersinergi untuk menghadapi tantangan bangsa.
• Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mendukung nilai inklusif, terbuka, ko-eksistensi damai, kesetaraan, toleransi, dan musyawarah.

Keberagaman Masyarakat Indonesia

• Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai etnis dan adat istiadat.
• Keberagaman meliputi perbedaan ras, suku bangsa, agama, dan kepercayaan.

Suku Bangsa di Indonesia

• Terdapat lebih dari 300 suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

Agama di Indonesia

• Indonesia terletak di posisi silang antara dua samudra dan dua benua, yang memengaruhi keragaman masyarakat dan budaya, termasuk agama.
• Pemerintah Indonesia mengakui enam agama: Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Ras di Indonesia

• Keragaman ras di Indonesia disebabkan oleh aktivitas pelayaran, eksplorasi, dan perdagangan.

Konflik dalam Keberagaman

• Konflik dapat muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia yang didefinisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau pertentangan.

Faktor Penyebab Konflik

• Menurut Soerjono Soekanto, konflik disebabkan oleh perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.

Sikap Penyebab Konflik

• Primordialisme: sikap berpegang teguh pada hal-hal yang melekat pada individu (suku, ras, agama).
• Etnosentrisme: pandangan bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik.
• Diskriminatif: perbedaan perlakuan berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, dan agama.
• Stereotipe: penilaian terhadap seseorang atau golongan berdasarkan persepsi pribadi.
• Fanatisme: keyakinan akan suatu kebenaran tanpa data dan fakta.
• Eksklusivisme: sikap yang memandang bahwa pandangan kelompoknya yang paling benar.

Bentuk Konflik dalam Masyarakat

• Konflik pribadi: terjadi karena perbedaan pandangan atau ketidaksenangan.
• Konflik rasial: timbul karena perbedaan ras (ciri badan, kepentingan, kebudayaan).
• Konflik kelas sosial: disebabkan perbedaan kepentingan (buruh dan pemilik perusahaan).
• Konflik politik: terjadi karena perbedaan kepentingan atau tujuan politis.
• Konflik internasional: terjadi akibat perbedaan kepentingan yang memengaruhi kedaulatan negara.

Dampak Konflik

• Sikap kekhawatiran, ketakutan, dan kecurigaan di masyarakat.
• Dominasi: menciptakan pihak yang menang dan pihak yang kalah.

Upaya Menyelesaikan Masalah dalam Keberagaman

• Jaminan perlindungan hak-hak setiap warga negara.
• Pengikat persatuan dan rasa kebangsaan dalam perundang-undangan (UUD NRI Tahun 1945).
• Upaya represif pemerintah: penangkapan dan hukuman bagi pelaku perpecahan.
• Upaya preventif masyarakat: bersikap ramah, bermusyawarah, kerja sama, dan berkomunikasi efektif.