Pencucian Parit Pembuangan dan Parit Utama

Pencucian Parit Pembuangan (Outlet Drain) dan Parit Utama (Main Drain)

• Pencucian/pendalaman parit harus dimulai dari parit pembuangan yang berbatasan dengan alur pembuangan ke luar kebun dan menuju ke parit di dalam areal perkebunan.
• Waktu yang tepat untuk melakukan pencucian/pendalaman parit adalah pada musim kemarau.
• Pemeliharaan parit dilakukan dengan membuang rumput/sampah/gulma dan mengali tanah dan Lumpur sampai pada dasar tanah keras.
• Tanah dan Lumpur harus dibuang di luar kaki lima sepanjang satu sisi parit (>1 meter dari pinggir parit).
• Rumput-rumputan di tebing kanan–kiri parit harus tetap dipelihara sebagai pencegah erosi.
• Excavator digunakan untuk pencucian dan pendalaman parit.

Pencucian Parit Pengumpul (Collection Drain)

• Pencucian parit pengumpul dilakukan dengan cara membuang rumput-rumput/sampah/gulma secara manual (garukan), sedangkan penggalian tanah dan lumpur dengan cara mekanis (Excavator).
• Penggalian tanah harus dimulai dari bagian hilir dan ujung pertemuan parit pengumpul dengan parit utama serta perhatikan “junction” yang benar.
• Penggalian harus dilakukan secara bersih dan rapi dengan tujuan agar air dapat mengalir dengan lancar.

Pembuatan Parit

• Pembuatan parit pembuangan harus disesuaikan dengan posisi sungai alam (mengikuti arah aliran sungai dan tidak tegak lurus sungai) dan areal yang hendak dibuka.
• Ukuran parit pembuangan tergantung pada banyaknya air yang akan dialirkan (setelah adanya survey lahan dan perhitungan hidrologi tanah).
• Sudut kemiringan tebing parit tergantung jenis tanah (Tanah liat atau tanah berpasir).
• Penggalian tanah dilakukan dengan excavator.
• Tanah hasil galian dibuang ke salah satu sisi parit dan diratakan dan pembuatan kaki lima dengan lebar minimal 2,5 meter dari pinggir parit.

Pembuatan Parit Utama (Main Drain)

• Pembuatan parit utama dapat dilakukan bersamaan dengan pembuatan jalan MR (area rawa dan gambut).
• Sebaiknya pembuatan parit dilakukan sesudah pemancangan pokok agar tidak banyak pokok berkurang akibat pembuatan parit yang tidak terencana dengan baik.
• Pembuatan parit harus dimulai dari hilir dan pembuatan parit ini disesuaikan dengan kondisi kemiringan lereng.

Pembuatan Parit Lapangan (Subsidiary Drain)

• Parit ini hanya dibuat di areal gambut atau areal rendahan (rawa-rawa) dan dilakukan setelah LC atau menjelang penanaman bibit kelapa sawit di Lapangan.
• Pembuatan parit ini disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan (1 : 4, 1 : 8, 1 : 16).

Pembuatan Tempat Pertemuan Parit (Junction)

• Tempat pertemuan parit (junction) harus membelok kearah aliran air dan sama sekali tidak boleh tegak lurus.