Pasar Monopolistik dan Oligopoli

Study Notes

Here are the study notes for the text:

Pasar persaingan monopolistik adalah pasar dimana perusahaan dapat masuk secara bebas, masing-masing memproduksi merknya sendiri atau versi dari suatu produk yang terdiferensiasi.
Karakteristik pasar persaingan monopolistik:
- Ada banyak perusahaan di pasar
- Bebas masuk dan keluar (free entry & exit)
- Produk yang diperjualbelikan terdiferensiasi
Contoh: Pasta gigi, sabun, obat-obatan, rokok, deterjen

Dalam jangka pendek, perusahaan adalah satu-satunya produsen dari sebuah merk, kurva yang dihadapi adalah downward-sloping
Dalam jangka pendek, harga akan lebih besar dari pada MC sehingga perusahaan memiliki kekuatan monopoli
Dalam jangka panjang, keuntungan yang ada menarik perusahaan baru untuk masuk menjadi pesaing, sehingga demand yang berkurang dan bergeser ke bawah

Ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik ditunjukkan dengan:
- P > MC, sehingga ada Deadweight loss (DWL)
- Titik keseimbangan tidak berada pada nilai minimum AC, sehingga ada excess capacity

Karakteristik oligopoli:
- Jumlah perusahaan sedikit
- Masuknya perusahaan baru dihambat
- Produk mungkin dibedakan atau homogen
Contoh: Perusahaan kendaraan bermotor, komputer, semen, mie instan, aluminium

Penentuan harga, output, iklan, dan keputusan investasi harus didasari oleh strategic considerations
Definisi Equilibrium: Perusahaan akan melakukan yang terbaik dan tidak memiliki insentif untuk mengubah harga atau output
Nash Equilibrium: Perusahaan akan memperkirakan secara akurat berapa banyak pesaingnya akan berproduksi dan karena itu mengatur tingkat produksinya sendiri

Cournot model adalah model oligopoli dimana perusahaan-perusahaan menghasilkan barang yang homogen dan tiap-tiap perusahaan menganggap output pesaingnya tetap
Perusahaan akan menyesuaikan output berdasarkan anggapan tentang berapa output yang akan dihasilkan perusahaan lain
Reaction curve atau Best Response Curve adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output yang diproduksi oleh perusahaan lain dengan jumlah output optimal yang diproduksi perusahaan 1 untuk memaksimalkan profit

Stackelberg model adalah model oligopoli dimana satu perusahaan menetapkan outputnya sebelum perusahaan lain menetapkannya
Dalam menetapkan output, Firm 1 harus mempertimbangkan bagaimana Firm 2 akan bereaksi
Kesimpulan: Firm 1 memproduksi dua kali lebih banyak dari Firm 2 dan menghasilkan profit dua kali lebih banyak

Bertrand model adalah model oligopoli dimana perusahaan oligopoli berkompetisi dalam hal harga
Keseimbangan di model Bertrand adalah konsep Nash Equilibrium, yang disebut sebagai Bertrand-Nash Equilibrium
Dalam model Bertrand, perusahaan akan mengenakan harga yang lebih rendah untuk menarik konsumen

Model Cournot dan Edgeworth didasarkan pada asumsi yang sangat naif dimana kedua oligopolis tidak pernah mengakui kalau mereka saling ketergantungan
Salah satu model yang lebih realistis adalah model Chamberlin
Chamberlin mengasumsikan bahwa duopolis mengakui saling ketergantungan antar mereka

Kartel terjadi saat beberapa perusahaan sepakat untuk menentukan kuantitas yang diproduksi dan harga secara bersama-sama
Tujuannya adalah untuk menjaga agar harga relatif lebih tinggi dan menaikkan profit
Contoh kartel yang sukses: OPEC, International Bauxite Association, Mercurio Europeo
Contoh kartel yang gagal: CIPEC, Tembaga, Kopi, Teh, dan Biji Cokelat