Parasitologi Dasar Veteriner KHU/1091

Tentu saja, berikut adalah catatan studi dari teks yang diberikan:

Pendahuluan

• Parasitologi Dasar Veteriner dengan kode KHU/1091 merupakan ilmu yang akan dibahas.

Parasit dan Parasitisme

• Parasitologi adalah cabang biologi yang mempelajari organisme yang hidup secara parasitisme.
• Parasitisme melibatkan hubungan heterospesifik antara dua organisme, yang sering disebut simbiosis.
• Parasit adalah organisme yang keberadaannya bergantung pada organisme lain, yang dikenal sebagai inang atau hospes.

Simbiosis Parasitisme/Keparasitan

• Kehidupan sebagai parasit membutuhkan organisme lain sebagai tempat tinggal dan sumber makanan, baik sementara maupun permanen.
• Kematian inang dapat berakibat fatal bagi parasit.
• Parasit beradaptasi secara morfologis dan biologis untuk mengatasi respons inang dan menghindari deteksi.

Jenis-Jenis Parasit

• Parasit dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat, waktu dan tingkat keparahan, jumlah inang, lokasi atau preferensi, efek pada inang, dan klasifikasi hewan.

Berdasarkan Sifat Parasit

• Parasit fakultatif adalah organisme yang biasanya hidup bebas tetapi dapat menjadi parasit dalam kondisi tertentu; contohnya adalah lalat Sarcophaga.
• Parasit obligat memerlukan inang untuk kelangsungan hidup dan keberadaan mereka.
• Parasit insidentil atau sporadis berada pada inang yang tidak biasa; contohnya adalah Dipylidium caninum.
• Parasit eratika terletak pada inang yang tepat tetapi di lokasi yang tidak biasa; contohnya adalah Ascaris lumbricoides di kantong empedu babi/manusia.

Berdasarkan Waktu atau Tingkat Keparahan

• Parasit temporer atau non-periodik hidup sebagai parasit hanya untuk sebagian siklus hidup mereka; misalnya, larva nyamuk dan caplak Ornithodorus moubata.
• Parasit stasioner selalu berhubungan dengan inang selama satu tahap perkembangan atau seluruh hidup mereka.
• Parasit stasioner periodik, larvanya parasit dewasa hidup bebas, contohnya Gasterophilus sp., cacing Strongil pada ruminansia.
• Parasit stasioner permanen selalu berhubungan dengan inang selama masa hidup mereka. contohnya; Plasmodium, Leucocytozoon

Berdasarkan Jumlah Hospes

• Parasit holoksenosa atau monoksenosa hanya membutuhkan satu organisme lain sebagai inang selama siklus hidup mereka. Misal: Eimeria tenella, cacing strongyl pada ruminansia.
• Parasit heteroksenosa membutuhkan lebih dari satu organisme sebagai inang selama siklus hidup mereka. Misalnya: Babesia sp., Paragonimus westermani, Fascilopsis busky.

Berdasarkan Lokasi atau Predileksi

• Ektoparasit atau ektozoa hidup sebagai parasit di permukaan tubuh inang atau di rongga kulit yang masih berhubungan dengan dunia luar. Contoh: arthropoda (kutu, caplak, tungau, lalat, nyamuk).
• Endoparasit atau endoparasit atau entozoa hidup di dalam jaringan tubuh inang, selain di permukaan dan rongga kulit. Contoh: cacing (nematoda, trematoda, cestoda), protozoa.

Infeksi dan Infestasi

• Infeksi mengacu pada parasit internal (endoparasit) atau parasit yang berkembang biak dalam tubuh inang.
• Infestasi mengacu pada ektoparasit atau parasit yang berkembang biak di luar tubuh inang.

Berdasarkan Pengaruh terhadap Hospes

• Parasitiasis adalah kondisi di mana inang membawa parasit tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.
• Parasitosis adalah kondisi di mana inang membawa parasit dan menunjukkan tanda-tanda penyakit.
• Patogenitas mengacu pada kemampuan parasit untuk menyebabkan penyakit: parasit patogen, parasit kurang patogen dan parasit tidak patogen.

Parasit Patogen

• Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropica.
• Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra.
• Leishmania donovani menyebabkan penyakit Kala Azar.
• Babesia bigemina menyebabkan kencing berdarah pada sapi.

Parasit Non-Patogen

• Terdapat didalam tubuh hospes tapi tidak menimbulkan gangguan berarti.
• Terkait dengan jenis hospes.
• Fasciola gigantica, Hemonchus placei → patogen pada sapi tapi non patogen pada kambing atau domba
• Fasciola hepatica, H. concortus → patogen pada domba & kambing tapi non patogen pada sapi.

Parasit Tidak Patogen

• Ascaris lumbricoides, bentuk dewasa terdapat normal pada babi & tidak menimbulkan gejala penyakit. Larva L3 & L4 bersifat patogen karena merusak jaringan paru
• Kutu, pinjal, caplak tidak patogen, tapi jika saat menghisap darah ada racun atau patogen yang masuk dalam darah dapat menimbulkan gejala penyakit.

Berdasarkan Klasifikasi Hewan

• Parasit uniseluler adalah hewan bersel tunggal yang sebagian besar hidupnya sebagai parasit. Contoh: protozoa (Sarcomastigophora, Apicomplexa, Microspora dsb).
• Parasit multiseluler adalah hewan multiseluler yang hidup sebagai parasit pada invertebrata. Contoh: Nemathelminthes, Platyhelminthes, Arthropoda dsb.

Hospes dan Jenis-Jenis Hospes

• Hospes merupakan hewan tempat parasit tinggal atau berhubungan untuk kelangsungan hidup parasit.
• Klasifikasi inang: inang definitif, inang perantara, inang paratenik, dan vektor.

Definisi Hospes

• Hospes definitif adalah tempat parasit hidup, berkembang, dan bereproduksi secara seksual (Tahap dewasa parasit). Menghasilkan stadium infektif bagi hospes intermedier.
• Hospes intermedier: tempat parasit hidup dan berkembang biak secara aseksual hingga terinfeksi pada hospes definitifnya.
• Hospes paratenik adalah inang tambahan pada rantai pakan untuk inang definitif, mempermudah parasit menemukan inang utamanya.

Karier Hewan dan Vektor

• Hospes definitif dan intermedier sering disebut inang esensial.
• Hospes predileksi adalah inang yang paling disukai parasit.
• Hewan karier membawa parasit tetapi tidak menderita penyakit akibat parasit tersebut.
• Vektor menularkan parasit dari satu hewan ke hewan lain.
  • Vektor mekanis membawa parasit secara pasif tanpa perkembangan didalamnya (misalnya lalat stomoxys menularkan Trypanosoma evansi).
  • Vektor biologi memungkinkan parasit untuk menyelesaikan siklus perkembangannya di dalam tubuhnya (semua hospes intermedier).

Stadium dan Siklus Hidup Parasit

• Siklus hidup parasit adalah berbagai tahapan pertumbuhan parasit, baik langsung maupun tidak langsungnya.
• Tahapan hidup dapat langsung, tidak memerlukan hospes intermedier atau perantara
• Atau tahapan siklus hidup tidak langsung yang memerlukan hospes intermedier atau perantara).
• Siklus dapat bersifat aseksual (sporogoni, skizogoni dsb)
• Siklus dapat bersifat seksual (gametogoni).

Siklus Hidup Protozoa

• Filum Sarcomastigophora bereproduksi secara aseksual. Penularan melalui vektor (mekanik&biologis) ex: Trypanosoma evansi & Trypanosoma brucei.
• Filum Apicomplexa bereproduksi secara seksual (gametogoni) dan aseksual (sporogoni dan skizogoni). Beberapa bersifat heteroksenosa ex: Eimeria tenella, Toxoplasma gondii, Leucocytozoon caulleryi.

Tahapan Siklus Protozoa

• Sporogoni meliputi zigot yang berkembang menjadi oosista, lalu sporosista, dan akhirnya sporozoit.
• Skizogoni melibatkan sporozoit yang berkembang menjadi trofozoit, lalu skizon, dan akhirnya merozoit.
• Gametogoni meliputi merozoit yang berkembang menjadi makrogametosit/mikrogametosit, selanjutnya menjadi makrogamet/mikrogamet.

Nemathelminthes

• Ovivar (Telur-L1-L2-L3-L4-L5-Dewasa). ex: Cacing-cacing strongyle
• Vivivar (L1-L2-L3-L4-L5-Dewasa). ex: Dirofilaria immitis, Wucheria bancrofti
• Stadium infektif bisa berupa larva atau larva berada di dalam telur (gol Ascaris)
• Siklus hidup seperti halnya protozoa (Apicomplexa) dimana Nemathelminthes ada yang bersifat holoksenosa, heteroksenosa atau poliksenosa.

Platyhelminthes

• Trematoda memiliki siklus hidup yang tidak langsung, yang berati memerlukan hospes intermedier (1 hospes intermedier, dua dan lebih) Stadium: Telur-miracidium-sporosista-redia-serkaria-metaserkaria-cacing dewasa.
• Cestoda
• -Eucestoda:melibatkan hospes intermedier terestik : telur-onkosfer-Metasestoda (sisticerkus, sisticercoid, strobilocercus, hidatida, senurus)-cacing dewasa.
• -Cotyloda: melibatkan hospes intermedier akuatik : Telur-korasidium-procerkoid-plerocercoid-cacing pita dewasa.

Arthropoda

• Insecta (enam kaki)
  • Termasuk: lalat, nyamuk, kutu dan pinjal
  • Tahapan hidup: Telur-larva-pupa-dewasa.
• Arachnida (delapan kaki)
  • Termasuk: caplak dan tungau.
  • Tahapan hidup: telur-larva-nimfa-dewasa.
• Pada caplak:
  • Caplak bisa memiliki hospes tunggal.
  • Caplak bisa memiliki dua hospes
  • Caplak bisa memiliki tiga hospes