Podcast
Questions and Answers
Cocokkan jenis obat corticosteroid dengan fungsi utamanya:
Cocokkan jenis obat corticosteroid dengan fungsi utamanya:
Glukokortikoid = Mengatur keseimbangan garam dan air Mineralokortikoid = Mempengaruhi metabolisme glukosa Prednison = Obat untuk reaksi alergi berat Fludrokortison = Obat untuk penyakit pernapasan
Cocokkan indikasi penggunaan corticosteroid dengan contoh penyakit:
Cocokkan indikasi penggunaan corticosteroid dengan contoh penyakit:
Penyakit autoimun = Lupus Penyakit pernapasan = Asma Reaksi alergi berat = Dermatitis Penyakit kulit = COPD
Cocokkan efek samping corticosteroid dengan deskripsi:
Cocokkan efek samping corticosteroid dengan deskripsi:
Kenaikan berat badan = Terjadi akibat penggunaan jangka panjang Osteoporosis = Kekurangan massa tulang Hiperglikemia = Kenaikan kadar gula darah Gangguan suasana hati = Perubahan mood dan psikologis
Cocokkan mekanisme kerja corticosteroid dengan penjelasan:
Cocokkan mekanisme kerja corticosteroid dengan penjelasan:
Signup and view all the answers
Cocokkan bentuk pemberian corticosteroid dengan contoh:
Cocokkan bentuk pemberian corticosteroid dengan contoh:
Signup and view all the answers
Cocokkan kontraindikasi penggunaan corticosteroid dengan situasi yang tepat:
Cocokkan kontraindikasi penggunaan corticosteroid dengan situasi yang tepat:
Signup and view all the answers
Cocokkan interaksi obat dengan jenis obat yang berinteraksi:
Cocokkan interaksi obat dengan jenis obat yang berinteraksi:
Signup and view all the answers
Cocokkan perhatian khusus selama penggunaan corticosteroid dengan deskripsi:
Cocokkan perhatian khusus selama penggunaan corticosteroid dengan deskripsi:
Signup and view all the answers
Cocokkan manfaat terapeutik corticosteroid dengan efek pengobatan:
Cocokkan manfaat terapeutik corticosteroid dengan efek pengobatan:
Signup and view all the answers
Study Notes
Obat Corticosteroid
-
Definisi:
- Obat corticosteroid adalah obat yang meniru hormon steroid alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
-
Jenis-jenis:
- Glukokortikoid: Mempengaruhi metabolisme glukosa dan memiliki efek anti-inflamasi (misalnya, prednison, dexametason).
- Mineralokortikoid: Mengatur keseimbangan garam dan air (misalnya, fludrokortison).
-
Mekanisme Kerja:
- Mengikat reseptor steroid dalam sel.
- Mengubah ekspresi gen, mengurangi syntesis protein inflamasi, dan menekan respons imun.
-
Indikasi:
- Penyakit autoimun (misalnya, lupus, artritis reumatoid).
- Penyakit pernapasan (misalnya, asma, COPD).
- Reaksi alergi berat.
- Penyakit kulit (misalnya, dermatitis, eksim).
- Mengurangi peradangan pasca-operasi.
-
Efek Samping:
- Kenaikan berat badan.
- Peningkatan tekanan darah.
- Osteoporosis.
- Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia).
- Risiko infeksi meningkat.
- Gangguan suasana hati dan psikologis.
-
Pemberian:
- Tersedia dalam bentuk oral, inhalasi, injeksi, dan topikal.
- Dosis harus disesuaikan berdasarkan kondisi dan respons pasien.
-
Perhatian Khusus:
- Penghentian mendadak dapat menyebabkan gejala penarikan (krisis adrenal).
- Perlu pemantauan selama penggunaan jangka panjang.
-
Kontraindikasi:
- Infeksi aktif (melainkan jika digunakan untuk mengobati infeksi).
- Hipersensitivitas terhadap obat.
- Penyakit hati berat.
-
Interaksi Obat:
- Dapat berinteraksi dengan obat lain seperti NSAID, antikoagulan, dan obat diabetes.
Penutup
Corticosteroid memiliki manfaat terapeutik yang signifikan, namun juga memerlukan pengawasan ketat untuk meminimalisir efek samping dan interaksi yang berpotensi berbahaya.
Obat Corticosteroid
- Obat corticosteroid adalah obat sintetis yang meniru hormon steroid alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
- Obat corticosteroid dibagi menjadi dua jenis: glukokortikoid dan mineralokortikoid.
- Glukokortikoid memengaruhi metabolisme glukosa dan memiliki efek anti-inflamasi. Contohnya: prednison, dexametason.
- Mineralokortikoid mengatur keseimbangan garam dan air. Contohnya: fludrokortison.
- Obat corticosteroid bekerja dengan cara:
- Mengikat reseptor steroid di dalam sel.
- Mengubah ekspresi gen, mengurangi produksi protein inflamasi, dan menekan respon imun.
- Obat corticosteroid digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk:
- Penyakit autoimun, seperti lupus dan artritis reumatoid.
- Penyakit pernapasan, seperti asma dan COPD.
- Reaksi alergi berat.
- Penyakit kulit, seperti dermatitis dan eksim.
- Mengurangi peradangan pasca-operasi.
- Efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan obat corticosteroid meliputi:
- Kenaikan berat badan.
- Peningkatan tekanan darah.
- Osteoporosis.
- Peningkatan gula darah (hiperglikemia).
- Risiko infeksi yang lebih tinggi.
- Gangguan suasana hati dan psikologis.
- Obat corticosteroid tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk oral, inhalasi, injeksi, dan topikal.
- Dosis harus disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien.
- Penting untuk memperhatikan hal-hal berikut saat menggunakan obat corticosteroid:
- Penghentian mendadak dapat menyebabkan gejala penarikan (krisis adrenal).
- Penggunaan jangka panjang memerlukan pemantauan berkala.
- Obat corticosteroid tidak boleh digunakan pada pasien dengan:
- Infeksi aktif, kecuali jika digunakan untuk mengobati infeksi itu sendiri.
- Alergi terhadap obat corticosteroid.
- Penyakit hati berat.
- Obat corticosteroid dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti NSAID, antikoagulan, dan obat diabetes.
- Meskipun memiliki manfaat terapeutik yang signifikan, penggunaan corticosteroid perlu diawasi ketat untuk meminimalkan efek samping dan interaksi yang berpotensi berbahaya.
Studying That Suits You
Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.
Description
Quiz ini membahas tentang obat corticosteroid, termasuk definisi, jenis-jenisnya seperti glukokortikoid dan mineralokortikoid, serta mekanisme kerja dan efek sampingnya. Uji pemahaman Anda tentang indikasi penggunaan dan peran penting corticosteroid dalam berbagai penyakit. Pelajari lebih lanjut tentang manfaat dan risiko yang terkait dengan penggunaan obat ini.