Psikologi Belajar UTS BRO

Pertemuan 2: Psikologi dan Belajar

• Psikologi menggabungkan psyche (jiwa) dan logos (ilmu), mempelajari gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
• Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen akibat pengalaman atau praktik.
• Kimble mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen akibat praktik.
• Gates melihat belajar sebagai modifikasi perilaku melalui pengamatan.
• Henry Smith menyatakan bahwa belajar adalah pembentukan/penguatan perilaku baru atau pemulihan perilaku lama melalui pengalaman.
• Skinner menganggap belajar sebagai proses adaptasi perilaku yang progresif.
• Munn mendefinisikan belajar sebagai cara mengubah perilaku dan pengalaman.
• Bigge mengatakan belajar adalah perubahan dalam pengetahuan, perilaku, persepsi, motivasi, atau kombinasinya.
• Karakteristik belajar meliputi adanya perubahan perilaku, bersifat relatif permanen, tidak langsung terjadi setelah belajar selesai, berasal dari pengalaman/praktik, dan adanya reinforcement.
• Komponen penunjang belajar meliputi kognitif(intelektual yang melibatkan atensi, persepsi, nalar, analisis, kesimpulan, interpretasi, dan pemaknaan fenomena) dan sosial-afektif(sosial dan kultural yang berpengaruh dalam pembentukan ide, konsep, gambaran, dan pemahaman tentang dunia)

Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar

• Maturasi adalah perkembangan teratur tanpa stimulasi/latihan, mencapai kematangan tertentu.
• Atensi adalah fokus pada subjek, memunculkan minat, meningkatkan efisiensi belajar, dan motivasi.

Persepsi

• Persepsi adalah pikiran yang bereaksi terhadap sensasi dan memaknai sensasi tersebut.
• Sensasi yang jelas memunculkan persepsi dan pemahaman terkait objek, ide, dan pengalaman.

Motivasi

• Motivasi adalah proses mengarahkan energi/usaha individu untuk mencapai tujuan.
• Proses motivasi memberikan semangat, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku.
• Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri, sementara motivasi ekstrinsik didorong oleh lingkungan (reward/menghindari punishment).

Teori Motivasi Maslow

• Teori ini meliputi kebutuhan fisiologis (makan, minum, tidur, nafas), rasa aman, cinta dan memiliki, prestasi (penghargaan), dan aktualisasi diri.

Teori Motivasi Murray

• Teori ini meliputi kebutuhan viscerogenik (pendorong perilaku biologis dan fisiologis) dan psychogenic (kebutuhan psikologis dari pengalaman sosial dan perkembangan individu).
• Psychogenic needs meliputi need for achievement, affiliation, power, autonomy, dan aggression.

Kelelahan

• Kelelahan menurunkan keinginan dan ketertarikan psikologis, memperlambat pikiran, menyebabkan kelelahan mental dan fisik, serta dapat dikurangi dengan istirahat, asupan makan siang yang cukup, udara segar, motivasi, dan aktivitas ekstrakurikuler.

Gaya Belajar

• Gaya belajar yang pertama adalah visual (memahami informasi lewat gambar, diagram, grafik, warna).
• Gaya belajar yang kedua adalah auditory (memahami informasi lewat lisan).
• Gaya belajar yang ketiga adalah kinestetik (melibatkan pengamatan langsung dan aktivitas fisik).

Pertemuan 3: Faktor Lingkungan dan Keluarga

• Fungsi keluarga meliputi psikososial, biologis, investasi sosial, keagamaan, budaya, ekonomi, pendidikan, dan kemanusiaan.
• Struktur dan proses keluarga mempengaruhi perkembangan mental, terutama pola asuh orang tua.
• Hurlock (1990) menggolongkan pola asuh berdasarkan sikap orang tua (perlindungan tinggi, pemisivitas, pemanjaan, penolakan, penerimaan, penguasaan, pengalahan, pilihan, ambisi).
• Hauck Paul (1993) menggolongkan menurut pelayanan (keras dan tegas, lembut dan tidak tegas, keras dan tidak tegas, lembut dan tegas).
• Marcom & Steve (1996) menggolongkan menjadi empat jenis (otokratik, demokratis, permisif, laissez-faire).
• Hal penting dalam pola asuh adalah kesadaran, pola asuh yang baik, pola komunikasi yang baik, hubungan dengan tetangga, serta menghindari keluarga yang tidak harmonis atau terlalu membatasi anak.

Pertemuan 4: Sosioekonomi dan Budaya

• Gizi anak mempengaruhi perkembangan mental, pertumbuhan badan, dan kesehatan.
• Ekonomi yang baik berpengaruh terhadap pendidikan (kebutuhan primer terpenuhi, media lengkap, biaya sekolah).
• Apresiasi orang tua memberikan kesempatan berkembang, terlepas dari bakat atau kondisi ekonomi.
• Budaya telah ada sebelum lahir dan terwujud melalui perilaku manusia, meliputi aturan, kewajiban, tindakan yang diterima/ditolak/dilarang/diizinkan.

Pertemuan 5: Social Emotional Learning (SEL)

• Sosial emosional yang baik dapat menciptakan kesuksesan selain kecerdasan intelektual (kecerdasan intelektual berkontribusi 20%).
• Sosioemosional adalah perubahan di ranah afektif berkaitan dengan kondisi/perilaku individu.
• Perkembangan sosioemosional meliputi perkembangan diri (harga diri dan identitas diri).
• Eksplorasi vs komitmen mencakup Identity diffusion, Identity Foreclosure, Identity moratorium, dan Identity achievement.
• Pembelajaran Social Emotional Learning (SEL) yaitu upaya mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, keterampilan interpersonal, pengelolaan emosi, empati, membangun hubungan sehat, menetapkan tujuan, dan mengambil keputusan.

Teori Bronfenbrenner

• Teori ini menekankan sistem yang mempengaruhi perkembangan anak, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
• Implikasi dlm sosioemosional melibatkan memandang anak dlm sistem lingkungan, memperhatikan hubungan sekolah-keluarga, dan menyadari pentingnya komunitas, status sosial ekonomi, dan kultur.
• Teori Life Span Erik Erikson menjelaskan tahapan perkembangan psikososial, seperti kepercayaan vs ketidakpercayaan.
• Otonomi vs malu dan ragu, Inisiatif vs rasa bersalah, Upaya vs inferioritas, Identitas vs kebingungan, Intimasi vs isolasi, Generativitas vs stagnasi, Integritas vs putus asa.
• Implikasi dalam sosioemosional ialah memberikan tugas sesuai perkembangan, motivasi belajar, eksplorasi diri, dan pengajaran yang sesuai.

Key takeaways

• Mengidentifikasi penyebab rendah diri, memberi dukungan emosional, membantu mencapai tujuan, dan mengembangkan keterampilan mengatasi masalah.
• Teori moral kohlberg memiliki Preconventional reasoning, Conventional reasoning dan Postconventional reasoning.
• Pendidikan moral dan Karakter adalah melalui kurikulum tersembunyi dan mengajarkan pengetahuan moral dasar dan yang terpenting menerapkan implikasi.