Morfologi dan Sintaksis Maksud

Morfologi dan Sintaksis

• Morfologi (morphology) adalah cabang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal.
• Frasa "secara gramatikal" dalam definisi ini mutlak.
• Setiap kata dapat dibagi atas segmen terkecil yang disebut fonem.
• Fonem-fonem tidak harus berupa morfem.
• Kata "hormat" terdiri atas enam fonem, tetapi satu morfem.
• Satu morfem dapat terdiri atas satu fonem saja.
• Misalnya, -s dalam kata "books" atau -e dalam kata Jawa "omahe" ('rumahnya').
• Morfologi juga mengkaji bentuk bahasa dan pengaruh perubahan bentuk pada fungsi dan arti kata.
• Sasaran morfologi adalah kata dan morfem.
• Morfem adalah satuan gramatikal terkecil dalam sistematika bahasa.
• Dapat terdiri atas satu fonem saja (misalnya -s dalam books).
• Kata "berjilbab" terdiri atas sembilan fonem.
• Fonem bukanlah satuan gramatikal.
• Urutan satuan bahasa: fonem, morfem, kata, frasa, kalimat, alinea/paragraf, wacana/karangan.

Morfem

• Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang maknanya relatif stabil dan tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian bermakna lebih kecil.
• Misalnya, kata "suratan", "tersurat", dan "disurati" membentuk deretan morfologis.
• Deretan morfologis berisi kata-kata yang berkaitan dalam bentuk dan artinya.
• Morfem dapat ditentukan berdasarkan enam prinsip:
  • Satuan dengan struktur fonologis dan arti yang sama adalah satu morfem (misalnya, dengar dalam didengar, mendengar, pendengaran).
  • Satuan dengan struktur fonologis berbeda, namun arti sama adalah satu morfem (misalnya, mem-, men-, meng- dalam membangun, mendaki, menggali).
  • Satuan dengan struktur fonologis berbeda namun arti sama dan distribusi komplementer adalah satu morfem (misalnya, bel- dalam belajar dan ber- dalam berlayar).
  • Kekosongan dalam struktur sebuah satuan merupakan morfem.
  • Satuan dengan struktur fonologis yang sama bisa satu atau berbeda morfem.
  • Setiap satuan yang dapat dipisahkan merupakan morfem.

Morfem Bebas dan Morfem Terikat

• Morfem bebas dapat berdiri sendiri (misalnya, syahadat, salat, puasa).
• Morfem terikat tidak dapat berdiri sendiri, harus dihubungkan dengan morfem lain (misalnya, me-, di-, ber-, ter-, -an, -kan, -i).

Morfem Derivatif dan Infleksi

• Morfem derivasional mengubah kelas kata (misalnya, -ness dalam bahasa Inggris).
• Morfem infleksional menunjukkan kategori gramatika dan hubungan sintaksis.

Proses Morfologis

• Afiksasi (penambahan imbuhan):
  • Prefiks (awalan)
  • Infiks (sisipan)
  • Sufiks (akhiran)
  • Konfiks (gabungan awalan dan akhiran)
• Reduplikasi (pengulangan kata):
  • Seluruh kata
  • Sebagian kata
• Pemajemukan (penggabungan kata):
  • Pembentukan kata baru dari gabungan kata yang sudah ada.

Kata

• Kata adalah satuan terkecil dalam kalimat yang dapat berdiri sendiri.
• Berdasarkan bentuknya, kata dibedakan menjadi kata bermorfem tunggal dan bermorfem lebih dari satu.
• Kata bermorfem tunggal adalah kata dasar.
• Kata bermorfem lebih dari satu adalah kata turunan.

Frasa

• Frasa adalah kelompok kata yang tidak mengandung predikat.
• Frasa bisa berupa frasa nominal, adjektival, verbal, adverbial, dan preposisional.

Kalimat

• Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengandung predikat.
• Unsur-unsur kalimat: subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
• Setiap kalimat harus memiliki subjek dan predikat.