Manajemen Risiko Dan Peluang

Risiko, Peluang, dan Pemilik Risiko

• Risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian yang berdampak pada sasaran (ISO 31000:2018).
• Setiap individu atau organisasi menghadapi peluang dan ancaman dalam mencapai sasaran.
• Keberhasilan bergantung pada kemampuan mengeksploitasi peluang dan mengelola ancaman.
• Pemilik risiko adalah pemilik sasaran, bertanggung jawab pada semua tingkatan organisasi dan proses bisnis. Semua orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab manajemen risiko.
• Manajemen risiko adalah tanggung jawab semua orang.
• Pandangan keliru tentang manajemen risiko meliputi anggapan sebagai beban administratif, tidak adanya risiko, irrelevansi risiko terhadap pekerjaan, dan penanggung jawab penuh pada unit kerja manajemen risiko.

Regulasi dan Manajemen Risiko di Industri Asuransi

• OJK melalui POJK 44/05/2020 dan SEOJK 08/05/2021 mewajibkan penerapan manajemen risiko di perusahaan asuransi.
• Semua pegawai terlibat dalam pelaksanaan manajemen risiko.
• Direksi menetapkan kebijakan reward dan punishment yang terintegrasi dalam sistem penilaian kinerja, mendukung pelaksanaan manajemen risiko optimal.
• KPI berbasis risiko (RCSA dan GRC) diterapkan.

Kepemimpinan Risiko (Risk Leadership)

• Setiap individu adalah pemilik dan pemimpin risiko.
• Pemimpin risiko yang sukses menyadari risiko inheren, memiliki mindset yang tepat, menjadi role model, menciptakan halo effect, dan berwawasan ke depan (visioner).
• Pemimpin risiko mendukung manajemen perubahan dan penerapan manajemen risiko dan GRC sesuai komitmen perusahaan.

Mengkomunikasikan Risiko kepada Atasan

• Komunikasi risiko yang efektif melibatkan penyampaian fakta, analisis risiko dan dampaknya, solusi konkret, dan bahasa yang jelas dan ringkas.
• Saat mengkomunikasikan risiko, perlu disertakan penjabaran detail, data pendukung (laporan klaim, tren, data kerugian), dan beberapa opsi solusi.
• Komunikasi risiko yang efektif di industri asuransi kerugian menekankan presentasi informasi yang tepat, berbasis data, dan disertai solusi konkret.

Risk Awareness dan Kolaborasi Tim

• Kolaborasi tim penting untuk analisis risiko mendalam dengan berbagai perspektif.
• Budaya keterbukaan memungkinkan identifikasi dan penanganan risiko lebih dini.
• Komunikasi dua arah penting untuk membangun budaya keterbukaan dalam risiko.

Menciptakan Tim yang Sadar Risiko

• Pelatihan dan edukasi berkelanjutan mengenai tren klaim, regulasi, dan respons risiko diperlukan.
• Evaluasi dan umpan balik terus menerus penting untuk pembelajaran dari kegagalan atau kesuksesan.
• Lingkungan kerja positif mendukung kolaborasi dan kemampuan menghadapi tantangan risiko.

Kuiz ini membahas tentang risiko, peluang, dan tanggung jawab pemilik risiko dalam organisasi. Selain itu, diuraikan juga regulasi terkait manajemen risiko dalam industri asuransi yang diatur oleh OJK. Pahami pentingnya manajemen risiko dan perannya dalam mencapai tujuan organisasi.