Kuliah Farmakologi Blok 1D
24 Questions
2 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Agonis adalah kemampuan obat untuk mencegah mekanisme yang menyebabkan respon biologis.

False

Antagonis kompetitif adalah antagonis yang dapat terikat secara reversibel pada reseptor.

True

Antagonis non-kompetitif memiliki afinitas yang lemah terhadap reseptor.

False

Grafik efek dosis menunjukkan hubungan antara dosis obat dan respon biologis.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Antagonis kompetitif akan menggeser posisi agonis jika agonis berada dalam jumlah lebih sedikit.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Antagonis non-kompetitif dapat terikat secara permanen pada reseptor.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Efikasi obat hanya dipengaruhi oleh dosis yang digunakan.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Kompetisi antara agonis dan antagonis tidak mempengaruhi respon biologis.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Antagonis non-kompetitif mengubah bentuk sisi ortosterik sehingga ligan tidak bisa berikatan.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Selalu dibutuhkan reseptor baru untuk memperbaiki respon setelah paparan agonis yang terus menerus.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Desensitisasi terjadi secara gradual selama terpapar agonis.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Downregulasi adalah proses peningkatan sintesis reseptor baru.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Peningkatan sintesis enzim metabolisme dapat mengakibatkan toleransi terhadap obat.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Agonis selalu dapat memicu respon seluler meskipun piringan dosis tidak dapat mempengaruhi tingkat respon.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Toleransi dapat terjadi ketika dosis obat yang sama diberikan berulang kali.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Makin tinggi maksimum respon, makin tinggi efikasi obat.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Mekanisme penyerapan reseptor tidak berkaitan dengan internalisasi atau sequestrasi.

<p>False</p> Signup and view all the answers

ED50 yang lebih rendah menunjukkan potensi yang lebih rendah dari obat.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Agonisme adalah proses di mana obat menghalangi efek dari reseptor.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Antagonisme kompetitif melibatkan ligan yang bersaing dengan agonis untuk mengikat reseptor yang sama.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Grafik dosis-respon menunjukkan hubungan antara dosis obat dan efek yang dihasilkan.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Antagonisme non-kompetitif tidak mempengaruhi pengikatan agonis pada reseptor.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Reseptor memerlukan afinitas yang lemah agar obat bisa memberikan efek.

<p>False</p> Signup and view all the answers

Makin ke kiri pada grafik dosis-respon menunjukkan potensi obat yang lebih tinggi.

<p>True</p> Signup and view all the answers

Study Notes

Kuliah Farmakologi Blok 1D

  • Dosen: dr. Yacobus Christian Prasetyo, M.Biomed., C.Herbs.
  • Bagian: Farmakologi, Fakultas Kedokteran
  • Universitas: Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta

Tujuan Pembelajaran

  • Mahasiswa memahami dan menjelaskan kembali prinsip kerja obat (reseptor sebagai target obat, desensitisasi, dan toleransi).
  • Mahasiswa memahami dan menjelaskan kembali metabolisme obat.

Pretest

  • Slide ini berisi pertanyaan yang berfokus pada gambar foto kumpulan mahasiswa.
  • Pertanyaan: Dari gambar tersebut, manakah yang disebut sebagai sel?

Materi Farmakodinamik

  • Obat harus sampai ke targetnya di sel agar memberi efek.
  • Ilmu yang mempelajari kerja obat dalam mempengaruhi tubuh.

Reseptor

  • Makromolekul di dalam sel yang berinteraksi dengan ligan untuk memicu respon biologis.
  • Reseptor mengenali molekul spesifik untuk mengaktifkan respon biologis.
  • Area ortosterik adalah tempat obat berikatan untuk memicu efek dan mengaktifkan respon biologis.
  • Area alosterik adalah sisi reseptor yang lain untuk mengikat ligan.

Macam-Macam Reseptor

  • Terdapat beberapa jenis reseptor, seperti:
    • Channel-linked receptors
    • G-protein-coupled receptors
    • Enzyme-linked receptors
    • Intracellular receptors

Molekul Obat sebagai Ligan Reseptor

  • Obat harus spesifik dan memiliki afinitas yang kuat dengan reseptor.
  • Aktivitas intrinsik adalah kemampuan obat untuk memicu respon setelah berikatan dengan reseptor.

Potensi, Efikasi, dan Grafik Dosis-Respon (Log)

  • Potensi: mengacu pada dosis obat untuk menghasilkan efek tertentu (makin ke kiri, makin poten).
  • Efikasi: mengacu pada respon maksimal yang dapat dipicu oleh obat.
  • Grafik dosis-respon (Log): menunjukkan hubungan antara dosis obat dengan respon yang dihasilkannya.

Coba Bandingkan

  • Perbandingan grafik dosis-respon obat.
  • Pertanyaan potensi dan efikasi berdasarkan grafik perbandingan.

Agonisme dan Antagonisme

  • Agonisme: kemampuan obat mengaktifkan mekanisme untuk memicu respon biologis.
  • Antagonisme: kemampuan obat mencegah atau menghambat mekanisme untuk memicu respon biologis.

Antagonis Kompetitif

  • Antagonis kompetitif: antagonis reversibel yang menduduki sisi ortosterik reseptor.
  • Agonis dengan jumlah lebih banyak dapat "menggeser" atau mengalahkan antagonis.

Antagonis Non-Kompetitif

  • Antagonis non-kompetitif: antagonis ireversibel, menduduki lokasi di sisi ortosterik atau allosterik reseptor.
  • Tidak dapat dihilangkan oleh jumlah agonis yang lebih banyak.

Desensitisasi dan Toleransi

  • Menurunnya kemampuan sel untuk menghasilkan respon terhadap obat (terpapar secara terus menerus).
  • Mekanisme proteksi sel untuk mencegah overstimulasi.
  • Terdapat dua jenis desensitisasi:
    • Takifilaksis: desensitisasi yang terjadi cepat setelah pemaparan pertama.
    • Toleransi: desensitisasi yang terjadi secara bertahap dan sering terjadi pada dosis obat yang berulang.

Mekanisme Desensitisasi dan Toleransi

  • Downregulasi: berkurangnya sintesis reseptor baru.
  • Internalisasi/Sequestrasi: meningkatnya degradasi reseptor melalui endositosis.

Mekanisme Terjadinya Desensitisasi dan Toleransi

  • Pengurangan neurotransmitter.
  • Peningkatan enzim metabolisme.
  • Adaptasi fisiologis tubuh.

Metabolisme Obat

  • Metabolisme obat: mengubah obat menjadi bentuk yang lebih atau kurang aktif.
  • Terutama di dalam hati (hepar).
  • Fase I: mengubah obat nonpolar menjadi polar melalui oksidasi, hidrolisis, dan reduksi.
  • Fase II: mengkonjugasi obat dengan senyawa lain (metilasi, asetilasi, sulfasi, dan lain-lain), sehingga lebih polar dan mudah larut dalam air.

Saran Bacaan

  • Daftar buku dan jurnal yang recommended untuk dipelajari lebih lanjut.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Related Documents

Farmakodinamika PDF

Description

Quiz ini dirancang untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran yang mempelajari Farmakologi, khususnya pada blok 1D. Peserta diharapkan dapat memahami konsep dasar tentang prinsip kerja obat, metabolisme, serta peran reseptor dalam respons biologis. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi ini.

More Like This

Use Quizgecko on...
Browser
Browser