Kondisi Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
17 Questions
3 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa faktor yang menyebabkan memburuknya kondisi ekonomi pada masa demokrasi liberal?

  • Stabilitas politik yang tinggi
  • Banyaknya pengalaman dan tenaga ahli
  • Terlalu jarang terjadi pergantian kabinet
  • Beban utang luar negeri pasca perundingan KMB (correct)
  • Apa yang dilakukan pada 20 Maret 1950?

    Dilakukan pemotongan (senering) uang rupiah

    Apa yang menjadi masalah dalam Gerakan Benteng?

  • Adanya penyelewengan bantuan (correct)
  • Perusahaan dapat bersaing dengan baik
  • Perusahaan sangat mandiri
  • Sebagian besar pengusaha sangat produktif
  • Apa tujuan dari nasionalisasi de Javasche Bank?

    <p>Menaikkan pendapatan</p> Signup and view all the answers

    Gerakan Benteng memberikan bantuan kredit kepada 700 perusahaan.

    <p>True</p> Signup and view all the answers

    Siapa yang memimpin Biro Perancang Negara?

    <p>Ir Djuanda</p> Signup and view all the answers

    Apa tujuan dari Gerakan Asaat?

    <p>Melindungi pengusaha nasional</p> Signup and view all the answers

    Perusahaan di Indonesia mengalami kegagalan karena adanya ______.

    <p>penyelewengan bantuan</p> Signup and view all the answers

    Apa yang bukan merupakan upaya untuk memperbaiki perekonomian pada masa tersebut?

    Signup and view all the answers

    Apa yang menjadi penyebab utama tidak stabilnya situasi politik dalam negeri selama masa demokrasi liberal?

    <p>Peningkatan pengeluaran untuk biaya operasi militer</p> Signup and view all the answers

    Apa efek dari tindakan devaluasi mata uang rupiah pada 20 Maret 1950?

    <p>Penurunan nilai mata uang secara drastis</p> Signup and view all the answers

    Mengapa Gerakan Benteng mengalami kegagalan?

    <p>Adanya mentalitas jangka pendek</p> Signup and view all the answers

    Apa yang terjadi setelah nasionalisasi de Javasche Bank pada 15 Desember 1951?

    <p>Bank Indonesia menjadi bank sentral</p> Signup and view all the answers

    Apa tantangan utama yang dihadapi dalam usaha perbaikan ekonomi melalui Gerakan Benteng?

    <p>Kemampuan bersaing dengan perusahaan non-pribumi</p> Signup and view all the answers

    Apa yang bukan merupakan faktor penyebab memburuknya kondisi ekonomi pada masa demokrasi liberal?

    <p>Pembangunan infrastruktur yang meningkat</p> Signup and view all the answers

    Apa dampak dari faktor 'belum banyak memiliki pengalaman dan tenaga ahli' dalam pengelolaan ekonomi?

    <p>Sulitnya menata dan mengembangkan ekonomi</p> Signup and view all the answers

    Apa yang menjadi konsekuensi langsung dari pemotongan uang pada 20 Maret 1950?

    <p>Penurunan nilai mata uang secara drastis</p> Signup and view all the answers

    Study Notes

    Kondisi Ekonomi Masa Demokrasi Liberal

    • Masa demokrasi liberal di Indonesia diwarnai oleh kondisi ekonomi yang buruk.
    • Beberapa faktor yang menyebabkannya antara lain:
      • Beban utang luar negeri yang tinggi akibat perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB).
      • Situasi politik dalam negeri yang tidak stabil, yang menyebabkan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk biaya operasi militer.
      • Terlalu sering terjadi pergantian kabinet, yang mengakibatkan ketidakstabilan dalam kebijakan ekonomi.
      • Kurangnya tenaga ahli dan dana untuk menata dan mengembangkan ekonomi secara baik.

    Upaya Peningkatan Ekonomi

    • Untuk mengatasi masalah ekonomi, pemerintah melakukan beberapa upaya, di antaranya:
      • Devaluasi mata uang rupiah:
        • Pada 20 Maret 1950, pemerintah melakukan pemotongan nilai uang rupiah (senering) yang bernilai Rp 5 ke atas hingga nilainya tinggal setengah.
      • Nasionalisasi De Javasche Bank:
        • Pada 15 Desember 1951, De Javasche bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia.
        • Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor.
      • Gerakan Benteng:
        • Diinisiasi oleh Sumitro Djojohadikusumo pada tahun 1950-1953.
        • Program ini memberikan kredit bantuan kepada 700 perusahaan bangsa Indonesia.
        • Gerakan ini mengalami kegagalan karena:
          • Perusahaan lambat untuk dewasa dan mandiri.
          • Terjadi penyelewengan bantuan.
          • Perusahaan belum mampu bersaing dengan perusahaan non-pribumi.
          • Memiliki mental konsumtif, ingin cepat untung dan menikmati hidup mewah.
      • Sistem Ali Baba:
        • Diusung oleh Iskaq Tjokrohadisurjo.
        • Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara pengusaha pribumi ("Ali") dan pengusaha non-pribumi/asing ("Baba") untuk membangun ekonomi nasional.
        • Pengusaha asing diwajibkan memberikan pelatihan dan tanggung jawab kepada pengusaha Indonesia agar dapat bersaing.
        • Sistem ini mengalami kegagalan karena pengusaha pribumi belum mampu mengimbangi pengusaha asing.
      • Gerakan Asaat:
        • Pada 19 Maret 1956, Mr Asaat dalam Kongres Nasional Importir Indonesia di Surabaya meminta pemerintah untuk mengeluarkan peraturan yang melindungi pengusaha nasional.
        • Alasannya adalah pengusaha pribumi belum mampu bersaing dengan pengusaha non-pribumi, khususnya dari Cina.
        • Gerakan ini menimbulkan perasaan anti-Cina di masyarakat.
      • Biro Perancang Negara:
        • Dipimpin oleh Ir Djuanda, Menteri Perancang Nasional.
        • Tujuannya adalah merancang pembangunan jangka panjang.
        • Pada Mei 1956, Biro ini menghasilkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang bertujuan untuk mendorong perusahaan yang melayani kepentingan umum dan jasa di sektor publik.
        • Harapannya, RPLT dapat mendorong penanaman modal di sektor swasta.

    Faktor Memburuknya Kondisi Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal

    • Beban utang luar negeri yang besar setelah perundingan KMB menjadi salah satu faktor utama yang mengakibatkan buruknya kondisi ekonomi.
    • Ketidakstabilan politik nasional dengan peningkatan tajam pengeluaran pemerintah untuk operasi militer juga memperburuk situasi ekonomi.
    • Pergantian kabinet yang terlalu sering mengakibatkan kebijakan yang tidak konsisten dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
    • Kurangnya pengalaman, tenaga ahli, dan dana untuk menata dan mengembangkan ekonomi secara efektif menjadi faktor tambahan yang menyumbang pada kondisi ekonomi yang buruk.

    Usaha Memperbaiki Perekonomian

    • Devaluasi mata uang rupiah dilakukan pada 20 Maret 1950 dengan pemotongan nilai uang rupiah Rp 5 ke atas menjadi setengahnya (disebut "gunting Syafruddin").
    • Nasionalisasi De Javasche Bank terjadi pada 15 Desember 1951 yang mengubahnya menjadi Bank Indonesia dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor.
    • Gerakan Benteng yang diprakarsai oleh Sumitro Djojohadikusumo (1950-1953) memberikan kredit bantuan kepada 700 perusahaan milik bangsa Indonesia.
    • Gerakan Benteng mengalami kegagalan karena beberapa faktor:
      • Perusahaan lamban untuk mencapai kemandirian dan dewasa.
      • Terjadi penyelewengan bantuan.
      • Ketidakmampuan perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan non-pribumi.
      • Mentalitas konsumtif, keinginan cepat mendapat keuntungan, dan gaya hidup mewah.

    Studying That Suits You

    Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

    Quiz Team

    Related Documents

    Description

    Quiz ini membahas kondisi ekonomi di Indonesia selama era demokrasi liberal. Fokus utama adalah pada faktor yang menyebabkan kesulitan ekonomi serta upaya pemerintah untuk memperbaikinya. Melalui pertanyaan-pertanyaan, peserta akan diajak untuk memahami kondisi sosial-politik yang mempengaruhi ekonomi saat itu.

    More Like This

    Use Quizgecko on...
    Browser
    Browser