Klasifikasi Makhluk Hidup: Lima Kingdom

Bakteri yang hidup di dalam bintil akar kacang tanah dan membantu tanaman mengikat nitrogen dari udara.

Bakteri yang menyebabkan penyakit tifus pada manusia.

Bakteri yang menyebabkan penyakit TBC (Tuberkulosis) pada manusia.

Bakteri yang menyebabkan penyakit tetanus pada manusia.

Bakteri yang menyebabkan penyakit disentri pada manusia.

Cara berkembangbiak bakteri secara aseksual yang melibatkan pemisahan sel induk menjadi dua sel anak.

Cara berkembangbiak bakteri secara seksual melibatkan kontak langsung antara dua sel bakteri.

Cara berkembangbiak bakteri secara seksual melibatkan pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui virus.

Monera adalah kingdom yang terdiri dari makhluk hidup bersel tunggal yang memiliki inti sel, tetapi tidak memiliki membran inti sel. Contohnya adalah bakteri dan ganggang biru.

Bakteri merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal) yang tidak memiliki inti sel yang terbungkus membran (prokariotik). Mereka dapat ditemukan di mana-mana, termasuk di dalam tubuh manusia, air, tanah, dan udara. Bakteri memiliki berbagai bentuk, seperti basil (batang), kokus (bulat), dan spirillum (spiral).

Bakteri memiliki struktur sederhana, tidak memiliki klorofil, dan bersifat heterotrof, artinya mereka mendapatkan makanan dari organisme lain. Bakteri dapat berperan sebagai saprofit (menguraikan sisa-sisa organisme) atau parasit (menyerang organisme lain).

Flagela adalah struktur seperti rambut yang membantu bakteri bergerak. Ada beberapa jenis flagela: Monotrik (satu flagela di satu ujung), Lopotrik (banyak flagela di satu ujung), Peritrik (banyak flagela di seluruh permukaan), dan Amfitrik (satu flagela di kedua ujung).

Bakteri kokus memiliki bentuk bulat dan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk koloni, termasuk monococcus (tunggal), diplococcus (berkoloni 2), streptococcus (seperti rantai), staphylococcus (spt anggur), dan sarcina (bentuk kubus).

Bakteri basil memiliki bentuk batang dan juga dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti streptobasil (panjang seperti rantai), diplobasil (bekelompok dua-dua), dan basil tunggal (monobasil).

Bakteri spirillum memiliki bentuk spiral dan dapat dibedakan menjadi spiral (lebih dari ½ lingkaran), koma (vibrio) (kurang dari ½ lingkaran), dan

Bacillus anthracis adalah jenis bakteri basil yang menyebabkan penyakit antraks. Antraks adalah penyakit yang dapat menyerang manusia dan hewan, dan dapat menyebabkan kematian.

Dinding sel Cyanophyta mengandung peptida, hemiselulosa, dan selulosa, terkadang terdapat lendir. Inti sel tidak memiliki membran, sehingga disebut prokariotik.

Cyanophyta dapat berkembang biak melalui pembelahan sel, fragmentasi (pemotongan bagian tubuh menjadi individu baru), dan pembentukan spora. Spora dihasilkan di kondisi kurang menguntungkan dan merupakan sel vegetatif dengan penimbunan zat makanan.

Chroococcales merupakan bangsa Cyanophyta yang berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, berwarna biru kehijau-hijauan. Umumnya membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok basah.

Chamaesiphonales merupakan bangsa Cyanophyta yang bersel tunggal atau koloni berbentuk benang, dan memiliki spora.

Nostocales merupakan bangsa Cyanophyta yang membentuk koloni berbentuk benang, terselubung membran, melekat pada substrat, umumnya tidak bercabang, dan membentuk hormogonium (fragmen benang). Contoh: Oscillatoria, Rivularia, Anabaena, Spirulina.

Nostoc, anggota Nostocales, dapat menambat nitrogen dari udara dan berasosiasi dengan fungi membentuk Lichenes. Sementara Anabaena juga menambat nitrogen dari udara dan berasosiasi dengan tumbuhan.

Protista merupakan organisme eukariotik dengan karakteristik peralihan antara tumbuhan, hewan, dan jamur. Di klasifikasikan menjadi 3 kelompok: Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (Algae/ganggang), dan Protista mirip jamur.

Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya menjadi Rhizopoda (bergerak dengan pseudopodia), Flagelata (bergerak dengan flagela), Ciliata (bergerak dengan silia), dan Sporozoa (tidak motil, membentuk spora).

Kelompok organisme uniseluler yang hidup di berbagai habitat seperti tanah, air tawar, dan air laut. Mereka memiliki ciri khas yaitu alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu) yang membantu mereka bergerak.

Kelompok organisme uniseluler yang hidup di air tawar dan air laut. Mereka memiliki alat gerak berupa flagel (bulu cambuk) yang membantu mereka bergerak.

Kelompok organisme uniseluler yang hidup di air tawar dan air laut. Mereka memiliki alat gerak berupa cilia (rambut getar) yang membantu pergerakan mereka.

Kelompok organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak. Mereka dikenal karena menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, seperti malaria.

Kelompok organisme yang memiliki klorofil dan hidup di air tawar. Mereka dapat berupa uniseluler (satu sel) atau multiseluler (banyak sel).

Kelompok organisme yang memiliki pigmen fukosantin (coklat) dan hidup di laut. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem laut.

Kelompok organisme yang memiliki pigmen fikoeritrin (merah) dan hidup di laut. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem laut dan beberapa spesies digunakan untuk membuat agar-agar.

Kelompok organisme yang memiliki pigmen dominan karoten berupa santofil, juga memiliki pigmen lain seperti hijau dan fikosantin. Mereka berfungsi sebagai fitoplankton dalam ekosistem air.