Keanekaragaman Hayati dan Fungi

Tentu, berikut adalah catatan belajar berdasarkan teks yang diberikan:

Keanekaragaman Hayati

• Peserta didik perlu mampu mengidentifikasi tingkat keanekaragaman hayati dan contohnya.
• Tingkat keanekaragaman hayati mencakup keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem.

Identifikasi dan Peranan Fungi

• Peserta didik harus dapat menentukan hubungan divisi, gambar jamur, jenis spora, dan peranan jamur secara tepat.
• Divisi jamur yang disebutkan: Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.

Zygomycota

• Reproduksi seksual menggunakan zigospora.
• Reproduksi aseksual menggunakan sporangium.
• Tidak memiliki sekat.

Ascomycota

• Reproduksi seksual menggunakan askospora.
• Reproduksi aseksual menggunakan konidiospora.
• Memiliki sekat.
• Ragi (khamir) termasuk dalam kelompok Ascomycota.

Basidiomycota

• Reproduksi seksual menggunakan basidiospora.
• Reproduksi aseksual menggunakan konidiospora.
• Memiliki sekat.

Deuteromycota

• Reproduksi aseksual menggunakan konidiospora.
• Tidak memiliki sekat.

Jamur dan Protista

• Kapang (mold) dapat masuk ke Zygomycota dan Ascomycota.
• Jamur lendir (Myxomycota) masuk ke Protista, bukan jamur sejati.

Daur Biogeokimia

• Peserta didik harus dapat mengidentifikasi peran mikroorganisme dalam proses daur biogeokimia dengan tepat.
• Contohnya adalah fiksasi nitrogen.

Fiksasi Nitrogen

• Simbiosis dengan tumbuhan terjadi melalui bakteri Rhizobium.
• Secara independen (non-simbiotik), fiksasi nitrogen dilakukan oleh Azotobacter.
• Nitrifikasi (Amonia menjadi Nitrit) dilakukan oleh Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
• Nitrat (Nitrit menjadi Nitrat) dilakukan oleh Nitrobacter.
• Denitrifikasi dilakukan oleh Pseudomonas, Clostridium, dan Thiobacillus.
• Bakteri diazotrof memfiksasi nitrogen dari atmosfer menjadi amonium (NH4+) dan menghasilkan fitohormon.

Ciri Protista

• Peserta didik harus dapat menentukan ciri Protista dan peranannya dengan tepat.
• Protista dibagi menjadi Flagellata, Ciliata, Rhizopoda, dan Sporozoa.

Flagellata (Cambuk)

• Uniseluler dan memiliki flagel.
• Eukariotik (inti sel terpisah dari sitoplasma).
• Berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
• Hidup di perairan, tanah basah, atau dalam tubuh makhluk hidup lain.
• Bersifat autotrof (menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis).
• Memiliki kloroplas.
• Contoh: Trypanosoma brucei (parasit penyakit tidur) dan Euglena.

Ciliata (Rambut Getar)

• Memiliki dua inti sel, yaitu makronukleus dan mikronukleus.
• Memiliki silia (bulu getar) pada permukaan selnya.
• Bergerak dengan silia dan memiliki bentuk tetap.
• Bersel satu dan habitatnya di air tawar yang mengandung banyak zat organik.
• Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
• Contoh: Didinium.

Rhizopoda (Kaki Semu)

• Memiliki kaki semu (pseudopodia).
• Dapat hidup di air tawar, air laut, atau tempat basah.
• Memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
• Bersifat heterotrof dan ada yang bercangkang dan ada yang tidak.
• Contoh: Amoeba Proteus.

Sporozoa (Spora)

• Bersel tunggal dan tidak memiliki alat gerak seperti silia, flagella, atau pseudopodia.
• Memiliki nukleus tetapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
• Berkembang biak secara seksual dan aseksual, serta memiliki daur hidup yang kompleks.
• Contoh: Plasmodium (penyebab penyakit malaria).

Ciri-ciri Kelompok tertentu

• Balantidium coli: Satu-satunya Ciliata yang patogenik
• Amoeba histolytica: Infeksi manusia di usus
• Toxoplasma gondii: ditularkan kucing

Arthropoda

• Peserta didik mampu mengelompokkan kelas Arthropoda
• Lapisan tubuh : Triploblast
• Rongga tubuh : True Coelomate

Spermatophyta

• Peserta didik mampu mengelompokkan tumbuhan spermatophyta
• Spermatophyta adalah Tumbuhan berbiji
• Gymnospermae adalah Biji Terbuka

Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

• Biji tidak dilindungi buah, sehingga mudah terlihat dan dijangkau hewan pemakan biji.
• Daun berbentuk jarum untuk mengurangi kehilangan air dan melindungi dari herbivora.
• Bentuk dan ukuran bervariasi, dari lumut hingga pohon pinus setinggi 80 meter.
• Kebanyakan tumbuh di daerah beriklim sedang.
• Reproduksi menggunakan serbuk sari yang dibawa angin atau hewan penyerbuk.

Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

• Biji dilindungi oleh buah yang terbentuk dari ovarium setelah bunga diserbuki.
• Memiliki bunga yang berfungsi untuk menghasilkan biji.
• Memiliki sistem akar dan daun yang berkembang dengan baik.
• Memiliki banyak jenis dan tersebar luas di berbagai kondisi lingkungan.

Penyakit yang Disebabkan Virus

• Peserta didik mampu menentukan penyakit yang disebabkan oleh virus
• Contoh: AIDS (disebabkan HIV), cacar, rabies, influenza.

Struktur dan fungsi jaringan

• Peserta didik dapat mengenali struktur dan fungsi jaringannya
• Ada Parenkim, Kolenkim, Skelerin

Parenkim

• Sel Hidup
• Ada vakuola
• Dinding Sel tipis, aktif membelah meristematik
• Lunak

Kolenkim

• Sel Hidup
• Tidak Ada vakuola
• Penebalan dinding sel di bagian sudut
• Lentur

Skelerin

• Sel Mati
• Tidak ada vakuola
• Dinding sel penebalan di seluruh permukaan
• Kaku

Xilem

• ukuran lebih besar, karena air dari bawah ke atas gravitasi

Floem

• ukuran lebih kecil, karena transpor hasil fotosintesis dari atas ke bawah, dibuat bersekat-sekat dibagi ke sel-sel banyak.

Kekebalan Tubuh

• Peserta didik dapat memilih peran sistem imun berdasarkan informasi yang diberikan.
• Kekebalan tubuh dibedakan menjadi spesifik dan non-spesifik.

Pertahanan Tubuh Nonspesifik (Non-Humoral)

• Pertahanan Pertama: Kulit, membran mukosa, cairan sekresi dari kulit mukus.
• Pertahanan Kedua: Inflamasi, sel-sel fagosit, protein antimikroba, demam.

Pertahanan Tubuh Spesifik (Humoral)

• Pertahanan Ketiga: Limfosit (menghasilkan antibodi), Limfosit B, Antibodi.
• Vaksinasi memicu pertahanan humoral (spesifik) melalui pengenalan antigen dan pembuatan antibodi.

Thalassemia

• Berbentuk seperti kotak tapi memang masih bikonkaf.
• Untuk membentuk hemoglobin kurang 1 rantai globin, akibatnya tidak mencukupi kadar hemoglobin
• Sering terjadi pada orang Asia, bersifat kongenital (genetika) pada gen dominan.

Anemia

• Sel Eritrosit berbentuk seperti bulan sabit.

Sindrom Porfiria

• Komponen pembentuk hemoglobin (heme) ada yang tidak lengkap.
• Membuat kulit atau gusi terkikis, membuat gigi turun/naik, sensitif terhadap matahari.

Arteriosklerosis

• Pengerasan dinding pembuluh darah karena ada plaque yang membuatnya tidak elastis lagi.

Atherosklerosis

• Penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyumbatan.

Thrombus

• Bekuan darah yang menyumbat/berhenti di katup atau tempat lain

Embolus

• penyumbatan yang masih bergerak, belum berhenti/menyumbat.

Metabolisme Karbohidrat

• Polisakarida dipecah Amilase Ptialin menjadi maltosa
• Selanjutnya, maltosa dipecah dinding usus oleh enzim maltase
• Enzim Disakaridase menjadi maltase, sukrase dan laktase

Enzim tripsinogen dan kimotripsinogen

• tripsinogen enzim yang akan mengaktifkan Kimotripsinogen agar dapat memecah protein pada makanan.

Asam Nukleat

• Enzim nuklease pada usus halus menghancurkan DNA dan RNA menjadi nukleotida, dibuat oleh pankreas.

Lemak

• Ketika ada lemak, usus membuat hormon kolesistokinin (CCK) yang merangsang hati untuk membuat kantong empedu.

Bagian Penting dalam Penyerapan di Ginjal

• Filtrasi terjadi di glomerulus kapsul Bowman dan menghasilkan urin primer.
• Reabsorpsi terjadi di tubulus kontroktus proksimal dan lengkung henle lalu menghasilkan urin sekunder.
• Augmentasi terjadi di tubulus kontroktus distal dan tubulus kolektivus

Gangguan Sistem Saraf

• Alzheimer disebabkan oleh kekurangan asetilkolin.
• Parkinson's disebabkan oleh kekurangan dopamine.
• Schizophrenia disebabkan oleh keleihuan dopamine.
• Depresi disebabkan oleh kekurangan serotonin.

Serotonin

• Neurotransmitter yang menciptakan mood positif dan berhubungan dengan kualitas tidur dan kemampuan fokus

GABA

• Kurangnya GABA menyebabkan epilepsi, ADHD, PTS

Enzim

• Umumunya aktif kalo ada tambahan
• Bagian yang berikatan yaitu Active Site

Komponen DNA

• Gula Pentosa (Deoxyribose)
• Gugus Phosphate
• Basa Nitrogen

Sintesis Protein

• Tahap transkripsi
• Tahap translasi

Faktor yang menimbulkan Evolvusi

• Seleksi Alam
• Mutasi

Aneuploidi

• Bertambah/berkurangnya jumlah kromosom pada suatu pasangan tertentu.