Keamanan Obat dan Kesalahan Pengobatan

Keamanan Obat

• Keamanan obat mencakup kualitas produk, reaksi obat yang merugikan, dan kesalahan pengobatan.
• Kesalahan dapat dideteksi pada semua tahap manajemen farmasi: produksi obat, penyimpanan, resep, interpretasi, pemberian obat, dan pengawasan.

Kesalahan Pengobatan

• Kurangnya pelatihan terapeutik atau pengetahuan yang tidak memadai dapat mengakibatkan kesalahan pengobatan.
• Komunikasi yang buruk dengan pasien dan hambatan bahasa antara profesional perawatan kesehatan dan pasien juga dapat menjadi penyebab.
• Peningkatan beban kerja, gangguan, dan kurangnya akurasi catatan pasien adalah faktor risiko utama dalam kesalahan pengobatan.
• Kurangnya protokol, prosedur standar, penamaan yang tidak memadai, pelabelan, pengemasan obat, dan komunikasi yang buruk dengan penyedia perawatan sekunder dapat meningkatkan risiko kesalahan pengobatan.

Jenis Kesalahan Pengobatan

• Jenis kesalahan pengobatan, termasuk peresepan, kelalaian, waktu yang salah, obat yang tidak sah, dosis yang tidak tepat, resep dosis yang salah atau persiapan dosis yang salah.
• Kesalahan administrasi seperti rute pemberian yang salah, pasien yang salah, dosis tambahan, laju yang salah, dan kesalahan pemantauan, yang gagal memperhitungkan fungsi hati dan ginjal pasien, gagal mendokumentasikan alergi atau potensi interaksi obat.
• Kesalahan kepatuhan seperti tidak mengikuti protokol atau aturan yang ditetapkan untuk mengeluarkan dan meresepkan obat-obatan.

Penyebab Umum Kesalahan Pengobatan

• Penyebab umum kesalahan pengobatan meliputi produk kedaluwarsa, durasi yang salah, persiapan yang salah, kekuatan yang salah, laju yang salah, waktu yang salah, bentuk dosis yang salah, tindakan pasien yang salah.
• Alergen yang diketahui, kontraindikasi yang diketahui, gangguan, distorsi, dan tulisan yang tidak terbaca juga berkontribusi pada kesalahan pengobatan.

Penerapan Keamanan Obat dalam Praktik Kebidanan

• Selama proses persalinan, beberapa kesalahan pemberian obat dapat terjadi.
• Jenis kesalahan yang paling sering dilaporkan adalah kelalaian dosis (22,3%), diikuti oleh obat yang salah (10,7%) dan kesalahan pengobatan lainnya (10,4%).
• Kesalahan dalam dosis/overdosis tidak jarang terjadi (6,4%).
• Sepuluh obat teratas yang terlibat dalam kesalahan dosis/overdosis dalam unit persalinan dan persalinan dari Juni 2004 hingga April 2009 adalah oksitosin (11,4%), misoprostol (7,8%), dan morfin (6,6%).
• Pemberian intravena magnesium sulfat dosis besar secara tidak sengaja adalah kesalahan medis yang berpotensi berbahaya selama persalinan.
• Kesalahan dapat terjadi karena ketidaktahuan tentang rentang dosis yang aman, kebingungan antara obat yang tampak serupa, kesalahan pelabelan obat, kesalahan penggunaan peralatan, atau malfungsi dan kesalahan komunikasi.

Penyimpanan Obat

• Obat-obatan harus disimpan dalam wadah aslinya dari pabrik dengan informasi yang jelas.
• Obat-obatan harus disimpan dalam kondisi yang sesuai.
• Pengeluaran obat harus mengikuti sistem "Kedaluwarsa Pertama Keluar Pertama" (FEFO) dan "Masuk Pertama Keluar Pertama" (FIFO).
• Penilaian kelayakan pakai obat harus mempertimbangkan tanggal kadaluarsa, kondisi fisik obat, dan monitor vial vaksin.
• Perhatian khusus harus diberikan pada obat-obatan dengan peringatan tinggi.

Penanganan Obat Peringatan Tinggi

• Keselamatan pasien harus diprioritaskan dalam penanganan obat-obatan dengan peringatan tinggi.
• Obat-obatan dengan peringatan tinggi memerlukan kewaspadaan karena dapat menyebabkan kesalahan, kejadian sentinel, atau reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD).
• Obat-obatan dengan peringatan tinggi meliputi obat-obatan dengan nama atau penampilan yang mirip (NORUM), memiliki elektrolit konsentrasi tinggi, obat-obatan sitostatik, dan obat-obatan yang digunakan di UGD dan ICU.

Contoh NORUM/LASA dan Obat-obatan Peringatan Tinggi

• NORUM/LASA (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip/Look Alike Sound Alike) dan obat-obatan peringatan tinggi membutuhkan perhatian ekstra karena potensi untuk menyebabkan kebingungan dan kesalahan.

Prinsip Penanganan Obat-obatan Peringatan Tinggi

• Penyimpanan, peresepan, persiapan, dan pemberian obat-obatan peringatan tinggi harus mengikuti protokol yang ketat untuk meminimalkan risiko kesalahan.

Vaksin Vial Monitor (VVM)

• Vaksin Vial Monitor (VVM) digunakan untuk menilai kelayakan vaksin.
• VVM menampilkan perubahan warna untuk menunjukkan paparan panas kumulatif dan dapat membantu menentukan apakah vaksin tersebut masih dapat digunakan.

Pemberian Obat

• Tujuh tepat dalam pemberian obat meliputi obat yang tepat, dosis yang tepat, waktu yang tepat, pasien yang tepat, rute yang tepat, dokumentasi yang tepat, dan informasi yang tepat.

Tujuh Tepat dalam Pemberian Obat

• Tujuh tepat dalam pemberian obat, yaitu, Tepat obat, periksa advis dokter/SOP, alergi, keluhan sebelum dan sesudah mendapat obat, label obat, potensi interaksi dan efek samping, dan Tepat dosis, periksa advis dokter, hitungan dengan perawat lain, campuran sesuai instruksi, gunakan unit standar.
• Waktu yang Tepat berarti memeriksa saran dokter dan tanggal kedaluwarsa obat.

Enam Tepat dalam Pemberian Obat

• Memeriksa catatan dokter/SOP, nama pasien, dan identitas pasien; pastikan rute yang tepat untuk pemberian; untuk infus IV gunakan pompa infus untuk obat-obatan high-alert; tulis nama pasien, nama dan dosis obat (pelarut yang digunakan jika ada), waktu pemberian, nama/paraf karyawan, catat keluhan pasien, dan buat catatan penolakan jika ada SEGERA setelah memberikan obat semuanya merupakan elemen enam "tepat" pemberian obat.

Pemantauan Setelah Pemberian Obat

• Setelah pemberian obat, keadaan umum, keluhan pasien, tanda-tanda vital, kontraksi uterus, kesejahteraan janin, dan kondisi lain seperti pendarahan harus dipantau.
• Obat-obatan untuk keadaan darurat harus selalu tersedia.

Pemusnahan Obat

• Obat-obatan yang kadaluwarsa atau rusak tidak boleh digunakan lagi.
• Pemusnahan obat dapat dilakukan melalui kerja sama dengan Dinas Kesehatan melalui petugas kesehatan atau dengan kerja sama dengan pihak ketiga yang bergerak di bidang pemusnahan limbah medis seperti PT Wastec International atau PT Jasa Medivest.
• Catatan harus dibuat dari penyerahan obat/pemusnahan.

Ringkasan

• Bidan memainkan peran penting dalam memastikan penggunaan obat yang aman dalam praktik kebidanan sesuai dengan aturan keselamatan obat.

• Kualitas dan keamanan obat dapat dijamin melalui penyimpanan yang tepat, perhatian terhadap tanggal kedaluwarsa, dan perhatian terhadap petunjuk kualitas yang sesuai untuk vaksin.

• Obat peringatan tinggi dalam praktik bidan harus diperhatikan.

• Pemberian obat harus memenuhi aturan "tujuh tepat".

• Pemantauan setelah pemberian obat adalah upaya untuk menghindari atau meminimalkan risiko yang mungkin timbul dari pemberian obat

• Obat-obatan yang tidak lagi layak digunakan harus ditangani dengan benar, yaitu dimusnahkan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwenang.