Islam: Jujur dan Amanah

• Jujur dan amanah adalah dua sifat terpuji yang sangat ditekankan dalam Islam. Keduanya merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan yang baik antar manusia, baik dalam konteks sosial maupun ekonomi.

Jujur

• Jujur berarti berkata benar, tidak berbohong, dan sesuai dengan fakta yang ada.
• Kejujuran meliputi perkataan, perbuatan, dan niat.
• Lawan dari jujur adalah dusta atau bohong.

Macam-macam Jujur

• Jujur dalam Niat dan Kehendak: Niat yang baik dan ikhlas karena Allah SWT dalam setiap perbuatan.
• Jujur dalam Perkataan: Ucapan yang sesuai dengan kenyataan dan tidak mengandung kebohongan.
• Jujur dalam Perbuatan: Tindakan yang sesuai dengan perkataan dan tidak ada kepura-puraan.
• Jujur dalam Janji: Menepati janji yang telah diucapkan.
• Jujur dalam Muamalah (Transaksi): Terbuka dan transparan dalam setiap transaksi, tidak ada penipuan atau kecurangan.

Amanah

• Amanah berarti dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan menjaga titipan dengan baik.
• Orang yang amanah akan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.
• Amanah merupakan salah satu sifat wajib bagi seorang pemimpin.
• Lawan dari amanah adalah khianat.

Macam-macam Amanah

• Amanah kepada Allah SWT: Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
• Amanah kepada Diri Sendiri: Menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengembangkan potensi diri.
• Amanah kepada Sesama Manusia: Menjaga hak-hak orang lain, tidak berkhianat, dan menunaikan janji.
• Amanah dalam Jabatan: Melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, tidak korupsi atau menyalahgunakan wewenang.

Jual Beli

• Jual beli (bahasa Arab: al-bai' ) adalah akad (perjanjian) tukar-menukar barang atau sesuatu yang mempunyai nilai secara sukarela antara kedua belah pihak, yang satu menerima barang dan pihak lain menerima pembayaran sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan.
• Dalam Islam, jual beli diperbolehkan selama memenuhi syarat dan rukunnya, serta tidak mengandung unsur-unsur yang dilarang seperti riba, gharar (ketidakjelasan), dan maisir (perjudian).

Pengertian Jual Beli

• Secara bahasa, jual beli berarti tukar-menukar.
• Secara istilah, jual beli adalah perjanjian tukar-menukar barang atau jasa yang memiliki nilai manfaat sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Rukun Jual Beli

• Ada penjual ( bai' ).
• Ada pembeli ( musytari' ).
• Ada barang yang diperjualbelikan ( mabi' ).
• Ada harga ( tsaman' ).
• Ada akad atau perjanjian ( sighat' ).

Syarat Jual Beli

• Syarat bagi Penjual dan Pembeli:

  • Berakal: Tidak gila atau hilang akal.
  • Baligh: Sudah dewasa atau mencapai usia pubertas.
  • Atas Kemauan Sendiri: Tidak ada paksaan dari pihak manapun.

• Syarat bagi Barang yang Diperjualbelikan:

  • Suci: Barang tersebut bukan najis.
  • Bermanfaat: Memiliki nilai guna yang jelas.
  • Milik Sendiri atau Mendapat Izin: Penjual adalah pemilik sah atau memiliki izin dari pemilik.
  • Jelas: Barang tersebut diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak, baik jenis, kualitas, maupun kuantitasnya.
  • Dapat Diserahterimakan: Barang tersebut mungkin untuk diserahkan pada saat transaksi.

• Syarat bagi Harga:

  • Jelas: Jumlah dan jenis mata uang harus jelas.
  • Sesuai Kesepakatan: Harga harus disepakati oleh kedua belah pihak.
  • Bukan Riba: Tidak mengandung unsur riba (bunga).

• Syarat bagi Akad ( Sighat ):

  • Ijab dan Qabul: Adanya pernyataan penawaran (ijab) dari penjual dan pernyataan penerimaan (qabul) dari pembeli.
  • Sesuai: Ijab dan qabul harus sesuai dan tidak bertentangan.
  • Dilakukan dalam Satu Majelis: Ijab dan qabul dilakukan dalam satu tempat atau waktu yang sama (walaupun secara virtual).