Influenza dan Difteri: Pahami Penyakitnya
44 Questions
1 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa yang menjadi penyebab utama dari infeksi saluran pernapasan influenza?

  • Virus bakteri
  • Jamur
  • Virus influenza (correct)
  • Parasit
  • Tipe influenza manakah yang cenderung tidak menimbulkan gejala?

  • Tipe C (correct)
  • Tipe A
  • Tipe B
  • Tipe D
  • Apa yang dimaksud dengan antigenic SHIFT?

  • Perubahan kecil pada virus
  • Proses penyebaran virus
  • Perubahan besar pada RNA virus (correct)
  • Gejala penyakit
  • Siapa yang termasuk kelompok yang rentan terhadap influenza?

    <p>Anak-anak dan lansia</p> Signup and view all the answers

    Fungsi dari HA (Haemaglutinin Antigen) dalam virus influenza adalah?

    <p>Membantu virus menempel pada sel inang</p> Signup and view all the answers

    Apakah langkah pertama dalam pengobatan influenza?

    <p>Istirahat</p> Signup and view all the answers

    Perubahan minor pada virus influenza terutama terjadi di bagian mana?

    <p>HA dan NA</p> Signup and view all the answers

    Apa yang digunakan untuk mengobati gejala influenza secara simptomatik?

    <p>Obat pereda nyeri</p> Signup and view all the answers

    Pada virus influenza, NA (Neuraminidase Antigen) berfungsi untuk?

    <p>Membantu virus keluar dari sel yang terinfeksi</p> Signup and view all the answers

    Apa saja pilihan obat yang direkomendasikan untuk terapi difteri?

    <p>Erythromycin dan Corticosteroid</p> Signup and view all the answers

    Apa yang seharusnya dilakukan jika terdapat komplikasi miokarditis pada pasien difteri?

    <p>Pertimbangkan pemberian corticosteroid</p> Signup and view all the answers

    Di mana lokasi pemberian antitoksin untuk difteri nasal?

    <p>Intramuskular</p> Signup and view all the answers

    Apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularan difteri?

    <p>Berikan vaksinasi booster</p> Signup and view all the answers

    Apa yang menjadi tujuan utama pemberian antitoksin pada difteri?

    <p>Menurunkan angka kematian</p> Signup and view all the answers

    Apa yang merupakan kemungkinan komplikasi dari difteri?

    <p>Obstruksi saluran napas</p> Signup and view all the answers

    Apa saja gejala umum yang ditampilkan oleh pasien dengan tonsilitis?

    <p>Halitosis dan nyeri tenggorokan</p> Signup and view all the answers

    Apa yang menjadi tanda visual dari infeksi virus Epstein Barr pada tonsil?

    <p>Membran berwarna abu-abu tidak mudah berdarah</p> Signup and view all the answers

    Tipe tonsilitis yang ditandai dengan nyeri tenggorokan kronik dan halitosis persisten adalah?

    <p>Tonsilitis kronik</p> Signup and view all the answers

    Apa langkah pertama dalam mendiagnosis tonsilitis?

    <p>Anamnesis dan pemeriksaan fisik</p> Signup and view all the answers

    Apa yang paling mungkin terjadi pada pasien dengan tonsilitis akut?

    <p>Obstruksi jalan napas</p> Signup and view all the answers

    Apa saja yang ditilai dalam pemeriksaan fisik pasien dengan tonsilitis?

    <p>Tanda vital dan pemeriksaan telinga</p> Signup and view all the answers

    Apa klasifikasi Brodsky untuk ukuran tonsil yang menempati lebih dari 75% dari orofaring?

    <p>T4</p> Signup and view all the answers

    Gejala atipikal apa yang mungkin muncul pada anak dengan tonsilitis?

    <p>Nyeri perut, mual dan muntah</p> Signup and view all the answers

    Apa saja penatalaksanaan yang umum untuk tonsilitis?

    <p>Antibiotik dan anti inflamasi</p> Signup and view all the answers

    Apa persentase carrier yang tercatat di Indonesia?

    <p>3-5 %</p> Signup and view all the answers

    Pada tahun berapa tercatat 296 kasus dengan CFR 4 %?

    <p>2014</p> Signup and view all the answers

    Apa gejala umum yang mirip dengan URTI?

    <p>Sore throat</p> Signup and view all the answers

    Apa penyebab paling umum dari epiglotitis pada anak-anak?

    <p>H.influenzae tipe B</p> Signup and view all the answers

    Apa presentase anak-anak usia 5-9 tahun yang paling rentan terkena penyakit ini?

    <p>Dikenal sebagai kelompok paling sering</p> Signup and view all the answers

    Apa yang dapat menjadi tanda saluran napas yang terhambat pada pasien?

    <p>Stridor</p> Signup and view all the answers

    Apa tindakan pertama yang harus dilakukan saat menghadapi epiglotitis?

    <p>Mengamankan jalan nafas</p> Signup and view all the answers

    Apa komplikasi yang mungkin terjadi akibat epiglotitis?

    <p>Trombosis sinus cavernosa</p> Signup and view all the answers

    Apa istilah yang digunakan untuk menggambarkan tampilan leher yang membesar?

    <p>Bull's neck appearance</p> Signup and view all the answers

    Apa hasil pemeriksaan fisik yang mungkin muncul pada pasien?

    <p>Tachycardia</p> Signup and view all the answers

    Di usia berapa epiglotitis paling umum terjadi pada anak?

    <p>1-5 tahun</p> Signup and view all the answers

    Apa peran vaksin HiB dalam kasus epiglotitis?

    <p>Menurunkan insiden epiglotitis</p> Signup and view all the answers

    Apa gejala yang terkait dengan adanya pseudomembran?

    <p>Halitosis</p> Signup and view all the answers

    Apa metode diagnosis yang disebutkan dalam informasi?

    <p>Swab tenggorok</p> Signup and view all the answers

    Apa yang biasanya dilakukan untuk mengobati infeksi epiglotitis?

    <p>Antibiotik dan pengamatan</p> Signup and view all the answers

    Apa yang bisa terjadi jika tidak dilakukan perlindungan pribadi pada pasien?

    <p>Penyebaran penyakit</p> Signup and view all the answers

    Apa yang dimaksud dengan epiglotitis?

    <p>Inflamasi diepiglotis dan struktur supraglotis</p> Signup and view all the answers

    Apa yang mungkin terjadi jika epiglotitis tidak diobati?

    <p>Obstruksi saluran udara</p> Signup and view all the answers

    Siapa yang diperkirakan meninggal karena epiglotitis pada tahun 1799?

    <p>George Washington</p> Signup and view all the answers

    Apa yang dimaksud dengan trismus dalam konteks epiglotitis?

    <p>Kekakuan rahang</p> Signup and view all the answers

    Study Notes

    Influenza

    • Influenza adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.
    • Virus influenza diklasifikasikan sebagai virus RNA dari golongan Orthomyxoviridae.
    • Virus influenza mudah bermutasi.
    • Virus influenza memiliki tiga tipe: A, B, dan C.
    • Gejala dari tipe A cenderung lebih berat dibandingkan dengan tipe B.
    • Tipe C cenderung tidak menimbulkan gejala.
    • Tipe A paling mudah bermutasi, baik mutasi minor maupun mutasi mayor.

    Gejala Influenza

    • Demam
    • Batuk
    • Pilek
    • Nyeri kepala
    • Nyeri tenggorokan
    • Pegal linu
    • Lemah lesu

    Penularan Influenza

    • Influenza sangat mudah menular melalui kontak dengan:
      • Teman
      • Anggota keluarga
      • Pasien
    • Penularan melalui udara dengan perantara:
      • Batuk
      • Bersin
      • Air liur
      • Benda-benda yang terkontaminasi oleh batuk, bersin, dan air liur

    Mutasi Virus Influenza

    • Mutasi bisa terjadi dalam bentuk kecil (minor) atau besar (major)
    • Mutasi minor disebut Antigenic Drift.
    • Mutasi minor pada virus influenza terjadi pada bagian HA (Haemaglutinin) dan NA (Neuraminidase).
    • Mutasi minor terjadi pada semua tipe virus influenza.
    • Mutasi minor menjadi penyebab utama influenza musiman.
    • Mutasi mayor disebut Antigenic Shift.
    • Mutasi mayor terjadi pada RNA virus.
    • Dua strain virus yang berbeda akan melebur membentuk pergantian segmen RNA, yang disebut "reassortment".
    • "Reassortment" terjadi pada inang yang terinfeksi.
    • Mutasi mayor menyebabkan perubahan HA dan NA secara signifikan.
    • Mutasi mayor hanya terjadi pada virus tipe A.
    • Mutasi mayor menjadi penyebab utama pandemi influenza.
    • Mutasi mayor menyebabkan sakit dan kematian yang lebih banyak daripada mutasi minor.

    Mekanisme Kerja HA dan NA

    • HA (Haemaglutinin Antigen) dan NA (Neuraminidase Antigen) terdapat pada permukaan virus influenza.
    • HA berperan dalam perlekatan virus dengan sel epitel pernapasan (inang) sehingga virus dapat masuk ke dalam sel inang tersebut.
    • NA berperan dalam pelepasan virus baru yang telah memperbanyak diri dalam sel inang sehingga dapat menyebar ke sel lainnya.

    Rentan terhadap Influenza

    • Anak-anak
    • Lansia
    • Penderita gangguan kekebalan tubuh
    • Tenaga kesehatan

    Pengobatan

    • Istirahat
    • Pengobatan simtomatik
    • Roborantia

    Faringitis

    • Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan atau faring.
    • Peradangan ini dapat menyebabkan kekeringan dan kesulitan menelan.
    • Faringitis bisa disebabkan oleh infeksi dan non-infeksi.
    • Faringitis merupakan kondisi yang umum dan jarang berkembang menjadi penyakit serius.
    • Peradangan ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih satu minggu.

    Tonsilitis

    • Tonsilitis adalah proses peradangan pada tonsil yang ditandai dengan demam, nyeri menelan, dan sulit bernapas.
    • Diagnosis tonsilitis diawali dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menentukan tipe tonsilitis dan kemungkinan etiologi penyebabnya.

    Anamnesis Tonsilitis

    • Anamnesis diperlukan untuk menentukan apakah tonsilitis bersifat akut, berulang, atau kronis.
    • Anamnesis juga diperlukan untuk menentukan apakah tonsilitis merupakan infeksi virus atau bakteri.
    • Gejala tipikal tonsilitis meliputi:
      • Nyeri tenggorokan
      • Disfagia (kesulitan menelan)
      • Odinofagia (nyeri saat menelan)
      • Limfadenopati servikal (pembengkakan kelenjar getah bening di leher)
      • Suara serak
      • Demam
      • Halitosis (bau mulut)
      • Sakit kepala
      • Kehilangan nafsu makan
    • Gejala atipikal pada anak:
      • Nyeri perut
      • Mual
      • Muntah

    Pemeriksaan Fisik Tonsilitis

    • Penilaian tanda vital dan tanda dehidrasi, terutama pada anak-anak.
    • Pemeriksaan jalan napas dan fungsi menelan.
    • Inspeksi rongga mulut untuk menilai trismus (kesulitan membuka mulut).
    • Pemeriksaan faring untuk menilai:
      • Hiperemis (kemerahan)
      • Edema (bengkak)
      • Deviasi uvula (pergeseran uvula)
    • Penilaian tonsil mencakup:
      • Ukuran
      • Warna
      • Permukaan
      • Eksudat (cairan yang keluar)
      • Detritus (sisa jaringan mati)
      • Apnea (ketiadaan napas)
      • Ulkus (luka)
      • Kripta melebar atau tidak
    • Membran berwarna abu-abu yang tidak mudah berdarah pada permukaan tonsil mengarah pada infeksi virus Epstein-Barr.
    • Pseudomembran berwarna putih dan mudah berdarah mengarah pada diagnosis banding difteri.
    • Ukuran tonsil dikelompokkan oleh Brodsky sebagai berikut:
      • T1: Tonsil menempati ≤25% dari orofaring.
      • T2: Tonsil menempati 26-50% dari orofaring.
      • T3: Tonsil menempati 51-75% dari orofaring.
      • T4: Tonsil menempati >75% dari orofaring.
    • Palpasi untuk menilai kelenjar getah bening servikal, pembengkakan dan nyeri tekan.
    • Pemeriksaan telinga dan pergerakan leher.

    Diagnosis Banding Tonsilitis

    • Mayoritas diagnosis banding tonsilitis memiliki gejala yang serupa dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk membedakannya.
    • Infeksi mononukleosis:
      • Disebabkan oleh virus Epstein-Barr.
      • Gejala tambahan:
        • Limfadenopati generalisata (pembengkakan kelenjar getah bening secara menyeluruh)
        • Splenomegali (pembengkakan limpa)
        • Hepatomegali (pembengkakan hati)
        • Penurunan berat badan
        • Malaise persisten (kelelahan yang berkepanjangan)
        • Pembengkakan jaringan di sekitar faring yang mengganggu jalan napas (jarang terjadi)

    Penatalaksanaan Tonsilitis

    • Antibiotik
    • Anti-inflamasi
    • Analgetik

    Epiglotitis

    • Epiglotitis adalah proses inflamasi epiglotis dan struktur supraglotis lainnya.
    • Epiglotitis juga dikenal sebagai supraglotik laringitis atau supraglotitis.
    • Umumnya terjadi pada anak berusia 1-5 tahun.
    • Epiglotitis merupakan infeksi saluran pernapasan atas ringan yang kemudian berkembang menjadi respiratory distress.

    Penyebab Epiglotitis

    • Umumnya disebabkan oleh H. influenzae tipe B (HiB).
    • Vaksinasi H. influenzae tipe B telah menurunkan kasus epiglotitis yang disebabkan oleh HiB.

    Penanganan Epiglotitis

    • Penanganan pertama epiglotitis adalah mengamankan jalan napas.
    • Pemberian antibiotik disesuaikan dengan bukti empiris sebelum ada hasil dari kultur darah atau swab epiglotis selama 7-10 hari.

    Sejarah Epiglotitis

    • Michael pada tahun 1878 mencatat kondisi ini dengan nama angina epiglotidea anterior, yang kemudian dikenal sebagai supraglotitis.
    • George Washington diduga meninggal karena epiglotitis pada tahun 1799.
    • Umumnya terjadi pada anak berusia 1-5 tahun.
    • Sejak diperkenalkannya vaksin HiB pada tahun 1985, epiglotitis semakin jarang terjadi pada anak-anak.
    • Indonesia:
      • 3-5% populasi merupakan carrier (pembawa virus).
      • Tahun 2014: 296 kasus dengan Case Fatality Rate (CFR) 4%. 37% kasus tidak divaksinasi.
      • Tahun 2015: 252 kasus dengan CFR 1,98%.
      • Mayoritas kasus terjadi pada anak berusia 5-9 tahun.

    Gejala Epiglotitis

    • Waktu inkubasi 2-5 hari.
    • Gejala awal mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) biasa.
    • Pseudomembran: Lapisan putih keabu-abuan, cenderung berdarah saat diangkat.
    • Penampilan leher tampak besar ("Bull's neck").

    Gejala Epiglotitis Lainnya

    • 85-90% pasien mengalami nyeri tenggorokan.
    • 50-85% pasien mengalami demam dan menggigil.
    • 50% pasien mengalami limfadenopati dan pseudomembran.
    • 26-40% pasien mengalami suara serak dan disfagia.
    • Gejala lain: Sakit kepala, malaise, batuk, dan sesak napas.

    Pemeriksaan Fisik Epiglotitis

    • Demam, takikardia (denyut jantung cepat), halitosis (bau mulut).
    • Respiratory distress (kesulitan bernapas).
    • Pemeriksaan jantung: S-T changes (perubahan pada EKG), AV block (gangguan transmisi sinyal listrik jantung), endocarditis (peradangan pada katup jantung).
    • Pemeriksaan neurologi: Gangguan saraf kranial.
    • Pemeriksaan organ lain: Genital, konjungtiva (selaput mata).
    • Pada faring: Edema (bengkak), pseudomembran.
    • "Bull's neck" appearance (penampilan leher tampak besar).

    Pseudomembran

    • Lapisan putih keabu-abuan pada faring yang cenderung berdarah saat diangkat.

    "Bull's Neck" Appearance

    • Penampilan leher tampak besar yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan di sekitar faring.

    Diagnosis Epiglotitis

    • Swab tenggorokan:
      • Diambil langsung
      • Diambil dari beberapa lokasi
      • Diambil di bawah pseudomembran
      • Perlu perlindungan pribadi bagi pasien dan orang yang kontak dengan pasien.

    Diphtheria

    • Karakteristik: Kontak positif, tanda umum dan gejala membran semu, perjalanan ke daerah endemik, stridor, leher banteng, perdarahan submukosa, gagal jantung, miokarditis, gagal ginjal akut, paralisis motorik (1-6 minggu), kematian.
    • Diagosa: Suspect, Probable, Confirmed, Carrier.
    • Karakteristik Confirmed: Positif C.diphtheriae, antitoksin serum: 4 kali.

    Diagnosis Banding Diphtheria

    • Nasal: Pilek biasa, sinusitis, benda asing
    • Pharyngeal: Tonsilitis membranosa, pasca tonsilektomi
    • Laryngeal: Croup spasmodik, benda asing
    • Skin: Infeksi kulit lainnya

    Komplikasi Diphtheria

    • Obstruksi jalan napas akibat pseudomembran dan edema.
    • Komplikasi jantung: Miokarditis (peradangan jantung)
    • Infeksi sekunder (jarang terjadi).

    Terapi Diphtheria

    • Terapi general: Isolasi, istirahat, oksigen, pengobatan simtomatik, work-up.
    • Terapi spesifik: Antitoksin, antibiotik, kortikosteroid.

    Antitoksin

    • Pemberian antitoksin segera.
    • Hari pertama pemberian antitoksin dapat mengurangi Case Fatality Rate (CFR) menjadi kurang dari 1%, sedangkan pada hari ke-6 CFR meningkat menjadi lebih dari 30%.
    • Antitoksin diberikan dalam 100 mL NaCl atau D5% dalam waktu 1-2 jam dengan observasi.

    Antibiotik

    • Erythromycin, 40-50 mg/kg/hari (per oral).
    • Penicillin G, 100.000-150.000 IU/kg/hari, dibagi menjadi 4 dosis (intravena/intramuskular).
    • Penicillin Procaine, 25.000-50.000 IU/kg/hari, dibagi menjadi 2 dosis (intramuskular).
    • Evaluasi keberhasilan terapi: Kultur negatif.

    Kortikosteroid

    • Peran kortikosteroid masih kontroversial.
    • Pertimbangan untuk pemberian kortikosteroid:
      • Obstruksi jalan napas
      • Komplikasi: Miokarditis

    Komplikasi Hemodinamik

    • Trakeostomi

    Kontak

    • Isolasi sampai masa inkubasi berakhir dan serologi negatif.
    • Vaksinasi booster bagi orang yang kontak.

    Carrier

    • Erythromycin 40 mg/kg/hari.
    • Penicillin 100 mg/kg/hari.
    • Tonsilektomi.

    Prognosis Diphtheria

    • Prognosis bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahan penyakit.
    • Prognosis membaik dengan penanganan yang tepat dan cepat.

    Pencegahan Diphtheria

    • Imunisasi:
      • Transplasental (kekebalan yang diperoleh dari ibu hamil): Bertahan sampai usia 6 bulan.
      • ADS (Anti Diphtheria Serum): Bertahan selama 2-3 minggu.
      • Imunisasi dengan vaksin diphtheria:
        • Basic: DPT-HB-Hib pada usia 2, 3, 4 bulan, DPT-HB-Hib pada usia 18 bulan.
        • Advanced: DT sebagai dosis dasar pertama, Td sebagai dosis dasar kedua dan kelima.
        • ORI (Oral Rehydration Inijection): 3 dosis pada umur 0, 1, dan 7 bulan.
        • Booster: Diberikan pada usia 10 tahun.

    Studying That Suits You

    Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

    Quiz Team

    Description

    Quiz ini menguji pemahaman Anda tentang influenza dan difteri, termasuk penyebab, gejala, dan pengobatan. Anda akan menemukan pertanyaan seputar karakteristik virus, kelompok yang rentan, serta langkah-langkah pencegahan dan terapi yang tepat. Uji pengetahuan Anda dan tingkatkan kesadaran tentang dua infeksi saluran pernapasan ini.

    More Like This

    Use Quizgecko on...
    Browser
    Browser