Infeksi Kulit dan Penetrasi Obat Topikal

Variasi Penetrasi Obat Topikal

• Penetrasi obat topikal bervariasi tergantung ketebalan kulit dan lokasi aplikasi.
• Telapak kaki dan wajah memiliki ketebalan kulit yang berbeda, mempengaruhi penyerapan obat.
• Faktor lain yang mempengaruhi penetrasi obat topikal:
  • Konsentrasi bahan
  • Jadwal pemberian dosis
  • Kendaraan dan oklusi
    • Kendaraan mencakup berbagai bentuk sediaan seperti salep, krim, gel, lotion, dan lain-lain.
    • Oklusi meningkatkan penyerapan obat dengan cara menciptakan penghalang yang mengunci kelembapan.

Infeksi Kulit

• Patogen yang paling umum menginfeksi kulit:
  • Bakteri: Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes
  • Jamur: Candida sp
  • Virus: Herpes Simplex Virus (tipe 1 dan 2)
  • Parasit: Pediculus humanus, Pthirus pubis, Sarcoptes scabiei, Cutaneous larva migran
• Infeksi bakteri paling sering menyebabkan folikulitis dan selulitis.
• Orang dengan sistem imun yang lemah lebih rentan terhadap infeksi kulit.

Antibiotik Topikal

• Antibiotik topikal dikategorikan berdasarkan spektrum kerjanya:
  • Gram-positif: Bacitracin dan Gramicidin
  • Gram-negatif: Polymyxin B, Neomycin, dan Gentamicin
• Bacitracin:
  • Mengganggu pembentukan dinding sel bakteri.
  • Jarang digunakan sendirian, sering dikombinasikan dengan anti inflamasi.
  • Sediaan topikal untuk menghindari efek sistemik yang dapat mengakibatkan gangguan ginjal.
• Gramicidin:
  • Bekerja dengan cara melubangi sel bakteri dan menyebabkan pertukaran ion.
  • Lebih banyak tersedia secara topikal karena efek sistemik yang beracun pada ginjal.
• Polymyxin B:
  • Efisien terhadap bakteri gram-negatif seperti P. aeruginosa, E. coli, Enterobacter, dan Klebsiella.
  • Mengganggu membran sitoplasma bakteri, menyebabkan kematian.
  • Meskipun dapat digunakan secara sistemik, efek sampingnya yang berbahaya menyebabkan penggunaannya lebih banyak pada sediaan topikal.
• Neomycin dan Gentamicin:
  • Golongan aminoglikosida yang menghambat sintesis ribosom 30s, mengganggu pembentukan protein.
  • Mempunyai spektrum yang lebih luas terhadap bakteri gram-negatif.
  • Penggunaan pada pasien dengan penyakit ginjal dapat menyebabkan akumulasi dan memicu efek samping seperti nefrotoksisitas, neurotoksisitas, dan ototoksisitas.

Pengobatan Jerawat

• Obat antibakteri topikal untuk jerawat:
  • Clindamycin
  • Erythromycin
  • Metronidazole
  • Sodium sulfacetamide

Antifungal Topikal

• Derivat Azol:
  • Mengganggu permeabilitas dinding sel jamur dengan menghambat sintesis sterol.
  • Digunakan untuk infeksi jamur yang telah dikonfirmasi.
  • Efek samping sistemik dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
  • Efisien untuk mikosis sistemik, kandidiasis mukukutaneous, dan infeksi kulit lainnya.
  • Sediaan topikal umumnya aman.
  • Aplikasi obat harus dilakukan jauh dari batas infeksi agar miselium jamur yang menyebar dapat diatasi.
  • Durasi pemberian sebaiknya lebih lama dari hilangnya gejala untuk memastikan penanganan infeksi yang tuntas.
• Obat Antifungal Topikal Lainnya:
  • Ciclopirox olamine: Digunakan untuk tinea versicolor.
  • Naftifine dan terbinafine: Digunakan untuk tinea pedis, tinea cruris, dan tinea corporis.
  • Tolnaftate:
  • Nystatin dan amphotericin B: Hanya digunakan untuk infeksi jamur Candida albicans.
  • Tersedia dalam sediaan topikal, oral, dan vaginal.

Antiviral Topikal

• Obat antiviral topikal untuk infeksi herpes simplex:
  • Acyclovir
  • Valacyclovir
  • Penciclovir
  • Famciclovir
• Mempunyai mekanisme kerja yang menghambat sintesis guanin dan menghambat aktivitas agen virus herpes pada replikasi virus.
• Salep dan krim dapat digunakan untuk infeksi herpes simplex oro labial.

Ektoparasit

• Pediculus humanus: Dapat diobati dengan permetrin (salep putih) yang diaplikasikan selama 10 menit dan dibilas dengan air hangat.
• Skabies: Diaplikasikan ke seluruh tubuh dan kontak dengan obat tidak boleh hilang sampai 14 jam.
• Permethrin: Mengganggu membran parasit, tetapi hanya efektif untuk membunuh kutu dewasa.
• Lindane: Penggunaan dihindari karena dapat menyebabkan neurotoksisitas dan hematotoksik.
• Sulfur:
• Cutaneous Larva Migrans (CLM): Diatasi dengan obat antihelmintik.

Penjelasan Warna Stabilo

• Kuning: Informasi penting untuk diingat.
• Biru Tosca: Informasi yang cukup penting untuk diingat.
• Kuning Pucat: Informasi tambahan yang baik untuk diketahui.
• Merah Pucat: Indikasi kekurangan atau efek samping.

Uji pengetahuan tentang variasi penetrasi obat topikal dan infeksi kulit yang umum terjadi. Pelajari tentang pengaruh ketebalan kulit, konsentrasi bahan, dan berbagai patogen yang menyebabkan infeksi. Temukan seberapa baik pemahaman Anda mengenai obat topikal dan infeksi dermatologis.