BAB X Implementasi Database

Ketika aplikasi menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda, format file mereka mungkin tidak kompatibel, menyebabkan kesulitan dalam berbagi data.

Mengambil data dari aplikasi yang berbeda dapat berbahaya karena tidak ada kontrol akses data yang terpusat, sehingga keamanan menjadi rentan.

Sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur penyimpanan, akses, dan manajemen data dalam database.

Kumpulan data terstruktur yang saling berhubungan, diorganisasikan secara sistematis, dan dapat diakses bersama.

Tahap awal pengembangan database yang bertujuan untuk menentukan strategi dan rancangan sistem, termasuk kebutuhan dan cakupan data.

Memahami kebutuhan pengguna dan stakeholder untuk membangun sistem yang sesuai dengan keperluan mereka.

Melibatkan tiga tahap: conceptual design, logical design, dan physical design, yang bertujuan untuk mengimplementasikan model data yang tepat.

Membuat struktur database menggunakan DBMS, melibatkan pengembangan aplikasi dengan user interface seperti form dan dashboard untuk mengakses data.

Kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul saat sistem digunakan, yang membutuhkan maintenance dan memulai alur pengembangan dari awal.

Membangun model data konseptual yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, tanpa tergantung pada perangkat keras atau lunak.

Model data yang menggambarkan entitas, atribut, dan relasi dalam suatu organisasi.

Mengubah ERD menjadi model data logic yang efisien dan berintegritas, siap diterapkan ke berbagai sistem database.

Memastikan data tidak redundan dan entitas terhubung dengan relasi yang tepat beserta kardinalitasnya.

Memastikan integritas data dan menghindari kesalahan dalam setiap transaksi.

Implementasi model data logic ke dalam sistem database, termasuk menentukan indeks dan organisasi file.

Sistem manajemen database yang digunakan untuk mengelola dan mengakses data dalam database.

Proses menentukan bagaimana database disimpan dan diakses di media penyimpanan komputer. Ini mencakup tabel, file, indeks, dan pengaturan untuk efisiensi dan keamanan.

Kemampuan untuk bekerja dengan database, termasuk menyimpan, mengambil, mengubah, dan menghapus data.

Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem database. Anda bisa mengirim permintaan data, mengubah tabel, dan mengelola database.

Bagian SQL untuk membuat dan mendefinisikan struktur database. Misalnya, membuat tabel, kolom, dan relasi di antara mereka.

Bagian SQL untuk memanipulasi data dalam database. Anda dapat menambah, membaca, mengubah, dan menghapus data (CRUD).

Singkatan untuk Create, Read, Update, Delete. Operasi dasar yang dilakukan pada data dalam database.

Proses memantau dan meningkatkan kinerja database. Ini penting untuk memastikan data dapat diakses dan diolah secara efisien.

Daftar istilah yang disetujui untuk mengindeks, mengkategorikan, dan mengambil data dengan konsistensi.

Struktur penamaan yang digunakan untuk mengorganisir informasi dengan hierarki, mengurangi ambiguitas, dan memudahkan pencarian.

Struktur taksonomi yang datar, tanpa hubungan hierarkis antara kategori. Contoh: daftar negara, jenis produk.

Struktur taksonomi yang berbentuk pohon, di mana kategori dihubungkan secara hierarkis. Contoh: klasifikasi hewan, geografis.

Struktur taksonomi yang memiliki hubungan multiple pada kategori, di mana sebuah item bisa ada di beberapa kelompok secara bersamaan.

Struktur taksonomi seperti bintang dengan atribut di pusat dan kategori di sekelilingnya. Contoh: buku dengan genre, penulis, penerbit.

Cara mengatur data dalam taksonomi.

Mempermudah pencarian dan navigasi data, mengurangiambiguitas, dan meningkatkan konsistensi informasi.

Informasi tentang data atau konten, seperti pembuat, judul, hak akses, kata kunci, dan versi. Metadata seperti facet yang menggambarkan objek konten.

Struktur hierarkis dan facet yang menghubungkan node berdasarkan asosiasi. Digunakan dalam mesin rekomendasi.

Representasi struktur konsep-konsep dan hubungannya dalam suatu domain. Lebih kompleks daripada taksonomi, memungkinkan pengambilan kesimpulan.

Taksonomi mengklasifikasikan konten data untuk area konsep tertentu, dunia tertutup. Ontologi lebih kompleks, memungkinkan hubungan implisit, dunia terbuka.

Kesalahan dalam data yang menyebabkan ketidakkonsistenan atau duplikasi data, sehingga sulit mendapatkan informasi yang akurat dan valid.

Sistem penyimpanan data yang menggunakan file untuk menyimpan informasi, biasanya digunakan dalam aplikasi sederhana, tetapi rentan terhadap ketidakkonsistenan data.

Diagram yang menggambarkan hubungan antar entitas dalam suatu sistem, membantu memahami struktur data dan relasinya.