Geopolitik Indonesia dan Wawasan Nusantara

Konsep Geopolitik Indonesia

• Konsep geopolitik Indonesia berkembang dari konsep Wawasan Nusantara.
• Perkembangan didasarkan pada perubahan politik internasional, yang secara formal melarang ekspansionisme suatu negara ke negara lain, dengan cara adu kekuatan atau perang.
• Secara politik, motivasi dan niat menguasai negara lain kemungkinan akan hilang, dan bentuk negara kemungkinan berubah.

Perubahan Bentuk Ekspansi

• Pada abad ke-20, bentuk ekspansi dari satu negara ke negara lain semakin nyata, terutama dari negara maju ke negara berkembang.
• Penjajahan tidak lagi menggunakan kekuatan militer, namun melalui teknologi, informasi, ilmu pengetahuan, perdagangan, paham baru (ideologi), politik, hukum dan budaya, seni, serta agama untuk kepentingan ekspansionisme.

Pergeseran Konsep

• Untuk menjaga kedaulatan NKRI, konsep Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional bergeser menjadi Geopolitik Indonesia dan Geostrategi Indonesia.

Arti Geopolitik

• Geopolitik berawal dari Frederick Ratzel (1844-1904) dengan "Political Geography".
• Rudolf Kjellen (Swedia 1864-1922) dan Karl Haushofer (Jerman 1869-1964) mengembangkan geopolitik.
• Political geography mempelajari fenomena geografi dari aspek politik.
• Geographical politik (geopolitik) mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.
• Geopolitik (geographical politik) berlandaskan pertimbangan untuk menentukan alternatif kebijakan nasional guna mewujudkan tujuan tertentu (wawasan nasional), dipraktekkan pada abad ke-19.

Pandangan F. Ratzel dan R. Kjellen

• Frederick Ratzel (akhir abad 19) meneliti politik geografi atas dasar Negara Organisme.
• Suatu negara membutuhkan “ruang hidup”. Negara memiliki kelompok masyarakat politik (bangsa) yang terikat hukum alam.
• Eksistensi dan perkembangan bangsa serta negara harus mengikuti hukum alam.
• Hal ini membutuhkan pemekaran wilayah yang memunculkan “teori ekspansi”.
• Menurut Rudolf Kjellen, negara laksana organisme dengan intelektual. Negara merupakan suatu sistem.

Pandangan Karl Haushofer

• Karl Haushofer mewarnai geopolitik Nazi Jerman yang diterapkan Hitler.
• Selain ekspansionisme, ia juga menekankan rasionalisme.
• Bangsa Jerman merasa paling unggul dan akan menguasai dunia (Jepang → Hakko Ichiu → militerisme dan fasisme).

Pokok-pokok Pikiran Karl Haushofer

• Bangsa dalam eksistensinya dipengaruhi oleh alam. Bangsa yang unggul (berkualitas) akan dapat bertahan hidup dan berkembang, cenderung bersifat rasial.
• Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan mendorong kekuasaan imperium maritim (menguasai pengawasan laut).
• Negara besar dunia akan muncul, menguasai Eropa, Afrika, Asia Barat (Jerman & Italia), dan Asia Timur Raya (Jepang).
• Geopolitik adalah doktrin negara dengan fokus strategi perbatasan.

Wawasan Nasional dan Wawasan Nusantara

• Geopolitik Indonesia didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur, dengan cita-cita bangsa cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
• Indonesia menolak penjajahan, tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan. Geopolitik Indonesia menolak ekspansionisme dan rasisme.
• Indonesia memiliki harkat martabat dan kewajiban yang sama sesuai nilai-nilai Ketuhanan dan kemanusiaan universal.
• Geopolitik Indonesia dalam hubungan internasional menolak chauvinisme dan primordialisme. Terbuka dalam kerjasama antar bangsa.

Wawasan Nusantara (National Outlook)

• Pengertian: Mengikat, memaksa lembaga negara, penyelenggara negara pusat, daerah dan setiap warga negara.
• Cara Pandang: Cara pandang bangsa tentang diri dan lingkungannya (dijabarkan dari falsafah, sejarah bangsa dan sesuai posisi dan kondisi geografis negara, untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional).
• Cara Pandang Bangsa Indonesia: Berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Sesuai geografi Nusantara dan jiwa hidup bangsa (aktualisasi eksistensi nasional).
• Peran & Fungsi: Arah dan pedoman untuk membimbing bangsa Indonesia, untuk mencapai kehidupan, persatuan, dan kesatuan bangsa.

Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara

• Muncul karena pentingnya bangsa dan negara Indonesia, yaitu misi, visi, eksistensi, integritas, dan identitas.
• Faktor utama:
  • Wilayah/Geografi (Indonesia):
    • Indonesia adalah negara kepulauan terbesar keempat di dunia. Posisi geografis strategis.
    • Jumlah pulau 17.506, nama 6.044.
    • Letak astronomi (Utara: ± 6°08 LU, Selatan: ± 11°15 LS, Barat: ± 94°45 BT, Timur: ± 141°05 BT).
    • Luas wilayah, daratan dan perairan (data numerik).
• Karakteristik penduduk, populasi dan sebaran.

Negara Kepulauan

• Indonesia disebut negara kepulauan (archipelagic state).
• Asas kepulauan: Kesatuan/utuh pulau-pulau dan perairan diantara pulau-pulau.
• Prinsip Archipelago: Laut, wilayah lautan, wilayah laut.

Konsep Wilayah Lautan

• Hukum Laut Internasional: Konsep kepemilikan dan penggunaan laut (Res Nullius, Res Communis, Mare Liberum, Mare Clausum).
• Prinsip Negara Kepulauan (Archipelagic State Principle) disahkan dalam Konvensi PBB (UNCLOS).

Konvensi PBB (UNCLOS)

• Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea): Menciptakan tertib hukum laut dan samudra.
• Sarana komunikasi dan transportasi. Dimajukannya penggunaan laut dan samudra secara damai.