Faktor Pembentuk Sikap Berdasarkan Azwar

Study Notes

Faktor Pembentuk Sikap Menurut Azwar (2010):
- Pengalaman pribadi: Pengalaman pribadi mempengaruhi cara individu menilai suatu stimulus. Contohnya, jika seseorang tidak pernah bertemu dengan orang asing tertentu, mereka mungkin memiliki penilaian negatif terhadapnya karena insting alami untuk melindungi diri.
- Pengaruh orang lain dianggap penting: Individu mungkin meniru perilaku orang lain yang dianggap penting karena takut pada mereka, ingin dekat dengan mereka, atau karena menganggap pernyataan mereka penting.
- Pengaruh kebudayaan: Lingkungan baru dapat mempengaruhi sikap individu. Contohnya, seseorang yang tinggal di Bali untuk waktu lama mungkin akan mengadopsi logat dan tradisi Bali.
- Media massa: Media massa dapat memberikan pesan sugesti yang mempengaruhi sikap kita terhadap suatu stimulus. Contohnya, media sosial dapat memengaruhi sikap seseorang terhadap suatu demonstrasi tanpa mereka memahami inti pesan demonstrasi tersebut.
- Lembaga pendidikan dan lembaga agama: Lembaga ini membantu membentuk konsep moral individu. Lingkungan pendidikan individu dapat mempengaruhi sikap mereka, misalnya perbedaan sikap antara siswa yang bersekolah di pesantren dan siswa yang bersekolah di sekolah biasa.
- Faktor emosional: Perasaan dan peran gender memengaruhi sikap individu. Contohnya, dalam demonstrasi, perempuan seringkali tidak ikut berpartisipasi karena faktor gender yang membatasi partisipasinya.

Faktor internal:
- Memilih objek yang akan disikapi: Individu dapat mengontrol reaksi mereka terhadap orang lain, tetapi tidak dapat mengontrol reaksi orang lain terhadap mereka.
Faktor eksternal:
- Interaksi kelompok: Contohnya, seseorang mungkin ikut demo karena diajak teman.
- Komunikasi: Komunikasi juga berperan dalam membentuk sikap.

Pendekatan behavioral: Sikap dipelajari melalui proses interaksi dengan lingkungan.

Azwar (2010): Sikap adalah reaksi atau respon individu terhadap suatu objek yang memunculkan perilaku individu.
Gerungan (2004): Sikap adalah pandangan atau perasaan individu terhadap objek tertentu.
Sarlito (2009): Sikap adalah proses penilaian individu terhadap suatu objek.
Sintesis: Sikap merupakan kombinasi dari reaksi emosional dan kognitif individu terhadap suatu objek yang memengaruhi perilaku mereka.

Kognitif: Informasi dan pengetahuan tentang objek. Contoh: Memahami bahwa Bu Suari terkenal galak di kelas.
Afektif: Perasaan dan evaluasi emosional terhadap objek. Contoh: Merasa tidak nyaman berada di sekitar Bu Suari.
Konatif/Perilaku: Kecenderungan untuk berperilaku terhadap objek. Contoh: Memutuskan untuk bolos kelas karena takut pada Bu Suari.

Menerima (receiving): Menunjukkan perhatian terhadap stimulus, seperti mendengarkan informasi atau melihat orang yang memberikan informasi.
Merespon (responding): Memberikan jawaban, menyelesaikan tugas, atau memberikan feedback terhadap stimulus.
Menghargai (valuing): Mengajak orang lain untuk membahas atau mengerjakan stimulus, menunjukkan penghargaan terhadap stimulus.
Merespon (responding): Menunjukkan keinginan untuk belajar lebih lanjut dan berpartisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan stimulus.
Mengorganisasikan (organizing): Menggabungkan informasi baru dengan informasi yang sudah dipahami.
Memaksimalkan (characterizing): Membangun sistem nilai yang lebih luas dan mengintegrasikan komponen sikap untuk memahami secara mendalam.