Podcast
Questions and Answers
Ujang Sumarwan, MSc membahas tentang Desain Rancangan Kerangka Kerja untuk Pengelolaan Risiko Konteks eksternal.
Ujang Sumarwan, MSc membahas tentang Desain Rancangan Kerangka Kerja untuk Pengelolaan Risiko Konteks eksternal.
False (B)
SWOT merupakan singkatan dari Social, Workforce, Opportunity, dan Threat.
SWOT merupakan singkatan dari Social, Workforce, Opportunity, dan Threat.
False (B)
Pada PESTLE, 'T' singkatan dari 'Technological'.
Pada PESTLE, 'T' singkatan dari 'Technological'.
False (B)
Dalam pengelolaan risiko konteks internal, penting untuk memperhatikan sumber daya seperti modal, waktu, orang, proses, sistem, dan teknologi.
Dalam pengelolaan risiko konteks internal, penting untuk memperhatikan sumber daya seperti modal, waktu, orang, proses, sistem, dan teknologi.
Peristiwa risiko yang tidak teridentifikasi otomatis akan terikutsertakan dalam risk register.
Peristiwa risiko yang tidak teridentifikasi otomatis akan terikutsertakan dalam risk register.
Penetapan kebijakan MR adalah pernyataan dari keseluruhan maksud dan arah suatu organisasi yang terkait dengan manajemen risiko.
Penetapan kebijakan MR adalah pernyataan dari keseluruhan maksud dan arah suatu organisasi yang terkait dengan manajemen risiko.
Dalam desain rancangan kerangka kerja pengelolaan risiko konteks internal, tidak perlu memperhitungkan hubungan terkait dan persepsi pemangku kepentingan internal.
Dalam desain rancangan kerangka kerja pengelolaan risiko konteks internal, tidak perlu memperhitungkan hubungan terkait dan persepsi pemangku kepentingan internal.
Analisis risiko melibatkan serangkaian kegiatan untuk mengukur dampak dan kemungkinan terjadinya peristiwa risiko.
Analisis risiko melibatkan serangkaian kegiatan untuk mengukur dampak dan kemungkinan terjadinya peristiwa risiko.
Teknik pengukuran yang digunakan dalam analisis risiko adalah heat map dan profil risiko.
Teknik pengukuran yang digunakan dalam analisis risiko adalah heat map dan profil risiko.
Evaluasi risiko bertujuan untuk menentukan risiko mana yang tidak perlu mendapatkan perlakuan lebih lanjut.
Evaluasi risiko bertujuan untuk menentukan risiko mana yang tidak perlu mendapatkan perlakuan lebih lanjut.
Perlakuan risiko selanjutnya dilakukan dengan membandingkan hasil analisis risiko dengan selera risiko organisasi.
Perlakuan risiko selanjutnya dilakukan dengan membandingkan hasil analisis risiko dengan selera risiko organisasi.
Peta Risiko adalah contoh kriteria risiko yang digunakan dalam evaluasi risiko.
Peta Risiko adalah contoh kriteria risiko yang digunakan dalam evaluasi risiko.
Penerapan kebijakan manajemen, prosedur, dan praktik dalam proses manajemen risiko dilakukan secara acak tanpa sistematis.
Penerapan kebijakan manajemen, prosedur, dan praktik dalam proses manajemen risiko dilakukan secara acak tanpa sistematis.
Komunikasi dan konsultasi dalam proses manajemen risiko bertujuan untuk memahami dan mengkomunikasikan risiko serta strategi pengelolaannya hanya kepada pihak internal.
Komunikasi dan konsultasi dalam proses manajemen risiko bertujuan untuk memahami dan mengkomunikasikan risiko serta strategi pengelolaannya hanya kepada pihak internal.
Matriks RACI adalah singkatan dari Responsible, Accountable, Consulted, Informed.
Matriks RACI adalah singkatan dari Responsible, Accountable, Consulted, Informed.
Proses manajemen risiko tidak melibatkan evaluasi risiko setelah proses identifikasi dan analisis risiko.
Proses manajemen risiko tidak melibatkan evaluasi risiko setelah proses identifikasi dan analisis risiko.
Konsultasi dalam proses manajemen risiko merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mencari solusi.
Konsultasi dalam proses manajemen risiko merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk mencari solusi.
Matriks RACI hanya memiliki dua komponen yaitu Responsible dan Accountable.
Matriks RACI hanya memiliki dua komponen yaitu Responsible dan Accountable.
Risiko yang muncul akibat dari perlakuan risiko tidak perlu ditangani seperti risiko-risiko lainnya.
Risiko yang muncul akibat dari perlakuan risiko tidak perlu ditangani seperti risiko-risiko lainnya.
Ujang Sumarwan, MSc kembali ke Daftar Isi 130 Golden Rules of Risk Treatment.
Ujang Sumarwan, MSc kembali ke Daftar Isi 130 Golden Rules of Risk Treatment.
Perubahan konteks internal dan eksternal organisasi tidak mempengaruhi kebutuhan untuk melakukan perubahan dalam pelaksanaan proses manajemen risiko.
Perubahan konteks internal dan eksternal organisasi tidak mempengaruhi kebutuhan untuk melakukan perubahan dalam pelaksanaan proses manajemen risiko.
Perlakuan risiko harus bersifat umum dan tidak perlu spesifik dan jelas.
Perlakuan risiko harus bersifat umum dan tidak perlu spesifik dan jelas.
Pemantauan dan Tinjauan proses manajemen risiko bertujuan untuk memastikan bahwa penilaian risiko hanya dilakukan sekali tanpa perlu revisi.
Pemantauan dan Tinjauan proses manajemen risiko bertujuan untuk memastikan bahwa penilaian risiko hanya dilakukan sekali tanpa perlu revisi.
Risiko yang sedemikian gawat hanya memerlukan sedikit dana untuk mengatasinya.
Risiko yang sedemikian gawat hanya memerlukan sedikit dana untuk mengatasinya.
Dalam analisis dasi kupu-kupu, penangkal eskalasi dapat disajikan dengan pita tegak melintang pada garis penghubung.
Dalam analisis dasi kupu-kupu, penangkal eskalasi dapat disajikan dengan pita tegak melintang pada garis penghubung.
Analisis dasi kupu-kupu hanya digunakan untuk mengidentifikasi konsekuensi negatif dari risiko.
Analisis dasi kupu-kupu hanya digunakan untuk mengidentifikasi konsekuensi negatif dari risiko.
Garis-garis dalam analisis dasi kupu-kupu selalu memancar dari simpul pusat ke konsekuensi potensial risiko.
Garis-garis dalam analisis dasi kupu-kupu selalu memancar dari simpul pusat ke konsekuensi potensial risiko.
Penangkal terjadinya konsekuensi dalam analisis dasi kupu-kupu disajikan dengan pita tegak melintang pada garis penghubung.
Penangkal terjadinya konsekuensi dalam analisis dasi kupu-kupu disajikan dengan pita tegak melintang pada garis penghubung.
Analisis dasi kupu-kupu dapat digunakan untuk mencegah terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan.
Analisis dasi kupu-kupu dapat digunakan untuk mencegah terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan.
Faktor-faktor yang memicu eskalasi selalu harus disertakan dalam diagram analisis dasi kupu-kupu.
Faktor-faktor yang memicu eskalasi selalu harus disertakan dalam diagram analisis dasi kupu-kupu.
Flashcards are hidden until you start studying