Dasar-dasar Bakteriologi

Bakteri adalah organisme mikroskopis yang memiliki berbagai ukuran. Bakteri terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, dengan panjang 13 – 15 μm.

Dinding sel bakteri berfungsi sebagai pelindung protoplasma dari gangguan lingkungan luar, menjaga tekanan osmotik agar seimbang, dan memberi bentuk pada sel. Komposisi dinding sel berbeda antara bakteri Gram positif dan Gram negatif.

Flagella adalah alat gerak bakteri yang membantu pergerakan bakteri. Bakteri dapat memiliki flagella di berbagai lokasi: Monotrikia (satu flagella di satu sisi), Amfitrikia (satu flagella di kedua sisi), Peritrikia (flagella di seluruh permukaan), dan Lofotrikia (sekelompok flagella di satu sisi).

Pili adalah struktur protein yang mengelilingi sel bakteri dan berfungsi untuk melekat pada sel lain. Ada dua jenis pili: pili biasa untuk melekat pada sel inang dan pili seks untuk proses konjugasi pada bakteri Gram negatif.

Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terutama terdiri dari murein (peptidoglikan). Pada bakteri Gram negatif, dinding sel terdiri dari lipopolisakarida, yang merupakan faktor virulensi.

Bakteri Gram negatif memiliki outer membrane yang tidak dimiliki oleh bakteri Gram positif. Outer membrane ini berperan penting dalam virulensi bakteri.

Flagella menempel pada membran sitoplasma bakteri dan tersusun atas protein. Struktur flagella terdiri dari filamen, hook, dan basal body.

Basal body adalah bagian flagella yang tertanam di membran sitoplasma bakteri. Tersusun seperti cincin yang melingkar pada rod. Basal body berperan penting dalam pergerakan flagella.

Bagian sel bakteri yang mengandung 80% air, molekul kecil, dan ion organik. Di dalamnya terdapat ribosom yang berperan dalam sintesis protein.

Struktur sel bakteri yang bertanggung jawab untuk reproduksi (mitosis). Tidak memiliki membran inti dan anak inti, mengandung DNA (kromosom tunggal).

Butiran kecil dalam sitoplasma bakteri yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau senyawa lain.

DNA ekstrakromosom sirkuler yang terdapat dalam sitoplasma bakteri.

Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Bakteri yang tumbuh optimal pada suhu rendah (sekitar 4°C) .

Bakteri yang tumbuh optimal pada suhu tinggi (di atas 50°C).

Teknik pewarnaan bakteri yang membedakan bakteri menjadi dua kelompok berdasarkan struktur dinding selnya.

Bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal di dinding selnya.

Bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis di dinding selnya.

Teknik pengecatan yang digunakan untuk membedakan bakteri tahan asam dari bakteri yang tidak tahan asam.

Bakteri yang memiliki lapisan asam mikolat yang tebal di dinding selnya.

Bakteri yang tidak memiliki lapisan asam mikolat yang tebal di dinding selnya.

Sebuah kelompok bakteri yang melekat pada suatu permukaan dan terbungkus matriks ekstraseluler.

Lapisan tipis organik yang terbentuk di permukaan gigi dan epithelium mukosa.

Lapisan pelindung terluar pada bakteri yang membantu bakteri bertahan hidup di lingkungan yang buruk. Dapat berupa lapisan lendir atau polisakarida. Berfungsi melindungi dari fagositosis, menyimpan cadangan makanan, dan meningkatkan virulensi bakteri.

Struktur kaku yang mengelilingi membran sel bakteri. Memberikan bentuk dan perlindungan kepada sel bakteri. Tersusun atas peptidoglikan, sebuah molekul kompleks yang terdiri dari gula dan asam amino. Terdapat dua jenis dinding sel bakteri: Gram positif dan Gram negatif.

Lapisan tipis dan fleksibel yang mengelilingi sitoplasma bakteri. Berfungsi sebagai penjaga gerbang sel, mengatur pergerakan zat masuk dan keluar sel. Membran ini terlibat dalam berbagai proses penting seperti sintesis dinding sel, pelekatan DNA, respirasi seluler, dan pergerakan flagel.

Lipatan membran sitoplasma pada bakteri yang berperan dalam replikasi DNA dan sintesis dinding sel. Mirip dengan retikulum endoplasma pada sel eukariotik.

Organel sel yang bertugas untuk mensintesis protein. Merupakan organel terbanyak di sitoplasma bakteri. Tersusun dari RNA dan protein.

Area dalam sitoplasma bakteri yang mengandung DNA. Berbeda dengan inti sel eukariotik, nukleoid tidak memiliki membran pembungkus. Berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan sel dan berperan dalam replikasi.

Cairan kental di dalam sel bakteri yang mengandung berbagai organel sel, termasuk ribosom, nukleoid, dan inklusi.

Bentuk dorman (istirahat) dari bakteri yang terbentuk ketika lingkungan tidak mendukung. Spora memiliki dinding tebal yang resisten terhadap panas, kekeringan, dan zat kimia. Contoh bakteri yang membentuk spora: Bacillus anthracis dan Clostridium tetani.

Bakteri yang bereplikasi di luar sel inang seperti di dalam sistem peredaran darah, saluran pencernaan, atau jaringan ikat.

Meningkatnya kemampuan bakteri untuk menyebabkan penyakit.

Suatu kondisi yang disebabkan oleh respons tubuh yang berlebihan terhadap infeksi bakteri gram negatif, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah, gangguan pembekuan darah, dan kerusakan organ multipel.

Perubahan lingkungan, seperti perubahan pH, suhu, kadar oksigen, atau ketersediaan nutrisi, dapat menyebabkan peningkatan virulensi bakteri.

Komponen dinding sel bakteri gram negatif yang menyebabkan respons imun yang kuat.

Toksin yang dikeluarkan oleh bakteri ke lingkungan sekitarnya.

Bakteri yang menyebabkan infeksi suppuratif, yaitu infeksi yang menghasilkan nanah, contohnya adalah bakteri Staphylococci.