Cerita Fiksi: Setting, Plot, Theme, Characterization

Cerita Fiksi: Setting, Plot, Theme, Characterization

Cerita fiksi adalah satu bentuk seni kreatif yang sangat popular. Ketenangan yang dikeluarkan di dalam cerita berisi banyak hal yang menarik, mulai dari setting, plota, tema, dan pengembangan karakter. Inilah keterangan lebih lanjut mengenai setiap subtopik ini.

Setting

Setting adalah bagian dari cerita fiksi yang memperjelas lokasi dan waktu dari cerita. Ia membawa pembaca ke lingkaran yang lebih jelas di mana cerita berlangsung. Misalnya, setting dapat berhubungan dengan wilayah, tempat tinggal, atmosfera, dan segala macam permainan. Adapun contoh cerita fiksi yang memiliki setting yang sangat menggelar adalah "The Hunger Games".

Plot

Plota atau plot adalah langkah-langkah di mana cerita fiksi berjalan. Ia adalah urutan acara yang berlanjutan yang mengarah ke titik tertentu. Plota menentukan negara cerita, tahap pengembangan karakter, dan mana yang penting adalah langkah mana di mana karakter mengeluarkan perilaku yang berbeza. Saya suka contoh cerita fiksi yang memiliki plot yang mengerikan, iaitu "Harry Potter".

Theme

Theme adalah pesan atau tumpuan yang menjadi dasar cerita fiksi. Ia menentukan apa yang menjadi tugas utama cerita, boleh mengenai hubungan, empati, atau sebarang lagi. Temadan dan plot yang disenangi bergantung kepada tema yang tinggi. Salah satu contoh cerita fiksi yang mempunyai tema yang dihuni semakin meningkatkan motivasi dan inspirasi adalah "To Kill a Mockingbird".

Characterization

Characterization adalah proses pembinaan dan pembangunan karakter dalam cerita fiksi. Karakterisasi adalah rangsangan arus hidup yang menyediakan informasi mengenai karakter, termasuk fysis, emosi, dan kesihatan mental. Hal ini mengiktirafi doa bahawa karakter dalam cerita dapat menjadi komunikator dengan pembaca. Contoh contoh cerita fiksi yang mempunyai karakterisasi yang baik adalah "Perhapi Terbang" dan "Menangis Diri Diri".