Bakteriologi: Morfologi & Metabolisme

Berbagai bentuk bakteri, seperti kokus (bulat), basil (batang), dan spiral.

Memiliki dinding sel tebal peptidoglikan, yang mempertahankan pewarnaan ungu saat pengujian Gram.

Memiliki lapisan peptidoglikan tipis, menyebabkan pemicahan pewarna ungu dan pewarnaan merah/merah jambu pada pengujian Gram.

Proses kimiawi di dalam bakteri untuk memperoleh energi dan membangun komponen sel.

Proses di mana bakteri mendapatkan energi dengan menggunakan oksigen atau senyawa lain sebagai akseptor elektron.

Bentuk bakteri yang bulat.

Bentuk bakteri yang berbentuk batang.

Struktur yang melindungi sel bakteri dan menentukan sifatnya, seperti Gram positif atau Gram negatif.

Jenis bakteri yang memiliki dinding sel tebal dengan lapisan peptidoglikan yang banyak.

Jenis bakteri yang memiliki dinding sel tipis dengan lapisan peptidoglikan yang sedikit dan membran luar tambahan.

Proses metabolisme memecah glukosa menjadi piruvat.

Proses metabolisme selanjutnya setelah glikolisis, memecah asetil-KoA.

Komponen utama dinding sel bakteri, berupa polisakarida yang terhubung dengan peptida.

Lapisan tambahan pada dinding sel bakteri gram negatif, di luar lapisan peptidoglikan.

Struktur seperti cambuk pada beberapa bakteri untuk pergerakan.

Struktur seperti rambut pada permukaan bakteri, untuk perlekatan atau transfer materi genetik.

Protein pada bakteri yang memungkinkan pelekatatan pada sel inang, menyebabkan infeksi.

Fimbria (protein pada bakteri) yang terikat pada molekul atau tipe sel spesifik.

Fimbria yang mengikat gula spesifik pada permukaan sel.

Bakteri yang memerlukan lingkungan tanpa oksigen, karena oksigen beracun untuknya.

Bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.

Penting untuk pertumbuhan dan metabolisme bakteri.

Diperlukan untuk menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam-basa dalam sel bakteri.

Pili yang berperan dalam konjugasi bakteri.

Proses di mana bakteri menggunakan senyawa selain oksigen (nitrat, sulfat) sebagai akseptor elektron terakhir untuk menghasilkan energi.

Proses metabolisme bakteri yang terjadi tanpa oksigen, menghasilkan energi lebih sedikit daripada respirasi aerob.

Jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk respirasi.

Jenis bakteri yang dapat beralih antara respirasi aerob dan anaerob tergantung ketersediaan oksigen.

Proses di mana bakteri memperoleh energi dengan menggunakan serangkaian transfer elektron menuju akseptor elektron terakhir.

Proses menghasilkan energi dalam respirasi, melibatkan rantai transpor elektron dan pembentukan ATP.

Tes untuk memeriksa pembentukan "acetyl metyl carbinol" dalam bakteri. Reaksi positif ditandai dengan perubahan warna menjadi merah muda.

Proses di mana bakteri mengubah litmus, suatu indikator pH, dari warna biru menjadi putih. Menunjukkan kemampuan bakteri untuk mereduksi zat.

Proses pemecahan tepung kanji menjadi gula sederhana (glukosa) oleh bakteri. Dijelaskan dengan melihat kemampuan bakteri membentuk glukosa.

Tingkat keasaman pada akhir fermentasi yang dapat ditentukan dengan menggunakan merah metil. Nilai pH yang lebih rendah menunjukkan keasaman yang lebih tinggi.

Dua kategori bakteri berdasarkan struktur dinding selnya, yang dibedakan dengan pewarnaan Gram.

Senyawa unik pada dinding sel bakteri Gram positif, membantu dalam adhesi dan meningkatkan resistensi terhadap antibiotik.

Toksin yang dihasilkan oleh bakteri. Eksotoksin dilepaskan ke luar sel, endotoksin adalah bagian dari dinding sel.

Bakteri fotosintetik mengandung pigmen seperti klorofil, bakterioklorofil, atau bakteriorodopsin yang menangkap energi cahaya matahari. Pigmen ini terletak di dalam membrane tilakoid atau membrane plasma bakteri.

Pigmen fotosintetik bakteri menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADHP. Proses ini terjadi dalam struktur membrane khusus yang disebut tilakoid, yang dapat ditemukan di dalam sitoplasma bakteri.

Beberapa bakteri fotosintetik, seperti Cyanobacteria, menggunakan siklus Calvin untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula dan senyawa organik lainnya.

Fotosistem adalah kompleks protein dan pigmen fotosintetik yang terlibat dalam penangkapan energi cahaya dan transfer elektron. Terdapat dua jenis fotosistem, yaitu fotosistem I dan fotosistem II, yang berperan dalam proses fotosintesis bakteri.

Energi cahaya yang ditangkap oleh pigmen fotosintetik digunakan untuk menghasilkan ATP melalui fotofosforilasi siklik atau non-siklik. ATP yang dihasilkan digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai proses seluler, termasuk sintesis biomolekul dan transport aktif.

Selain ATP, fotosintesis bakteri juga menghasilkan NADPH, yang digunakan dalam reaksi redoks dan biosintesis senyawa organik.

Beberapa bakteri fotosintetik, seperti cyanobacteria, menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan dari fotosintesis.

Meskipun proses fotosintesis pada bakteri tidak sekompleks pada tumbuhan hijau, mereka tetap memainkan peran penting dalam ekologi dan siklus biogeokimia.