PPT SPM Pusat Laba dan Investasi Kelompok 3 PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

This presentation discusses the concepts of profit centers and investment centers in business management. The presentation covers topics like general considerations, business units as profit centers, other profit centers, and profit measurement.

Full Transcript

Pusat Laba dan Investasi Kelompok 3: Cut Nurul Nazarur Rizqa 24022122020 Rina Sopiantika 24022122021 Tasya Nurhasdianti 24022122026 Salwa Nuraeni 24022122029 Pembahasan 01 02 Pertimbangan Umum Unit Bisnis Sebagai Pusat...

Pusat Laba dan Investasi Kelompok 3: Cut Nurul Nazarur Rizqa 24022122020 Rina Sopiantika 24022122021 Tasya Nurhasdianti 24022122026 Salwa Nuraeni 24022122029 Pembahasan 01 02 Pertimbangan Umum Unit Bisnis Sebagai Pusat Laba 03 04 Pusat Laba Lainnya Mengukur Profitabilitas Pusat Laba Pengertian: Pusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan. Pusat laba (profit center) adalah jenis pertanggungjawaban desentralisasi dengan ukuran moneter berupa laba ataupun profit, yang dengan demikian pimpinan tertinggi bisnis atau manajer unit akan diberikan target berupa profit. 1. Pertimbangan Umum Organisasi fungsional merupakan organisasi yang fungsi produksi atau fungsi pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi secara terpisah. Proses di mana suatu organisasi dirubah menjadi di mana setiap unit utama bertanggungjawab atas produksi maupun pemasaran. Meskipun perusahaan melimpahkan wewenang dengan tingkat yang berbeda dari perusahaan satu dengan yang lainnya, akan tetapi wewenang yang lengkap untuk menghasilkan laba tidak pernah dilimpahkan pada satu segmen tunggal dalam suatu bisnis. Pertimbangan umum disini meliputi: 1. Kondisi-kondisi dalam mendelegasikan pusat laba. Secara keseluruhan tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu rangkaian mulai dari yang secara jelas pusat tanggung jawab yang merupakan suatu pusat laba hingga yang bukan merupakan pusat laba. Di sisi lain manajer juga harus mempertimbangkan apakah keuntungan atas pendelegasian tersebut dapat menutup kerugian atas pendelegasian tersebut 2. Kewajaran Pusat Laba. Pendekatan pusat laba dapat membantu dalam mengukur profitabilitas suatu cabang perusahaan dengan lebih akurat. Pusat laba juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi laba suatu usaha nirlaba. Pusat laba dapat dianggap bundle yang sederhana dari kegiatan usaha yang terdiri dari faktor-faktor yang diketahui dipecah menjadi fungsi akrab, tetapi mereka penuh dengan kompleksitas dan kemungkinan konflik 3. Manfaat Pusat Laba. ○ Kualitas atas suatu keputusan dapat meningkat, hal ini dikarenakan keputusan tersebut dibuat oleh manajer-manajer yang dekat dengan titik keputusan. ○ Kecepatan pengambilan suatu keputusan organisasional dapat meningkat, hal ini dikarenakan tidak perlu mendapatkan persetujuan lebih dulu dari kantor pusat. ○ Manajer kantor pusat terbebas dari pengambilan keputusan harian, sehingga dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas 4. Permasalahan Pusat Laba. ○ Meningkatnya perselisihan karena argumen-argumen mengenai kesesuaian harga transfer, alokasi biaya umum, kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama oleh dua unit bisnis atau lebih. ○ Adanya kompetisi antar satu unit dengan yang lain yang sebelumnya pernah bekerjasama sebagai unit fungsional. Jika ada peningkatan laba untuk satu manajer, maka hal tersebut mengurangi laba untuk manajer lain. ○ Munculnya biaya tambahan akibat divisionalisasi, biaya ini karena adanya tambahan manajemen, pegawai serta pembukuan, mungkin mengakibatkan adanya duplikasi tugas di setiap unit 2. Unit Bisnis Sebagai Pusat Laba Unit bisnis (divisi) sebagai pusat laba, manajernya bertanggungjawab dan mempunyai kebijakan serta kendali terhadap pengembangan produk, proses produksi dan pemasaran serta perolehan produk, sehingga ia dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya yang berakibat terhadap laba bersihnya. Unit-unit fungsional sebagai pusat laba, pada perusahaan multibisnis setiap unit diperlakukan sebagai penghasil laba yang independen, tetapi bisa saja terorganisasi dalam bentuk fungsional. Unit bisnis sebagai pusat laba meliputi: 1. Batasan Dari Unit Bisnis Lain Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan dengan unit bisnis lain. Batasan dari unit bisnis lain akan semakin tidak terlihat apabila keputusan produk, keputusan pemasaran dan keputusan perolehan dilakukan oleh satu unit bisnis, disamping itu terdapat sinergi antar unit bisnis. 2. Batasan Dari Manajemen Korporat Batasan dari manajemen korporat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu batasanbatasan yang timbul dari: pertimbangan-pertimbangan strategis, karena adanya keseragaman dan dari nilai ekonomis sentralisasi. 3. Batasan Atas Wewenang Unit Bisnis Untuk memahami sepenuhnya manfaat dari konsep pusat laba, manajer unit bisnis akan memiliki otonomi seperti presiden dari suatu perusahaan independen. Dalam pratik sehari-hari, otonomi semacam ini tidak pernah ada. Jika suatu perusahaan dibagi menjadi unit-unit yang sepenuhnya independen, maka perusahaan tersebut akan kehilangan manfaat dari sinergi dan ukuran yang ada 3. Pusat Laba Lainnya 1. Unit-Unit Fungsional. Perusahaan multibisnis biasanya terbagi ke dalam unit-unit bisnis dimana setiap unit diperlakukan sebagai unit penghasil laba yang independen. Keputusan pihak manajemen untuk pusat labanya haruslah berdasarkan besarnya pengaruh (bahkan jika bukan pengendalian total) yang dilaksanakan oleh manajer unit terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba bersih. Subunit yang ada dalam unit bisnis tersebut dapat saja terorganisir secara fungsional misal aktivitas operasi pemasaran, manufaktur, dan jasa yang dijadikan sebagai pusat laba. 2. Unit Pendukung Dan Pelayanan. Beban yang digunakan merupakan pertimbangan utama, jadi manajer harus mampu menenukan biaya pelayanan yang ekonomis meskipun berasal dari pemasok luar. Seperti pemeliharaan, teknologi informasi, transfortasi, teknik dan konsultan 3. Organisasi Lainnya. Yang dimaksud dengan organisasi lainnya dalam hal ini adalah kantor cabang. Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas pemasaran produk di wilayah geografis tertentu seringkali menjadi pusat laba secara alamiah. Toko-toko dalam rantai ritel, restoran-restoran pada rantai makanan cepat saji, dan hotel-hotel pada rantai hotel merupakan pusat-pusat laba 4. Mengukur Profitabilitas Profitabilitas adalah dimana suatu perusahaan menunjukan kemampuan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Profitabilitas disebut juga suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Terdapat dua cara mengukur profitabilitas atau pusat laba suatu perusahaan: Pengukuran Kinerja Manajemen yang berfokus dengan cara kerja manager melalui (Planning, Coordinating, Controling) Kinerja Ekonomis (berfokus kepada kinerja pusat laba) Ada beberapa juga cara mengukur profitabilitas yaitu: 1. Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih yaitu ( pendapatan yang terisa setelah seluruh biaya, termasuk porsi yang pantas untuk overhead korporat, dialokasikan kepusat laba). 2. Kinerja manajemen pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran frofitabilitas, yaitu: 1. margin kontribusi 2. laba langsung 3. laba yang dapat dikendalikan 4. laba sebelum pajak 5. laba bersih Pusat Investasi Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang hasil kerjanya diukur berdasarkan laba dan jumlah investasinya. Ukuran yang digunakan untuk mengukur hasil kerja sebuah pusat laba adalah laba karena pusat laba mempunyai wewenang terhadap masukan dan keluarnya. Termasuk dalam kelompok masukan adalah investasi. Pusat investasi juga dapat didefinisikan sebagai pusat pertanggungjawaban yang kinerja manajernya dinilai atas laba yang diperoleh dihubungkan dengan investasinya. Tujuan Penilaian Kinerja Pusat Investasi Tujuan dari menghubungkan laba dengan investasi ialah untk memotivasi para manajer unit usaha guna mencapai sasaran, yaitu: 1. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan. 2. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan return yang memadai. 3. Mengambil keputusan untuk melepas atau mengurangi investasi yang tidak memberikan return yang memadai. Perbedaan Pusat Investasi dengan Laba 1. Pada pusat laba perhatian utama adalah pada laba yang diukur nerdasarkan selisih pendapatan dengan biaya, sedangkan pada pusat investasi perhatian utama adalah membandingkan antara laba yang deperoleh dengan investasi atau biaya untuk menghasilkannya. 2. Pengkuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari kinerja pusat laba. Pengukuran kineja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai atas laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba. Dasar Penilaian Kerja 1. ROI (Return On Invesment) Tingkatan pengembalian atas investasi (ROI) merupakan rasio dimana pembilangnya (numetor) adalah pendapatan atau laba yang dilaporkan pada laporan keuangan, sedangkan penyebutnya (denominator) adalah aktiva yang digunakan. Rumus untuk menghitung ROI: ROI= Laba operasi/aktiva operasi rata-rata atau ROI= Margin x perputaran= (laba operasi/penjualan)x(penjualan/aktiva operasi rata-rata. ROI Return On Invesment Keunggulan Kelemahan 1. Medorong manajer untuk 1. ROI mengakibatkan fokusan memfokuskan pada yang sempit pada hubungan antara penjualan, profitabilitas divisi dengan beban, dan investasi mengorbankan profitabilitas 2. Mendorong manajer untuk keseluruhan perusahaan memfokuskan pada efisiensi 2. ROI mendorong para biaya manajer untuk berfokus 3. Mendorongmanajer untuk pada kepentingan jangka memfokuskan pada efisiensi pendek dengan aktiva operasi. mengorbankan kepentingan jangka panjang. Dasar Penilaian Kerja 2. EVA (Ekonomic Value added) Merupakan laba yang dihitung dari selisih antara laba bersih dikurangi dengan biaya modal yang diperhitungkan atas investasi. Rumus untu mencari EVA: EVA= Laba bersih-beban modal Beban Modal= Biaya modal x Modal yang digunakan EVA= Modal yang Digunakan (ROI-biaya modal) EVA Economic Value Added Keunggulan Kelemahan 1. EVA memiliki korelasi 1. Sulit menentukan biaya positif yang lebih kuat modal secara obyektif terhadap perubahan nilai 2. EVA jarang dipakai dalam pasar perusahaan prakti 2. Mendorong manajer divisi 3. Va hanya mengukur salah untuk melakukan investasi satu keberhasilan tujuan yang dapat menghasilkan RI bisnis (Residual Income) sebesar mungkin 3. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva berbeda pula Jenis Aktiva yang Digunakan a. Kas Banyak perusahaan mengendalikan kas secara terpusat karena hal tersebut memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil daripada jika setiap unit usaha memegeng kendali atas saldo kas. Sehingga saldo kas aktual pada unit usaha cenderung jauh lebih kecil dibandingkan dengan saldo kas yang diperlukan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang menggunakan rumus tertentu untuk menghitung kas yang akan dimasukkan dalam dasar investasi, meskipun ada beberapa perusahaan yang tidak memasukkan unsur kas dalam dasar investasi. b. Piutang Untuk kepentingan penyederhanaan, piutang sering dihitung berdasarkan nilai pada akhir suatu periode, walaupun sesungguhnya angka rata-rata sepanjang periode secara konseptual lebih tepat untuk dikaitkandengan laba. Akan tetapi, yang biasanya dilakukan adalah memasukkan piutang sebesar nilai buku, yaitu harga jual dikurangi cadangan kerugian piutang. Nilai buku piutang ini didasarkan atas saldo akhir periode piutang, atau yang lebih akurat adalah saldo rata-rata piutang. c. Persediaan Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang, yaitu dicatat sebesar saldo akhir periode meskipun saldo rata-rata sesungguhnya secara konseptual lebih tepat. Jika perusahaan menggunakan metode LIFO, maka sebaiknya persediaan dinilai pada biaya standar atau rata-rata dan biaya yang sama sebaiknya digunakan untuk mengukur harga pokok penjualan pada laporan laba rugi, karena saldo persediaan LIFO cenderung sangat rendah pada periode terjadinya inflas Sesi Diskusi!!! Kesimpulan Pusat laba dan pusat investasi adalah konsep penting dalam manajemen perusahaan yang berfungsi sebagai indikator kinerja finansial dan penggunaan sumber daya secara efisien. Pusat laba merupakan unit organisasi yang diukur berdasarkan laba, dengan tujuan memberikan informasi relevan kepada masing- masing unit usaha untuk meningkatkan imbal balik antara biaya dan pendapatan. Implementasi harga transfer yang tepat membantu mengoptimalkan distribusi laba antar unit. Di sisi lain, pusat investasi melibatkan penggunaan sumber daya untuk mendapatkan return yang lebih besar di masa depan, termasuk infrastruktur digital dan pelatihan manusia. Integrasi kedua konsep ini sangat penting karena memberikan prioritas proyek-proyek investasi yang potensial, optimalisasi biaya, dan monitoring performa unit-unit bisnis agar sesuai dengan target visi misi perusahaan. Dengan demikian, integrasi laba dan investasi membantu mencapai kinerja finansial yang stabil dan kompetitif di pasar. THANK YOU! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Use Quizgecko on...
Browser
Browser