Journal Reading Stase Dermatologi Umum Pria PDF

Summary

This presentation discusses the skin microbiome, perspectives on current and future potential. It outlines the skin barrier, microbiome and topography, the relationship between microbiome and skin aging, disbiosis and cellular aging, and the link between skin pathologies, aging, and infections. The challenges and potential of skin microbiome research are also addressed.

Full Transcript

Journal Reading Stase Dermatologi Umum Pria Mikrobiom kulit: Perspektif Saat Ini dan Potensi Masa Depan Presenter: Christina A D Tanifan Moderator: Dr. dr. Niken Trisnowati, M.Sc., Sp. D.V.E, Subsp.D.A OUTLINE 1 Barier Kulit 2...

Journal Reading Stase Dermatologi Umum Pria Mikrobiom kulit: Perspektif Saat Ini dan Potensi Masa Depan Presenter: Christina A D Tanifan Moderator: Dr. dr. Niken Trisnowati, M.Sc., Sp. D.V.E, Subsp.D.A OUTLINE 1 Barier Kulit 2 Mikrobiom dan Topografi 3 Mikrobiom Kulit dan Siklus Hidup 4 Mikrobiom dan Penuaan Kulit 5 Disbiosis Mikrobial dan Penuaan Seluler 6 Patologi Luka, Penuaan dan Infeksi 7 Tantangan dan Potensial PENDAHULUAN Organ sangat dinamis Epidermis sbg pertahanan utama terhadap kontak Barier kutaneus langsung dengan lingkungan ekstrinsik Barier biologis, struktur dan komponen kimia  Cegah infeksi internal Kelenjar keringat peptide antimicrobial (AMP) hambat Adiposa  bantalan Gangguan pertumbuhan barrier kulit (penuaan kulit, org. patogenik & energi patologi dan cedera)  disbiosis mikroba & Kelenjar sebaseus sekresi risiko infeksi lipid non polar  cegah kehilangan air 01 Barier Kulit Keratinosit  stratum korneum  melepaskan enzim lisosom mendegradasi komponen intraseluler  sel Str.Str korneum terus menerus yang terdiferensiasi terlepas terminal, tidak berinti diganti tiap Korneum dan4 minggu lapisan keratinosit terikat erat pipih yang memperkuat untuk membentuk Str.Siklus stratifikasi butiran keratohialin penghalang kulit berkelanjutan sitoplasma  untuk Granulosum menghubungkan filamen keratin dan Keratinosit  penghalang menciptakan stratum spinosumkedap air lapisan Str. sel berbentuk polihedral yang disatukan Spinosum oleh desmosom, sambungan intraseluler  adhesi sel-sel dan memperkuat Keratinositkarakteristik = sel indukepidermis yang terhadappada melekat trauma fisik membran basal di bawahnya Str. Basale  Sebagian sel anak bergerak melalui lapisan epidermal melalui mitosis asimetris. Barier Kulit Barier Kulit Mikrobiota komensal kulit subset sel imun ada di kulit (pertahanan lini I) vs pathogen  sitokin dan kemokin  homeostasis barier (memodulasi respons host) Mikroba Imun Fisik Kimia Str.korneum, kompleks tight junct., protein adhesi & jar. pH kulit yang rendah (4- sitoskltlcegah kehilangan air 6)homeostasis barieru/ pasif dr tubuh & lindungi thdp aktivitas enzim epidermal agen kimia & biologis yg yang diperlukan berbahaya 02 Mikrobiom dan Topografi Kulit Topografi Kulit & phyla  4 dominasi Mikrobiom Densitas bakteri: 10 4 – 10 /cm2 dan > 200 genera ditemukan  18 6 Peran microbiota kulit dalam pengaturan homeostasis: Menyediakan nutrient (vitamin dan sintesis asam amino) Menghambat pertumbuhan patogenik Mengatur diferensiasi epidermal Proporsi mikrobiom  resident >> dan transient microbes Komposisi mikrobiom dapat dipengaruhi oleh usia, etnik, genetik, iklim, dan produk perawatan kulit Topografi Kulit & Mikrobiom Flora kulit komensal: Malassezia Rhodotorula Glatz et al., 2015 H. Soliman, et al. 2018 Debaromyces Cryptococcus Candida Oh, H. 2019 Malheiro et al, 2014 M. Yunita et al, 2023 https://www.nature.com/articles/nature12171 0 Mikrobiom 3 Kulit dan Siklus Hidup Mikrobiom Kulit & Siklus Hidup Delivery route IN menyerupai kulit ibu  Stafilokokus, SC UTERO corynebacterium dan cutibakterium /vag dominasi lactobacillus, proteolla Birth mode  level tinggi C.albicans  usia 6 minggu komposisi microbiom tidak dapat dibedakan dengan delivery route. Tidak dapat membedakan microbiota diberbagai NEONATUS area tubuh > 3 bulan  microbiome mulai beragam selama tahun I Mikrobiom Kulit & Siklus ANAK & KeragamanHidup mikrobiom berlanjut ~ mengikuti perubahan lingkungan mikro selama pematangan REMAJA seksual Mikrobiom relative stabil, ditentukan o/ topografi DEWASA kulit Dapat digunakan u/ prediksi usia kronologis dalam waktu 4 tahun Banyak modifikasi fisiologis dan structural  LANSIA perubahan komposisi drastis pada mikrobioma kulit 0 Mikrobiom 4 dan Penuaan Kulit Mikrobiom & Penuaan Kulit Tidak terpapar matahari (mis: bokong), perubahan genetic, metabolism, hormonal (↓17- βestradiol) F. Intrinsik Ciri: Ber↓ fungsi kel.sebaseus, pe↓ aliran darah, degrarasi ECM kolagen dan fibrosa  atrofi, pe↓ Perubahan Struktural kandungan lipid, xerosis & garis halus Skin Aging Paparan UVR (mis: wajah&tangan) F. Ekstrinsik Ciri: telangiectasia, hiperpigmentasi, kerutan dalam & penampilan kasar Mikrobiom & Penuaan Kulit Penuaan krn Intrinsik & Ekstrinsik Perubahan Perubahan Fisiologis Mikrobiom Ekspresi Disbiosis pH lebih Hidrasi lebih protein tight komposisi tinggi rendah junction mikrobiom berkurang Mikrobiom & Penuaan Hasil Penelitian: Kulit Keanekaragaman mikroba sangat ditentukan oleh mekanisme penuaan intrinsic  penelitian pd Wanita, dgn sampel mikroba Keanekaragaman mikrobiom pada lansia >> dewasa muda, t.u pd Lokasi non sun exposure Semakin tua, bakteri semakin berlimpah --> (tp tidak linear dgn) dominansi Corynebacterium, menurun Cutibacterium & Lactobacillus Perubahan dominansi bokong: Streptococcus >> Stafilokokus; Pipi: M.restricta > detail, krn teknologi seq. sebelumnya tdk mampu ekstrapolasi informasi fenotipik Next- 16SrRNA-bakteri, ITS reg-fungi, shotgun metagenomic- Generation Seq. entire genom Tantangan Dalam Penelitian Mikrobiom Kulit 1. Identifikasi Mikrobial Metagenomic  Shotgun seq. & generasi ke3 teknik seq molekul tech. tunggal  Baca panjang (-)  Alur kerja dr platform berbeda  Belum digunakan luas  Bias menggunakan pemodelan matematik Tantangan Dalam Penelitian Mikrobiom Kulit 1. Identifikasi Mikrobial Metagenomik  Keseluruhan genom  profil taksonomi & fungsional MO usus pd obesitas  Profil mikrobiom kulit scr komprehensif  Karakterisasi reservoir gen AMR pd mikroba kulit  potensi terapi target u/ Atasi AMR pd infeksi kulit & luka Tantangan Dalam Penelitian Mikrobiom Kulit 2. Pemodelan Mikrobiom Kulit  Tantangan pengembangan  kompleksitas & keragaman microbiota, kurangnya penelitian yang memerlukan model kulit u/ penelitian mikrobiom Model In Vitro Sederhana  Menguraikan hubungan bakteri individu - lapisan sel host in vitro.  Mis: - bgmn S.aureus  aktivitas serin protease - bgmn S.epidermidis  aktifkan epidermal pertahanan dlm keratinosit  (-) tidak dapat mereplikasi kompleksitas ekosistem mikroba lengkap dalam kulit hidup. Tantangan Dalam Penelitian Mikrobiom Kulit 2. Pemodelan Mikrobiom Kulit Model Kulit Manusia 3D  Memberikan cara lebih dinamis untuk eksplorasi fisiologi kulit  tdd struktur epidermal dan dermal yang diproduksi o/ sel-sel kulit.  Memodelkan perilaku seluler alami dengan memberikan ECM yang lebih asli dan memungkinkan pensinyalan parakrin sejati antar sel NHS: Native Human Skin FTM: Full thickness human skin models CC-FTM: Collagen-Chitosan FTM HE: morfologi umum Ki67: Proliferasi K10: diferensiasi awal LOR: diferensiasi akhir K16: aktivasi sel epidermal Tantangan Dalam Penelitian Mikrobiom Kulit 2. Pemodelan Mikrobiom Kulit Model Kulit Manusia Ex Vivo Keuntungan  mempertahankan struktur kulit intrinsik dan heterogenitas seluler. Kulit asli mempertahankan beberapa kompetensi imunologis karena mengandung sel-sel imun residen yang tetap ada selama beberapa hari pertama kultur. Tantangan Dalam Penelitian Mikrobiom Kulit 2. Pemodelan Mikrobiom Kulit Model Murine in Vivo memungkinkan wawasan mekanistik ke dalam interaksi host-mikroba di dalam sistem kehidupan yang kompleks mengevaluasi kemanjuran terapi antimikroba terhadap spesifik patogen kulit, seperti S. aureus perbedaan mendasar dalam fisiologi kulit, imunologi dan mikrobiologi antar tikus dan manusia 0 Potensi Masa 8 Depan Potensi Masa Depan Adopsi teknologi metagenomic yang canggih  karakterisasi fungsional interaksi host & mikrobiom; Pendekatan Dx, Tx kondisi ec dysbiosis mikroba  - Produk AM o/ bakteri u/ infeksi kulit, - Transplantasi bakteri gram negatif komensal, - Penggunaan probiotik & postbiotic u/ ↓ patologi penuaan Potensi Masa Depan Pengembangan terapi non-Ab untuk terapi infeksi, target pathogen formulasi produk turunan bakteriofag yang direkayasa scr eksogen  selektif pathogen kulit ttt Pendekatan terintegrasi Tingkat sistem  dinamika komunitas mikroba  hubungan fungsional kulit & mikrobiota Metode Komputasional  prediksi perkembangan longitudinal kondisi krn dysbiosis mikroba Terima Kasih Dr. dr. Niken Trisnowati, M.Sc., Sp. D.V.E, Subsp.D.A Kakak dan Rekan Residen Dokter Muda CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Use Quizgecko on...
Browser
Browser