Fisiologi Tumbuhan PDF
Document Details
Uploaded by FriendlyClimax3968
Institut Teknologi Sumatera
Tags
Summary
This document provides lecture notes on plant physiology, focusing on respiration and photosynthesis in plants. It covers topics such as the processes of respiration, types of respiration, substrates, and mechanisms. The document also includes information on plant hormones and their effects on plant physiology.
Full Transcript
Fisiologi Tumbuhan Biologi Tumbuhan Semester Ganjil 2022/2023 Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera Capaian Pembelajaran Mahasiswa memahami proses fisiologi tumbuhan yaitu respirasi dan fotosintesis Mahasiswa memahami dan menjelaskan proses fisiologi pada tumbuhan C3, C4 dan CAM....
Fisiologi Tumbuhan Biologi Tumbuhan Semester Ganjil 2022/2023 Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera Capaian Pembelajaran Mahasiswa memahami proses fisiologi tumbuhan yaitu respirasi dan fotosintesis Mahasiswa memahami dan menjelaskan proses fisiologi pada tumbuhan C3, C4 dan CAM. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh hormon dan zat pengatur tumbuh terhadap fisiologi tumbuhan. Respirasi seluler = Metabolisme ≠ Bernafas Metabolisme: seluruh reaksi biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan yang terjadi di dalam suatu organisme. Reaksi kimia terjadi akibat interaksi spesifik secara teratur antara molekul- molekul di dalam lingkungan sel beserta dengan perubahannya. metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik: Katabolisme, yaitu reaksi untuk menghasilkan energi dengan cara mengurai senyawa organik, seperti pemecahan glukosa menjadi piruvat oleh proses respirasi seluler. Anabolisme, yaitu reaksi yang memerlukan energi untuk menyusun (sintesis) senyawa organik seperti protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat dari molekul-molekul tertentu. 3 10/7/2022 Add a footer 4 10/7/2022 Add a footer 5 10/7/2022 Add a footer 6 10/7/2022 Add a footer 7 10/7/2022 Add a footer Respirasi Pada Tumbuhan Suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia menggunakan oksigen. Reaksi oksidasi senyawa organik untuk menghasilkan energy untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan -> energi kimia dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat) atau senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH (Nikotinamida Adenosin Dinukleotida Hidrogen) dan FADH (Flavin Adenin Dinukleotida)). Terjadi sepanjang waktu Macam-macam respirasi seluler Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1.Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen, penguraiannya lengkap sampai menghasilkan energi, karbondioksida, dan uap air. 2.Respirasi Anaerob, yaitu respirasi yang tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan organiknya tidak lengkap. Perbedaan antara respirasi aerob dan respirasi anaerob yaitu sebagai berikut: 1.Respirasi Aerob : Umum terjadi pada semua makhluk hidup termasuk tumbuhan, berlangsung seumur hidup, energi yang dihasilkan besar, tidak merugikan tumbuhan, memerlukan oksigen, hasil akhir berupa karbondioksida dan uap air. 2.Respirasi Anaerob : Hanya terjadi dalam keadaan khusus, bersifat sementara (hanya pada fase tertentu saja), energi yang dihasilkan kecil, jika terjadi terus menerus akan menghasilkan senyawa yang bersifat racun bagi tumbuhan, tidak memerlukan oksigen, hasil akhirnya berupa alkohol atau asam laktat dan karbondioksida. Substrat Respirasi pada tumbuhan Setiap bahan organik tumbuhan yang teroksidasi sebagian (menjadi senyawa teroksidasi) atau tereduksi sempurna (menjadi karbondioksida dan uap air) dalam metabolisme respiratoris. Karbohidrat Macam gula : glukosa, fruktosa, dan sukrosa Pati Lipid Asam organik Protein (pada spesies tertentu) Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen yang masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda. Reaksi respirasi secara umum dilambangkan dengan rumus berikut : C6H12O6+ 6O2 6CO2 + 6H20 + ENERGI Mekanisme Respirasi Seluler Mekanisme respirasi aerob meliputi proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif piruvat, siklus krebs, sistem transpor elektron dan fosforilasi oksidatif, serta jalur pentosa fosfat Mekanisme respirasi anaerob meliputi proses fermentasi dan respirasi intramolekul. Mekanisme Respirasi Aerob: Glikolisis Tahapan perubahan glukosa dipecah menjadi dua molekul asam piruvat (beratom C3). Peristiwa ini terjadi di sitosol. Pada tahap glikolisis ini menghasilkan 2 molekul ATP sebagai energi dan 2 molekul NADH yang digunakan untuk transpor elektron. Asam piruvat selanjutnya diproses dalam tahap dekarboksilasi oksidatif. Enzim- enzim yang berperan dalam glikolisis yaitu enzim heksokinase, aldolase, triosa fosfat isomerase, fosfoheksokinase, fosfofruktokinase, enolase, fosfat dehidrogenase, piruvat kinase dan fosfoglisero mutase. 12 10/7/2022 Add a footer Mekanisme Respirasi Aerob Glikolisis Manfaat Glikolisis, yaitu sebagai berikut: Mereduksi 2 molekul NAD_ menjadi NADH Merombak molekul heksosa dan dihasilkan 2 molekul ATP Dihasilkan senyawa-senyawa antara yang dapat menjadi bahan baku sintesis berbagai senyawa dalam tumbuhan. Dekarboksilasi Oksidatif Dekarboksilasi oksidatif yaitu pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA dengan melepaskan CO2. Persitiwa ini terjadi di sitosol. Selain Asetil KoA hasil lainnya adalah NADH. Asetil KoA akan diproses dalam siklus asam sitrat sedangkan NADH akan digunakan dalam transpor elektron. Siklus Krebs Siklus krebs atau disebut juga daur krebs atau daur asam sitrat atau daur trikarboksilat merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Siklus krebs ini terjadi di dalam matriks membran mitokondria. Dalam tahap ini beberapa senyawa dihasilkan seperti molekul ATP sebagai energi, satu molekul FADH dan tiga molekuh NADH yang digunakan dalam transpor elektron serta dua molekul karbondioksida. Transfer elektron Transfer elektron merupakan rangkaian reaksi yang melibatkan pembawa elektron. Proses ini terjadi di membran mitokondria. Reaksi ini dibantu oleh enzim enzim seperti sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi transfer inilah yang menghasilkan H2O. Lintasan Pentosa Fosfat Reaksi yang berbeda dari glikolisis maupun siklus krebs. Lintasan Pentosa Fosfat (LPF) berlangsung di sitosol dan terbentuk dari lima senyawa atom karbon. Reaksi lintasan LPF ini melibatkan glukosa 6P yang kemudian dioksidasi oleh enzim dehidrogenase membentuk senyawa 6-fosfogluko-nonlakton dan dihidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat oleh suatu enzim laktonase. Reaksi hasil dari LPF yaitu pentose fosfat. Fungsi dari LPF ini yaitu memproduksi NADH yang kemudian dioksidasi menjadi ATP. Selain itu juga pembentukan senyawa fenolik seperti sianin dan lignin dan menghasilkan bahan baku unit ribosa dan deoksiribosa pada nukleotida RNA dan DNA. Mekanisme Respirasi Anaerob Pada respirasi anaerob, Asam piruvat akan diubah menjadi karbondioksida (CO2) dan etil alkohol. Pada respirasi anaerob jumlah ATP yang dihasilkan hanya dua molekul untuk satu molekul glukosa. Namun jumlahnya masih sangat jauh dari ATP yang dihasilkan respirasi aerob yaitu sebanyak 36 ATP. Respirasi Anaerob Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel tanpa membutuhkan oksigen. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lainnya dapat juga dihasilkan dari proses fermentasi ini seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya Fermentasi yang umum terjadi pada tumbuhan adalah fermentasi alkohol atau fermentasi etanol. Pada proses fermentasi, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul etanol dan dua molekul karbondioksida. Seperti pada glikolisis, glukosa diubah menjadi asam piruvat selama proses fermentasi. Kemudian asam piruvat diubah menjadi etanol dan karbondioksida dengan bantuan enzim karboksilase dan alkohol dehidrogenase. 19 10/7/2022 Add a footer Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respirasi 1. Faktor internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri, yaitu : a.Jumlah plasma dalam sel Jaringan-jaringan meristematis muda memiliki sel-sel yang masih penuh dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar daripada jaringan- jaringan yang lebih tua di mana jumlah plasmanya sudah lebih sedikit. b.Jumlah substrat respirasi dalam sel Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah karbohidrat. c. Umur dan tipe tumbuhan Respirasi pada tumbuhan muda lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya umur tumbuhan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respirasi 2. Faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar sel atau lingkungan, terdiri atas: a. Suhu Pada umumnya dalam batas-batas tertentu kenaikan suhu menyebabkan pula kenaikan laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Perlu diingat, kenaikan suhu yang melebihi batas minimum kerja enzim, akan menurunkan laju respirasi karena enzim respirasi tidak dapat bekerja dengan baik pada suhu terlalu tinggi. b. Kadar O2 udara Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan. c. Kadar CO2 udara Semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat proses respirasi. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi menyebabkan stomata menutup sehingga tidak terjadi pertukaran gas atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan yang telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan oleh hal ini. d.Kadar air dalam jaringan Pada umumnya dengan naiknya kadar air dalam jaringan kecepatan respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah. e. Cahaya Cahaya dapat meningkatkan laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis. f. Luka dan stimulus mekanik Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu: (1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena pemisahan antara substrat dan oksidasenya dirusak; (2) proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif meningkat karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya substrat dicapai enzim respirasi; (3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau perbaikan luka. g. Garam-garam mineral dari dalam tanah Jika akar menyerap garam-garam mineral dari dalam tanah, laju respirasi meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi garam. Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan PENGERTIAN Fotosintesis (dari bahasaYunani υώtο- [fóto-], "cahaya," dan sύνθesις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan hijau, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan pigmen fotosintetik lainnya, karbon dioksida,dan air serta bantuan energi cahaya matahari. FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa: Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau TAHAP FOTOSINTESIS Proses fotosintesis terbagi menjadi dua tahap reaksi yaitu : reaksi terang dan reaksi gelap (siklus Calvin). A. Reaksi Terang, yang membutuhkan cahaya Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan NADPH. Terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas. Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana. Reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua, yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik. Reaksi Gelap Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis. Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. 28 10/7/2022 Add a footer FaktorYang Memengaruhi Fotosintesis 1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. 2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. 3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. 4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. 5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. 6. Tahap pertumbuhan. Laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh. Proses Fisiologi Pada Tumbuhan C3, C4 Dan CAM Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Perbedaan ini terdapat pada tahapan reaksi gelap dari fotosintesis tersebut, sedangkan reaksi terangnya memiliki proses yang serupa. Perbedaan utama fotosintesis tumbuhan C3, C4, dan CAM adalah sebagai berikut: 1.Tumbuhan C3 menangkap CO2 dan menghasilkan molekul berkarbon 3 (molekul 3- fosfogliserat). 2.Tumbuhan C4 menangkap CO2 dan menghasilkan molekul berkarbon 4 (oksaloasetat), dengan penangkapan CO2 di mesofil dan siklus calvin di sel seludang pembuluh. 3. Tumbuhan CAM menghasilkan molekul berkarbon 4 (oksaloasetat), dengan penangkapan CO2 di malam hari dan siklus calvin di siang hari. Contoh tumbuhan C3 adalah padi, C4 adalah jagung, CAM adalah nanas 32 10/7/2022 Add a footer Tumbuhan C3 Sebagian besar tumbuhan di bumi merupakan tipe C3. Disebut tumbuhan C3 karena enzim rubisco akan menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan ribulosa bifosfat menjadi 3-fosfogliserat yang merupakan molekul berkarbon 3.. Pada siang hari tumbuhan C3 akan menutup sebagian stomata untuk mengurangi penguapan. Akibatnya konsentrasi CO2 di dalam jaringan akan berkurang dan konsentrasi O2 hasil fotosintesis akan meningkat. Hal ini akan memicu terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan bagi tumbuhan. http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Biology/phoc.html Fotorespirasi Fotorespirasi akan mengikat O2 untuk diolah untuk menghasilkan CO2 namun dengan menggunakan ATP yang justru membuang-buang energi tumbuhan. Tumbuhan C3 rentan mengalami fotorespirasi di siang hari yang panas. 34 10/7/2022 Add a footer http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Biology/phoc.html Tumbuhan C4 Tumbuhan yang masuk kategori C4 dalam fotosintesisnya adalah jagung, tebu, dan keluarga rumput-rumputan lainnya. Disebut tumbuhan C4 karena enzim PEP karboksilase akan menangkap CO2 dan menggabungkannya dengan fosfoenolpiruvat menjadi oksaloasetat yang merupakan molekul berkarbon 4. Penangkapan CO2 ini terjadi di mesofil daun, kemudian molekul berkarbon 4 tersebut akan diubah menjadi malat dan menuju sel seludang pembuluh untuk melepaskan CO2. Setelah dilepaskan, CO2 akan menjalani siklus calvin di sel seludang pembuluh tersebut dan menghasilkan karbohidrat. Reaksi gelap dalam tumbuhan C4 terjadi di 2 sel yang berbeda. Penangkapan CO2 terjadi di sel mesofil daun, sedangkan siklus calvin terjadi di sel seludang pembuluh. Hal ini akan menjadikan konsentrasi CO2 di seludang pembuluh selalu tinggi sehingga mencegah atau mengurangi terjadinya fotorespirasi yang kurang menguntungkan. Tumbuhan C4 umumnya hidup di tempat dengan kondisi cuaca yang panas dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi. 36 10/7/2022 Add a footer http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Biology/phoc.html Tumbuhan CAM (Crassulacean Acid Metabolism) CAM adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism, karena proses ini petama dijumpai pada keluarga Crassulaceae. Tumbuhan CAM akan menangkap CO2 dan digabungkan dengan molekul lain menghasilkan asam organik. Contoh: kelompok sukulen (menyimpan air) seperti lidah buaya, kaktus, dan nanas yang umumnya hidup di lingkungan kering. Stomata tumbuhan CAM akan terbuka di malam hari dan akan tertutup di siang hari. Ketika malam hari CO2 akan ditangkap untuk membentuk asam organik yang kemudian disimpan hingga pagi tiba. Ketika pagi dan stomata mulai menutup, CO2 akan dilepaskan untuk menjalani siklus calvin menghasilkan karbohidrat. http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Biology/phoc.html 38 10/7/2022 Add a footer http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Biology/phoc.html Perbandingan fotosintesis tumbuhan C4 dan CAM Tumbuhan C4 dan CAM memiliki kemiripan dimana CO2 yang masuk tidak langsung menjalani siklus calvin tetapi ditangkap untuk membentuk molekul lain terlebih dahulu. Namun pada tumbuhan C4 penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi di sel yang berbeda, sedangkan pada tumbuhan CAM penangkapan CO2 dan siklus calvin terjadi pada waktu yang berbeda. 39 10/7/2022 Add a footer http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Biology/phoc.html Pengaruh Hormon Dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Fisiologi Tumbuhan Hormon tumbuhan pada khususnya dibentuk di suatu tempat, akan tetapi menunaikan fungsi fisiologisnya di tempat lain. Hormon tumbuhan (plant hormone) , adalah zat organik yang dihasilkan oleh tanaman , yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur proses fisiologis tanaman Zat pengatur tumbuh pada tanaman (plant regulator), adalah senyawa organik yang bukan hara (nutrient), yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan dapat merubah proses-proses fisiologis tumbuhan. Zat pengatur tumbuh di dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu : auksin, gibberellin, cytokinin, ethylene, dan inhibitor; dengan ciri-ciri khas dan pengaruh yang berlainan terhadap proses fosiologis tanaman. Pengaruh Hormon Dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Fisiologi Tumbuhan Auksin adalah senyawa yang dicirikan oleh kemampuannya dalam mendukung terjadinya pemanjangan sel pada pucuk, dengan struktur kimia yang dicirikan oleh adanya cincin indole. Gibberellin adalah senyawa yang mengandung gibban skeleton, yang dapat menstimulasi pembelahan sel, pemanjangan sel atau keduanya. Zat pengatur cytokinin adalah senyawa yang mempunyai bentuk dasar adenine, yang mendukung terjadinya pembelahan sel. Etylen adalah senyawa yang sangat sederhana sekali, terdiri dari dua atom karbon dan empat atom hydrogen. Dalam keadaan normal ethylene berbentuk gas, mempunyai peranan dalam proses pematangan buah dalam fase climaterik. Dan zat tumbuh yang terakhir yaitu inhibitor, adalah zat pengatur tumbuh yang menghambat dalam proses biokimia dan fisiologis bagi aktivitas ke empat zat pengatur tumbuh sebelumnya. Peranan Auksin bagi Fisiologi Tumbuhan a) pembentukan akar b) perkembangan Tunas c) Pengaruh Auksin terhadap Sel-sel Meristem d) Pembentukan Bunga e) Pembentukan Buah f) Gugurnya Daun dan Buah Peranan Gibberellin bagi Fisiologi Tanaman Adapun fungsi atau khasiat gibberellin: 1. Menyebabkan tanaman menghasilkan bunga sebelum waktunya. 2. Menyebabkan terjadinya buah dengan tidak usah diserbuki. Buah menjadi tidak berbiji dan besar. 3. Menyebabkan tanaman yang kerdil menjadi tanaman raksasa dalam waktu yang singkat sekali. 4. Menyebabkan lekas tumbuhnya biji dan tunas. 5. menyebabkan tinggi tanaman menjadi 3 sampai 5 kali tinggi yang normal. 6. Mempercepat tumbuhnya sayur-sayuran, dapat meyingkat waktu panenan sampai 50%, Sayur-sayuran yang biasanya baru dapat dipetik setelah 3 atau 5 minggu, maka dengan penggunaan gibberellin, sayur-sayuran tersebut Sudah dapat dipetik sehabis 2 atau 3 minggu. Peranan Gibberellin bagi Fisiologi Tanaman a) Genetic dwarfism b) Pematangan atau Pemasakan Buah c) Parthenocarpy dan fruit set d) Mobilisasi Bahan Makanan Selama Fase Perkecambahan e) Stimulasi Aktivitas Kambium dan Perkembangan Xylem f) Dormansi Peranan Cytokinin bagi Fisiologi Tanaman 1. Pengaruh terhadap pertumbuhan Umumnya menghambat perpanjangan batang dan merangsang perluasan daun. Umumnya menghambat pertumbuhan akar. Pada akar lobak terjadi penggelembungan/pembesaran. Penaruh terhadap differensiasi mata tunas. Maka dapat diindikasi kearah kallus, daun, akar, keping biji atau potongan batang. 2. Pengaruh terhadap macam stadia perkembangan tanaman. Merangsang perkecambahan dan mematahkan dormansi - efektif bila ada cahaya. Merangsang pembungaan. Mencegah rusaknya klorofil. Merangsang tumbuhnya tunas lateral. Meningkatkan kandungan auksin. Peranan Ethylen bagi Fisiologi Tumbuhan 1 Mendukung respirasi klimaterik dan pematangan buah. Respirasi klimaterik adalah peningkatan laju respirasi yang terjadi selama pemasakan buah. 2 Menstimulir perkecambahan 3 Mendukung terbentuknya bulu akar 4 Mendukung terjadinya absision pada daun 5 Mendukung pembungaan pada nanas 6 Menghambat transportasi auksin, Basipetal = dari bawah ke atas Lateral = ke samping/horizontal 7 Menghambat pemanjangan batang dan akar pada beberapa species tanaman, kecuali padi 8 Menstimulir pemanjangan batang, coleoptile. 9 Mendukung epinasti (pembengkokan daun) 10 Dormansi mata tunas/biji dapat dihentikan 47 10/7/2022 Add a footer Distribusi Hormon pada Tumbuhan Distribusi hormone tidak merata pada tumbuhan, hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Terima kasih