Metodologi Penelitian Kelompok 3 PDF
Document Details
Uploaded by StimulativeObsidian502
UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto
Tags
Summary
Ini adalah presentasi tentang metodologi penelitian, yang menjelaskan istilah-istilah penting dalam riset, termasuk konsep, konstruk, definisi, variabel, teori, dan model. Presentasi ini juga membahas tentang research gap dan makna hipotesis dalam penelitian.
Full Transcript
Mengenal Kerangka Penelitian/Teoritis Metodologi Penelitian Kelompok 3 0 Laili Nur Afifah 1 224110203024 0 Syafarinda Azzahra Eka Putri 2 224110203033 0 Wihan Rangga Prasetya 3 224110203036 Istilah Penting dalam Riset Riset dapat diartikan sebagai kegiatan intelektual yang dilakuka...
Mengenal Kerangka Penelitian/Teoritis Metodologi Penelitian Kelompok 3 0 Laili Nur Afifah 1 224110203024 0 Syafarinda Azzahra Eka Putri 2 224110203033 0 Wihan Rangga Prasetya 3 224110203036 Istilah Penting dalam Riset Riset dapat diartikan sebagai kegiatan intelektual yang dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi baru, menemukan solusi atas suatu masalah, atau menguji kebenaran suatu hipotesis. Melalui riset, para ilmuwan dan akademisi dapat mengembangkan pengetahuan, menemukan inovasi, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa istilah penting dalam riset seperti : a.) Konsep : Konsep adalah ide atau gagasan umum yang mewakili suatu fenomena dalam penelitian. Konsep membantu dalam mengorganisir dan menjelaskan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian. b.) Konstruk : Konstruk merupakan jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Konsep dihasilkan oleh ilmuwan secara sadar untuk kepentingan ilmiah. Konstruk dapat diartikan sebagai konsep yang telah dibatasi pengertiannya (unsur, ciri, dan sifatnya) sehingga dapat diamati dan diukur. c.) Definisi : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas d.) Variabel : Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sederhananya, variabel adalah fokus masalah yang akan diteliti. e.) Teori : Teori adalah rangkaian konsep atau prinsip yang digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau sosial. Teori sering kali digunakan sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis dan mengarahkan penelitian. f.) Model : Model adalah abstraksi atau penyederhanan realitas sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan. Apa itu Research Gap? Research gap atau celah penelitian merupakan suatu keadaan di mana ditemukannya inkonsistensi antara hasil penelitian dengan data yang ditemukan. Gap penelitian ini juga dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan yang terjadi akibat adanya perbedaan hasil, konsep, data maupun teori dari hasil penelitian dengan yang ditemukan di lapangan. Akibat celah penelitian ini, peluang untuk melakukan penelitian lanjutan tersedia sehingga peneliti lain dapat memanfaatkannya untuk penelitiannya dengan hasil yang lebih komplit atau sempurna. Identifikasi research gap penting untuk mengembangkan studi baru yang memberikan kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan. Makna Hipotesis dan Arti Pentingnya dalam Penelitian Hipotesis adalah dugaan atau prediksi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel dalam suatu penelitian. Hipotesis digunakan untuk menguji suatu asumsi atau teori yang kemudian dapat diuji kebenarannya melalui penelitian. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian. Hipotesis hanya disusun pada jenis penelitian inferensial, yakni jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji. Pengujian suatu hipotesis selalu melalui teknik analisis statistik inferensial. Sedangkan penelitian deskriptif tidak memerlukan secara eksplisit rumusan hipotesis. Hipotesis dinyatakan dalam kalimat pernyataan (declarative statement), bukan kalimat tanya. Statement tersebut sebagai pandangan peneliti berdasar hasil kajian teori yang digunakan. Mengapa Hipotesis Penting? Hipotesis memainkan peran krusial dalam penelitian ilmiah sebagai : - Fokus Penelitian: Hipotesis memberikan arah yang jelas pada penelitian. Dengan adanya hipotesis, peneliti tahu apa yang ingin dicari dan diuji. - Pengumpulan Data: Hipotesis membantu menentukan jenis data apa yang perlu dikumpulkan. Peneliti akan fokus pada data yang relevan untuk menguji hipotesisnya. - Analisis Data: Hipotesis menjadi dasar untuk menganalisis data yang telah terkumpul. Peneliti akan membandingkan hasil penelitian dengan hipotesis yang diajukan. - Penarikan Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat menarik kesimpulan apakah hipotesisnya diterima atau ditolak Langkah dalam Menyusun Hipotesis Seperti yang dinyatakan oleh Azwar (1999), bahwa dalam merumuskan suatu hipotesis, terdapat dua cara. Cara pertama, adalah dengan membaca dan menelaah ulang (mereviu) teori atau konsep-konsep yang membahas mengenai variabel-variabel penelitian beserta hubungan dari variabel-variabel tersebut. Cara ini sering disebut sebagai proses berpikir deduktif. Cara kedua, adalah dengan membaca dan mereviu hasil atau temuan- temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hal ini yang disebut sebagai proses berpikir induktif. Setelah menelaah teori-teori maupun temuan-temuan hasil penelitian, peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitiannya. Hasil kajian teori maupun temuan hasil penelitian tersebut merupakan bekal (landasan) penting bagi peneliti dalam menyusun hipotesisnya. Oleh karena itu, pada umumnya hipotesis diletakkan setelah peneliti menelaah teori, konsep maupun temuan hasil penelitian, yakni pada bagian akhir bab II dari suatu laporan penelitian. Bagaimana Hipotesis Diuji dalam Penelitian Rangkaian prosedur yang sistematik dalam menguji dugaan penelitian terdiri dari: Merumuskan hipotesis penelitian, yang bertujuan agar dapat dihitung statistik sampelnya (seperti: rata-rata, proporsi, dsb). Menentukan nilai α dan β yang akan digunakan. Nilai α disebut juga kesalahan tipe 1 atau derajat kemaknaan atau significance level. Menentukan metode statistik yang digunakan Menentukan kriteria untuk menolak dan menerima hipotesis nol (H0) sesuai dengan nilai α yang telah ditentukan sebelumnya Membuat kesimpulan sesuai dengan hasil uji statistik Seperti dijelaskan di atas, uji hipotesis tidak bertujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis namun hanya memutuskan apakah hipotesis ditolak atau diterima. Beberapa teknik yang umum digunakan di berbagai bidang penelitian untuk memastikan bahwa hipotesis Uji Statistik Parametrik, seperti uji t dan ANOVA, digunakan ketika data memenuhi asumsi diuji secara valid dan reliabel sebagai berikut : distribusi normal dan varians yang homogen. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk menguji perbedaan antar kelompok atau hubungan antar variabel dengan presisi tinggi. Uji ini efektif untuk mengidentifikasi apakah perbedaan yang diamati dalam data adalah signifikan secara statistik dan bukan hanya hasil kebetulan. Uji Statistik Nonparametrik, teknik ini tidak memerlukan asumsi distribusi tertentu dan lebih fleksibel dalam menganalisis data dengan skala ordinal atau data yang tidak terdistribusi normal. Uji ini membantu peneliti dalam menangani data yang lebih variatif atau kecil jumlah sampelnya. Analisis Regresi, digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara satu atau lebih variabel independen dan variabel dependen. Teknik ini dapat berupa regresi linier atau regresi berganda, tergantung pada kompleksitas model yang digunakan. Regresi membantu dalam menentukan kekuatan dan arah hubungan antar variabel, serta memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen yang ada. Uji Hipotesis Berdasarkan Data Longitudinal, teknik ini memungkinkan peneliti untuk mengamati perubahan dalam variabel dari waktu ke waktu dan mengidentifikasi pola atau tren yang signifikan. Ini sangat berguna dalam penelitian yang membutuhkan pemantauan berkelanjutan. TERIMAKASI H Ada pertanyaan?