Pemeriksaan Imunoserologi HIV, LES dan RA PDF

Document Details

WellBehavedParallelism

Uploaded by WellBehavedParallelism

FK Uncen - Papua

Rizki Dumpatna, dr., Sp.PK

Tags

HIV imunoserologi penyakit autoimun kesehatan

Summary

Dokumen ini membahas pemeriksaan imunoserologi untuk penyakit HIV, LES dan RA. Diuraikan prinsip, indikasi, dan tujuan pemeriksaan. Informasi juga meliputi tahap-tahap diagnosis untuk orang dewasa dan anak.

Full Transcript

PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI HIV, LES DAN RA Rizki Dumpatna, dr., Sp.PK RSUD Jayapura FK UnCen - Papua Tujuan Pembelajaran Untuk memahami prinsip pemeriksaan imunoserologi pada HIV, LES dan RA Untuk mengetahui jenis dan indikasi pemeriksaan serologi Agar ma...

PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI HIV, LES DAN RA Rizki Dumpatna, dr., Sp.PK RSUD Jayapura FK UnCen - Papua Tujuan Pembelajaran Untuk memahami prinsip pemeriksaan imunoserologi pada HIV, LES dan RA Untuk mengetahui jenis dan indikasi pemeriksaan serologi Agar mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan imunoserologi HIV, LES dan RA HIV / AIDS Pendahuluan HIV termasuk dalam genus Lentivirus, family Retroviridae yang berarti bahwa virus adalah kelompok retrovirus yang materi RNA nya ditrasnkripsi menjadi DNA oleh enzim reverse transcriptase Diameter sekitar 100 nm dan terdiri dari envelope (env) dengan matriks terkait yang mengelilingi kapsid yang melindungi inti Partikel virus HIV Dikutip dari: Maria Andersson A. Mycobacterium tuberculosis and HIV coinfection Effects on innate immunity and strategies to boost the immu ne response. Linköping University; 2019. HIV adalah virus yang menyerang dan melemahkan system imun tubuh, khususnya sel T CD4 Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS): tahap akhir dari ifeksi HIV yang ditandai dengan penurunan kekebalan tubuh dan munculnya infeksi oportunistik UNAIDS 2022: sekitar 38 juta orang hidup dengan HIV di seluruh dunia. Kemenkes RI (2020) jumlah ODHIV sebanyak 543.100 HIV dapat ditemukan dibeberapa cairan tubuh orang yang terinfeksi, misalnya dalam darah, air mani, cairan vagina dan dalam ASI. Selama infeksi akut HIV, risiko penularan tinggi akibat replikasi virus yg sangat tinggi (memuncak 2 – 4 minggu pasca infeksi) Fase awal infeksi pasien dapat mengalami gejala tidak spesifik (sakit kepala, demam dan ruam. Fase kronis, replikasi virus lebih rendah dan produksi antibody Bersama dengan sel T CD4 bertahap menurun Fase akhir, AIDS ditandai dengan penurunan lebih lanjut sel T CD4 dengan viral load yang tinggi → defisiensi imun → risiko oportunistik >> Diagnosis dan pemantauan penyakit didasarkan pada pengukuran antibody HIV, antigen p24, viral load dalam plasma dan jumlah CD4 Pada orang dewasa dan anak usia >18 bulan, penegakkan diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan serologi HIV Pada bayi atau anak usia =18 buan) Dikutip dari: PMK 23 tahun 2022 Alur Diagnosis HIV (usia

Use Quizgecko on...
Browser
Browser