Modul Perubahan Kondisi Alam PDF
Document Details
![WonRutherfordium9635](https://quizgecko.com/images/avatars/avatar-16.webp)
Uploaded by WonRutherfordium9635
Tags
Summary
Modul ini membahas tentang bagaimana perubahan iklim, bencana alam, dan aktivitas manusia memengaruhi kondisi alam di bumi. Diskusi mencakup topik seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, angin ribut, tanah longsor, dan banjir. Modul juga menganalisis contoh-contoh perubahan alam di Indonesia.
Full Transcript
PERUBAHAN KONDISI ALAM Pernahkan kamu melihat atau mengalami kejadian tanah longsor? Tanah longsor merupakan fenomena alam yang banyak/ mungkin terjadi di Indonesia. Peristiwa ini mengakibatkan perubahan kenampakan alam di suatu daerah. Apa akibat yang ditumbulkan dengan adanya peruba...
PERUBAHAN KONDISI ALAM Pernahkan kamu melihat atau mengalami kejadian tanah longsor? Tanah longsor merupakan fenomena alam yang banyak/ mungkin terjadi di Indonesia. Peristiwa ini mengakibatkan perubahan kenampakan alam di suatu daerah. Apa akibat yang ditumbulkan dengan adanya perubahan kondisi alam? Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah? Atau apa yang dapat kita lakukan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi alam? Perubahan kondisi alam adalah fenomena yang melibatkan perubahan dalam lingkungan fisik dan biologis di Bumi. Kondisi ini mencakup berbagai aspek seperti perubahan iklim, fenomena cuaca ekstrem, bencana alam, perubahan ekosistem, dan dampak aktivitas manusia. Dengan kita memahami tentang perubahan kondisi alam, maka kita akan sadar untuk menjaga keseimbangan lingkungan alam dan kehidupan di Bumi ini. A. Perubahan Iklim Perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam pola suhu dan cuaca. Perubahan iklim dapat terjadi karena aktivitas manusia misalnya meningkatnya polusi udara. Perubahan iklim juga dapat terjadi secara alami, misalnya polusi udara dari letusan gunung berapi dalam skala besar. Perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di Bumi. Di antaranya adalah peningkatan suhu global, kenaikan permukaan laut, perubahan pola curah hujan, dan meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Cara Mengatasi Perubahan Iklim 1. Adaptasi Dapat dilakukan dengan pembangunan infrastruktur tahan iklim, dan perlindungan ekosistem. 2. Mitigasi Dapat dilakukan dengan berbagai upaya seperti pengurangan emisi gas rumah kaca dan penggunaan energi terbarukan. B. Bencana Alam Bencana alam merupakan kondisi perubahan lingkungan alam ( dalam dalam skala besar ) yang dapat menimbulkan kerugian. Indonesia termasuk negara dengan potensi bencana alam misalnya gunung meletus, gempa bumi, dan angin puting beliung. o Gempa Bumi Gempa bumi adalah bencana alam berupa goncangan yang disebabkan karena pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik. Ukuran gempa bumi dinilai dengan satuan skala ritchter. Gempa bumi yang titik terjadinya berada di dasar laut dapat berpotensi tsunami. Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan dengan gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan ini disebut dengan tsunami. o Tsunami Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang dapat bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan yang dekat dengan pusat gangguan. Apabila di lautan tinggi gelombang tsunami ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski demikian, kecepatan yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 kilometer per jam, kecepatan ini menyamai dengan kecepatan pesawat jet. Saking cepatnya gelombang ini, kapal yang berada di lautan sampai tidak terasa akan kehadiran gelombang ini. Sebaliknya, semakin mendekati pantai, kecepatan gelombang ini semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam. Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan ketinggian yang sedemikian ini, maka gelombang tsunami dapat masuk ke daratan hingga jarak puluhan kilometer. o Gunung Meletus Letusan gunung berapi merupakan peristiwa yang terjadi akibat magma di dalam perut bumi yang keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Aktivitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. o Angin Ribut Angin ribut adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memusat dan bergerak melingkar seperti spiral. Angin ini menyentuh permukaan bumi namun dalam waktu singkat, sekitar 3 sampai 5 menit. Angin ribut disebut juga dengan angin puting beliung. o Tanah Longsor Tanah longsor adalah salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia selain gempa bumi, banjir, kekeringan, dan angin topan. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, yang menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Bencana tanah longsor sering muncul di musim hujan, setelah musim kering yang menyebabkan permukaan tanah retak dan berpori. Saat tanah retak, maka air hujan makin mudah meresap ke bagian dalam tanah, membuat kandungan air dalam tanah menjadi jenuh. Air yang terakumulasi di dasar lereng memicu gerakan lateral, sehingga mudah bergerak menuruni lereng. Namun, jika ada banyak pohon maka tanah tidak mudah bergerak longsor. Maka itu, penghijauan di daerah perbukitan, pegunungan dan sekitar lereng penting dilakukan. o Banjir Banjir adalah kejadian alam di mana suatu daerah atau daratan yang biasanya kering menjadi terendam air. Banjir terjadi karena banyak hal seperti hujan yang berlebihan, meluapnya aliran sungai, sungai, danau atau lautan. Air selalu mengalir secara alami dari daerah tinggi ke daerah rendah. Artinya di dataran rendah dapat terjadi banjir lebih cepat sebelum mencapai tempat yang lebih tinggi. Banjir dapat terjadi secara tiba-tiba dan surut dengan cepat. Tetapi ada pula yang terjadi selama berhari-hari bahkan lebih lama. o Kekeringan Bencana kekeringan terjadi ketika suatu wilayah mengalami kekurangan air, baik karena faktor alamiah maupun aktivitas manusia. Kekeringan dapat mempengaruhi kebutuhan hidup, termasuk makan, minum, mencuci, dan mandi. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak daerah mengalami peningkatan kekeringan, dengan dampak serius pada pertanian, ekosistem alam, dan manusia. o Kebakaran Hutan Kebakaran hutan adalah salah satu bencana yang disebabkan oleh faktor alam atau perbuatan manusia. Kebakaran hutan dapat menimbulkan banyak dampak buruk, seperti kerusakan lingkungan hingga timbulnya penyakit pada makhluk hidup. C. Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim merupakan kondisi cuaca yang tidak biasa dengan intensitas yang sangat besar atau juga sangat kecil yang dapat menimbulkan kerugian. Kondisi cuaca ekstrim dapat diamati/ diukur dari suhu udara, kelembapan udara, kondisi awan dan curah hujan, kecepatan angin dan juga tekanan udara di suatu tempat. Kita dapat menanggulangi cuaca ekstrik dengan beberapa cara, misalnya sistem peringatan dini, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, dan edukasi masyarakat tentang tindakan pencegahan dan tanggap darurat. Ciri-Ciri yang terjadi saat cuaca ekstrim o Suhu udara sangat tinggi atau sebaliknya sangat rendah o curah hujan yang sangat tinggi atau sebaliknya sangat rendah o kecepatan angin yang sangat tinggi o kelembapan udara yang rendah atau sebaliknya sangat tinggi Cara kita menghadapi cuaca ekstrim o Memiliki pengetahuan yang baik tentang cuaca, sehingga kita dapat menghindari terjadi kerugian korban jiwa ketika terjadi cuaca ekstrim o Membangun tempat perlindungan, misalnya ruang bawah tanah pada daerah yang memiliki potensi angin ribut (tornado) D. Perubahan Ekosistem dan Aktivitas Manusia yang Merubah Kondisi Alam Perubahan ekosistem terjadi ketika komposisi, struktur, dan fungsi ekosistem alami mengalami perubahan yang besar. Ekosistem dapat mengalami perubahan baik secara alami maupun karena kegiatan manusia. Contoh perubahan alami meliputi perubahan musim, bencana alam seperti gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir. Sementara perubahan ekosistem yang disebabkan oleh manusia meliputi pemakaian pestisida secara berlebihan, perburuan liar, penebangan pohon secara liar dan pembuangan limbah sembarangan. Selain itu aktivitas seperti pertanian, pemukiman, industri, pembangunan dan transportasi, serta pertambangan juga memiliki dampak yang besar terhadap perubahan kondisi alam.