Manajemen Farmasi PDF
Document Details
Uploaded by Deleted User
Tags
Summary
This document details pharmacy management, covering topics including planning, procurement, ordering, and more. It provides information on different types of pharmaceuticals.
Full Transcript
Manajemen Farmasi Monday, January 6, 2025 5:32 PM Apotek Tempat menyediakan layanan kefarmasian (swamedikasi, resep, semua hal tentang obat) dan menjadi tempat praktik apoteker Apoteker Sarjana Farmasi yang sudah menempuh Pendidikan Profesi dan mengucap...
Manajemen Farmasi Monday, January 6, 2025 5:32 PM Apotek Tempat menyediakan layanan kefarmasian (swamedikasi, resep, semua hal tentang obat) dan menjadi tempat praktik apoteker Apoteker Sarjana Farmasi yang sudah menempuh Pendidikan Profesi dan mengucap Sumpah Profesi Apoteker. Manajemen Farmasi Terdiri dari: a. Perencanaan: Dilakukan untuk mengatur obat apa saja yang ingin dipesan/order dari BPF Terdapat beberapa metode: □ Epidemiologi (Sering) : Melihat pola penyakit di daerah tersebut (melalui Puskesmas terdekat/satu domisili dengan Apotek). □ Konsumsi : Melihat jumlah pemakaian bulan sebelumnnya. □ Kombinasi: Gabungan epidemiologi & konsumsi □ Just In Time: Melakukan pemesanan obat apabila terdapat permintaan pasien (obat yang jarang dibeli, obat mahal) b. Pengadaan: Wajib dilakukan pada instansi (PBF) yang sudah memiliki izin (resmi) untuk memastikan kualitas dan keamanan produk. Pemilihan PBF: 1) Melihat layanan pengirimannya -> cepat atau lama 2) Apakah ada potongan harga 3) Apakah bisa tempo (piutang) -> masa jatuh tempo (lama atau singkat) 4) Melihat kemudahan pembayaran -> harus cash atau menerima transfer (untuk PBF baru harus pembayaran cash hinggaa tiga kali order) 5) Kemudahan retur barang -> menerima retur obat atau tidak (berkaitan dengan obat ED atau yang tidak terjual) c. Pemesanan: → Melalui surat pesanan Masing-masing jenis obat memiliki SP yang berbeda: Regular: untuk obat bebas, vitamin, obat keras dan alat kesehatan -> minimal 2 rangkap. ◊ Terdiri dari: 1. Nama produk 2. Jumlah (angka dan huruf) -> 2 (dua) Materi 1 Page 1 2. Jumlah (angka dan huruf) -> 2 (dua) 3. satuan Psikotropik: untuk obat psikotropik (berkaitan dengan psikis) -> 3 rangkap Narkotik: untuk obat narkotik (mengandung zat adiktif) -> 4 rangkap Prekursor: untuk obat prekursor (umumnya obat flu) - > minimal 2 rangkap ◊ Terdiri dari: 1. Nama produk 2. Jumlah (angka dan huruf) -> 2 (dua) 3. Satuan 4. Kandungan OOT (Obat-obat tertentu): obat yang mengandung misalnya dextro (umumnya obat batuk) -> minimal 2 rangkap. ◊ Terdiri dari: 1. Nama produk 2. Jumlah (angka dan huruf) -> 2 (dua) 3. Satuan 4. Kandungan Alur SP: SP -> PBF -> Barang + Fraktur Fraktur adalah nota dari PBF yang digunakan sebagai bukti transaksi, copy fraktur akan disimpan Apotek dan dicatat. d. Penerimaan Yang perlu dicek: □ Kesesuaian fraktur -> alamat, produk (nama, jumlah, ED) □ Obat dengan ED kurang dari 6 bulan -> diretur Fraktur perlu ditanda tangani dan diberi stampel, Selain fraktur reguler harus di tanda tangani oleh Apoteker Penanggung Jawab. Copy fraktur disesuaikan dengan copy SP → Obat yang tidak terdapat pada copy fraktur selanjutnya dicatat di buku defecta (berisi list obat yang perlu dibeli). Perhitungan Harga: Hna + PPN + Margin (Jika di fraktur sudah tertulis PPN (11% tetapi ditulis 12%) maka tidak perlu ditambahkan) Margin masing-masing jenis obat berbeda: Obat bebas -> 12% Obat Bebas Terbatas -> 17% Obat Keras -> 22% (tergantung kebijakan Apotek) Yang perlu ditulis di box obat -> Harga + nama PBF + tanggal pemesanan. → Supaya mudah menemukan copy fraktur untuk keperluan Materi 1 Page 2 → Supaya mudah menemukan copy fraktur untuk keperluan retur. e. Penyimpanan: Terdiri dari beberapa metode: Urut abjad Farmakologi -> Berdasarkan fungsi obat (penyakit obat) Suhu -> dingin/biasa Prekursor & OOT -> diletakkan di tempat yang berbeda Psikotropik & Narkotik -> diletakkan di tempat yang berbeda dan lebih aman (terdapat 2 pintu dengan kunci yang disimpan oleh APJ). First in - first out First Expired - First Out -> lebih baik daripada first in - first out Look alike - sound alike -> diberi stiker dan tidak diletakkan berdampingan. f. Pemusnahan: Penghancuran obat jika sudah tidak layak dikonsumsi. Mekanisme penghancuran obat setiap jenisnya berbeda: Obat regular -> dapat dilakukan dengan cara mandiri disaksikan oleh Apoteker dan membuat berita acara pemusnahan. Obat psikotropika dan narkotika -> dikumpulkan dalam satu wilayah lalu dimusnahkan bersama Mekanisme penghancuran obat berdasarkan bentuknya: Tablet -> bungkusnya dirusak, isinya dihancurkan (ditumbuk) Sirup & salep -> bungkus dirusak, isinya dicampur (dengan air, tanah, dan lain-lain) g. Pengendalian: Mengendalikan stok yang dimiliki Apotek. Dilakukan dengan metode: Stock Opname: mencocokan data di kartu stok dengan fisiknya (semua obat yang ada di Apotek) -> kekurangannya di evaluasi (mungkin terjadi kebocoran). Apabila selisih masih dalam rentang wajar maka ditoleransi. Di Apotek Buaran dilakukan minimal 1 tahun sekali (1 hari libur Apotek) Cycle Counting: Sama dengan Stock Opname tetapi dalam skala lebih kecil (hanya sebagian) Dilakukan untuk pengendalian ED obat. h. Pencatatan & Pelaporan: Semua kegiatan di Apotek memiliki catatan 1) Buku Defecta -> barang yang perlu dipesan 2) Buku Fractur -> barang yang datang dan piutang 3) Buku Pelunasan PBF -> Pembayaran tagihan Materi 1 Page 3 3) Buku Pelunasan PBF -> Pembayaran tagihan 4) Buku Penjualan -> Produk yang terjual 5) Log Book -> kegiatan yang ada di Apotek (pembersihan toilet, dan lain-lain) Pelaporan di Apotek terdiri dari: 1) Pajak -> setahun sekali 2) SIPNAP -> sebulan sekali (penggunaan Narkotika & Psikotropik) 3) SIMONA -> sebulan sekali (layanan kefarmasian) 4) Laba Materi 1 Page 4