Makalah Manusia Dan Agama (2024/2025) PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

This is a student project (makalah) about humanity and religion. It discusses the roles of religion in creating identities and setting ethical and moral boundaries. It delves into the classification of religions and examines how this aspect of life shapes human beings.

Full Transcript

1 MAKALAH MANUSIA DAN AGAMA Kelompok 02/Kelas 04 Nama Anggota : Fanny Dewita Helga (24100141) Saqira Natalia (24100145) Aprilia Amanah P. (24100167) Agung Prakoso (24100151)...

1 MAKALAH MANUSIA DAN AGAMA Kelompok 02/Kelas 04 Nama Anggota : Fanny Dewita Helga (24100141) Saqira Natalia (24100145) Aprilia Amanah P. (24100167) Agung Prakoso (24100151) Rama Raysa Evan S. (24100136) PAI SEMESTER 1 2024/2025 FAKULTAS ILMU HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................... Error! Bookmark not defined. BAB 1 PENDAHULUAN............................................... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang...................................................... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah................................................. Error! Bookmark not defined. C. Tujuan....................................................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN................................................. Error! Bookmark not defined. A. Pengertian manusia berdasarkan Agama dan Ilmu Error! Bookmark not defined. B. Pengertian Agama..................................................................................................................8 C. Klasifikasi Agama..................................................................................................................8 D. Peran Manusia sebagai makhluk beragama..........................................................................11 E. Fungsi agama bagi kehidupan manusia................................................................................13 BAB III PENUTUP..........................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................15 3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manusia Dan Agama” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Pak Waluyo S Pradoto,S.H.,M.H pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kelompok kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Surakarta, 19 September 2024 4 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang terus berkembang seiring dengan perjalanan sejarah dan budaya. Di awal pembahasan, penting untuk memahami pengertian manusia. Menurut Sutardjo (2021), manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kecerdasan, emosi, dan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Sebagai makhluk yang memikirkan eksistensi dan tujuan hidupnya, manusia seringkali mencari makna yang lebih dalam, yang salah satunya dapat ditemukan dalam agama. Agama dapat didefinisikan sebagai sistem kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan kekuatan supranatural atau Tuhan, yang menyajikan pedoman etika dan moral dalam menjalani kehidupan sehari- hari. Berdasarkan pemahaman tersebut, Nasution (2022) menyatakan bahwa agama tidak hanya berfungsi sebagai pedoman moral, tetapi juga sebagai identitas sosial dan budaya. Dalam konteks ini, klasifikasi agama pun menjadi penting untuk dipahami. Secara umum, agama dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar: agama samawi (seperti Islam, Kristen, dan Yahudi) dan agama non-samawi (seperti Hindu, Budha, dan animisme). Klasifikasi ini memungkinkan kita untuk memahami perbedaan dalam ajaran, praktik, dan hubungan umat manusia dengan hal-hal yang dianggap suci. Peranan manusia sebagai makhluk beragama sangat signifikan. Manusia, dengan naluri keagamaannya, berusaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan eksistensial seperti asal-usul kehidupan, tujuan hidup, dan apa yang terjadi setelah 5 mati. Hal ini diperkuat oleh pendapat Taufik ( 2023) yang menyatakan bahwa agama berperan sebagai pengarah moral dan etika yang membentuk karakter individu dan masyarakat. Dengan demikian, manusia tidak hanya terikat pada norma sosial, tetapi juga pada aturan dan nilai-nilai yang diusung oleh agama yang dianutnya. Fungsi agama bagi kehidupan sangat beragam, mulai dari memberikan ketenangan jiwa hingga menciptakan rasa kebersamaan di antara anggota komunitas. Menurut Rina (2024), agama juga memiliki fungsi penting dalam menciptakan stabilitas sosial dan memperkuat ikatan antar individu dalam suatu masyarakat. Sebagai contoh, ritual-ritual keagamaan seringkali menjadi sarana untuk mempererat hubungan antar sesama penganut, memperkuat identitas, dan meningkatkan solidaritas dalam komunitas. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa manusia dan agama memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Manusia tidak hanya sebagai individu yang berpikir dan merasa, tetapi juga sebagai makhluk beragama yang mencari makna dan tujuan melalui ajaran-ajaran spiritual. Dengan memahami aspek-aspek ini, kita dapat lebih menghargai keberagaman agama dan peran pentingnya dalam kehidupan manusia. B. Rumusan Masalah 1. Apa peran agama dalam pembentukan identitas dan moralitas individu? 2. Bagaimana agama berfungsi sebagai penghubung sosial dalam komunitas? 3. Apa saja tantangan yang dihadapi agama di era modern? 4. Bagaimana prespektif agama dan ilmu mengenai eksistensi dan tujuan hidup manusia? 6 5. Apa perbedaan antara agama wahyu dan non wahyu serta ketrrlibatannya bagi pemeluknya? C. Tujuan 1. Menganalisis peran agama dalam membentuk identitas dan moralitas individu. 2. Mengidentifikasi fungsi sosial agama dalam membentuk komunitas dan hubungan antar individu. 3. Meneliti tantangan yang dihadapi agama didunia modern dan bagaimana adaptasi diperlukan. 4. Membandingkan prespektif agama dan ilmu mengenai eksistensi manusia dan tujuan hidup. 5. Menjelaskan perbedaan antara agama wahyu dan non wahyu serta dampaknya pada praktik keagamaan. 7 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manusia berdasarkan Agama dan Ilmu 1. Dari Perspektif Agama Dalam banyak tradisi agama, manusia dipandang sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan tertentu. Misalnya, dalam Islam, manusia dianggap sebagai makhluk yang memiliki akal dan hati, diberi kebebasan berkehendak, dan diharapkan untuk menjalani hidup, sesuai dengan ajaran agama untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bermacam-macam istilah, seperti : Turaab, Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat diartikan sesungguhnya Allah menciptakan jasad manusia dari berbagai macam unsur kimiawi yang ada pada tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses berikutnya tidak terdapat dalam Al-Quran secara rinci Ayat-ayat Quran yang menyebutkan manusia diciptakan dari tanah, pada umumnya hanya dipahami secara lahiriah saja. Selain itu juga tugas Manusia diciptakan yaitu untuk mengimplementasikan tugas-tugas ilahiaah yang mengandung banyak kemaslahatan dalam kehidupannya. Manusia membawa amanah dari Allah yang mesti diimplementasikan pada kehidupan nyata. Keberadaan manusia didunia memiliki tugas yang mulia, yaitu sebagai khilafah.(Imam Syafe,i, 2009) Keberadaannya tidaklah untuk sia-sia. 2. Dari Perspektif Ilmu Secara ilmiah, manusia dipahami sebagai makhluk biologis yang termasuk dalam spesies Homo sapiens. Ilmu pengetahuan mempelajari manusia dari 8 berbagai sudut, termasuk aspek fisiologis, psikologis, dan sosial. Manusia memiliki struktur tubuh yang kompleks, kemampuan berpikir dan berkomunikasi, serta kemampuan untuk berinteraksi dalam komunitas sosial. Psikologi dan antropologi, misalnya, mengeksplor. B. Pengertian Agama Agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun temurun diwariskan oleh suatu generasi ke generasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat yang di dalamnya mencakup unsur kepercayaan kepada kekuatan gaib yang selanjutnya menimbulkan respon emosional dan keyakinan bahwa kebahagiaan hidup tersebut tergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan gaib tersebut. Agama adalah peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan serta mengantar mereka hidup dalam keteraturan dan ketertiban. C. Klasifikasi agama dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria Dalam Living Religion of the World, Ahmad Abdullah al-Masdoosi membagi agama menjadi tiga macam, yaitu (1) agama wahyu dan bukan wahyu (Revealed and non-revealed) (2)Agama Misi (dakwah) danAgama bukan misi atau dakwah (missionary and non-missionary (3)Agama geografis kesukuan dan agama universal (geoghraphical –racial and universal) 9 1. AgamaWahyu Dan BukanWahyu (Revealed And Non-Revealed) Yang dimaksud dengan revealed religions (agama wahyu atau agama samawi) adalah agama yang seluruh ajaranya berasal dari Allah swt, yang disampaikan melalui Rasulullah SAWmelalui al Qur’an untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia. Dalam pengertian ini tentu saja agama yang dimaksud adalah Islam. Sementara pengertian yang hampir sama mengatakan bahwa agama samawi atau agama wahyu (revealed religions), yaitu agama yang dipercayai diwahyukan Tuhan melalui malaikat malaikat- Nya kepada utusan-Nya yang dipilih dari manusia. Agama wahyu ini disebut juga dinul haq atau agama yang full fledged; yaitu agama yang mempunyai nabi dan rasul, mempunyai kitab suci dan umat. Revealed religions juga sering disebut sebagai agama wahyu, agama langit, agama samawi, atau agama profetis. Adapun non – revealed religion sering disebut sebagai agama kebudayaan (cultural religions, agama tabi’i’ atau agama ardhi) yaitu agama yang bukan berasal dari tuhan dengan jalan diwahyukan, melainkan agama yang ada karena hasil proses antropologis, yang terbentuk dari adat istiadat dan melembaga dalam bentuk agama formal. Menurut al-Masdoosi agama- agama selain Yahudi, Kristen dan Islam termasuk dalam non – revealed religion atau worldly-religion atau agama bukan wahyu, sering disebut juga dengan istilah agama budaya.Adapun ciri-ciri revealed-religion dan non- revealed religion adalah sebagai berikut: a. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian. 10 b. Agama wahyu beriman kepada kenabian, sedangkan agama bukan wahyu sebaliknya c. Bagi agama wahyu yang menjadi sumber utama peraturan dan kriterian baik dan buruk adalah kitab suci, sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian. d. Secara giografis, agama wahyu lahir di timur Tengah sedangkan agama bukan wahyu lahir dari luar wilayah tersebut. e. Agama wahyu lahir di wilayah-wilayah yang secara histories di bawah pengaruh ras semitik. Sebaliknya agama bukan wahyu lahir di luar wilayah semitik. f. Agama wahyu adalah bersifat missionary sedangkan agama bukan wahyu tidak missionary. g. Ajaran agama wahyu tegas dan jelas, sedangkan bukan wahyu bersifat tidak tegas atau jelas dan sangat elastis. h. Ajaran agama wahyu memberi arah ke jalan yang lurus dan ajaran yang lengkap, sedangkan ajaran agama bukanwahyu tidak demikian. Perlu dikemukan bahwa agama samawi (revealed religion) yangmurni hingga sampai saat ini adalah Islam. Demikianlah keterangan yang dapat dijumpai dalam al-qur’an. 2. Agama Dakwah dan bukan [Missionary And Non-Missionary] Menurut pendapat Thomas Arnold, bahwa agama Islam, Kristen dan Budhisme termasuk agama missionary. Sedangkan agama Yahudi, Brahmanisme, dan zoroasterianisme adalah agama bukan missionary. Sementara menurut al-Masdoosi, pada dasarnya agama-agama wahyu adalah agama missionary. Menurut catatan al-Masdoosi berdasarkan ajaran aslinya 11 agama nasrani (Kristen) dan Budha, bukan agama missionary, tetapi dalam perkembangan kemudian, kedua agama itu menjadi agama missionary. Agama missionary satu-satunya hanyalah Islam. 3. Geografis – Kesukuan Dan Agama Universal [Geoghraphical –Raciala and Universal] Agama–agama geographical-racial dan universal dibedakan dalam beberapa kelompok, yaitu: a. Geographical Semitik, yaitu agama-agama yang diturunkan oleh Allah pada kawasan bangsa Semit; kawasan timur tengah dan sekitarnya yang meliputi Kaldan, Arom, Arab, Palestina,Mesir, Israil. Dan agama yang masuk dalam kategori ini adalah Yahudi, Nasrani dan Islam. b. Geographical Non-Semitik, terbagai menjadi: 1) Non-Semitik Arya, yaitu Hinduisme, Jainisme, Sekhisme, dan Zoroastrianisme. 2) Non-Semitik Mongolian, yaitu Taioisme, Shintoisme, dan Confusianisme 3) Non-Semitik yang merupakan campuran antara Arya dan Mongolian adalah Budhisme. c. Sementara agama universal, agama yang termasuk kedalamkelompok ini hanyalah Islam. D. Peranan manusia sebagai makhluk beragama Peran manusia sebagai makhluk beragama sangat penting dan mencakup berbagai aspek. Berikut adalah beberapa peran utama : 12 1. Pencari Makna: Manusia beragama mencari makna dan tujuan hidup melalui keyakinan dan ajaran agama. Ini membantu mereka memahami eksistensi dan menjawab pertanyaan fundamental tentang kehidupan. 2. Pembentuk Moralitas: Agama memberikan pedoman moral dan etika yang membentuk perilaku manusia. Prinsip-prinsip agama sering kali menjadi dasar bagi penilaian benar dan salah. 3. Penghubung Sosial: Agama berfungsi sebagai ikatan sosial, menghubungkan individu dalam komunitas. Melalui praktik keagamaan, orang membangun hubungan sosial dan dukungan emosional. 4. Sumber Ketentraman dan Harapan: Dalam menghadapi kesulitan, agama memberikan ketenangan jiwa dan harapan. Banyak orang menemukan kenyamanan dalam doa dan ritual keagamaan. 5. Pendorong Kebaikan: Banyak agama mengajarkan nilai-nilai kebaikan, seperti kasih sayang, tolong-menolong, dan keadilan, yang mendorong umat untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat. 6. Pendidikan Spiritual: Agama juga berperan dalam mendidik individu tentang spiritualitas dan perkembangan diri, membantu mereka untuk lebih memahami diri dan hubungan mereka dengan yang transenden. 7. Pelestari Budaya: Agama sering kali berkaitan erat dengan tradisi dan budaya, membantu melestarikan warisan budaya dan identitas suatu komunitas. 8. Pembangunan Karakter: Melalui praktik keagamaan, individu dapat mengembangkan karakter yang kuat, termasuk disiplin, kesabaran, dan rasa tanggung jawab. 13 Secara keseluruhan, peran manusia sebagai makhluk beragama mencakup pencarian spiritual, pembentukan moral, dan kontribusi terhadap kehidupan sosial yang lebih baik. E. Fungsi agama bagi kehidupan manusia Agama memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan manusia, antara lain: 1. Panduan Moral: Agama memberikan pedoman tentang apa yang dianggap benar dan salah, membantu individu dalam membuat keputusan etis. 2. Penghubung Sosial: Agama sering kali menjadi alat untuk membangun komunitas, memperkuat ikatan sosial, dan menciptakan rasa kebersamaan. 3. Dukungan Emosional: Dalam masa sulit, agama dapat memberikan kenyamanan, harapan, dan dukungan spiritual bagi individu. 4. Pemahaman tentang Kehidupan: Agama sering memberikan penjelasan mengenai asal-usul, tujuan hidup, dan apa yang terjadi setelah mati. 5. Ritual dan Tradisi: Agama menyediakan ritual yang memberikan makna dan struktur dalam kehidupan, seperti perayaan dan upacara. 6. Pengendalian Diri: Ajaran agama dapat membantu individu mengontrol dorongan dan perilaku mereka, mendukung pengembangan karakter yang lebih baik. 7. Kesejahteraan Mental: Praktik keagamaan seperti doa atau meditasi dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis. Dengan demikian, agama berperan penting dalam membentuk identitas, moralitas, dan hubungan sosial manusia. 14 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Agama memiliki peran yang kompleks dan multifaset dalam kehidupan manusia, dari membentuk identitas dan moralitas individu hingga memperkuat struktur sosial dan memberikan dukungan psikologis. Namun, di era modern, agama menghadapi tantangan yang signifikan yang memerlukan adaptasi dan pengertian yang lebih mendalam. Oleh karena itu, disarankan agar institusi keagamaan dan para pemimpin agama mengembangkan pendekatan yang lebih inklusif dan adaptif, serta meningkatkan dialog antaragama untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Agama dapat mengarahkan manusia bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku sehingga manusia akan tetap menjadi makhluk yang terbaik dan kembali kepada Allah, agama juga dapat menjamin manusia memiliki moral atau karakter mulia sehingga manusia menjadi mula di hadapan Allah dan di hapadan manusia serta makhluk lainnya. 15 DAFTAR PUSTAKA Arijal, H. (2015). Problem Konsep Monoteisme dalam Agama – Agama Semit. Jurnal Kalimah, 13(1), 104-124 Boty, M. (2015). Agama dan Perubahan Sosial (Tinjauan Perspektif Sosiologi Agama). Istinbath, 15(1), 35-50 Dewi, Ning Ratna Sinta. “Konsep Simbol Kebudayaan: Sejarah Manusia Beragama dan Berbudaya.” Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama – Agama 2.1 (2022): 1- 10. FIRMANSYAH, Mokh Iman. Pendidikan Agama Islam: pengertian, tujuan, dasar, dan fungsi. Taklim: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2019, 17.2: 79-90

Use Quizgecko on...
Browser
Browser