K35 Gambaran Penyakit Kulit di Daerah Pesisir - PDF

Document Details

SafeChupacabra6430

Uploaded by SafeChupacabra6430

Universitas Bengkulu

dr. Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri, Sp.D.V.E

Tags

skin diseases dermatology coastal diseases medical information

Summary

This document provides a detailed description of skin diseases prevalent in coastal areas, focusing on various types such as dermatitis and impetigo. It discusses the causes, clinical manifestations, and diagnoses of common skin conditions in the context of coastal environments.

Full Transcript

K.35 GAMBARAN PENYAKIT KULIT DI DAERAH PESISIR (dr. Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri, Sp.D.V.E) Guys, pelajarin apa yang di tabel sebelah kanan ini juga ya karena dokternya ngasih clue kalo yang bakal...

K.35 GAMBARAN PENYAKIT KULIT DI DAERAH PESISIR (dr. Bernadya Yogatri Anjuwita Saputri, Sp.D.V.E) Guys, pelajarin apa yang di tabel sebelah kanan ini juga ya karena dokternya ngasih clue kalo yang bakal masuk di sumatif itu dari PPT dan juga dari omongan dokter, nah tabel sebelah kanan ini merupakan omongan dari dokternya Bengkulu itu kelembaban tinggi, udara panas, akhirnya karena kelembaban udara tinggi dan kelembaban suhu tinggi maka kemungkinan untuk munculnya infeksi baik jamur, bakteri, itu besar. Karena kita ini di daerah pesisir dan kelembaban udara tinggi, kemudian ada kebersihan diri, keadaan air, dan kelembaban - Kebersihan diri: sering berkeringat, sehingga baju menjadi lembab, kemudian penuh dengan keringat, itu juga salah satu faktor dari munculnya penyakit kulit ini Tapi dari penyakit-penyakit ini tidak menutup kemungkinan ada penyakit yang lain pada masyarakat di daerah pesisir, tapi memang penyakit-penyakit yang dibahas ini merupakan penyakit yang paling sering terjadinya Ini ada dermatitis kontak alergi, di mana nanti ada DKA dan DKI, bedanya itu sebenarnya itu sudah ada di materi non infeksi - DKA itu pasti ada fase sensitisasi dan elisitasi, jadi dia semakin lama semakin memburuk, kalo DKI itu kalo misalnya kontak iritan kita hilangkan dia akan membaik dengan sendirinya karena DKA itu ada reaksi imunologis sedangkan DKI tidak ada reaksi imunologis Ini kalo berdasarkan penjelasan dari dr. Prima yaa: DKI -> misalnya terkena asam kuat dan basa kuat (semua orang kan pasti kena iritasi itu) DKA -> misalnya alergi udang (itu ada keterlibatan reaksi imunologis, jadi hanya orang tertentu yang terkenanya) Riwayatnya biasanya yang paling mendasar adanya riwayat atopi pada dirinya, misalnya adanya riwayat alergi pada orang tua, keluarga, terus juga adanya rinitis, asma, atau alergi obat -> itu yang paling penting kita tanyakan pada pasien dengan riwayat DKA atau DKI Klinisnya akan ditemukan - Fase akut (lebih merah) - Fase subakut (ada papul, ada sisik) - Fase kronik (kehitaman dan ada likenifikasi) Ini sebenarnya kalo ada bula lebih ke DKI, ini biasanya kena iritan kuat seperti asam kuat atau basa kuat Dermatitis seboroik juga salah satu penyakit yang sering terjadi, penyebab utamanya adalah jamur Malassezia furfur, tapi itu merupakan jamur yang sebenarnya komensal di kulit kita, tetapi karena ada kelembaban yang tinggi, aktivitas yang terlalu tinggi, sering berkeringat, maka Malassezia furfur ini biasanya akan tumbuh lebih banyak dan menyebabkan dermatitis seboroik Dermatitis seboroik yang paling sering di area seboroik, sebenarnya hampir seluruh tubuh kita itu merupakan area seboroik, tapi predileksi paling tinggi itu di kepala, wajah, badan atas, dan area lipatan Dermatitis seboroik ini dia akan mengenai bisa dewasa dan bisa anak-anak, kalo dewasa karena aktivitas kelenjar sebum sudah matang jadinya akan meningkatkan produksi sebum di kulit kita, biasanya pada masa pubertas atau saat usia 40 tahun Dermatitis seboroik ini paling sering di area muka, di telinga, kemudian di daerah jenggot, di daerah pinggir rambut -> tempat yang sering sekali terkena dermatitis seboroik Terapinya itu dengan meminimalisir atau mengurangi dan membersihkan diri, sama kita juga harus Yang dilakukan itu mengontrol penyakit bukan menyembuhkan, jadi kita harus menghindari penyebabnya, Jadi yang paling bisa kita lakukan kalo tidak bisa menghindari itu ya menjaga kebersihan diri kita agar tidak timbul sekunder infeksinya Ketika sudah sekunder infeksinya maka akan lebih membutuhkan terapi yang lebih advance lagi Impetigo itu sebenarnya lebih ke infeksi bakteri, sebenarnya ada dua, pioderma superfisial dan profunda Kalo impetigo juga salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat daerah pesisir karena secara penyebab bakterinya juga itu sebenarnya bakteri yang cukup banyak ditemui dalam kondisi normal di kulit kita yaitu bakteri Staphylococcus dan/Streptococcus Impetigo ada yang krustosa dan ada yang bullosa Terapinya yang paling utama itu adalah kebersihan, untuk antibiotik bisa mengikuti setelahnya Intinya, yang krusial itu KEBERSIHAN Impetigo bulosa itu paling dominan ada bulanya untuk efloresensinya, penyebabnya juga hampir sama seperti impetigo krustosa Impetigo bulosa ini seperti varicella cuman dasarnya lebih eritema, dan juga ini cepat pecah bulanya sehingga akan menimbulkan krusta (akibat dari pengeringan isi dari vesikel atau bulanya). Folikulitis itu peradangan pada folikel rambut, penyebabnya juga sama yaitu Staphylococcus aureus, lebih terbatas pada epidermis Folikulitis profunda contohnya selulitis, erisipelas, dll Folikulitis superfisialis lebih ke seperti jerawat Folikulitis superfisialis ini lebih dangkal dibandingkan folikulitis profunda Ini lebih dalam, bentuknya bisa nodul/nodula/kista karena folikulitis profunda ini lebih dalam dibandingkan folikulitis superfisialis Untuk furunkel atau karbunkel itu folikel rambut lebih dari satu yang tersumbat dan terkena juga beberapa jaringan di sekitar folikel rambut Nyeri itu merupakan khas dari tanda radang Ada banyak titik-titik itu berarti terkena lebih dari satu folikel rambut dan terkena jaringan di sekitar Kandidiasis kutis biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans Candida itu kalo diperiksa di bawah mikroskop itu akan terdapat appearance seperti spaghetti dan meatball, ada hifa pendek kemudian ada sporanya Faktor risikonya tidak bisa dipungkiri kalo itu yang paling utama adalah cuaca, kelembaban tinggi, dan kebersihan buruk Kandidiasis kutis ini bisa terkena di seluruh area kulit di tubuh kita. Tapi sering di area lipatan, kemudian di daerah yang kulitnya cenderung lebih tipis Pemeriksaan ini kita bisa melihat kalo KOH itu kerokan kulit, kita bisa melihat batas sporanya dan hifa pendeknya Terapinya bisa menggunakan ketokonazole, imidazole, nistatin, kalo oralnya bisa menggunakan ketoconazole tablet Penyebabnya kutu, biasanya penyakit komunitas, penyakit yang paling sering ditemui di daerah pesisir Ada 4 tanda kardinal kalo kita temukan dua saja itu sudah bisa kita tegakkan diagnosisnya skabies 1. Lesi kulit yang khas di area kulit yang tipis seperti di sela jari, kelamin, kemudian di lipatan inguinal, di perut 2. Ada gatal pada malam hari 3. Adanya riwayat yang satu kontak, jadi kalo satu kena coba tanya ayah dan ibunya kena juga atau tidak, kalo kena juga berarti kemungkinan itu skabies 4. Kerokan kulit dan didapatkan sarcoptesnya Terapi yang paling utama untuk pasien di atas dua tahun itu menggunakan permetrin 5%, tapi kalo pasien di bawah 2 tahun itu diberikan sulfur presipitatum diapply selama 3 hari, kalo permetrin itu apply di seluruh tubuh, didiamkan 8 jam, cuci, dan ulangi 1 minggu berikutnya Tinea korporis itu penyebabnya dermatofita Kalo bulat-bulat gabung menjadi satu itu polisiklik Efloresensi dari tinea korporis -> terdapat makula eritematosa, batasnya jelas, tepinya aktif (tepi lebih merah dibandingkan dengan tengahnya, tengahnya lebih tenang, sama aja kaya kulit yang sehat, nah itu namanya central healing) Pemeriksaan penunjangnya pakai kerokan KOH 10% dan didapatkan hifa panjang Terapi pertamanya itu pakai terbinafin topikal kalo di Indonesia dan dewasanya menggunakan griseofulvin Tinea korporis tadikan letaknya di badan, kalo tinea kruris letaknya lebih ke lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus Pemeriksaan penunjang juga sama Tinea unguium merupakan tinea yang menyerang kuku, biasanya kukunya akan menjadi hancur Ada dua, subungual distalis (muncul dari distal), kemudian proksimalis (rusaknya dari proksimal dulu) Kemudian ada leukonikia trikofita itu kukunya menjadi putih Yang kanan itu distalis Yang kiri itu dari proksimal Kalo yang dari proksimal itu biasanya ada imunodefisiensi Terapinya kalo tinea yang paling utama itu terbinafine, kalo gaada ya pake griseofulvin atau terapi denyut menggunakan itrakonazole (untuk kuku tangan dan kaki) Durasi penggunaan itrakonazole: Kuku kaki -> 3 bulan Kuku tangan -> 6 bulan Penyebabnya lagi-lagi sama hanya saja lokasinya yang berbeda, bisa di kaki, sela jari kaki Manum ya di tangan, merupakan salah satu yang sering terjadi pada masyarakat di sekitar pesisir Penyebabnya Malassezia juga, sering ditemukan pada masyarakat yang tinggal di pesisir, pityriasis versicolor itu panu, ada yang putih, ada yang hitam Kalo putih-putih biasanya muncul pada orang yang kulitnya berwarna gelap. Pada kulit terang akan berwarna merah Kalo pityriasis versicolor, kalo tinea itu akan didapatkan hifa panjang, kalo Candida itu hifa pendek dan berkelompok. Nah kalo pityriasis itu ada hifa pendek dan ada blastospora, namanya ada spaghetti dan meatball INI KAYANYA MASUK UJIAN YA GUYS, HAFALIN - Tinea: hifa panjang - Candida: hifa pendek dan berkelompok - Pityriasis: hifa pendek dan ada blastospora (disebutnya spaghetti and meatball) Tidak menutup kemungkinan ada penyakit lain tapi yang mungkin kita temui paling banyak adalah penyakit-penyakit itu Nata: Bagaimana cara membedakan diagnosis tinea capitis dan dermatitis seboroik? Soalnya sama-sama di kepala Jawaban: Jadi perbedaan antara dermatitis seboroik di kepala dengan tinea capitis, kalo dermatitis seboroik itu dia biasanya makula eritematosa batas tidak jelas, kalo semua dermatitis semua batasnya pasti tidak jelas dan ada skuama, biasanya yang paling menandakan dermatitis seboroik itu ketombe karena dia skuamanya cukup banyak, kalo ada ketombe itu berarti dermatitis seboroik dan muncul bercak di perbatasan antara rambut dan kulit, itu biasanya dermatitis seboroik, dermatitis seboroik di kepala juga tidak memandang usia, kalo misal pada bayi itu full sekepala, itu dermatitis seboroik atau seboroik capitis. Kalo tinea capitis itu jarang terjadi pada orang dewasa, dia lebih sering terkena pada anak-anak, biasanya dia akan ditandai adanya alopesia areata, kalo dermatitis seboroik gaada, Jadi kalo tinea capitis itu botak ceplok-ceplok, terus dia ada gray patch, predileksinya di kepala, dia ada alopesia areata (jadi kaya gaada tumbuh rambut tapi kasar area yang botaknya), itu biasanya tinea capitis. Terapinya beda, kalo tinea capitis itu pakai terbinafine atau griseofulvin, kalo dermatitis seboroik itu kalo sudah terlalu parah pakainya steroid. Pelajari apa yang ada di PPT dan yang diucapkan -> bocoran dari dokternya

Use Quizgecko on...
Browser
Browser