Pencernaan Ruminansia PDF

Document Details

ImpartialVolcano9680

Uploaded by ImpartialVolcano9680

Universitas Airlangga

Tags

pencernaan ruminansia anatomi ruminansia metabolisme hewan ternak

Summary

Dokumen ini berisi ringkasan tentang pencernaan pada hewan ruminansia. Termasuk penjelasan tentang organ-organ pencernaan, alur pakan, dan fungsi masing-masing organ tersebut. Informasi ini cocok untuk mahasiswa bidang ilmu peternakan atau kedokteran hewan.

Full Transcript

# Pencernaan Ruminansia - Pencernaan ada 2 Fermentatif & Enzimatis - Ruminan punya 4 lambung - Pakan berasal dari tumbuhan - Banyak selulosa - Butuh selulase yg dihasilkan oleh bakteri dlm rumen ## Alur pakan pada ruminansia - [Image description: A flow chart showing the path of food through a ru...

# Pencernaan Ruminansia - Pencernaan ada 2 Fermentatif & Enzimatis - Ruminan punya 4 lambung - Pakan berasal dari tumbuhan - Banyak selulosa - Butuh selulase yg dihasilkan oleh bakteri dlm rumen ## Alur pakan pada ruminansia - [Image description: A flow chart showing the path of food through a ruminant's digestive system. The flow chart starts at the mouth, then goes to the esophagus, rumen, reticulum, omasum, and finally the abomasum.] ## Ruminansia - Mulut - Saliva mengandung amilase - Saliva mengandung asam karbonat yg menentukan pH rumen - Untuk mencerna material asal tumbuhan, bergantung pada mikroorganisme dalam sistem pencernaan. - Rumen - Pertama & kompartemen terbesar - Mengandung bakteri yg menghasilkan selulase untuk pencernaan selulosa - Berfungsi sebagai ruang fermentasi ## Fungsi Organ Pencernaan Ruminansia ### Rumen | Organism | Cells/g | Function | |---|---|---| | Bakteri ($10^9$-$10^{12}$ cells/g): | - Fibrolitik (selulolitik, hemiselulolitik) | - Mencerna semua elemen tanaman (selulosa, hemiselulosa, pectin, pati, gula, dan lipid; juga mencerna bakteri (sumber protein). | | - Amilolitik, proteolitik, lipolitik, ureolitik | | | | - Laktat, suksinat, malat, fumarat, format, asetat | | | | Protozoa ($10^5$-$10^8$ cells/g): | - Mencerna semua elemen tanaman (selulosa, hemiselulosa, pectin, pati, gula, dan lipid; juga mencerna bakteri (sumber protein). | | | Fungi ($10^5$-$10^9$): | - Memecah ikatan selulosa dengan substrat tanaman non-karbohidrat | | | Archea (3%): | H2 dan CO2 metabolisme -> methane | | ### Retikulum - Mengandung bakteri yang berperan dalam pencernaan. - Mengandung cud (utk dimamahiak). - Tempat regurtitasi ## Fungsi Organ Pencernaan Ruminansia (Retikulum) - Membantu dalam proses ruminasi - Menahan partikel pakan selama regurtitasi - Mengatur aliran ingesta ke omasum - Fermentasi - Penyerapan produk fermentasi ### Omasum - Partikel besar akan terdegradasi karena peristaltik. - Cud yang ditelan kembali akan masuk ke bagian ini. - Absorption : penyerapan air. ## Function of The Ruminant Digestive Organs (Abomasum) - Lambung sebenarnya - Gastric juice mengandung enzim-enzim pencernaan - [Image description: A diagram of the abomasum with labels for the mucosal cells, epithelial cells, pepsinogen, HCL, and pepsin.] - [Image description: Two diagrams. The one on the left shows a sheep grazing on grass, with the digestive system outlined. The one on the right shows the same sheep ruminating, highlighting the flow of cud through the rumen and reticulum.] ## Metabolisme dan Pencernaan Karbohidrat ## Carbohydrate Digestion and Metabolism - [Image description: A diagram showing the breakdown of plant carbohydrates, with branches leading to digestible and indigestible carbs. Digestible carbs branch to Organic acids, Mono- & disaccharides, Starch, and Oligo-saccharides. Indigestible carbs branch to Pectin substances, Hemicellulose, Cellulose, and Mixed linkage beta-glucans. The diagram ends with non-fibre carbohydrates and the indigestible portions ending with non-starch polysaccharides.] ## Karbohidrat - Karbohidrat tersusun atas karbon dan hidrogen dengan rumus kimia (CH2O)n. - Fungsi utama sebagai pasokan energi. - 4 kilokalori per gram. - [Image description: A diagram representing the photosynthesis process: 6 CO2 + 6 H2O + energy (sun) -> C6H12O6 + 6 02 ] ## Karbohidrat kompleks - Oligosaccharides - Polysaccharides - Starch - Glycogen - Dietary fiber (Dr. Firkins) - Karbohidrat secara garis besar ada 2 : 1. Karbohidrat yang cepat larut disebut Bahan Ekstrak tanpa nitrogen (BETN) - Tepung2an (Starch) dan Glicogen dll 2. Karbohidrat yang sulit larut disebut Serat Kasar (Dietary Fiber) - Selulosa, hemiselulosa, lignin ## Digestion and Absorption - [Image description: A diagram comparing the digestion and absorption of carbohydrates in ruminants and non-ruminants. Both start with CHO in feed. In non-ruminants, the CHO is broken down by digestive enzymes to Glucose in the small intestine. In ruminants, the CHO in feed is digested by microbial fermentation to Volatile fatty acids in the rumen. Both pathways end with absorption through the bloodstream.] ## Pencernaan karbohidrat - poly- dan Di- saccharides - Molekul relatif besar - Harus di hidrolisa sebelum absorbsi - Hidrolisa menjadi monosakarida - Monosakarida - Tidak membutuhkan hidrolisis sebelum absorbsi - Jumlahnya sangat sedikit - Hanya monosakarida yang dapat diabsorpsi ## Pencernaan di usus besar - Post-lambung fermenter (kuda dan kelinci) - Dapat mencerna serat dalam jumlah besar - Sekum dan kolon mengandung banyak bakteri yang memproduksi selulase - Selulase mampu menghidrolisa beta 1, 4-linkage ## Pencernaan Karbohidrat Ruminansia - Karbohidrat yang tercerna digunakan untuk fermentasi pregastric - Kebanyakan karbohidrat difermentasi oleh bakteri - Fermentasi ruminal sangat efisien - Hampir seluruh karbohidrat dicerna dalam rumen. - Beberapa KH 'bypass' mungkin langsung ke usus halus. - No salivary amylase, tetapi memiliki banyak pancreatic amylase untuk mencerna KH. ## Populasi Mikrobia ### Bakteri selulolitik (fiber digesters) - Memproduksi selulase - cleaves b1->4 linkages - Kebanyakan substrat adalah selulosa dan hemiselulosa - Aktiv pada pH 6-7 - Memproduksi asetat, propionat, sedikit butirat, CO2 - Predominate in animals fed roughage diets ### Bakteri amilolitik (starch, sugar digesters) - Mencerna serat dan gula - pH 5 - 6 - Memproduksi propionat, butirat dan terkadang laktat - Biasanya pada hewan yang memakan biji2an - Perubahan pakan menjadi biji2an secara tiba2 Dapat menyebabkan lactic acidosis (rapidly decreases pH) - Streptococcus bovis ## Microbial Metabolism - [Image description: A diagram showing the microbial metabolism of sugars in the rumen. The sugars are broken down through catabolism to VFA, CO2, CH4, and Heat. Biosynthesis uses these products to fuel Growth, Maintenance, and Replication.] ## Digesti karbohidrat oleh bakteri - Mikrobia melekat pada serat - Yang mensekresikan komponen dan enzim. selulase dan hemiselulase yg mencerna Selulosa, hemiselulosa - Polisakarida kompleks dicerna untuk menghasilkan gula sederhana yang difermentasi dan menghasilkan VFA - Protozoa menelan partikel serat sebelum dicerna ## Usus halus = pada Non Ruminan - Sekresi enzim pencernaan - Sekresi enzim dari pankreas dan liver - Digesti karbohidrat - Absorbsi H2O, minerals, amino acids, glucose, fatty acids ## Sekum dan Usus besar - Bakteri memfermentasi produk yang tidak terabsorbsi - Absorbsi H2O, VFA dan membentuk feces ## Carbohydrate Metabolism/Utilization - Tissue Specificity - Muscle - cardiac and skeletal - Oxidize glucose/produce and store glycogen (fed) - Breakdown glycogen (fasted state) - Shift to other fuels in fasting state (fatty acids) - Adipose and liver - Glucose -> acetyl CoA - Glucose to glycerol for triglyceride synthesis - Liver releases glucose for other tissues - Nervous system - Always use glucose except during extreme fasts - Glucose required by fetus - Reproductive tract/mammary - Lactose -> major milk carbohydrate - Red blood cells - No mitochondria - Oxidize glucose to lactate - Lactate returned to liver for Gluconeogenesis - [Image description: A graph of the fermentation rates for sugars, starch, and cellulose over time.] ## VFA Formation - [Image description: A diagram of VFA formation from glucose. The glucose can form 2 acetate + CO2 + CH4 + heat, 2 proprionate + water, or 1 butyrate + CO2 + CH4.] - VFA diserap secara pasif dari rumen ke portal blood. - Hingga 70-80% kebutuhan ruminansia ## Rumen Fermentation - Gas (karbon dioxide and methane) produk sampingan utama dalam fermentasi rumen - Gas biasanya akan dikeluarkan - Jika tidak, terjadi kembung - Bloat bisa menyebabkan distensi rumen dengan tipikal disebelah kiri rumen. Hal tersebut dapat menyebabkan kematian ## Penggunaan VFA - Acetate - Energy - Fatty acid synthesis - Propionate - Energy - Gluconeogenic - glucose synthesis - Butyrate - Energy - Rumen epithelial cells convert to ketone (beta hydroxybytyrate) - Proportions produced depends on diet ## VFA Production - Molar Ratios | Forage : Grain | Acetate | Propionate | Butyrate | |---|---|---|---| | 100:0 | 71.4 | 16.0 | 7.9 | | 75:25 | 68.2 | 18.1 | 8.0 | | 50:50 | 65.3 | 18.4 | 10.4 | | 40:60 | 59.8 | 25.9 | 10.2 | | 20:80 | 53.6 | 30.6 | 10.7 | ## Metabolism of VFA - Overview - Asetat den butirat adalah kebutuhan energi utama (melalui oksidasi) - Propionate digunakan untuk gluconeogenesis - Acetate adalah substrat utama untuk lipogenesis. - Propionate juga sedikit utk lipogenic (glukosa >>) ## Overview of Carbohydrates and Ruminants - [Image description: A diagram showing the flow of protein, carbohydrates, and fat through the ruminant system. The diagram starts at the diet, then goes to the rumen, blood, and finally tissue. The breakdown of the carbohydrates is shown in the rumen, with branches leading to starch and VFA. The VFA branch then goes to the blood with the branches for propionate, acetate, and butyrate. The protein in the diet is broken down to bacterial protein in the rumen, which then flows to the blood as amino acids. The final breakdown of the fatty acids from the diet occurs in the blood with branches for fatty acids and fat.] ## Carbohydrate Digestion and Absorption Ruminant vs. Monogastrics | Digestive Feature | Ruminant | Non ruminant | |---|---|---| | Salivary amylase | Zero | High - primatesModerate - pigLow - carnivores | | Pregastric fermentation | High | Zero in MOST cases | | Gastric | Very low | Very low | | Pancreatic amylase in SI | Moderate | High | | Glucose absorption from SI | Zero to low | High | | Post SI | Low | Low to High | ## Digesti Lemak ## Rumen Lipid Metabolism ## Rumen Biohidrogenasi - Ruminan mendapatkan lemak dari tiga sumber utama: 1. Feed (seeds and forages) - Hijauan -> Glycolipids - Biji-bijian dan konsentrat -> Triglycerides 2. Diet supplementation (etc. tallow, palm oil, fish oil) - Fat Supplements -> Triglycerides (by products) - Free fatty acids (rumen-protected) 3. De novo synthesis ## Triglisterida - Glycerol rantai utama dan 3 asam lemak - Terdapat : banyak pada konsentrat - Lemak disimpan dalam jaringan - Berbagai macam asam lemak, banyak pada linoleic acid (18:2) ## Galactolipid - Glycerol rantai utama + 2 fatty acids, + 1 or 2 galactose - Terdapat : kebanyakan pada hijauan banyak pada linolenic acid (18:3) ## Phospholipid - [Image description: A diagram of a phospholipid with labels for the glycerol, fatty acids, phosphate group.] ## Asam Lemak - Rantai karbon panjang yang memiliki methyl group (CH3) pada ujung akhir dan carboxyl group (COOH) di ujung yg lain - Asam lemak membuat lemak menjadi kaya energi - Characterized by: - Jumlah karbon (chain length) - Jumlah double bonds (degree of unsaturation) - Lokasi dan orientasi (non-conjugated, conjugated, cis, trans) ## Berbagai macam asam lemak rantai panjang & ketidak jenuhan - Biasanya mengandung atom karbon, antara 14 dan 24, yang paling umum Asam lemak 16-dan 18-karbon. - Mungkin berisi satu atau lebih ikatan ganda. Ikatan ganda asam lemak tak jenuh ganda dipisahkan oleh setidaknya satu metilen (except ketika terkonjugasi). - Konfigurasi ikatan ganda di sebagian besar asam lemak tak jenuh adalah cis. ## Unsaturated Essential Fatty Acids - [Image description: Diagram of linolenic acid and linoleic acid, with labels for the omega carbon, methyl end, and acid end.] ## Cis vs. Trans Bonds lemak tak jenuh - Trans: dari pakan dan biohidrogenasi rumen (via microbial metabolism) - Hidrogenasi sebagian polyunsaturated fats - Penurunan keenceran - menjadi lebih solid dalam temp ruangan. ## PUFA: Polyunsaturated fatty acids - Secara spontan dioksidasi oleh O2 pada double bonds - Membentuk epoxide rings dan memotong rantai - rancidity - Pencegahan dengan penambahan antioksidan ## Rumen Biohydrogenation - Secara tradisional, lemak dalam pakan ruminan dibatasi, diberikan dengan minyak biji-bijian dan lemak hewani sebagai suplemen - Asupan lemak diberikan sebagai energi karena lemak menghasilkan energi lebih banyak daripada karbohidrat. - Terlalu banyak lemak dalam pakan dapat mempengaruhi pencernaan ## Apa yang terjadi ketika biohidrogenasi? - Lemak di hidrolisis dalam rumen untuk membentuk free fatty acids dan glycerol. - Polyunsaturated fatty acids juga dihidrogenasi menjadi saturated fatty acids dan gliserol dikonversi menjadi propionate. ## Rumen Lipid Metabolism - [Image description: A diagram of the rumen lipid metabolism. The diagram starts at the diet with branches for forages and concentrates. The forages branch to galactolipids and the concentrates branch to TG's. All three branches lead to the rumen, where the galactolipids are broken down to free fatty acids and galactose, and the TG's are broken down to free fatty acids and glycerol. The free fatty acids are then broken down to saturated fatty acids (C 18:0 and C 16:0) which are absorbed by the small intestine. The galactose and glycerol are also absorbed into the small intestine.] ## Why Biohydrogenation? - Untuk memulihkan rumen dari kelebihan ion hidrogen karena produksi asam yang konstan oleh fermentasi - PUFA sangat toksik untuk bakteri rumen. - Survival process by bacteria. - Kelompok bakteri berbeda reaksi berbeda. - [Image description: A diagram showing the biohydrogenation of linolenic, linoleic, and alpha-linolenic acids to saturated fatty acids.] - [Image description: A diagram showing the biohydrogenation of linoleic acid to stearic acid.] ## Metabolisme Nitrogen rumen ## Protein Pathways in the Ruminant - [Image description: A diagram showing the protein pathway in the ruminant. The diagram starts with dietary protein, which is broken down into microbial protein in the rumen. The microbial protein can be absorbed into the small intestine as amino acids, or it can be broken down into ammonia (NH3). The ammonia can be used by the liver to produce urea, which can be excreted in urine or recycled back to the rumen. The dietary protein can also bypass the rumen and be absorbed into the small intestine.] ## PROTEIN (NITROGEN) UTILIZATION BY THE RUMINANT - [Image description: A diagram showing the nitrogen utilization by the ruminant. The diagram starts with crude protein in the diet, which is broken down into true protein and NPN in the rumen. The true protein is then broken down into amino acids. The NPN is broken down into ammonia, which can be recycled back to the rumen or excreted in urine. The microbial protein and the amino acids are then absorbed into the small intestine. The waste products are excreted in the feces.] ## General Information - Tidak ada protease dalam saliva - Tidak ada sekresi rumen - Microorganisms berperan dalam pencernaan protein dalam rumen (dan retikulum) - Bacteria - Protozoa ## Sumber nitrogen rumen - Pakan - Protein nitrogen - Protein supplements (SBM, CSM, biji-bijian, hijauan, silase... dll) - Nonprotein nitrogen (NPN) - Biasanya yang dimaksud adalah : urea - However, dari 5% N dalam biji-bijian hingga 50% N dalam silase dan hijauan muda bisa jadi adalah NPN - Endogenous (recycled) N - Saliva - Rumen wall ## Degradasi protein ruminal - Pencernaan fermentatif - enzim microbial - MO protease & peptidase memutus ikatan peptide dan menghasilkan AA - AA dideaminasi by microba, menghasilkan NH3 dan C-skeleton - MO menggunakan NH3, C-skeleton, dan energy untuk sintesa AA mereka sendiri. - Umumnya energi dari CHO's (starch, cellulose) - Formasi NH3 cepat...sangat sedikit melepaskan AA dalam rumen ## Penggunaan NPN - Urea (dan kebanyakan sumber NPN) secara cepat didegradasi menjadi NH3 - MO tidak peduli darimana asal NH3 ## Limit sintesa protein microbial - Dua limitasi utama - Ketersediaan energi - Ketersediaan NH3 - Keduanya butuh disinkronkan - Untuk diet mengandung urea, juga membutuhkan: - Sulfur (untuk S-mengandung AA) - Branched-chain C-skeletons - MO tidak bisa membuat branched-chain C-chains - These normally not a problem ## Kebanyakan Ammonia disebabkan - Kekurangan energi dalam pakan - Liver tidak mampu : NH3 -> Urea. - Urea didaur ulang atau di keluarkan tgt kebutuhan hewan - Di daur ulang dpt melalui : Saliva dan dinding Rumen - Urea dikeluarkan melalui urine ## Protein Lolos Rumen - Protein mikrobia - Protein yang lolos (disebut juga "bypass" protein) - Masuk ke abomasum & usus halus - Dicerna oleh enzim proteolitik seperti pada nonruminan - Lolos vs Bypass protein - Secara teknis bukan "bypass" - Reticular groove ## Kegunaan Protein Ruminant vs Nonruminant - Persamaan dan perbedaan ## Ruminant vs Nonruminant - persamaan 1. Pada level jaringan - Metabolic pathways sama 2. Jar. ruminan dapat mensintesa non esensial AA 3. Tidak mensintesa AA esensial - AA esensial harus disediakan dari pakan - Protein Jaringan terus menerus ada pergantian 4. AA tidak dapat disimpan 5. Pemberian AA secara terus menerus ## Perbedaan Ruminant vs Nonruminant - 1. Populasi mikroba memiliki efek profoundal pada AA mencapai usus - Profil AA pada usus berbeda dengan diet - Up-grades low diet protein kualitas rendah - Down-grades high diet protein kualitas tinggi - Ruminan bisa menggunakan NPN efisien - Ruminan bisa produktif tanpa sumber diet protein murni - Hewan dapat bertahan pada diet protein rendah dengan mendaur N (urea) kembali ke rumen - Kerugian: lebih banyak protein yang hancur dalam rumen daripada yang disintesa - Hasil: Net loss protein - keuntungan: lebih banyak protein lolos rumen - Hasil: Net gain protein 2. Dalam nutrisi ruminan - secara umum tidak berkonsentrasi dengan komposisi AA sebagai diet protein - Tipe pakan yang tidak berpengaruh pada komposisi AA dari bakteri dan protozoa yang lolos rumen - Komposisi AA dan mikroorganisme mencapai duodenum secara langsung sama ketika diukur diseluruh dunia - Biological value (BV) of microbial protein -80% - Untuk memaksimalkan sintesa protein microbial dari ammonia, ketersediaan energi harus ada. ## Suplemen protein untuk sapi potong - Tipe pakan apa yang cocok untuk sapi potong? - Perlukah urea? - Mengapa urea termasuk dalam pellet? ## Feeding Urea - Pedaging - Feedlot cattle (pakan biji-bijian atau silase) - Hingga 650-750 lb, menggunakan protein alami (SBM, CSM) - MO tidak mampu mengkonsumsi dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan protein - >650-700 lb, urea = natural protein as N source - Diatas 0.75% urea dalam diet DM, mulai observasi problem palatabilitas (intakenya turun) - Rekomendasi... - Jangan lebih dari 1% urea dalam pakan ## Feeding Urea - Sapi Perah - Dairy cows - Limit dibatas < 1% diet DM - Palatabilitas dimulai untuk membatasi intake - Urea = 281% CP equivalent - N = 45% of urea - 45% N x 6.25 = 281% CP - Bagaimana urea bisa >100% CP? - Apakah ini hal yang hanya praktikal atau akademis? ## Keracunan Urea (NH3 Toxicity) - Mekanisme - Rumen [NH3] naik, Rumen pH naik - As pH naik, shift from NH4+ ke NH3 - NH3 diserap lebih cepat daripada NH4+ - Kapasitas liver mengkonversi NH3 menjadi urea melebihi batas - NH3 masuk kedalam darah - 2 mg NH3 / 100 ml plasma toksik ## Keracunan Urea (NH3 Toxicity) - Tanda keracunan - Muncul 20-30 min setelah urea tercerna - Nafas cepat - Tremor - Inkoordinasi - Tidak bisa berdiri dan timbul kejang ## Keracunan Urea (NH3 Toxicity) - Treatment - 5% acetic acid peroral - (-1 gal. for 1,000 lb cow) - Merubah equilibrium from NH3 to NH4+ - Turun rate of absorbsi - Siram dengan air dingin - Rumen temp. turun, turun hidrolisis urea - Dilusi konsentrasi NH3 - Ambil 6-12 gal, tidak praktis ketika beberapa mengalami sakit sekaligus ## Keracunan Urea (NH3 Toxicity) - Pencegahan - Campur pakan dengan benar dan baik - Jangan mengganti protein alami sekejap dengan protein non alami - Pakan harus selalu tersedia - Jangan membiarkan hewan yang kelaparan untuk makan terlalu banyak, diet tinggi urea, pakan, atau suplemen (including lick tanks) - Jangan menggunakan urea bersamaan dengan pakan rendah energi ## Kekurangan Protein pada ternak tidak dapat diketahui secara langsung tetapi secara kronis dapat terjadi : - Penurunan berat badan - Penurunan produksi - Gangguan saluran reproduksi ## Beberapa penyakit yang sering terjadi yang disebabkan protein pakan : 1. KEMBUNG (Tympani) - Kembung ada dua nama dengan penyebab yang berbeda: - **Kembung - Bloat Feedlot** - Kembung ini disebabkan oleh pemberian **konsentrat** yang sangat berlebihan dari batas yang dibutuhkan, akibatnya lendir bakteri dan gas pada rumen berlebihan. - **Kembung - Bloat Pasture = Legume Bloat** - Kembung ini disebabkan karena pemberian daun kacang-kacangan yang masih muda, karena daun ini biasanya mengandung protein tidak terlarut (**nitrogen**) yang sangat tinggi dan **saponin**. 2. UREA TOXIC ## Gejala yang diperlihatkan ternak apabila menderita kembung ; - Perut menjadi tegang - Anus menonjol - Nafas ngos-ngosan - Lidah kebiruan - Akhirnya terjadi kematian ## Pengobatan yang diberikan antara lain - Minyak goreng 0,5 liter - Poloxalene 100 - 200 gram - Pil Kembung 2 - 4 butir - Pengeluaran gas ## Thank you & To be Continued # MINERAL ## MINERAL - Semua hewan/ternak memerlukan mineral yg cukup ## MINERAL - Hewan/ternak yg digembalakan/dilepaskan tdk memerlukan tambahan mineral - sudah ada dlm hijauan dan tanah penggembalaan ## MINERAL - Hewan/ternak yg terkukung/dalam kandang perlu mendapat tambahan mineral terutama fase starter, induk bunting, induk semang berproduksi ## Tabel. Unsur mineral esensial & kadarnya dalam tubuh Hewan | Makro | Mikro / trace | |---|---| | Unsur | % | Unsur | mg / kg BB (ppm)| | 1. Kalsium (Ca) | 1,5 | Besi (Fe) | 20 - 80 | | 2. Phosfor (P) | 1,0 | Seng (Zn) | 10 - 50 | | 3. Kalium (K) | 0,2 | Tembaga (Cu) | 1,5 | | 4. Natrium (Na) | 0,16 | Mangan (Mn) | 0,2 - 0,5 | | 5. Khlor (Cl) | 0,11 | Yodium (I) | 0,3 - 0,6 | | 6. Sulfur (S) | 0,15 | Kobalt (Co) | 0,02 - 0,1 | | 7. Magnesium (Mg) | 0,04 | Molibdium (Mo) | 1,4 | | | | Selenium (Se) | 1,7 | | | | Khromium (Cr) | 0,08 | ## MINERAL ## Calstium - Fungsi : 1. Secara umum sebagai besar (99%) pembentuk tulang dan gigi 2. Membantu fungsi syaraf dan otot 3. Keseimbangan asam basa 4. Produksi susu ## Zat mineral yg dibutuhkan ternak : - Mineral terdapat hampir pada seluruh bagian tubuh hewan, misalnya : 1. Ca dan P - terdapat pd tulang, kulit telur, daging, kelenjar, urat syaraf, dsb 2. Pada Ternak perah bisa terjadi mobilisasi Ca dari tulang bila produksi tinggi ## * Mineral yg perlu ditambahkan pada ternak : 1. **Calcium (Ca) dan Phosfor (P)** - ± 75% dr zat mineral dr seluruh jasad, terdiri dr Ca dan P - ± 90% dr. rangka tubuh terdiri dr Ca & P -> Ca paling banyak dibanding P -> shg kebutuhan dlm imbangan Ca : P = 2 : 1 - Proses pertukaran Ca & P berhubungan erat -> Vit D ## Kebutuhan Mineral: Calstium | Kondisi | Sapi potong (%) | Sapi Perah (%) | Domba (%) | Kambing (%) | |---|---|---|---|---| | Pertumbuhan dan Penggemukan | 0,20 - 0,54 | 0,31 | 0,24 - 0,34 | 0,24 - 0,34 | | Bunting kering | 0,17 | 0,31 | 0,23 | 0,23 | | Laktasi | 0,26 | 0,39 - 0,48 | 0,45 | 0,45 | ## Sumber Ca : - Air susu, tepung tulang, tepung daging, tepung ikan, - daun-daun leguminosa -> sumber Ca yg baik - Biji-an, umbi-an -> sumber Ca kurang baik - Suplemen dari kapur -> mengandung ± 34% Ca - Suplemen dari kulit kerang -> mengandung ± 45% Ca ## Defisiensi Calstium dapat Terjadi apabila : - Pakan rendah kandungan kalsium - Mobilisasi dari tubuh yang berlebihan menyebabkan penyerapan kalsium menurun. Hal ini terjadi pada pakan yang mengandung **banyak Fitat, Oksalat dan asam lemak serta tinggi kandungan fosfor**. - Sumber kalsium banyak pada susu dan daun ## Penyakit yang ditimbulkan Bila Defisiensi Ca: - Rakhitis pada sapi muda - Osteoporosis pada sapi tua - Osteomalasea pada sapi dewasa - Milk Fever pada sapi produksi ## MILK FEVER (Paresis Puerperalis =Parturient Paresis) - Penyebabnya : 1. **Hypocalcemia** - pada sapi umur 3 - 6 tahun dengan produksi tinggi pada sapi 1 - 3 hari setelah melahirkan 2. Pengaruh **hormon prolaktin dan laktin** dari plasenta saat bunting - Terapi : Calstium Burogluconas 10,4 g dalam 0,5 L air ## Hypocalcaemia sering diikuti dengan : -> hipofosfatemia, -> hipermagnesemia atau hipomagnesemia -> hiperglicemia. - Penurunan kadar kalsium dan posfor ini adalah sebagai akibat dari pemakaian mineral kalsium dan posfor secara besar-besaran untuk sintesa air susu dalam ambing, untuk pembentuk kolostrum secara tiba-tiba menjelang kelahiran. ## Hypocalcaemia akan diikuti oleh perubahan kadar fosfor (hipofosfatemia) dan gula dalam darah. - Kadar hipofosfatemia diakibatkan : 1. Penurunan penyerapan fosfor anorganik dari usus. 2. Meningkatnya sekresi parathormon, hingga ekskresi fosfor meningkat - diikuti oleh kenaikan pembongkaran kalsium dalam tulang, dapat dilihat dari ada tidaknya kenaikan hidroksi prolin di dalam kemih. - Hidroksi prolin merupakan hasil pemecahan kolagen ## Gejala pada Milk Fever : - Kadar magnesium dalam serum darah mempengaruhi gejala yang timbul pada sapi perah. - Jika kadar magnesium dalam serum normal atau lebih tinggi maka gejala tetani dan eksistasi akibat hipocalcaemia akan diikuti oleh relaksasi, otot lemah, depresi dan koma. ## MILK FEVER (Paresis Puerperalis =Parturient Paresis) - Gejala : - Mudah terkejut dan gelisah - Kaki meneyepak - nyepak ke bagian perut - Mata membelalak - Mulut kering karena lidah dijulurkan - Beberapa jam kemudian : 1. Pupil melebar 2. Lemah otot kaki belakang 3. Sempoyongan 4. Amruk dengan kepala dipundak 5. Sesak nafas 6. Suhu (< 37 derajat Celcius) 7. Koma selanjutnya akan mati ## FOSFOR (P) - Fungsi secara umum 1. Pembentuk Tulang dan gigi 2. Komponen protein dan jaringan lunak 3. Produksi susu pada sapi 4. Membantu proses metabolisme ## Kebutuhan Mineral : FOSFOR | Kondisi | Sapi Potong (%) | Sapi Perah (%) | Domba (%) | Kambing (%) | |---|---|---|---|---| | Pertumbuhan dan Penggemukan | 0,20 - 0,39 | 0,23 | 0,15 - 0,21 | 0,15 - 0,32 | | Bunting kering | 0,17 | 0,23 | 0,20 | 0,20 | | Laktasi | 0,26 | 0,30 - 0,35 | 0,33 | 0,33 | ## *Sumber P : - Sumber P yg baik - Air susu, tepung ikan, tepung daging, tep tulang, dedak padi, ampas bir, bungkil, tetes - Sumber P yg cukup - Rumput muda -> P cukup unt ruminansia - Sumber P yg kurang - Rumput tua -> P sangat turun - Ternak di padang gembalaan perlu suplemen P, biasanya dicampur NaCl ## 3. Garam dapur (NaCl) ## Sumber Na : - Semua produk hewan darat, laut -> kaya Na - Hijauan -> Na turun -> shg ternak herbivora perlu suplemen Na - Na yg sering digunakan & murah, mudah didapat -> garam dapur - Kebutuhan NaCl setiap ternak tdk sama. Misalnya. Ternak herbivora (makan hijauan) lebih banyak memerlukan NaCl daripada omnivora. - Kekurangan NaCl, gejalanya : Menjilat2 dinding kandang, genteng, batu merah dsb. - Terlalu banyak NaCl, misalnya pada ayam -> sakit ginjal -> selalu haus. Pada ruminansia dapat toleran ## Pemberian Mineral pada Ruminan - Sapi perah : 7,5 gr / 100 kg BB - Sapi pedaging : 6 gr / 100 kg BB - Anak sapi : 9 gr / 100 kg BB - Kambing & domba : 9 gr / 100 kg BB ## 4. Zat besi (Fe) dan tembaga (Cu) - Fe, dibutuhkan unt pembent butir darah merah (haemoglobin) -> dgn bantuan Cu - Kekurangan Fe -> anemia ## *Sumber Besi (Fe): - Na dan Fe dlm bahan pakan -> umumnya sudah mencukupi untuk tumbuh normal - Hanya pd keadaan ttt suplemen Fe diperlukan ## 5. Mangan (Mn) - Kekurangan Mn menyebabkan : - Pertumbuhan lambat, fertilitas / kesuburan turun ## *Sumber Mangan (Mn): - Bekatul, polard, hijauan -> sumber Mn yg baik - Biji jagung, ragi, produk hewan -> sumber Mn yang kurang baik ## 6. Kobalt (Co) - Inti dr pembentukan Vit B12 - Kekurangan Co : pembent Vit B12 terganggu -> ternak menjadi lemah, nafsu makan turun -> anemia -> kematian - Tetes / Molasis : mengandung unsur mikro penting Co, Y, Cu, Mn, Zn ## 6. Iodium (I) - Iodium -> berhubungan dgn kelenjar tyroid - Kekurangan / defisiensi I -> hypertrophic tyroid (penyakit gondok) dan abortus ## *Sumber Iodium (I): - Bahan pakan / pangan dari laut (tepung ikan, rumput laut) -> sumber Iodium yg baik - Banyak tanah di Indonesia -> kadar I turun shg terjadi defisiensi I baik pd manusia maupun ternak - perlu suplemen I -> suplemen garam beriodium - Garam yg dibuat dgn penguapan sinar matahari -> kehilangan banyak I ## 7. Kalium (K) - Fungsi : - K mengatur fungsi syaraf dan otot - K bersama Na berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, khususnya dlm pengambilan glukose oleh sel, juga metabolisme asam amino ## Gejala Kekurangan K: - Kelemahan, pertumbuhan terganggu, K dlm darah turun - Gejala defisiensi K, jarang terjadi pd ruminansia, karena K banyak didapat di tanaman (pupuk K) - K yang turun -> absorbsi Mg turun ## 8. Belerang (Sulfur = S) - Tubuh hewan mengandung ± 0,15% S -> hampir semua terdapat dalam protein -> berupa asam amino sistin, sistein dan metionin - Rambut, bulu wool mengandung ± 4% S

Use Quizgecko on...
Browser
Browser