Misi Evangelisasi (PDF)

Summary

This document is a guide to evangelism and personal evangelism courses offered by the diocese of Malacca Johore, Malaysia. It aims to introduce the main ideas of the course, its objectives, and the scheme of Catholic evangelization. The document emphasizes the importance of personal relationship with Jesus Christ, and provides quotes from the Bible for the context.

Full Transcript

Updated 14/4/2023 Misi Evangelisasi BAB I PENGENALAN - ORIENTASI Kursus Evangelisasi Peribadi Badan Pelayanan Evangelisasi Keuskupan Malacca Johore, Malaysia Judul Asli Mission Evangelization Robert Deshaies, Chet Stokloza, Susan Blum Cath...

Updated 14/4/2023 Misi Evangelisasi BAB I PENGENALAN - ORIENTASI Kursus Evangelisasi Peribadi Badan Pelayanan Evangelisasi Keuskupan Malacca Johore, Malaysia Judul Asli Mission Evangelization Robert Deshaies, Chet Stokloza, Susan Blum Catholic Evangelism Press, Florida, 1985. Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh: L. Sugiri v.d. Heuvel SJ & Team Penanggungjawab revisi Bahasa Indonesia: Heru Hendradinata Monica Maria Meifung Penanggungjawab revisi Bahasa Malaysia: Msgr. Peter Ng Lai Huat Sr. Maria Magdalene, FSIC Edisi Revisi Bahasa Malaysia @ 2023 I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 1 BAB 1. PENGENALAN - ORIENTASI A. PENDAHULUAN A.1 SASARAN. Memperkenalkan idea utama kursus dan tujuan yang akan dicapai. Meninjau skema Evangelisasi Katolik secara umum. Menciptakan kesedaran akan pentingnya hubungan peribadi dengan Yesus Kristus. A.2. SABDA ALLAH "Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28: 18-20). A.3. PENGANTAR Selamat! Saudara saudari sedang mulai melangkah mengikuti panggilan Tuhan yang empunya ladang tuaian. Saudara saudari dipanggil untuk menjadi penuai dalam kebun anggur-Nya. Tuhan telah memanggil Saudara saudari sebagaimana la memanggil Samuel, dan Samuel menjawab: 'Berbicaralah, sebab hambaMu ini mendengar" (1 Sam 3:10b) Kita akan memulai suatu perjalanan yang sangat menarik! Sebuah laporan kajian oleh George Gallup di Amerika pada tahun 1978 (Religion In America, 1984), menyebutkan bahawa: "Gereja Katolik adalah raksasa penginjil yang sedang tertidur... Gereja Katolik memiliki tradisi, struktur dan umat, tetapi tidak mempunyai api...! (kurang berkobar semangat penginjilan Nya) Datanglah Roh-Kudus...nyalakanlah api kami! I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 2 Bersediakah saudara saudari untuk dikobarkan, disemangati dan mengalami sukacita? Apabila saudara saudari belum berkobar dengan kasih kepada Yesus, belum menyala- nyala dengan keinginan untuk menyebarkan Khabar Baik dan belum bersinar dengan cahaya keselamatan, maka saudara saudari akan mengalaminya! Mungkin saat ini saudara saudari sangat berkobar dan penuh semangat sehingga pada saat makan dan tidur pun bermimpi tentang evangelisasi/penginjilan. Jika demikian berhati-hatilah sebab penginjilan dapat membahayakan kesihatan saudara saudari. Mungkin selama kursus ini saudara saudari akan jatuh pengsan kerana terlalu penat menghafal ayat-ayat Kitab-Suci atau tidak dapat tidur kerana memikirkan konsep- konsep, prinsip-prinsip atau idea-idea yang baru bagi saudara saudari. Saudara saudari akan berkobar penuh semangat untuk mewartakan Injil ke mana-mana. Tentu saja ada saudara saudari yang memulai kursus ini dengan keraguan, ini biasa. Mungkin saudara saudari mulai berfikir: "Saya tidak dapat membayangkan bahawa saya menjadi pembawa Khabar-Baik yang akan berkhutbah di tepi jalanan, menyerahkan risalah di bas kota atau tiba-tiba harus mulai berkhutbah kepada jiran, keluarga, atau rakan sekerja....” JANGANLAH KHUATIR! Saudara saudari tidak perlu melakukan semua itu, kecuali bila Tuhan sendiri yang memanggil saudara saudari untuk melakukannya. Kursus ini akan mempersiapkan dan membekali saudara saudari dengan keterampilan bagaimana cara mewartakan Khabar Baik. Apabila Tuhan memanggil saudara saudari, kamu pasti akan dapat melakukannya dengan penuh semangat dan sukacita. B. CABARAN Pelayanan Evangelisasi bukanlah sesuatu yang baru, ia telah dan selalu ada di dalam Gereja sejak Kristus. Orang tua meneruskan iman akan Kristus kepada anak-anaknya dan pimpinan Gereja kepada umatnya. Jadi, secara umum selalu ada usaha evangelisasi. Evangelisasi adalah tugas utama dan penting di dalam Gereja. Paus Paulus VI menyeru agar seluruh umat Katolik mempunyai suatu kesedaran dan renungan baru mengenai evangelisasi/penginjilan. Seruan ini telah menghasilkan panggilan ke arah pelayanan- pelayanan khusus di bidang penginjilan. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 3 Pada masa kini, kunci penginjilan Katolik meliputi 3 bidang besar: 1. Lebih banyak mengongsikan kesaksian iman daripada mempertobatkan. 2. Lebih banyak menekankan keterlibatan dan penyertaan awam bersama hierarki Gereja, dan para klerus – (iaitu uskup, paderi dan diakoni) yang telah dilatih secara khusus dalam pewartaan Injil dan proses penginjilan, yang menghasilkan: 3. Orang-orang Katolik dewasa yang sangat berdedikasi yang dibentuk dan dididik rohaninya sehingga mereka dapat menerapkan dan menghayati sendiri Injil dalam kehidupannya sehari-hari. Ad 1. Kesaksian iman. a. Melalui kesaksian iman seorang pembawa Khabar Baik memudahkan proses pertobatan dalam kehidupan seseorang. b. Proses tersebut menyemangati orang untuk mengintegrasikan imannya ke dalam kehidupan mereka sehari-hari. c. Pusat dari proses tersebut adalah Yesus Kristus yang memanggil kita kepada kehidupan sepenuhnya. d. Tugas khusus seorang pembawa Khabar-Baik: mengongsikan pengalaman iman sendiri secara bebas melalui cerita-cerita dan memancing cerita tentang pengalaman iman orang lain dengan maksud mengajak satu sama lain ke arah pertobatan yang lebih mendalam. Ad 2. Keterlibatan kaum awam Pada saat pendidikan khusus tentang penginjilan sedang berkembang (bertumbuh/membangun) di mana-mana, evangelisasi dianggap tugas para ahli, iaitu Uskup, Paderi, Diakoni, Sister dan pemimpin awam. Umat Katolik telah terbiasa merasa diri tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya dalam bidang penginjilan. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 4 Paus Paulus VI dalam seruan Apostolik Evangelii Nuntiandi menegaskan kembali peranan awam dalam penginjilan: "Kaum awam, yang oleh panggilan khusus mereka ditempatkan di tengah- tengah dunia dan diberi tugas-tugas duniawi yang sangat beraneka macam, justeru kerana alasan-alasan tadi tentu melaksanakan suatu bentuk evangelisasi yang sangat khusus"(EN. 70). Setiap anggota Gereja dipanggil Tuhan untuk membawa Khabar Baik melalui kerjasama dengan para paderi / gembala umat. Saat ini telah banyak dilakukan evaluasi bersama antara gembala umat dengan kaum awam untuk mengembangkan pewartaan Injil. Hal ini merupakan suatu kemajuan yang patut disyukuri! Ad 3. Hasil dari evangelisasi / penginjilan: menjadi orang Katolik yang dewasa dan berdedikasi. Hasil evangelisasi antara lain terjadi perubahan dan perkembangan rohani yang terus menerus dari perseorangan mahupun komuniti umat beriman. Ini juga bererti meneruskan misi sesuai dengan perutusan Gereja. Perkembangan dari gerakan "mempertahankan iman" ke arah "perutusan" memerlukan latihan khusus untuk membentuk pembawa Khabar-Baik Katolik yang berdedikasi tinggi dan mampu melaksanakan tugas panggilannya dengan sebaik mungkin. Pentinglah mengingat bahawa pertobatan seseorang tidak hanya menyangkut hubungannya dengan Tuhan, namun juga merangkumi hubungannya dengan sesama manusia, masyarakat dan dunia. Menurut Paus Paulus VI: Tugas evangelisasi tidak hanya soal peribadi dan antara peribadi, tetapi juga secara umum dan menyeluruh. “Penginjilan atau evangelisasi tidak akan lengkap bila tidak memperhitungkan interaksi yang terus menerus antara Injil dan hidup manusia yang konkrit, baik dalam kehidupan peribadi mahupun sosial, Evangelisasi mencakup suatu pesan yang jelas mengenai hak dan kewajipan manusia, hidup keluarga, hidup dalam masyarakat dan juga hidup internasional' (EN. 29). Banyak umat "beragama" Katolik sungguh memiliki kehidupan rohani/ iman yang baik, berdedikasi tinggi dan memiliki tahap moral yang terjaga. Namun tidak sedikit yang hidupnya mungkin tidak terlalu berbeza dengan mereka yang tidak beragama. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 5 Jadual berikut adalah sebuah hasil penelitian (Monica, 2006) dari 28 Paroki dan 22 Kelompok Kategori di Keuskupan Agung Jakarta, yang mengongsikan jawapan tentang kesukaran mencari ketua kawasan/ ketua KED/KKD di Paroki dan mencari pemimpin di kumpulan/ kawasan masing-masing. Hasil penelitian ini pernah disampaikan dalam Seminar memperingati 40 tahun Dekri Kerasulan Awam (Apostolicam Actuositatem) yang dianjurkan oleh Pemikat (Pertemuan Mitra Kategorial) — KAJ, pada bulan Januari 2006. Adakah kesukaran mencari ketua kawasan/ KED/KKD di Paroki? Kesukaran Jumlah Peratus Jumlah Peratus 1 Ya 26 52,0 52.0 2 Tidak 21 42,0 94.0 3 Tak jawab 1 2,0 96.0 4 Ya & tidak 2 4,0 100.0 Jumlah 50 100 52% Paroki & Kelompok Kategori di Keuskupan Agung Jakarta (n = 50) mengalami kesukaran dalam mencari ketua kawasan atau ketua KED/KKD dan pemimpin kelompok. Dalam 'Religion in America', 1984, Gallup melaporkan bahawa: Di Amerika hanya ada 12% dari orang beragama yang sungguh-sungguh berdedikasi rohani tinggi, orang yang lain pada umumnya tidak begitu berbeza dengan orang yang tidak beragama. Menurut statistik Gallup tersebut, kehidupan orang-orang yang memiliki dedikasi kerohanian pada umumnya adalah seperti berikut: Lebih merasa puas dengan keadaan hidupnya. Jauh lebih bahagia daripada orang lain. Lebih mengutamakan hidup keluarga. Lebih dapat menghargai suku dan agama lain. Lebih memperhatikan peningkatan hidup masyarakat. Lebih melibatkan diri dalam aktiviti kebajikan. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 6 Yang menjadi cabaran adalah: Bagaimana menambah dan menguatkan komitmen rohani bagi mereka yang berada di dalam Gereja, juga mereka yang berada di luar Gereja. C. PERMASALAHAN DAN JAWAPANNYA C. 1 PEMASALAHAN "Bagi Gereja, penginjilan (evangelisasi) bererti membawa Khabar Baik kepada segala tingkat kemanusiaan, dan melalui pengaruh Injil mengubah umat manusia dari dalam dan membuat dia menjadi baru" (EN. 18) Evangelisasi juga merupakan suatu pewartaan Khabar Baik yang eksplisit, terang- terangan dan terbuka, yang menghantar orang pada pengalaman pertobatan yang mengubah hidupnya (bdk. EN. 22, 41). Masalahnya: banyak umat Katolik yang alim dan taat, baik Gembala umat mahu pun awam, secara serius ingin mewartakan Khabar Baik dan ingin mengongsikan pengalaman imannya, namun tidak tahu bagaimana melakukannya dengan cara yang tepat dan efektif. Kita semua memang tidak terbiasa dan kurang terlatih mengongsikan pengalaman iman kita secara sederhana, efektif, tepat dan mantap. C. 2. SEBUAH JAWAPAN BAGI KITA Kursus Misi Evangelisasi ini adalah hasil kerjasama berbagai program penginjilan melalui Sidang tahunan Nasional untuk Penginjilan Katolik di Amerika pada bulan Jun 1984. Sidang ini mengumpulkan, menyaring dan menilai semua pengalaman pewartaan Injil. Melalui doa dan perbaikan yang dikerjakan dengan teliti tersusunlah bahan dan kaedah kursus ini. Pada tahun 1986 Romo L. Sugiri van den Heuvel SJ dalam menjalankan tugasnya sebagai Pengendali, membawa dan memperkenalkan buku Misi Evangelisasi (dalam edisi bahasa Inggeris) kepada keluarga Pembaharuan Karismatik Katolik di Jakarta, setelah beliau sendiri mengikuti kursus ini di Amerika. Terdorong oleh hasrat untuk mengembangkan penginjilan Katolik, beliau berinisiatif membentuk tim yang menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan mulai menyelenggarakan Sekolah/Kursus Evangelisasi Peribadi untuk pertama kalinya pada tahun 1988. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 7 Melalui kursus ini, peserta dilatih bagaimana memulakan persahabatan/ membangun hubungan dengan sesama, mengongsikan cerita/kesaksian iman dengan sederhana, membawa orang lain kepada Yesus sebagai Tuhan dan bagaimana menolong sesama menggabungkan diri ke dalam umat beriman. Kursus ini sekaligus mengongsikan pembinaan lebih lanjut kepada umat dalam tugasnya sebagai pembawa Khabar Baik, untuk membimbing sesama semakin menghayati erti menjadi murid Kristus. Saudara saudari akan dibimbing untuk mengongsikan cerita/kesaksian iman anda kepada keluarga, teman-teman, bahkan kepada orang lain yang belum dikenali. Saudara saudari akan dilatih untuk mengongsikan kesaksian iman secara: Efektif: dengan memakai kaedah sistematik yang telah teruji. Mantap: melalui peragaan di kelas dan latihan / penugasan. Akurat (tepat): dengan mengkaji teologi dan asas-asas kepercayaan Katolik. Sederhana: dengan menyertakan ringkasan kebenaran pokok Injil. D. PELATIHAN / PENUGASAN D. 1. SAUDARA SAUDARI AKAN DIBERI LATIHAN: Cara membuat dan memberikan cerita / kesaksian iman peribadi secara jelas dan singkat Cara memahami pertanyaan-pertanyaan dan keluhan-keluhan umum serta cara menjawabnya secara baik Cara menemukan tahap penghayatan rohani dan kesedaran teologi dari mereka yang belum percaya, dan memahami bagaimana sebaiknya mereka dihantar kepada Yesus. D. 2. SASARAN PELATIHAN Memberikan kesedaran awal mengenai keperluan, skop dan proses penginjilan. Memperdalam komitmen Saudara saudari sendiri kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat secara peribadi. Melatih, membekali, memberi kemahiran dan memohon rahmat bagi setiap pembawa Khabar Baik, agar dapat mengongsikan pengalaman imannya secara efektif, mantap, tepat dan sederhana dalam berbagai situasi secara umum mahupun perseorangan. Memberikan kepada peserta suatu kaedah sehari-hari yang sederhana, mudah dan praktik, langkah demi langkah, sehingga dapat terlatih menjadi pembawa Khabar Baik yang nantinya juga mampu melatih pembawa Khabar Baik lainnya. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 8 D. 3. PELATIHAN KUNJUNGAN RUMAH Kursus ini akan membekali dan melatih Saudara saudari untuk pergi berdua-duaan mengunjungi umat Katolik (yang aktif mahupun yang tidak lagi ke Gereja). Hal ini biasanya memerlukan lebih kurang 1-1.5 jam untuk mengongsikan Khabar Baik dengan mereka yang Saudara saudari kunjungi. Melalui teknik dan kaedah yang diberikan dalam kursus ini, Saudara saudari akan bersedia mengongsikan Khabar Baik dan menggunakan waktu yang tersedia dengan efisien. Selain kunjungan rumah, dimungkinkan juga berlatih membawa Khabar Baik dalam bentuk kesempatan mengembangkan kepekaan sosial (cinta kasih, perhatian, huluran tangan, dan sebagainya) dengan melakukan praktik kunjungan ke rumah penjagaan sosial (rumah jagaan orang tua, rumah anak yatim, tempat tinggal anak jalanan) secara berkumpulan. Bukankah Yesus sendiri memberikan teladan yang amat nyata dalam mengasihi sesama yang memerlukan? E. PENJELASAN MENGENAI KURSUS E. 1. METODOLOGI KURSUS Pendukung doa (minimum 2 orang untuk setiap peserta) Proses pengalaman Latihan praktik Penghafalan, Kuiz-kuiz, Soal-Jawab Lakonan dengan peserta kursus Lakonan melalui media (tape, video) Penilaian secara terus menerus Bacaan-bacaan wajib Bacaan yang disarankan Tugas-tugas dalam kumpulan kecil Tugas-tugas dalam kumpulan besar Ibadat liturgi dan pelayanan para liturgi Kursus ini merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan Saudara saudari menjadi seorang pembawa Khabar Baik. Guru Saudara saudari yang paling utama ialah Tuhan Yesus sendiri! Buku pegangan dalam kursus ini adalah Kitab Suci, dan beberapa buku yang berkaitan dengan Ajaran Gereja. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 9 Ke empat pengarang Injil merupakan ajaran yang paling kaya bagi umat Kristiani. Di situ ke empat pengarang Injil menggambarkan Yesus sebagai penginjil yang pertama dan apa yang dikerjakan Yesus adalah demi Bapa-Nya. Bila membaca Injil saudara saudari akan takjub tentang rencana dan strategi-Nya. Yesus memulai dengan memilih beberapa orang, menjalin persahabatan dengan mereka, menginjili, melatih, memantau dan akhirnya mengutus mereka untuk pergi. Yesus menyerahkan kepada mereka misi/tugas-Nya sendiri dan memberikan mereka kuasa untuk melaksanakannya. Nah, sekarang Yesus mahu melakukan hal yang sama bagi saudara saudari! E. 2. BAHAN KURSUS Kursus ini disusun pada umumnya selama 24-26 kali pertemuan. Setiap bab terbahagi dalam 2 sesi. Pada akhir bab ke-9, saudara saudari akan siap untuk menerapkan 5 langkah proses penginjilan kepada orang lain. Bab 10 dan 11 dikhususkan untuk pelatihan/praktik pewartaan (kunjungan rumah dan sosial). Sebagai pelengkap keseluruhan pelajaran, akan diberikan juga pengajaran khusus mengenai Evangelii Nuntiandi, Seruan Apostolik dari Paus Paulus VI tentang Mewartakan Injil pada Zaman Moden. Secara umum, keseluruhan bahan pengajaran terbagi kepada 12 bab: Bab I : Orientasi / Pengenalan Bab II : Evangelisasi – Pendalaman Bab III : Perkembangan Iman Bab IV : Kerajaan Allah dan Keselamatan Bab V : Berteman dengan Orang-orang Bab VI : Sharing Iman Bab VII : Kisah Kristus dan Penyajian Injil Bab VIII : Ajakan untuk bertobat Bab IX : Integrasi ke dalam komuniti Bab X : Orientasi Kunjungan Rumah Bab XI : Evaluasi Kunjungan Rumah Sesi Khas : Evangelii Nuntiandi I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 10 E. 3. SYARAT-SYARAT MENGIKUTI KURSUS Memiliki kerinduan yang besar untuk hidup dalam hubungan peribadi dengan Tuhan dan ingin menjadi pembawa Khabar Baik yang efektif Seperti yang telah diperintahkan Tuhan, menghayati hidup doa, mahu berdoa kepada Tuan yang empunya tuaian agar mengutus lebih banyak penuai (berdoa untuk misi pewartaan Injil dalam Gereja Katolik) Secara aktif mengikuti dan mengambil bahagian dalam kehidupan sakramental Gereja. Mempunyai 2 orang teman yang bersedia menjadi pendukung doa selama kursus berlangsung. Membaca buku bacaan wajib, menyelesaikan pekerjaan rumah. Mengikuti semua sesi, baik dalam kelas mahupun selama latihan praktik pewartaan. E. 4. BACAAN – BACAAN 1. Bacaan wajib: Kitab Suci Misi Evangelisasi Evangelii Nuntiandi, Paus Paulus VI,1975. 2. Bacaan yang disarankan: Iman Katolik, Konferensi Wali gereja Indonesia Katekimus Gereja Katolik, Penerbit Arnoldus Ende Katekimus Konsili Vatikan II, Adolf Heuken SJ, Cipta Loka Caraka Dokumen Konsili Vatikan II, Penerbit Obor "Redemptoris Missio", Paus Yohanes Paulus II,1990. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 11 F. PERBEZAAN "EVANGELIZER" DAN "EVANGELIST" Sebelum meneruskan pembahasan mengenai Bab II, kita perlu memahami dahulu tentang peranan dan istilah 'orang yang membawa Khabar-Baik'. Paus Paulus VI dalam "Evangelii Nuntiandi" menyebutkan bahawa: "Mewartakan Injil merupakan rahmat dan panggilan yang khas bagi Gereja. merupakan identitinya yang terdalam, Gereja ada untuk mewartakan Injil" (EN. 14) "Orang yang telah menerima pewartaan Injil, ia juga kemudian mewartakan Injil pada orang-orang lain " (EN 24) Dengan demikian. semua orang yang percaya kepada Kristus, yang telah menerima pewartaan Kerajaan Allah dan janji keselamatan, juga dipanggil untuk menjadi pembawa Khabar Baik Yesus Kristus Sang Penyelamat, bukan hanya dengan kata-kata namun dengan hidup nyata sehari-hari. Jadi: membawa Khabar Baik adalah panggilan asas/tugas utama setiap orang Kristiani. Sesuai perintah Kristus, ini harus menjadi bahagian utama dalam hidup kita. Kita perlu membezakan peranan kita sebagai pembawa Khabar Baik atau evangelizer dengan peranan mereka yang mempunyai tugas pelayanan khusus dalam Gereja yang dikenali dengan istilah evangelist (penginjil/ pelayan Sabda). Seorang evangelist/pelayan Sabda adalah mereka yang telah membuat suatu komitmen khusus untuk kegiatan pelayanan pewartaan Injil di dalam kehidupan Gereja. Jadi, kita semua yang menerima Khabar Baik, dipanggil untuk menjadi pembawa Khabar Baik bagi sesama (evangelizer), namun tidak semua dari yang terpanggil itu dapat menjadi seorang pelayan Sabda (evangelist). I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 12 Karakteristik seorang pelayan Sabda /evangelist adalah: Seseorang yang dipanggil (oleh Kristus dari komunitinya) Seseorang yang diberi karisma-karisma (khusus untuk pelayanannya) Seseorang yang dididik dan dibina (dilatih dan dikembangkan hidup rohaninya) Seseorang yang diberi kuasa (oleh Roh kudus dan kuasa Gereja) Seseorang yang diutus (oleh Uskup melalui Komuniti/Gereja Katolik setempat) Seorang pelayan Sabda/"evangelist": mempunyai dan menetapkan keutamaan hidupnya kepada pelayanan untuk memperkenalkan Kristus kepada orang lain, dan mengajak mereka untuk memulai hubungan yang baru dengan Kristus. Seorang pelayan Sabda/Evangelist mempunyai peranan khusus: "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus" (Ef 4:12), dengan demikian ia menolong dan membekali orang-orang beriman untuk ikut serta menjadi orang yang membawakan Khabar Baik/evangelizer. Seorang pelayan Sabda/evangelist tidak dipanggil untuk melaksanakan semua tugas evangelisasi dalam Gereja, tetapi dipanggil terutama untuk: Memperdalam kesedaran, menjemput atau memanggil kembali umat Gereja agar sedar akan tugas utama, iaitu membawa Khabar Baik kepada sesama. Menjadi penggerak dan pem-berdaya dalam membantu sesama untuk membawa Khabar Baik di mana pun berada. Mewartakan Injil. Penginjil /evangelist yang terlatih akan menjadi sumber berharga bagi saudara-saudari seiman yang ingin menghidupkan Injil dalam kehidupan keluarga, KED/KKD dan pekerjaan mereka. Yang terpenting dari peranan penginjil/evangelist sebagai pembawa Khabar Baik adalah: ia harus dapat mengongsikan cinta kasih Kristus kepada semua orang yang dijumpai, dengan perilaku yang positif, meyakinkan dan sopan. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 13 G. TUGAS KUMPULAN KECIL Sekarang saudara saudari akan bergabung dalam kumpulan kecil (3 orang) untuk mulai berkongsi beberapa hal seperti yang berikut: Mengapa saya memutuskan mengikuti sekolah / kursus ini? Perkara apakah yang menjadi tujuan dan harapan saya? Perkara manakah yang paling sukar bagi saya ketika saya ingin mengongsikan pengalaman iman saya kepada orang lain? Satu orang wakil mencatat hasil perkongsian, setelah itu hasilnya dikongsikan oleh wakil kumpulan dalam perkongsian kumpulan bersama di kelas. (Janganlah takut untuk mengongsikan pengalaman saudara saudari kerana Tuhan Yesus menyertai dan membimbing saudara saudari.) H. TUGAS DI RUMAH Membaca "Evangelii Nuntiandi", seruan Apostolik dari Paus Paulus VI mengenai karya Pewartaan Injil dalam zaman moden. I. Pengenalan – Orientasi Misi Evangelisasi 14 Updated 4/4/2023 Misi Evangelisasi BAB 2 EVANGELISASI – PENDALAMAN Kursus Evangelisasi Peribadi Badan Pelayanan Evangelisasi Keuskupan Malacca Johore, Malaysia Judul Asli Mission Evangelization Robert Deshaies, Chet Stokloza, Susan Blum Catholic Evangelism Press, Florida, 1985. Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh: L. Sugiri v.d. Heuvel SJ & Team Penanggungjawab revisi Bahasa Indonesia: Heru Hendradinata Monica Maria Meifung Penanggungjawab revisi Bahasa Malaysia: Msgr. Peter Ng Lai Huat Sr. Maria Magdalene, FSIC Edisi Revisi Bahasa Malaysia @ 2023 II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 1 BAB 2: EVANGELISASI – PENDALAMAN A. PENDAHULUAN A. 1. SASARAN Mendalami pemahaman, makna dan hakikat Evangelisasi. Memperkenalkan proses evangelisasi secara lebih mendalam. Memahami Pesan/Amanat Agung Yesus Kristus dan 5 (lima) langkah Misi Evangelisasi Katolik. A. 2. FIRMAN ALLAH "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk 1:15) A. 3. PENGANTAR Meskipun istilah "evangelisasi" atau penginjilan bagi kebanyakan umat Katolik terdengar masih asing, namun dalam kenyataannya pelayanan evangelisasi telah berlangsung di dalam Gereja sejak zaman Kristus. Umat Katolik mungkin lebih terbiasa dengan istilah "mempertobatkan" atau "missionaris". Namun, istilah evangelisasi mengandungi pemahaman yang jauh lebih luas daripada mempertobatkan orang atau bekerja diantara orang-orang bukan kristian di tempat-tempat yang jauh dan terpencil. Istilah "evangelisasi" *) berasal dari sejarah kuno, melalui kejadian di mana seorang hamba dipilih untuk membawa khabar gembira kepada raja mengenai kemenangan dalam satu peperangan. Pembawa khabar baik ini kemudian dianugerahi kebebasan menjadi orang "merdeka". Maka ia membawa khabar baik itu dengan berlari laju sambil menari-nari dengan gembira, kerana tugas itu sekaligus membawa kebebasan bagi dirinya. *) Ensiklopedia Perjanjian Baru, karangan Xavier Le'on-Dufour, penerbit Kanisius, muka/ surat 308 mengenai Khabar baik: Y: Eu-aggelion (ey;” dan aggeloA: "mengkhabarkan'): 'khabar baik*, I : beso^ra^, khususnya berita tentang kemenangan ( lihat 2 Sam 18:20-22 ). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 2 Nah, begitulah seharusnya kita sebagai umat Kristiani dalam mewartakan Khabar Baik tentang Kristus serta kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Kemenangan-Nya telah membebaskan kita dan menjadikan kita anak-anak Allah yang penuh dengan sukacita. Kenyataan inilah yang dirumuskan dalam istilah evangelisasi. Evangelisasi adalah pewartaan Khabar Baik, bahawa di dalam Yesus Kristus, Putera Allah yang menjelma menjadi manusia, "keselamatan” ditawarkan kepada semua umat manusia. Ini merupakan anugerah yang berupa rahmat dan belas kasih Allah. Dalam pengertian yang lebih luas, evangelisasi (penginjilan) bererti: Setiap kegiatan yang berakar pada Kristus untuk menggalakkan perubahan kemanusiaan dari dalam dan memperbaharuinya. (EN.18) II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 3 B. SKEMA DAN PROSES EVANGELISASI B. 1. PROSES PENGUTUSAN AGUNG (Mat 28: 19 - 20) “Kerana itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.” Evangelisasi bukanlah satu program, melainkan satu proses terus-menerus yang tidak ada akhirnya. Para murid “pergi” dan “menjadikan mereka murid-murid”, “membaptis mereka”, lalu “mengajar mereka” sampai mereka menjadi murid-murid yang baru dan mampu melaksanakan tugas untuk “pergi”...... dan seterusnya. PROSES PENGUTUSAN AGUNG Mat 28:19-20 II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 4 B. 2. PROSES EVANGELISASI Gambarajah di bawah ini memperlihatkan ilustrasi mengenai Proses Perutusan Agung di atas dengan 6 unsur evangelisasi dałam erti luas (Berdasarkan unsur-unsur penting evangelisasi- bab 2 Evangelii Nuntiandi dari Paus Paulus VI)* *) Evangelii Nuntiandi: dikeluarkan tahun 1975, merupakan Seruan Apostolik dari Paus Paulus VI, sebagai hasil rangkuman dari Sinode para Uskup yang berlangsung pada tahun 1974 dengan tema pewartaan. EN membahas mengenai tugas pewartaan Injil: “Pusat pewartaan Injil” adalah “warta pembebasan”. (dari “iman Katolik”. KWI, hal. 109). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 5 Kita menemukan sebuah masalah umum yang sering terjadi di dalam Gereja, iaitu: umat telah mengikuti katekesis (diberi pelajaran agama) dan menerima Sakramen- sakramen sebelum mereka sungguh mengalami hubungan secara peribadi dengan Yesus. B. 3. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES EVANGELISASI Dalam pengertian yang luas, evangelisasi dapat dibahagikan menjadi tiga tahap: 1. Pra-evangelisasi. 2. Evangelisasi aktif. 3. Evangelisasi berkesinambungan (berterusan). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 6 B. 4. LIMA LANGKAH PROSES EVANGELISASI Di dalam kursus ini, kita diperkenalkan dengan lima langkah proses evangelisasi melalui Gambarajah di bawah ini. Perhatikan juga bagaimana ke lima langkah Evangelisasi / pemuridan ini sungguh berpusat kepada Kristus. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 7 C. LIMA LANGKAH EVANGELISASI Proses evangelisasi dimulai dari dan berakhir dengan pemuridan. Kita tidak dapat memberikan sesuatu yang tidak kita miliki sendiri. Menjadi murid bererti menjadi pengikut Yesus. Oleh kerana itu perlulah seorang pembawa Khabar Baik memiliki iman kepada Kristus, iman yang dalam, peka, hidup dan dinamik. Pemuridan adalah juga tujuan dari proses evangelisasi. Paus Paulus VI dalam Evangelii Nuntiandi: "Akhirnya: orang yang telah menerima pewartaan Injil, ia juga kemudian mewartakan Injil pada orang-orang lain. Di sinilah terletak ujian kebenaran, batu uji penginjilan: Tak dapat dibayangkan bahawa seseorang menerima Sabda dan memberikan dirinya bagi Kerajaan Allah tanpa menjadi seorang peribadi yang memberikan kesaksian mengenai Kerajaan Allah dan pada gilirannya mewartakannya. " (EN.24). LANGKAH 1: BERTEMAN DENGAN ORANG-ORANG Seorang pembawa Khabar Baik harus sering menemui orang-orang dan bersahabat dengan mereka. Sebuah senyuman atau sapaan sederhana merupakan awal pertemuan. Bersikap ramah dan menyenangkan terhadap sesama, merupakan hal yang sangat penting. Pembawa Khabar Baik yang berpengalaman biasanya sangat rindu bertemu dengan orang-orang dan mereka sungguh mengasihi orang-orang itu. Berkenalan dengan sesama serta membentuk jalinan hubungan dengan mereka amatlah perlu untuk membagikan pengalaman iman. Singkatan: “FOR SINNERS”, yang akan dijelaskan kemudian, merupakan satu kaedah sederhana yang dapat membantu seorang pembawa Khabar Baik untuk mengenal hal-hal pokok manusiawi di dalam proses mengidentifikasikan diri dengan orang-orang lain. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 8 LANGKAH 2: SHARING IMAN Pengalaman iman kita menghidupkan warta keselamatan. Pengalaman-pengalaman iman merupakan contoh yang hidup, tentang kuasa Tuhan dalam hidup kita. Dengan pengalaman-pengalaman iman itu, kita memberikan kesaksian mengenai apa yang telah dilakukan oleh Allah bagi kita, bukannya apa yang telah kita lakukan kepada Allah. Pembawa Khabar Baik yang bijaksana menghormati tingkat kerohanian setiap orang dan memotivasi orang lain agar mahu juga menceritakan pengalaman imannya. Membangkitkan atau menolong orang lain untuk mampu memberi kesaksian tentang imannya adalah sangat bererti, terlebih lagi bagi orang yang tidak pernah mendapat kesempatan memberi kesaksian tentang imannya secara eksplisit di hadapan orang lain. LANGKAH 3: KISAH KRISTUS & PENYAJIAN INJIL Setelah mengongsikan pengalaman iman masing-masing, selanjutnya perlulah mengongsikan pengalaman iman tentang Kisah Kristus dengan mengemukakan pesan Injil-Nya. Pewartaan Injil adalah pewartaan Khabar Keselamatan berdasarkan Kitab Suci. Pesan utamanya dapat diringkaskan menjadi empat Kebenaran Utama yang mendasari seluruh Injil. Ini akan dijelaskan kemudian dalam bab VII. LANGKAH 4: AJAKAN UNTUK BERTOBAT Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan setiap orang di bumi ini, baik dalam kehidupan orang percaya, mahu pun orang yang tidak percaya. Dia memanggil setiap orang kepada pertobatan dan perubahan. Bukan kita, para pembawa Khabar Baik, yang mempertobatkan orang-orang, semua itu adalah karya Roh Kudus!! Setelah memperkenalkan Kisah Kristus, seorang pembawa Khabar Baik juga menawarkan anugerah pertobatan yang telah diterimanya kepada orang lain. Dengan tawaran ini ia berusaha meyakinkan orang akan ajakan Kristus sendiri: "Mari, ikutlah Aku." II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 9 Kita tidak boleh memaksa orang untuk mengambil keputusan melibatkan kehidupan mereka dengan Yesus Kristus. Tugas kita adalah menunjukkan jalan kepada Kristus, sebagaimana telah dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Kita mewartakan kehadiran Kristus yang hidup di antara kita dan mengundang orang-orang untuk mengenal serta merasakan sendiri panggilan-Nya secara peribadi kepada masing-masing orang. "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil" (Yoh. 3: 30) Kita perlu menyedari pula akan adanya tingkatan pertobatan yang berbeza-beza. Tugas kita adalah mengajak (bukan memaksa) orang untuk memperdalamkan imannya, memperdalamkan tahap pertobatannya dan tingkat penglibatannya dengan tetap menghargai pengalaman iman yang masa ini dimiliki oleh seseorang. LANGKAH 5: INTEGRASI KE DALAM KOMUNITI Langkah ini sangat penting bagi orang yang baru saja menerima Khabar Baik, iaitu diajak atau dibimbing untuk menggabungkan diri ke dalam persekutuan umat beriman atau suatu komuniti. Pertumbuhan proses pertobatan seseorang menuntut pengenalan faktor-faktor dasar yang membentuk kehidupan Kristiani, dan juga ajakan untuk ikut mengambil bahagian atau lebih terlibat lagi di dalam kehidupan beriman suatu jemaah / komuniti. Sampai disini dapat dikatakan berakhirlah tanggungjawab seorang pembawa Khabar Baik iaitu setelah menyelesaikan tahap-tahap di atas, termasuk memperkenalkan saudara beriman yang baru itu ke dalam suatu persekutuan iman. Selanjutnya, para Pastor dan para gurulah yang meneruskan tanggungjawab atas pertumbuhan rohani orang itu. Bimbingan pastoral, katekesis dan khususnya Sakramen-sakramen merupakan saranan penting untuk kelanjutan perjumpaannya dengan Kristus, serta perubahan hidupnya secara berkesinambungan yang kemudian menghantarnya kepada pemuridan. Kemudian langkah-langkah dari proses di atas dimulai lagi oleh murid yang baru itu, pada saat ia melanjutkan pewartaan Injil kepada orang-orang lainnya. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 10 BAGAIMANA MENERAPKAN 5 LANGKAII EVANGELISASI? Perlu sekali diperhatikan bahawa di dalam kursus ini, saudara-saudari akan dilatih untuk mengalami sendiri semua langkah-langkah itu pada sesi-sesi berikutnya, khususnya pada sesi kunjungan rumah. Namun pada situasi yang kurang sesuai dan kurang menguntungkan atau tidak tersusun (misalnya dalam pertemuan-pertemuan spontan yang tidak disengajakan / yang tidak direncanakan) saudara-saudari tidak boleh merasa harus menyelesaikan seluruh langkah tersebut dalam satu sesi kunjungan. Pada situasi-situasi tersebut, hampir tidak mungkin seluruh langkah dapat dilaksanakan sekaligus, ini sangat bergantung pada keadaan. Cadangan untuk tidak menyelesaikan seluruh langkah dalam satu kesempatan tersebut, dapat dikecualikan untuk pewartaan Khabar Baik kepada sesama rakan pembawa Khabar Baik, rakan sekerja atau pun sesama anggota keluarga yang biasanya dapat dilakukan dalam keadaan yang lebih fleksibel dan lebih bebas. Ke lima langkah proses evangelisasi ini mempersiapkan saudara-saudari secara efektif untuk menjalankan pelayanan evangelisasi dalam situasi apa jua keadaan, baik yang menguntungkan mahu pun tidak menguntungkan. Bergantung kepada saudara-saudari dalam menerapkannya secara tepat. Untuk kumpulan tertentu mungkin kita hanya dapat mengadakan pendekatan sampai pada tahap perkenalan atau tahap berteman saja. Peranan kita mungkin harus berakhir sampai di situ, sedang langkah selanjutnya akan dilaksanakan oleh pembawa Khabar Baik lainnya pada masa hadapan. Pada situasi seperti ini, peranan yang kita laksanakan berada pada tahap pra- evangelisasi, iaitu: membangun hubungan-hubungan dan menciptakan suasana persahabatan, yang pada saatnya akan dapat menarik minat mereka kepada Khabar Baik dari Kristus. Tahap ini sangatlah penting. Tahap mana pun yang kita laksanakan di dalam proses evangelisasi, itu adalah panggilan Allah bagi kita untuk menjadi pembawa Khabar Baik di dalam situasi konkrit masing-masing dan juga untuk melayani mereka dengan sebaik-baiknya. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 11 D. EVANGELISASI - SUATU PENDALAMAN D. 1. APAKAH KHABAR BAIK ITU? Yesus bersabda: “……. Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus.” (Luk.4 : 43) Ungkapan ini merumuskan MISI / PERUTUSAN Yesus. Dia diutus untuk menyampaikan Khabar Baik, iaitu pengenapan janji-janji dan perjanjian yang ditawarkan oleh Allah sendiri. Tawaran Allah tidak lain adalah: Cinta-Nya, Keselamatan-Nya, Pembebasan dari segala hal yang memperbudakkan manusia. Pertama-tama Kristus mewartakan suatu Kerajaan, iaitu Kerajaan Allah. “Hanya Kerajaan inilah yang bersifat mutlak / absolut, sedangkan segala sesuatu lainnya adalah relatif”. (EN 8). "Sebagai poros dan pusat Khabar Baik-Nya, Kristus mewartakan penebusan. Kurnia besar yang dari Allah ini merupakan pembebasan dari setiap hal yang menindas manusia tapi lebih-lebih pembebasan dari dosa dan kejahatan ". (EN 9). D. 2. ISI DARI EVANGELISASI Isi dan evangelisasi yang tidak pernah berubah meliputi: Suatu kesaksian tentang Kasih Bapa. "kesaksian bahawa dalam Putera-Nya Allah telah mengasihi dunia" (EN 26). Suatu pewartaan yang jelas, bahawa dalam Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, yang wafat dan bangkit dari kematian, penebusan ditawarkan kepada segala manusia, sebagai suatu kurnia rahmat dan belas kasih Allah " (EN.27). Nubuat / pewartaan profetis (EN 28) tentang: - Pewartaan mengenai harapan akan janji-janji yang di buat oleh Allah (dalam Perjanjian Baru melalui Yesus Kristus) - Pewartaan mengenai Kasih Allah bagi kita dan Kasih kita kepada Allah. - Pewartaan mengenai kasih persaudaraan terhadap semua orang. - Pewartaan mengenai misteri kejahatan dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencari kebaikan. - Pewartaan mengenai usaha mencari Allah sendiri melalui doa (penyembahan dan ucapan syukur) dan Sakramen-sakramen (yang memuncak dalam Ekaristi). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 12 Singkatnya, evangelisasi mewartakan: a. Satu pesan tentang pembebasan (EN 30) b. Berpusat pada Kerajaan Allah (EN 8) c. Tuntutannya : pertobatan hati dan pandangan hidup (EN 36) D. 3. MENGAPA HARUS MEWARTAKAN KHABAR BAIK? Kita harus mewartakan Khabar Baik, kerana itulah tugas yang dipercayakan Kristus kepada Gereja untuk dilaksanakan. "Kerana itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Mat 28: 19-20). Khabar Baik bukanlah sesuatu yang boleh kita simpan untuk diri sendiri. Setiap orang ingin berbicara tentang Khabar Baik. Kita secara peribadi terdorong / tergerak untuk menyampaikan Khabar Baik dari Yesus. "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus....."(II Kor 5 : 20). D. 4. SIAPA YG DIPANGGIL UNTUK MEWARTAKAN KHABAR BAIK Semua orang yang dengan tulus hati menerima Khabar Baik, dapat dan harus mewartakan dan menyebarkannya (EN 13). Evangelisasi merupakan tugas / misi hakiki Gereja. Sesungguhnya tugas ini adalah rahmat dan panggilan yang khas bagi Gereja. Ini merupakan identitinya yang terdalam. Gereja didirikan untuk mewartakan Injil (EN 14). Berdasarkan perintah Allah, tugas Gerejalah untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil kepada segenap makhluk …... "Seluruh Gereja adalah missionaris, dan karya evangelisasi merupakan salah satu tugas mendasar dari umat Allah" (EN 59). Karya Evangelisasi tidak boleh menjadi pekerjaan individual dan terpisah dari Gereja. Evangelisasi adalah karya yang bersifat gereja-ni, ertinya: pembawa Khabar Baik berkarya dalam kesatuan dengan Gereja dan para Gembalanya. "Penginjilan bukanlah merupakan suatu kegiatan individual dan terasing; tapi penginjilan adalah sesuatu kegiatan yang secara mendalam bersifat gereja-ni" (EN 60). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 13 Kristus datang untuk mewartakan Injil ….. melalui kita - Kristus harus makin bertambah. Melalui kita - Kristus boleh menjangkau seluruh dunia dalam pelbagai cara dan ke pelbagai tempat di mana sahaja kita berada. D. 5. DI MANA DAN UNTUK SIAPA? Pertama-tama kita mulai membawa Khabar Baik untuk diri kita sendiri. Kita harus yakin dan menghayati Khabar Keselamatan itu. Kita tidak dapat mengongsikan sesuatu yang tidak kita miliki. Langkah selanjutnya adalah membawa Khabar Baik kepada mereka yang berada di sekitar kita: rumah, tempat bekerja, tempat rekreasi, tempat belajar, wilayah, KED/KKD, paroki dan dalam pergaulan sehari-hari di mana pun kita berada. Kita juga perlu menjangkau umat Katolik yang pasif, yang malas, terasing, yang tidak lagi ke gereja dan orang-orang yang tidak mempunyai kepercayaan. Kristus sendiri pergi kepada orang-orang miskin dan para pendosa, bahkan seringkali dengan tepat mereka itulah yang paling responsif kepada pesan-Nya. Kristus memanggil kita untuk menyampaikan Khabar Baik kepada setiap orang yang mahu mendengarkannya. Pertobatan tidak dapat dipaksakan kepada siapa pun, melainkan harus ditawarkan dan disambut dengan rela. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 14 Evangelisasi ditujukan kepada: (EN 49): Setiap orang. (EN 51): mereka yang belum mengenal Yesus dan Injil-Nya. (EN 52): a. mereka yang tidak pernah mendengarkan Khabar Baik. b. anak-anak c. mereka yang telah dibaptis, tetapi hidupnya menyimpang dari kehidupan Kristiani. d. orang-orang sederhana yang beriman namun pengetahuannya tentang dasar-dasar iman kurang sempurna. (EN 53): mereka yang menganut kepercayaan non Kristiani. (EN 54): orang-orang beriman yang memerlukan pertumbuhan iman. (EN 55): orang-orang yang tidak percaya. (EN 56): orang-orang yang tidak melaksanakan iman mereka. (EN 57): orang banyak. D. 6. BILA? Setiap saat adalah kesempatan untuk membawa Khabar Baik. Bila kita menunggu sampai kita diperintah atau bila kita menunggu sampai paroki kita menjadi sempurna, maka kita tidak akan pernah menjadi pembawa Khabar Baik. D. 7. ATAS KUASA SIAPA ? Kristus yang memberi kuasa kepada kita. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di syurga dan di bumi. Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahui-lah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman ". (Mat. 28: 18-20). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 15 D. 8. BAGAIMANA KITA MEWARTAKAN KHABAR BAIK ? Kita membawa Khabar Baik dengan: a. Kesaksian hidup suci merupakan bentuk evangelisasi yang paling efektif. Setiap orang Kristiani dipanggil untuk memberi kesaksian iman ini, dengan cara ini mereka menjadi pewarta Injil yang sejati. (EN 21) b. “Pewartaan Injil yang eksplisit: “..tidak adalah penginjilan yang sejati. Bila Nama, ajaran, hidup dan janji-janji, Kerajaan Allah dan misteri Yesus dari Nazareth, Putera Allah tidak diwartakan”. (EN 22) D. 9. BAGAIMANA MEMULAKAN & MEMPERSIAPKANNYA? Mulakan dengan melangkah penuh iman dan pengharapan. Pertama-tama kita dapat memulakan dengan lebih dahulu hidup menurut perintah-perintah Kristus dan melakukan dengan baik tugas-tugas yang telah Kristus berikan kepada kita. Juga, kita mesti menilai: a. Komitmen kita sendiri kepada Kristus. b. Gaya atau cara hidup kita sehingga kesaksian hidup kita sesuai dengan apa yang kita katakan. Suatu gaya dan cara hidup yang sungguh-sungguh Kristiani pasti akan mendorong orang lain untuk bertanya: "Bagaimana seharusnya hidup benar di hadapan Allah?" "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawaban dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah-lembut dan hormat". (1 Peter 3:15) Jadi, kita harus mempersiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya! a. Dengan memandang kepada Yesus dan mengikuti teladan-Nya. Kitab Suci merupakan buku pegangan evangelisasi. Pelajarilah. b. Berdoalah. c. Mencari pertolongan dari Gereja yang merupakan sumber paling kaya. Menanggapi panggilan Allah untuk mengikuti kursus ini merupakan salah satu jalan Tuhan mempersiapkan umat-Nya. d. Menggunakan anugerah Allah yang diberikan-Nya kepada kita. Setiap bakat atau kurnia bermanfaat dalam evangelisasi. Dengan melayani orang lain, kita sudah melaksanakan evangelisasi. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 16 E. MENINJAU APA YANG ADA PADA KITA E. 1. APA YANG KITA MILIKI? Terlalu kerap kita fokus pada perkara yang kita tidak ada dan mengabaikan perkara yang kita ada! Kita juga sering mempersoalkan perkara negatif! Sekarang marilah kita berfikiran positif dan lebih memerhatikan kemudahan yang Tuhan sediakan untuk kita. E. 2. KEKUATAN GEREJA Raksasa yang sedang tidur! Itulah kajian Gallup mengenai evangelisasi di Amerika Syarikat yang menyimpulkan bahawa Gereja Katolik di sana merupakan “raksasa yang sedang tidur” / the sleeping giant. “Gereja memiliki tradisi, struktur serta umat. Yang kurang adalah api / semangatnya.” II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 17 GEREJA & TRADISI DI INDONESIA 1. Warisan / Tradisi. 2000 tahun usia Gereja serta Tradisinya, di Indonesia lebih dari 450 tahun di Jakarta 200 tahun. 2. Strukturnya. Di Indonesia menurut Data Statistik Gereja Katolik Indonesia, 1998: Wilayah Gerejawi :8 Keuskupan : 34 Paroki : 999 Paroki di Keuskupan Agung Jakarta : 59 3. Umat. Di seluruh dunia (data tahun 2004, dari Annuario Pontificio, buku tahunan rasmi Vatikan) : 1 098 000 000 jiwa Di Indonesia (data tahun 1998) : 5 824 943 jiwa. Di Keuskupan Agung Jakarta : 433 506 jiwa / 75 083 keluarga (data KWI tahun 2003) 4. Organisasi Kerasulan Awam yang dimiliki: Di Indonesia (data tahun 1998) Legio Mariae : 1007 kelompok : 19 615 anggota K.K.K : 1171 kelompok : 18 162 anggota P.M.K.R.I : 48 kelompok : 5 191 anggota Karismatik : 229 kelompok : 12 864 anggota M.E. : 94 kelompok : 10 999 anggota Wanita Katolik : 1 612 kelompok : 68 816 anggota Di Keuskupan Agung Jakarta ( Data KWI, tahun 2003): Legio Mariae : 257 kelompok : 4524 anggota KKS : 292 kelompok : 5304 anggota Karismatik : 108 kelompok : 7267 anggota Mudika : 333 kelompok : 26920 anggota 5. Gembala umat di dunia (data tahun 2004, Annuario Pontifico): Jumlah imam : 405 891 jiwa Jumlah diakon : 32 324 jiwa Jumlah anggota seminari : 113 044 jiwa Jumlah imam, paderi, diakon: 546 jiwa Brother dan Sister di KAJ (KWI, 2003) Adakah anda tahu Gereja-gereja dan tradisi-tradisi Katolik di Malaysia? Ataupun, adakah kamu tahu statistik dan tradisi gereja di paroki atau keuskupan yang kamu berada? II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 18 E. 3. DUA LENGAN POKOK GEREJA Pelayanan Liturgis: Pewartaan/ Penginjilan: - Misa / Ekaristi - Firman / Sabda - Sakramen-sakramen - Khutbah - Sakramentali-sakramentali - Pendidikan Agama - Devosi-devosi - Pelajaran Kitab Suci - Seni dan Arkitek - Kad doa, kesusasteraan Kristian - Muzik - Buku, majalah, surat- khabar dan lain-lain - Tarian - Audio visual - Drama - Hebahan media masa - kesaksian Pelbagai kumpulan /organisasi dalam Gereja dibentuk untuk mempermudahkan pelaksanaan misi perutusan Gereja iaitu Mewartakan Injil dan Bertumbuh di dalam Kristus. Kumpulan gereja yang sihat mengekalkan visi Kristus. Manakala golongan yang tidak sihat pula membiarkan visi itu menjadi kabur sehingga melahirkan persaingan, manipulasi dan perpecahan di merata tempat. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 19 APAKAH MODAL UTAMA GEREJA / PAROKI ANDA? - …………………………………………………………………………… - …………………………………………………………………………… - …………………………………………………………………………… - …………………………………………………………………………… Evangelisasi bukanlah suatu program, melainkan suatu misi perutusan. Alat yang dipakai oleh Tuhan adalah orang-orang. Kesaksian peribadi merupakan kaedah paling efektif di dalam evangelisasi. Kesaksian iman ini merupakan sesuatu yang khas dan unik bagi setiap orang. Suatu pertemuan peribadi antara satu sama lain adalah cara yang paling berkuasa untuk Gereja melaksanakan karya penginjilan. Umat beriman mesti disedarkan tentang misi pelayanan mereka dan diperlengkapkan dengan secukupnya untuk melaksanakannya. Hal ini menjadi sangat penting terutama juga pada pelayanan di dalam lingkungan keluarga. Gereja tidak boleh merampas tanggungjawab ibubapa di dalam pertumbuhan agama anak-anak mereka. Kita mengambil bahagian di dalam karya Allah melalui kreativiti kita. Setiap orang beriman dilengkapi talennya / bakat yang boleh digunakan untuk membangun Kerajaan Allah, sama ada dalam bidang pengurusan, industri, seni, bimbingan, penyembuhan, perkhidmatan pembersihan, membina rumah, berdoa dan memberikan semangat, ………. Kreativiti yang dilipatgandakan dalam kumpulan orang Kristian yang berfikiran positif tentang visi dan misi mereka akan membawa hasil yang sangat menakjubkan. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 20 E. 4. SARANA-SARANA UTAMA DARI ORANG BERIMAN Adakah modal kreatif peribadi anda paling utama? - ………………………………………………………………………………… - ………………………………………………………………………………… - ………………………………………………………………………………… - ………………………………………………………………………………… E. 5. MENGAPA PARA RASUL DULU SANGAT BERHASIL? Dalam Kis 16:4,5; 19:10 diberitakan bahawa para murid perdana telah sampai ke banyak kota dengan pelbagai budaya pada saat itu dan beberapa telah menerima sepenuhnya penginjilan. Dalam Kis 19:1-10, kita dapat menemukan dasar-dasar keberhasilan dari evangelisasi / penginjilan para rasul: l. Mereka menghadapi cabaran dengan serius. 2. Mereka dipenuhi oleh Roh Kudus. 3. Mereka mentaati rencana yang diberikan oleh Yesus 4. Mereka menggandakan jumlah mereka. 5. Orang-orang yang telah menerima pewartaan Khabar Baik juga segera menjadi pembawa Khabar Baik. Hari ini berjuta-juta orang tidak pernah mengalami kehidupan baru kerana mereka belum pernah mendengar Khabar Baik. Bila cabaran ini tidak ditanggapi, maka setiap tahun kita akan ketinggalan dalam memenuhi panggilan perutusan Agung. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 21 Keperluan utama masa ini bagi umat dan Gereja ialah: l. Mengenali tujuan yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. 2. Sungguh mengalami kuat kuasa yang diberikan Tuhan kepada manusia. 3. Mulai mengikuti rencana Tuhan bagi keselamatan manusia. F. RENCANA AGUNG PENGINJILAN. 1. Pemilihan: Luk 6: 13. "Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari mereka 12 orang yang disebut-Nya Rasul" Mencari orang-orang yang mahu mendengarkan adalah kaedah yang dipakai oleh Yesus. Ia memusatkan perhatian kepada beberapa orang saja. Namun segala sesuatu yang telah dilakukan-Nya bersama beberapa orang itu bertujuan untuk keselamatan orang banyak. 2. Persekutuan: Mat 28 : 20 "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman ". Tindakan susulan yang diperlukan dari penyampaian Khabar Baik / pewartaan Injil oleh Gereja iaitu adanya persekutuan yang berkesinambungan. Yesus sendiri menganggap bahawa persekutuan amat penting, sehingga Ia hampir selalu bersama- sama dengan beberapa murid-Nya selama tiga tahun, meskipun masih juga kehilangan seorang dari mereka. Bagaimana Gereja berharap dapat melaksanakan tugas penginjilan hanya dengan mengadakan persekutuan umat selama beberapa hari saja dalam setahun? 3. Mempersembahkan diri (konsekrasi): Mat 11: 29. "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku, kerana Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan" Hal ini memperlihatkan pentingnya ketaatan kepada kehendak Tuhan. 4. Penyerahan diri: Yoh 20:22 "Sesudah berkata demikian, Ia menembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus". Yang di maksud adalah penyerahan diri sebagaimana yang telah dilakukan Oleh Yesus. Segala yang diberikan oleh Bapa kepada Yesus telah diberikan-Nya kepada kita. Kita juga harus memberikan diri kita ke dalam pelayanan cinta kasih dan devosi kepada Tuhan. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 22 5. Demonstrasi / Memberi teladan: Yoh 13: 15. "Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Ku perbuat kepadamu". Pengetahuan saja tidak cukup. Yang lebih diperlukan adalah juga Tindakan / perbuatan. Yesus menekankan pentingnya latihan dalam praktik (on-the-job training). 6. Pengutusan: Mat 4: 19. "Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Ku jadikan penjala manusia". Yesus menugaskan murid-murid-Nya dalam kerja harian dan praktikal, yang telah Dia sediakan untuk mereka selesaikan. 7. Supervisi / Pengawasan: Mrk 8: 17. "Ketika Yesus mengetahui hal itu, Ia berkata, "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Belum pekakah hatimu?”. Pengawasan serta bimbingan secara peribadi diberikan oleh Yesus sampai masanya para murid menjadi cukup dewasa untuk melaksanakannya. 8. Pelipat-gandaan: Yoh 15: 16 "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku-lah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” Tidak menjadi masalah berapa kecilnya jumlah orang dalam kumpulan pada permulaannya, asalkan mereka sentiasa berkembang dan mengajarkan murid-murid mereka untuk bertumbuh dan bertambah. Apa yang penting bukanlah kaedah yang lebih baik, tetapi lelaki dan wanita yang lebih menghayati iman Kristian mereka, yang berjanji untuk memperbanyakkan umat Kristiani. Apa yang dimaksudkan disini ialah mereka sendiri mesti hidup demi Kristus dan mahu menghasilkan hidup Kristus dalam hidup mereka sendiri (menjadi serupa dengan Kristus) dan juga mahu orang lain hidup seperti Kristus. Semua ini sesuai dengan kehendak Kristus sendiri. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 23 G. INSTRUKSI-NSTRUKSI / ARAHAN SANG GURU Tujuan dari instruksi-instruksi / arahan Yesus adalah: - Supaya belajar dari Yesus, Sang Penginjil Agung. - Supaya memahami Rencana Agung untuk Penginjilan. PETUNJUK-PETUNJUK KHUSUS DARI YESUS (Luk 10:1-20) Ayat 1: …….. mengutus mereka berdua-dua......... Dalam latihan kunjungan rumah yang akan diberikan, pergi berdua-dua dapat memudahkan kita menjalankan tugas di mana kita boleh membantu antara satu sama lain. Sebagai pembawa Khabar Baik kita tidak dipanggil atau ditugaskan untuk berjuang sendirian. Jadi sokongan doa diperlukan. Ini sangat dianjurkan dalam karya penginjilan agar kita mendapat kesempatan untuk berkarya bersama. Ayat 2: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Kerana itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu”. Masalahnya bukanlah 'Apakah ada tuaian?', Tuhan mengatakan kepada kita bahawa “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”. Ertinya: kesempatan untuk membawa Khabar Baik tidak terhad, tetapi pekerja-pekerja yang mahu menyahut cabaran itu hanya sedikit. Petunjuk Yesus yang ke dua adalah MINTALAH kepada Tuan (yang punya tuaian) agar Dia mengirim lebih banyak pekerja. Ayat 3: a. Pergilah,....: Hendaklah engkau berangkat. b. sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah serigala: Ingatlah kesukaran yang menghalang.. Ayat 4 : a. Tongkat, berjalan / perjalanan (Kel 4: 2, 17) Simbol kewibawaan. Kita tidak perlu memaksa orang-orang supaya mereka terlibat. Kewibawaan kita bersumber pada kebenaran. b. Pundi-pundi atau beg bekalan Kita tidak memerlukan sebuah beg yang penuh dengan buku-buku, kertas-kertas kerja serta instruksi-instruksi / arahan untuk menginjili. Kemampuan kita terletak di dalam diri kita bukannya pada barang-barang yang kita bawa (di sinilah pentingnya kesaksian peribadi). II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 24 c. Kasut. Merupakan harta milik yang paling murah (Amos 2: 6; 8: 6). Oleh kerana itu “orang tanpa kasut” adalah orang yang paling miskin. Ingatlah pada kemiskinan di dalam hidup dan roh. Kita bersandar pada Allah bukannya pada harta milik kita. d. Dan janganlah memberi salam kepada siapa pun sepanjang perjalanan Dalam melakukan tugas perutusan janganlah perhatianmu dialihkan oleh sesiapa atau apa-apa. Ayat 5 - 6: Damai sejahtera……. Kita melaksanakan tugas dengan damai dan tenang. Seorang pembawa Khabar Baik yang tidak sabar dan cemas, bukanlah pewarta yang efektif. Kepada orang-orang kita tidak menawarkan hujah, pembelaan diri atau sindiran, melainkan keamanan dan perdamaian (rekonsiliasi). Ayat 7: Tinggallah dalam rumah itu …….. (1 Kor 9: 1 - 14) Tumbuhlah di mana kamu ditanamkan. Ayat 8 – 9: Kerajaan Allah sudah dekat padamu (Mat 10: 7) Kongsikan apa yang kita miliki. Tugas kita ialah mewartakan Kerajaan dalam perkataan dan perbuatan. Ayat 10-11: serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan depanmu. Bila orang tidak mau menerima Khabar Baik, tinggalkanlah mereka. Jangan biarkan orang merampas damai dan sukacitamu. Laksana membuang kerikil dari dalam kasut, singkirkanlah kekecewaanmu. Tetapi katakanlah kepada orang- orang itu bahawa Kerajaan Allah sudah dekat. Penolakan / ketidak siapkan orang untuk mendengar Khabar Baik tidak boleh mengingkari kenyataan kehadiran dan kuasanya. Ayat 16: Siapa saja yang mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku. Anda adalah duta Allah. Ayat 17 - 20: sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Pengawasan para murid. Jangan bersandar pada kekuatan diri-sendiri, melainkan bersandarlah pada persekutuanmu dengan Allah. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 25 H. TUGAS KERJA RUMAH H. 1. MENYESUAIKAN Kisah-kisah berikut ini, mengenai pekerjaan Yesus di kalangan pelbagai orang memberi kita gambaran tentang Yesus sebagai pembawa berita baik: a. menerima manusia seadanya. b. mengenali keperluan mereka. c. menjawab keperluan itu. Baca cerita di bawah dan tunjukkan kaedah yang digunakan untuk menjawab segala keperluan itu, dengan memadankan setiap cerita dengan kaedahnya sendiri. a. pengampunan h. sharing b. kepercayaan i. pembebasan c. penerimaan j. Ekaristi d. penyembuhan k. kesaksian e. cinta i. sentuhan f. cabaran m. kekaguman g. belas kasihan n. Kebangkitan Mat 8: 5 - 13 : Sang Perwira dari Kapernaum. Kaedah: menerima kepercayaan perwira itu. Luk 5: 17 - 26 : Orang lumpuh. Kaedah: pengampunan. Luk 24: 13 - 35 : Perjalanan ke Emaus. Kaedah: pemecahan roti (Ekaristi) Mat 15: 32 - 39 : Memberi Makan 4.000 orang. Kaedah: sharing. Yoh 3: 1 - 21 : Nikodemus (seorang Farisi) Kaedah: cabaran untuk menerima kebenaran. Yoh 9: 1 - 21 : Orang yang lahir buta. Suatu gerakan kilat. Kaedah: ayat 25: “satu hal aku tahu. Iaitu bahawa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Yoh 11: 1 - 44 : Lazarus Kaedah: pendekatan perlahan-lahan penuh belas kasihan. Luk 7: 36 -50 : Wanita Pendosa Kaedah: ia menerima cintanya. Luk 8: 43 - 48 : Wanita Pendarahan Kaedah: memintanya untuk memberikan kesaksian Luk 8/: 26 - 39 : Orang Gerasa yang Kerasukan Kaedah: pengenalan dan pembebasan dari si jahat. Luk 4: 4 - 42 : Wanita di dekat Sumur Yakob Kaedah: Yesus mengenal sejarang hidupnya yang / lampau. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 26 Luk 19: 1- 10 : Zakheus si Pemungut Cukai Kaedah: Ia melakukan yang tak terduga: “makan bersama. Orang-orang berdosa.” Luk 8: 1 -11 : Wanita yang Berzina Kaedah: belas kasihan terhadap seseorang yang patut Dihukum mati sesuai dengan ketentuan hukum. Luk 8: 1 - 4 : Si Kusta Kaedah: ayat 3. “Lalu Yesus menghulurkan tanganNya, Menyentuh orang itu berkata “Aku mau. Jadilah tahir.” H. 2. MENELAAH Teruskan membaca: Evangelii Nuntiandi. Bacalah sekali lagi bab ini untuk memahami isinya. Hafalkan: Lima Langkah Proses Evangelisasi / Penginjilan. I. PERTANYAAN-PERTANYAAN PENUNTUN 1. Bagaimana iman itu dapat berkembang? (Roma 10: 13 - 17). Apa yang didengari? 2. Apakah tujuan kehidupan Yesus? (Luk 4: 43). a. Apakah itu? b. Mengapa? c. Ke mana Dia diutus? d. Bagaimana Dia menyelesaikan tugas-Nya / misi-Nya? e. Bila? 3. Melalui Evangelii Nuntiandi, pelajarilah: a. No. 7: Yesus, Sang Penginjil Pertama. b. No. 8: Pewartaan mengenai Kerajaan Allah. c. No. 9: Pewartaan tentang Keselamatan yang membebaskan. d. No. 14: Mewartakan Injil: misi inti Gereja. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 27 4. Apakah Evangelisasi itu? a. No. 15: Evangelisasi adalah suatu proses. b. No. 18: Evangelisasi bererti membawa Khabar Baik ke seluruh lapisan hidup manusia dan mengubahnya dari dalam. c. No.19: Gereja memporak-perandakan kriteria pertimbangan manusiawi.... apabila bertentangan dengan Firman Tuhan dan rencana Keselamatan-Nya. d. No. 20: Manusia harus dilahirkan baru melalui pertemuan dengan Injil / Sabda Allah. e. No. 21: Injil harus diwartakan melalui kesaksian hidup. f. No. 22: Tidak ada evangelisasi, apabila nama, ajaran, kehidupan, janji- janji kerajaan dan misteri Yesus dari Nazareth - Putera Allah tidak diberitakan. g. No. 23: Pewartaan Injil harus didengarkan, diterima dan dipadukan serta membangkitkan komitmen sejati dalam hidup Gereja. h. No. 24: Orang yang telah diinjili seterusnya menginjili orang lain. J. RINGKASAN 1. Perintah Kristus ‘Kerana itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.’ (Mat 28: 19 - 20). 2. Definisi evangelisasi / penginjilan: …...kegiatan di dalam memasukkan dan membawakan Khabar Baik …...sharing Khabar Baik / Injil dengan orang-orang lain..…..jalan Tuhan dalam mendirikan Kerajaan-Nya di dunia. …...mencintai sesama untuk membawanya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 3. Yesus, Sang Pewarta Injil Pertama, mewartakan pesan-Nya dengan: a. perkataan-Nya. b. karya-Nya. c. hidup-Nya. 4. Konsep-konsep Kunci: a. mewartakan Kerajaan Allah. b. mengumumkan janji keselamatan. II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 28 5. Kita memerlukan: a. kepercayaan yang kukuh. b. kesetiaan terhadap Injil. c. cara hidup Kristiani. d. hormat dan cinta kepada sesama. e. keterbukaan terhadap Tuhan. f. persekutuan Kristiani. g. suatu kaedah. 6. Persiapan peribadi: a. doa - meditasi - puasa. b. belajar. c. beribadat. d. persekutuan parokial. 7. Buah-buah hasilnya: a. pengukuhan iman kita. b. kegiatan keluar mewartakan Injil. c. pewartaan kasih Allah, Kerajaan-Nya dan Penyelamatan-Nya. Sebagai kerja rumah minggu ini, hafal ringkasan di atas. Minggu depan saudara - saudari akan diminta untuk menyebutnya di hadapan rakan-rakan saudara -saudari. Rakan-rakan kamu akan menandakan setiap bahagian yang kamu sebutkan. Lima Langkah Proses Evangelisasi. a. Berteman dengan orang-orang …………………….. b. Sharing Iman …………………….. c. Kisah Kristus …………………….. d. Ajakan untuk bertobat …………………….. e. Integrasi ke dalam komuniti …………………….. Nama peserta :.............................. Nama pendengar :................................ Penilaian/ :.....………………. baik sekali. ………………….. baik. …….……………. sedang. Tarikh :................................ II. EVANGELISASI – PENDALAMAN MISI EVANGELISASI 29 Updated 14/4/2023 Misi Evangelisasi BAB 3 PERKEMBANGAN IMAN Kursus Evangelisasi Peribadi Badan Pelayanan Evangelisasi Keuskupan Malacca Johore, Malaysia Judul Asli Mission Evangelization Robert Deshaies, Chet Stokloza, Susan Blum Catholic Evangelism Press, Florida, 1985. Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh: L. Sugiri v.d. Heuvel SJ & Team Penanggungjawab revisi Bahasa Indonesia: Heru Hendradinata Monica Maria Meifung Penanggungjawab revisi Bahasa Malaysia: Msgr. Peter Ng Lai Huat Sr. Maria Magdalene, FSIC Edisi Revisi Bahasa Malaysia @ 2023 BAB 3: PERKEMBANGAN IMAN A. PENDAHULUAN A. 1. SASARAN Menegaskan proses yang terlibat dalam perkembangan iman. Membantu peserta untuk menggambarkan perjalanan imannya. Mengenal kualiti dan ciri-ciri/sifat-sifat peribadi dari tokoh-tokoh yang telah mempengaruhi perjalanan iman peserta. Mengenal pasti kepada siapa dia akan mewartakan Khabar Baik. Untuk mengenal tahap perkembangan iman orang-orang yang kita kongsikan pewartaan Khabar baik. A. 2. FIRMAN ALLAH "Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, iaitu kota Nazareth di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih kurnia Allah ada pada-Nya … lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazareth; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia" (Luk 2:39-40, 51-52) A. 3. PENGANTAR Iman adalah satu perjalanan! Pengalaman-pengalaman pertobatan atau pembaharuan merupakan langkah-langkah dalam perjalanan iman kita, komitmen menjadi satu cara hidup sehari-hari, hubungan dengan Yesus menjadi satu cabaran seumur hidup. Perjalanan itulah yang merupakan sukacita! 2 B. RENUNGAN KEHADIRAN TUHAN Renungkanlah untuk sejenak bagaimana sikap saudara/i terhadap Tuhan telah mengalami perubahan-perubahan sepanjang hidup kamu. Bagaimanakah perasaan kamu terhadap Tuhan ketika masih kanak-kanak? Perasaan-perasaan tersebut telah berubah? Bila? Bagaimana? TUGAS DALAM KELAS Lukiskan fikiran, perasaan dan sikap saudara/i terhadap Tuhan ketika kamu berumur: Sepuluh tahun …………………………………………………………………….............................. Tiga puluhan ……………………………………………………………………………………...... Empat puluhan ………………………………………………………………………………………. Lima puluhan atau enam puluhan ………………………………………………………………………………………. Sekarang ini ………………………………………………………………………………………. Sekarang, ambillah beberapa saat untuk mengimbas kembali pengalaman- pengalaman khusus di mana Tuhan menyentuh saudara/i secara peribadi, dan mengubah sikap atau keadaan kamu. Dengan kata lain, berusahalah untuk mengimbas kembali saat-saat dalam hidup kamu di mana Tuhan terasa sangat dekat dengan kamu. Saya ingat semasa: 1. ………………………..…………………………………………………….. 2. ………………………..…………………………………………………….. 3. ………………………...…………………………………………………….. 3 Cubalah sekarang mengimbas kembali saat-saat di mana kamu merasa Tuhan tidak hadir dalam hidup kamu atau ketika kamu menolak Dia. Saya ingat semasa: 1. ………………………..…………………………………………………….. 2. ………………………..…………………………………………………….. 3. ………………………...…………………………………………………….. Dengan menggunakan informasi seperti ini (atau keterangan yang lebih banyak lagi sesuai ingatan kamu, sementara kita terus berjalan), maka kita akan mencuba untuk menggambarkan perjalanan iman kita masing-masing. PERJALANAN IMAN SAUDARA/I Rasa kehadiran Tuhan |------------------------------------------------- Kelahiran Saat kini Rasa ketidak hadiran Tuhan Pertama garis dibagi menjadi per dasawarsa (10 tahunan), lalu buatkan titik-titik kesedaran dari kehadiran atau ketidakhadiran Tuhan Hubungkan titik-titik tersebut APAKAH BENAR TUHAN PERNAH ABSEN ?? 4 Gambarajah PERJALANAN IMAN Saya Rasa kehadiran Tuhan |------------------------------------------------- Kelahiran 10th 20th 30th 40th 50th 60th Rasa ketidak kehadiran Tuhan 5 C. TAHAP - TAHAP PERKEMBANGAN IMAN TAHAP: CONTOH ILUSTRASI: IMAN WARISAN Saya lahir dalam keluarga Katolik dan dibaptis semasa bayi. IMAN YANG DIALAMI Ketika bertambah besar, secara khusus saya teringat pada Komuni Suci yang pertama, perarakan bulan Mei, rosari keluarga, pergi ke sekolah-sekolah Katolik, melihat para religius, ketika saya mendapat kesusahan kerana …., betapa lega rasanya setelah saya mengaku dosa,… Keluarga saya memberi pengaruh kuat dan positif terhadap iman saya. IMAN YANG MENCARI-CARI Sebagai seorang remaja, saya mulai meragukan aspek tertentu iman saya dan mulai mencari-cari kebenaran dalam berbagai bidang. IMAN YANG DIMILIKI Akhirnya, saya mencapai suatu hubungan peribadi dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya. Iman menjadi satu kenyataan dalam hidup saya, dan saya "memilikinya” atau “menjadikannya milik khusus bagi saya. Nota: Tentu saja, kisah seorang bukan Katolik, seorang Katolik baptis dewasa juga akan berbeza sekali. Mungkin juga ada orang-orang yang tidak melalui tahap pertama atau ke dua. 6 7 8 Hal yang penting dalam melihat kembali perjalanan bahkan iman saudara/i ialah bahawa Tuhan sentiasa berserta kamu ……. dilahirkan. Mungkin kamu pernah mengalami "pengalaman puncak saat-saat yang sangat "dekat" dengan Tuhan, atau saat-saat penuh dosa atau merasa "keterpisahan" dari Tuhan. Dan di antara semua "pengalaman puncak" itu masih banyak lagi suka dan duka dalam hubungan kamu dengan Tuhan. Penyertaan dalam kursus ini adalah satu kenyataan yang membuktikan bahawa Tuhan tetap berada dalam hidup kamu (Mzm 139), Ia tetap mengejar dan memujuk serta memanggil kamu kepada-Nya…pada saat kamu bergembira, kesepian, dalam kegelapan, dan dalam keadaan apa pun. Dengan mengikuti kursus ini, kamu kini dipanggil untuk memasuki satu tahap iman yang baru - satu pelayanan yang sedar, dewasa, penuh penerangan dan kekuatan. Walaupun kamu sudah melayani dengan aktif dalam penginjilan atau dalam bidang pelayanan lainnya, Tuhan kini sedang "membuat satu ciptaan baru". Dan sama dengan masa lainnya dalam hidup kamu, maka suka dan duka pun dapat muncul dalam tahap ini. Adalah penting untuk difahami bahawa orang-orang yang akan kita wartakan Khabar Baik juga sudah memiliki perjalanan iman. Kita perlu menyedari bahawa semua orang, mereka Kristian, bukan Kristian, ataupun ateis, semua memiliki perjalanan iman, sejarah dan kisah-kisah peribadi. 9 D. PROSES PERKEMBANGAN IMAN Kebanyakan orang Kristian dibaptis semasa bayi, maka dibawa kembali kepada pra- penginjilan dan pewartaan sebelum katekesis dan sakramen-sakramen yang dianggap sebagai komitmen kepada Kristus. Apabila seseorang telah diinjili dan membuat satu komitmen kepada Kristus, maka orang tersebut di 'pemuridan'. Pemuridan bererti: Proses belajar dari Yesus dan mengikuti Dia sebagai Tuan/Majikan. Seperti itulah orang kristian tersebut bertumbuh menjadi dewasa (imannya), maka Tuhan akan mengutusnya sebagai rasul. Kerasulan memerlukan latihan-latihan yang disertai dengan perbuatan. 4 10 D. 1. PRA-EVANGELISASI Proses evangelisasi pada tahap ini ialah menciptakan suasana yang tepat untuk membawa Khabar Baik. Oleh kerana itu perilaku dan perbuatan manusia di dalam satu komuniti beriman harus bersuara lebih kuat/lantang daripada kata-katanya, terutama agar komuniti tersebut menjadi efektif dalam pewartaan Injilnya. Hal ini juga khususnya berkaitan dengan keadilan sosial yang sentiasa harus menjadi perhatian. Contoh dari tahap pra-penginjilan ini ialah bagaimana seorang Paderi Katolik berjaya dalam pelayanannya di suatu perguruan tinggi negeri. Dia menyimpulkan bahawa 'pra-penginjilan' sangat menentukan pelayanan yang berjaya di kalangan remaja: hadir di tengah-tengah mereka, mendengarkan segala keluh kesah, memberi perhatian dan melayani mereka, merupakan persiapan yang di kemudian hari berbuah banyak. Bagi kebanyakan orang, mungkin hal ini dianggap sebagai pembaziran masa dalam membimbing kaum remaja kepada Kristus, namun pengalaman iman dari Paderi ini menunjukkan hasil yang sebaliknya. Proses untuk membawa Khabar Baik terutama berfokus kepada semua orang sebagai peribadi-peribadi, disusuli dengan pesan Injil dalam konteks cinta kasih yang aktif. Pemisahan antara evangelisasi/penginjilan dan cinta kasih hanya akan menuju kepada manipulasi dan kebingungan. D.2. EVANGELISASI/PENGINJILAN Proses evangelisasi/penginjilan adalah: Mula-mula Khabar Baik diwartakan, kemudian diterima dan disambut dengan baik, lalu mereka memasuki satu perjumpaan peribadi dengan Kristus yang hidup. Evangelisasi merupakan satu proses yang menentukan dalam perkembangan iman. Paus Paulus VI pernah menyatakan bahawa orang-orang Katolik terlalu "disakramentalkan" dan 'kurang di-Injili'. Menerima sakramen- sakramen dan dilatih dalam pengajaran-pengajaran dan tradisi-tradisi Gereja, tidak selalu menjamin akan adanya kesedaran rohani dalam satu komuniti atau secara perseorangan. Setiap katekis/ guru pembimbing dapat membuktikan hal tersebut, dengan melihat sikap para pelajar/murid dalam pendidikan agama masa kini. 11 KEJENUHAN / KEBOSANAN Jika seorang pengajar atau pembimbing tidak hidup di dalam Kristus, atau jika pokok/inti pewartaannya atau bimbingannya tidak menyandarkan pertobatan dan tidak berfokus pada kehidupan kristiani setelah pertobatan, maka para pelajar/murid akan mudah merasa bosan kerana pewartaan/bimbingannya itu tidak ‘bersuara’ atau ‘menyentuh’ pengalaman-pengalaman peribadi mereka yang mendengarkannya. Seringkali kita perlu mengarahkan kembali kaum remaja dan orang dewasa dari satu katekesis yang bersifat formal kepada proses pra-penginjilan dan pewartaan Khabar Baik, sebelum mereka melangkah lebih jauh memasuki misteri iman. Satu tanda yang meyakinkan akan terlihat dari sebuah komuniti yang sungguh diinjili, iaitu komitmen untuk merasul dan untuk memperjuangkan keadilan sosial. Sedangkan komuniti yang kurang diinjili biasanya introspektif, sempit dan pasif. Buah-buah Roh dapat dilihat dalam Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (Gal 5:22). D.3. PEMURIDAN / DISCIPLESHIP Pemuridan/Discipleship* ialah proses transformasi/perubahan ke dalam Kristus, dengan memperhatikan Sabda-Nya, mengikuti jejak-Nya dan mengambil bahagian secara aktif dalam kehidupan Gereja. Di dalam "Pusat Penginjilan Katolik" kita belajar bahawa, dengan mengabaikan tahap pemuridan dan langsung mengarahkan orang-orang yang baru diinjili ke dalam “pelayanan”, dapat “menimbulkan masalah”. Individu mahupun komuniti memerlukan masa untuk menjadi dewasa lebih dahulu dalam iman. Mereka yang telah menerima Khabar Baik tetapi tidak menjalani perkembangan iman sebagai “murid” dapat dikatakan sebenarnya belum sedia untuk “pelayanan”, dan umumnya mereka akan kelelahan atau merasa dicabar secara berlebihan (over-challenged). Persoalan-persoalan mereka menjadi tidak sesuai dengan pembekalan yang mereka terima sebelumnya. Kadang usaha untuk membawa Khabar Baik hanya membuat mereka kecewa, dan undur kembali pada saat menemui masalah. *) Murid Kristus harus mempertahankan iman dan harus hidup darinya, harus mengakuinya, harus memberi kesaksian dengan berani dan melanjutkannya (Katekimus Gereja Katolik, #2471) 12 Seseorang yang kurang dibina sebagai “murid” dapat saja pada permulaan menunjukkan semangat yang tinggi, namun dengan cepat semangat itu akan padam kembali. Kumpulan-kumpulan komuniti-komuniti yang memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah dan bukan pada penyelesaian-penyelesaiannya, biasanya masih kurang diinjili atau kurang dibentuk dalam “pemuridan”. Mempelajari Sabda Tuhan dan Ajaran Gereja dalam tahap perkembangan ini adalah sangat perlu, kerana sikap utama dari seorang “murid” ialah rendah hati dan terbuka untuk perkembangan diri yang seterusnya. D. 4. PELAYANAN Pelayanan adalah proses untuk “melayani” sesama dengan mengenali dan menggunakan karunia-karunia Tuhan yang diberikan kepada perseorangan atau satu kumpulan. “Pelayanan” merupakan satu konsep yang luas. “Pelayanan” tidak hanya terbatas pada fungsi-fungsi: liturgi, paroki atau religius saja. Seluruh umat Gereja diberi tugas untuk “melayani”, pada setiap hari Minggu dalam Ekaristi paderi mengumumkan: "Marilah kita pergi dalam damai Tuhan untuk mengasihi dan melayani Tuhan". Peranan kumpulan-kumpulan pelayanan di Gereja adalah: membuat orang- orang beriman mampu menerima peranan pelayanan mereka untuk membangun Tubuh Kristus (Ef 4: 12). Kaum beriman memberikan kesaksian iman mereka melalui perkataan dan perbuatan, ke mana pun mereka pergi. Mereka menjadi seperti ragi dalam dunia. Memang “sedikit” sekali tetapi dapat mempengaruhi seluruhnya. Komitmen yang dewasa kepada Kristus seharusnya menuntun kita kepada “pelayanan”. Yesus membasuh kaki para murid adalah contoh kedewasaan Kristiani. Kristus membersihkan para pengikut-Nya, kemudian memberi makan, agar mereka dapat dikuatkan dalam melakukan “pelayanan” mereka kepada dunia. 13 E. PERIBADI-PERIBADI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ROHANI SAYA Sepanjang hidup kita, banyak orang yang telah mempengaruhi perkembangan iman kita dengan positif. Sebagai contoh: Saya teringat secara khusus kepada seorang janda muda bernama Ginny. Dia amat baik hati dan selalu nampak penuh perhatian terhadap apa yang sedang terjadi dalam hidup saya. Tetapi apa yang benar-benar mengesan bagi saya ialah kedamaian dan ketenangannya, tidak kisah apa pun masalah yang dia sedang hadapi. Beberapa kali dia mengalami masalah kewangan dan setiap kali ada saja antara seorang dari keempat anaknya yang mendapat masalah. Tetapi Ginny tetap tenang dan penuh kedamaian; bahkan baginya segala masalah seakan-akan menjadi satu kegembiraan. Ada semacam rahsia yang disimpan di dalam hatinya. Akhirnya saya bertanya bagaimana dia selalu begitu tenang dan penuh sukacita. Dia mengatakan bahawa semua itu disebabkan oleh iman dan kepercayaannya yang dalam kepada Yesus. "Tiada sesuatu apa pun yang tidak dapat Dia dan saya hadapi dan mengatasinya bersama". Sekarang imbaslah kembali orang-orang yang telah mempengaruhi perkembangan iman saudara/i……….. Mungkin saja itu ▪ orang tua ▪ saudara ▪ pasangan hidup ▪ datuk/nenek ▪ seorang guru, paderi, sister ▪ jiran atau seorang teman ▪ …………… 14 Cubalah isi jadual di bawah ini. Terangkanlah dengan kata-kata kunci. Orang Pertama Orang Ke-dua Kualiti (sifat-sifat) dan karakteristik (ciri-ciri) seseorang yang mempengaruhi imanku: Perbuatan-perbuatan seseorang yang mempengaruhi: Kata-kata seseorang yang mempengaruhi: Sekarang kongsikan bersama kawan-kawan dalam kumpulan, jadual yang baru saja kamu isi. Mungkin kita dapat menemukan sifat-sifat, perbuatan-perbuatan dan kata-kata yang dapat membantu kita mengungkapkan iman kita dengan cara yang lebih memberi pengaruh. PERTANYAAN RENUNGAN Sebagai seorang pembawa Khabar Baik, kamu juga dipanggil untuk mempengaruhi orang lain dengan cara yang khas. Tugas kita adalah bersaksi, mewartakan dan mengundang mereka ke dalam satu komitmen kepada Yesus Kristus. Kita dapat belajar banyak dari orang-orang yang sudah mempengaruhi kita. Sebagai murid Kristus, kita diajak untuk meneladani-Nya. Melalui renungan berikut ini, kita ingin mengungkapkan juga: sifat-sifat, perbuatan-perbuatan dan kata-kata manakah dari Yesus yang mempengaruhi saudara/i? Sebagai murid- Nya, tentunya kita juga menjadikan Yesus sebagai teladan hidup dan iman kita. 15 Kualiti (sifat-sifat) Perbuatan-perbuatan Kata-kata Yesus yang dan karakteristik Yesus yang mempengaruhi saya: (ciri-ciri) Yesus yang mempengaruhi saya: mempengaruhi saya: F. KITA DIPANGGIL UNTUK MEMBAWA KHABAR BAIK KEPADA SIAPA? 1. Umat Katolik aktif (dalam erti menghadiri misa secara teratur/rutin, ikut aktif di KED/KKD atau paroki). 2. Umat Katolik bukan aktif (jarang atau tidak menghadiri misa secara rutin). 3. Mereka yang telah meninggalkan Gereja. 4. Kaum muda/remaja. 16 F. l. MEMBAWA KHABAR BAIK KEPADA ORANG KATOLIK AKTIF a. Mengapa mereka perlu mendapat pewartaan Khabar Baik? 1. Kita hanya dapat mengongsikan pengalaman iman kepada orang lain dengan apa yang kita ketahui/alami sendiri. "Gereja adalah penginjil, tetapi ia mulai dengan menginjili dirinya sendiri". (EN. 15) 2. Sebagai umat Gereja kita telah dibentuk dengan sakramen-sakramen, namun kurang diinjili. 3. Satu paroki yang 'terbuka', adalah bersifat 'menerima', prihatin dan berbelas kasihan: paroki itu berada pada pusat penginjilan. Ini amat perlu bagi 'kerasulan ke luar' mahupun bagi kesinambungannya sendiri. Sebuah Gereja di mana orang ingin 'masuk' adalah juga sebuah Gereja yang tidak ingin mereka 'tinggalkan'. b. Bagaimanakah mereka dapat menerima Khabar Baik? 1. Diperlukan satu pembaharuan paroki umat Gereja yang 'berlaku untuk semua anggota', kerana satu pembaharuan yang hanya terbatas pada kumpulan- kumpulan kecil dan terpencil, seringkali bersifat memecah-belah atau menimbulkan perpecahan. 2. Kebanyakan mengakui bahawa persiapan dalam doa, renungan bersama, perkongsian iman dalam kumpulan-kumpulan adalah kunci kejayaan. 3. Program-program yang 'berjaya', berpusat pada pertobatan hati/batin kepada Yesus, membantu umat untuk bercakap tentang Yesus tanpa merasa segan, dan mengongsikan pengalaman iman mereka dengan terbuka. 4. Banyak paroki mengadakan 'kunjungan rumah' kepada anggotanya: itu dianggap sebagai satu bahagian penting dari program mereka. 5. Khotbah/renungan yang baik amat perlu bagi pembaharuan umat Gereja/Paroki (EN. 42) 6. Sebuah paroki yang sudah diperbaharui akan menjadi paroki yang 'mewartakan Injil', yang akan menjangkau ke tempat-tempat lain dan menyambut orang-orang 'luar' ke dalamnya. 17 F.2. MEMBAWA KHABAR BAIK KEPADA ORANG KATOLIK TIDAK AKTIF, DAN MEREKA YANG TIDAK LAGI KE GEREJA a. Siapakah mereka? 1. Mereka yang telah dibaptis secara Katolik, namun jarang beribadat secara teratur, bahkan mungkin tidak menjalankannya. Ini tidak bererti bahawa mereka “tidak baik”, kerana kebanyakan dari mereka adalah orang-orang baik, menjalani kehidupan bermoral. Namun mungkin juga sebahagian dari mereka ada yang kehilangan imannya, memisahkan diri dari keakraban dengan sakramen-sakramen. Sikap mereka terhadap Tuhan dan Gereja seringkali sudah terpengaruh dan berubah. 2. Orang-orang yang sudah dibaptis, tetapi mereka menyembah berhala: kerana mereka tidak pernah menerima pembentukan iman dari Gereja atau tidak pernah pergi ke Gereja setelah dibaptis. 3. Kristian “terpaksa”, mereka yang pada masa anak-anak dipaksa untuk pergi ke Gereja dan sering kali tanpa orang tua mereka, biasanya bila ada kesempatan mereka akan berhenti dan tidak pergi lagi ke Gereja. 4. Kristian “yang tidak disambut”, yang tinggal di rumah kerana dirinya bukan anggota dari komuniti/jemaah itu. Mungkin juga mereka menjadi anggota 'Gereja Elektronik' iaitu mereka yang hanya mengenal Tuhan melalui TV - Radio -Video - CD (media masa). 5. Orang-orang yang tidak ke Gereja kerana sering berpindah-randah, sehingga mereka tidak pernah tetap di satu Gereja. 6. Mereka yang “penuh iman” namun tidak ke Gereja. Banyak juga diantara mereka yang percaya kepada Tuhan, membaca Injil dan berdoa. Jumlah mereka memang banyak bahkan lebih daripada orang-orang yang biasanya pergi ke Gereja. 7. Orang-orang yang “terasing” dari Gereja, yang marah kepada Tuhan atau kepada Gereja setempat. 8. Mereka yang “tidak peduli”, yang memandang Gereja sebagai sesuatu yang tidak relevan lagi pada abad ke 21 ini. 18 b. Mengapa mereka tidak aktif? 1. Ada 3 jawapan yang umum iaitu: Berkahwin dengan orang bukan Katolik. Khutbah yang kurang baik/kurang menarik. Perpindahan: kegagalan menempatkan diri dalam satu komuniti/umat baru, kerana sering berpindah tempat tinggal. 2. Keluhan utama dari sejumlah orang yang telah ditemu ramah ialah: Dipaksa pergi ke gereja. Membenci pengakuan dosa. Merasa tidak mendapat layanan yang baik dari Paderi. Merasa bahawa para paderi dan sister 'kurang mempedulikan' orang. Gereja terlalu banyak mengajar ketakutan dan rasa bersalah. Menganggap umat Katolik yang biasanya pergi ke Gereja itu hanya berpura-pura. Gereja terlalu megah (dalam erti berlebihan) dan ia merasa diri begitu kecil. Hukum-hukum perceraian dan perkahwinan baru (remarriage). Umat awam tidak mempunyai hak bersuara dan terbatas. Terlalu banyak (atau terlalu sedikit) perubahan dalam Gereja. 3. Banyak orang Katolik tidak aktif yang 'terluka' oleh kehidupan dan mereka mengaitkan Tuhan dan Gereja dengan luka mereka. Orang-orang tersebut perlu berdamai dengan diri sendiri. Seringkali mereka kehilangan kepercayaan diri, perlu berdamai dengan Kristus dan Gereja. Mereka perlukan belas kasihan. Mereka perlu mendapat kesempatan menceritakan kisah mereka dan perlu merasa 'diterima'. 19 c. Apakah yang mereka cari? 1. Hal yang mereka cari ialah seseorang yang mahu mendengarkan kisah mereka dan mungkin dalam beberapa kes juga mahu berbuat sesuatu bagi keadaan mereka. Di atas semuanya, mereka ingin ‘dikasihi’, ‘diterima’ dan disambut kembali dalam Gereja. 2. Banyak diantara mereka yang mencari erti dan nilai hidup pada umumnya, dan dari hidup mereka secara khusus. 3. Jika mereka menggabungkan diri dengan sebuah Gereja, mereka mencari sokongan dan kebersamaan dalam komuniti. Untuk itulah mereka datang, bukan untuk teologinya. 4. Saudara/i tidak perlu menjadi penginjil Katolik yang pakar dalam dogma Katolik untuk boleh menjadi saksi yang berjaya dan ‘penyambut’ orang-orang seperti itu! Dengan kesabaran dan penuh belas kasihan banyak orang Katolik tidak aktif dapat dibawa kembali ke Gereja. d. Bagaimanakah mereka dapat dijangkau? 1. Kumpulan ini biasanya dapat dijangkau melalui: Kawan-kawan atau kenalan yang biasanya pergi ke Gereja. Kunjungan rumah. Ajakan untuk ikut dalam kursus-kursus pembentukan iman Katolik. Ajakan untuk ikut ibadat KED/KKD/paroki. 2. Mereka harus dihubungi secara peribadi, biasanya oleh seorang awam. Membina persahabatan dan mengambil kira keperluan-keperluan mereka adalah prasyarat untuk membawa Khabar Baik lebih lanjut. 3. Mereka perlu mendengarkan Khabar Baik diwartakan terlebih dahulu, kemudian diberikan penjelasan. Mereka perlu diajak mendengarkan pesan- pesan Kitab Suci, khususnya Perjanjian Baru. 4. Khutbah yang baik adalah sangat diperlukan untuk menarik perhatian mereka dan dengan demikian membuat Injil menjadi relevan dan menyentuh secara peribadi. 20 5. Muzik yang baik juga dapat menjadi alat membawa Khabar Baik yang penting dan efektif. 6. Sejumlah Paroki telah menghulurkan tangan membantu umat dengan menyediakan Kitab Suci, buku-buku ibadat dan nyanyian di bangku-bangku Gereja. F. 3. MENGAPAKAH UMAT KATOLIK MENINGGALKAN GEREJA? (Dari "Why Catholics leave", Rev. Glenn Smith. National Office for Evangelization, 3031 Fourth St., N.E. Washington, DC.) Alasan-alasan orang meninggalkan Gereja menurut kajian Gallup (pengumpulan pendapat umum mengenai satu masalah politik, sosial dan sebagainya di A.S.) seperti senarai di bawah ini: 1. Berkahwin dengan seorang bukan Katolik Jumlah ini bertambah terus, mempengaruhi 1 diantara 3 perkahwinan: statistik menunjukkan kira-kira 50% dari mereka yang berkahwin dengan seorang bukan Katolik akan berhenti mempraktikkan iman Katolik mereka. 2. Khutbah para paderi yang tidak efektif Masalah sosial 'tidak menarik' bagi umat Katolik pada umumnya; yang mereka cari ialah peneguhan 'Sabda Allah' serta aplikasinya, dan jawapan rohani bagi segala pertanyaan dan persoalan dasar kehidupannya sendiri, bukannya berbagai tugas dan kewajipan sosial. 3. Muzik dan perayaan liturgi Selalu kurang bermutu (menurut kajian Gallup), umat yang meninggalkan Gereja kerana terlalu sedikit adanya perubahan, sama jumlahnya dengan umat yang merasa terlalu banyak perubahan liturgi di Gereja. 4. Perselisihan peribadi atau keluarga dengan seorang Paderi, Sister, Brother atau kumpulan paroki. Sama ada benar atau tidak, satu penghinaan/penolakan oleh seorang pemimpin agama. 5. Non-peribadi-isme (impersonalisme) yang dihasilkan oleh satu paroki Gereja Katolik yang besar (massa). Gereja tidak sungguh-sungguh peduli, apakah saya tetap tinggal atau pergi meninggalkannya. 21 6. Pertentangan tentang 'pembatasan kelahiran'/ ‘perancangan keluarga’ semula jadi, kemusykilan perkahwinan 'kedua' setelah bercerai, pentahbisan paderi wanita, dan sebagainya. 7. Krisis pihak berkuasa yang memuncak Pertentangan-pertentangan yang semakin besar antara apa yang difikirkan dan dilakukan oleh umat 'awam' dengan apa yang diajarkan oleh Paus dan para Uskup. Juga perpecahan yang semakin besar di antara apa yang dikatakan oleh para ahli teologi dengan apa yang diajarkan oleh para Uskup. 8. Kehidupan yang 'hambar' - yang bertentangan dengan ajaran Gereja. 9. "Saya sudah tidak biasa lagi pergi ke Gereja". Suatu fakta bahawa banyak penduduk berpindah-randah setiap tahun: alasan satu-satunya yang paling umum untuk tidak pergi ke Gereja lagi adalah kerana berpindah tempat. Dan bila tidak memiliki akar rohani mereka biasanya mudah meninggalkan Gereja. Juga acara-acara cuti dan rekreasi selalunya mempengaruhi ibadat mereka pada setiap Minggu, hingga akhirnya kebiasaan pergi ke Gereja menjadi terputus. F. 4. MEMBAWA INJIL KEPADA KAUM REMAJA Bagi remaja: "Mengapakah Gereja-Gereja gagal?" 1. Gereja tidak menghulurkan tangan kepada mereka yang perlu dilayani/ memerlukan pelayanan. 2. Orang-orang yang biasa pergi ke Gereja dan umat Gereja mempunyai terlalu banyak sikap/pandangan negatif: menghakimi, atau membandingkan dengan prestasi-prestasi di masa-masa lalu. 3. Gereja-gereja gagal menangani dasar-dasar iman dan 'tidak menarik' bagi kaum remaja pada taraf rohani yang lebih mendalam. 4. Kurang ada rasa kegembiraan dan keakraban dalam gereja. 5. Memandang rendah para Paderi/ imam. 22 Mudah sekali bagi kita untuk menafsirkan pernyataan-pernyataan di atas sebagai

Use Quizgecko on...
Browser
Browser