Bakteri Patogen Non Patogen PDF

Summary

This document discusses various types of bacteria, including pathogenic and non-pathogenic bacteria. It covers definitions, characteristics, and related illnesses. Provides information on bacterial activities and effects in the body system.

Full Transcript

Bakteri Patogen Definisi Bakteri patogen adalah bakteri penyebab penyakit. Patogenitas adalah kapasitas bakteri untuk menyebabkan penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen umumnya disebut infeksi. Sekitar 100 spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Karakteristik : ◦...

Bakteri Patogen Definisi Bakteri patogen adalah bakteri penyebab penyakit. Patogenitas adalah kapasitas bakteri untuk menyebabkan penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen umumnya disebut infeksi. Sekitar 100 spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Karakteristik : ◦ Bakteri pembentuk spora : konsumsi sejumlah sel vegetatif hidup Sel vegetatif tidak memperbanyak diri pada sal.cerna tetapi melakukan sporulasi dan mengeluarkan toksin ◦ Bakteri gram negatif : konsumsi sejumlah sel hidup Dengan cepat memperbanyak diri pada sal.cerna Sel mati, tetapi toksin sudah dihasilkan ◦ Toksin dari bakteri tersebut menimbulkan gejala gastroentritis Bakteri Patogen Staphylococcus Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat anaerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil. umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. tumbuh dengan optimum pada suhu 37ᵒC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. Staphylococcal Intoksikasi : Enterotoksin yang stabil terhadap panas Waktu inkubasi pendek (1-8, kadang hanya dalam waktu 30 menit) Gejala : Nausea, Projectile Vomitting, kram, diare, tidak demam. Habitat S.aureus (Trickett, 1990) C. Botullinum Bakteri ini masuk kedalam genus Clostridium. Clostridium botulinum adalah bakteri yang memproduksi racun botulin, penyebab Bakteri ini pertama kali terjadinya botulisme. ditemukan pada tahun termasuk bakteri 1896 oleh Emile van gram positif, Ermengem dan umumnya anaerob obligat (tidak dapat ditemukan di bisa hidup bila terdapat tanah. oksigen), motil (dapat Botulism : Neurotoksin Labil terhadap panas (800C 5 menit) Sumber : ◦Food poisoning (makanan kaleng) ◦Wound botulism (penanganan bahan terkontaminasi saat dikemas) ◦Tanah. Masa inkubasi 12-36 jam Menimbulkan masalah saluran pencernaan : Nausea, vomiting, diare Indikator awal : Fatigue, lemah otot. Diikuti : mata berair, pupil sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur. Efek terhadap mulut : kering, kesulitan berbicara. C.botulinum Tipe A : buah & sayur C.botulinum Tipe E : psychrotroph pada ikan asap C.botulinum Tipe B : ham kaleng produk rumah tangga atau makanan oven. Shigella Shigellosis, atau disentri basiler, adalah disentri yang disebabkan oleh infeksi Shigella dysentery bacilli di dalam usus dan rektum. Pertanda utama infeksi Shigella adalah diare dan feses berdarah. Shigella Shigella adalah genus dari dapat menyebar melalui Gram-negatif, non-motil, bakteri kontak langsung dengan endospor berbentuk batang yang mirip dengan Escherichia coli dan bakteri dalam feses atau Salmonella. Shigella merupakan makanan yang penyebab dari penyakit shigellosis terkontaminasi. pada manusia V. Cholera Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk koma (batang yang melengkung) dan bersifat motil (dapat bergerak). Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama V. cholerae penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk. C.PERFRINGENS  Masa inkubasi 8-24 jam  Konsumsi 106-108 sel vegetative.  Gejala infeksi : diare eksplosif, sakit perut akut, demam (tidak selalu) Lambung 1. Toksin B.cereus atau S.aureus menyebabkan iritasi pada lambung dan menimbulkan sakit perut. 2. Lambung memproduksi asam yang dapat menyerang Salmonella dan Cl.perfringens tetapi keduanya dapat terlindungi oleh makanan menuju usus halus dimana Usus halus : keduanya menemukan habitat 1. Cl.perfringens membentuk spora alaminya dan menghasilkan toksin yang menyebabkan iritasi usus, menyebabkan diare dan sakit perut 2. Salmonella memperbanyak diri dan menghasilkan zat yang dapat menyebabkan iritasi usus, mengakibatkan diare dan sakit perut B.cereus cause 2 syndromes : ◦ Diarrheal and emetic Diarrheal syndrome : Emetic syndrome : ◦ Dosis infektif 105-107 ◦ Dosis infektif 105-108 ◦ Produksi toksin dalam usus halus ◦ Inaktif pd 560C 5’ ◦ Produksi toksin dimulai dalam makanan ◦ Masa inkubasi 8-16 jam (terkadang >24) ◦ Stabil pd 1260C 90’ ◦ Masa sakit 12-24 jam ◦ Masa inkubasi 0.5-5jam ◦ Gejala : sakit perut, diare. (terkadang >24) ◦ Produk ◦ Masa sakit 6-24 jam daging,sup,sayuran,puding/saus ◦ Gejala : sakit perut, diare. dan susu dan olahannya E.coli Escherichia coli, atau Kebanyakan E. Coli tidak biasa disingkat E. coli, berbahaya, tetapi adalah salah satu jenis beberapa, seperti E. Coli spesies utama bakteri tipe O157:H7, dapat gram negatif. Pada mengakibatkan umumnya, bakteri yang keracunan makanan yang ditemukan oleh serius pada manusia yaitu Theodor Escherich ini diare berdarah karena dapat ditemukan dalam eksotoksin yang usus besar manusia. dihasilkan bernama verotoksin. Salmonella Thypi Salmonella ialah kelompok bakteri yang menyebabkan tifus dan juga menyebabkan makanan menjadi beracun. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. S. typhi menyebabkan penyakit Salmonella adalah suatu demam tifus (Typhoid fever), karena genus bakteri enterobakteria invasi bakteri ke dalam pembuluh gram-negatif berbentuk darah dan gastroenteritis, yang tongkat yang menyebabkan disebabkan oleh keracunan tifoid, paratifod, dan penyakit makanan/intoksikasi. Gejala demam foodborne. tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. Cross-contamination Of Salmonella a) Contamination after cooking b) Human carrier c) Raw meat/chicken etc. (Trickett, 1990) Micobacterium Mycobacteria bersifat aerob dan berbentuk basiler , dengan bentuk batang lurus atau sedikit melengkung Umumnya bakteri nonmotile. Dinding sel memberikan kontribusi besar pada ketahanan genus ini. semua spesies Mycobacterium adalah memiliki dinding sel lebih tebal daripada bakteri lain, bersifat hidrofobik , lilin, dan kaya akan asam / mycolic mycolic. Dinding sel terdiri dari lapisan mycolate hidrofobik dan lapisan peptidoglikan yang disatukan oleh polisakarida, arabinogalactan. Jenis : M. tuberculosis , M. bovis , M. africanum , dan M. microti ; M. leprae Patogenisitas bakteri mycobacterium diantaranya menimbulkan penyakit jenis TBC dan lepra. Infeksi mikobakteri sangat sulit diobati. Organisme ini kuat karena dinding sel mereka, yang tidak benar-benar Gram negatif maupun positif. Bakteri ini secara alami resisten terhadap sejumlah antibiotik yang mengganggu biosintesis dinding sel, seperti penisilin. Karena struktur dinding sel yang unik, mereka dapat bertahan lama dari asam, alkali, deterjen, semburan oksidatif, lisis terhadap terapi antibiotik. Sebagian besar mikobakteri rentan terhadap antibiotik klaritromisin dan rifamisin. Bakteri Non Patogen Bakteri non-patogen adalah bakteri yang tidak berbahaya bagi organisme lain dan mereka kebanyakan hidup di lingkungan sebagai saprofit. Beberapa bakteri nonpatogen hidup di permukaan hewan sebagai flora normal. Mereka adalah komensal. Tapi, bakteri ini bisa menjadi patogen oportunistik ketika mereka menyerang jaringan. Sebagai contoh, E.coli adalah bakteri nonpatogen yang hidup di saluran pencernaan dan dapat memicu respons imun dalam keadaan tertentu. Bersifat berguna bagi manusia karena berperan dalam pembuatan mentega, keju, alkohol, asam laktat, pelarut cat, dan antibiotik.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser