Penyerangan Sultan Agung Terhadap VOC di Batavia Tahun 1628 dan 1629 PDF

Summary

This historical study analyzes Sultan Agung's attacks on Batavia in 1628 and 1629, highlighting the context, impact, and methods used. The study offers insights into the political, economic, and social dynamics of the time.

Full Transcript

Karmawibangga : Historical Studies Journal, Vol: 6, No: 1, 2024: 29-48 e-ISSN: 2715-4483 htpps://journal.upy.ac.id/index.php/karmawibangga PENYERANGAN SULTAN AGUNG TERHADAP VOC DI BATAVIA TAHUN 1628 DAN 1629 *Tr...

Karmawibangga : Historical Studies Journal, Vol: 6, No: 1, 2024: 29-48 e-ISSN: 2715-4483 htpps://journal.upy.ac.id/index.php/karmawibangga PENYERANGAN SULTAN AGUNG TERHADAP VOC DI BATAVIA TAHUN 1628 DAN 1629 *Triwahana, Siswanta Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: [email protected]* [email protected] ABSTRAK Singoranu, Raden Wira Nata Pada, Penelitian ini bertujuan: untuk Tumenggung dari Madiun dan mengetahui: 1) Latar belakang Adipati Sumenep. Tokoh dalam penyerangan Sultan Agung; 2) penyerangan yang kedua ini amat penyerangan di Batavia tahun 1628 tenar di Mataram. Kegagalan dan 1629; 3) dampak penerangan penyerangan disebabkan karena Sultan Agung terhadap VOC di lumbung persediaan bahan makanan Batavia. dibakar. Disamping itu juga waktu penyerangan sudah diketahui. Hal ini Metode yang digunakan adalah Mataram merupakan negara agraris metode sejarah. Tahapan yang sehingga penyerangan pasti dilakukan adalah dengan: 1) heuristik, dilaksanakan setelah musim panen; 3) 2) kritik sumber, 3) interpretasi dan 4) Dampak penyerangan Sultan Agung, historiografi. Belanda banyak mengalami kerugian Hasil penelitian mendiskripsikan baik harta maupun prajurit Belanda. bahwa: 1) Latar belakang Disamping itu Belanda banyak penyerangan Sultan Agung di Batavia mengalami kerugian terutama disebabkan beberapa hal diantaranya perdagangan beras yang di monopoli adanya tekanan Belanda terhadap oleh Mataram. Dampak penyerangan perekonomian rakyat Mataram. tahun 1628 dan 1629 Mataram banyak Disamping itu disebabkan adanya mengalami kerugian terutama dalam campur tangan Belanda dalam bidang ekonomi. Untuk megatasinya pemerintahan Mataram; 2) Mataram menjalin hubungan dengan Penyerangan Sultan Agung di Batavia Portugis. dilakanakan tahun 1628 dan 1629. Penyerangan di tahun 1628 akan Kata Kunci: Sultan Agung, dipimpin Tumenggung Baurekso dari Mataram, Batavia Kendal, Tumenggung Suro Agul- Agul, Pangeran Mandurejo dan ABSTRACT Adipati Upasanta. Sedangkan This research aims: to find out: 1) penyerangan di tahun 1629 akan The background to the attack on dipimpin oleh Pangeran Juminah, Sultan Agung; 2) attacks on Batavia in Pangeran Purbaya, Pangeran Puger, 1628 and 1629; 3) the impact of Sultan mereka akan dibantu oleh Patih 29 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 Agung enlightenment on the VOC in economic sector. To overcome this, Batavia. Mataram established relations with The method used is the historical the Portuguese. method. The stages carried out are: 1) Keywords: Sultan Agung, Mataram, heuristics, 2) source criticism, 3) Batavia interpretation and 4) historiography. The research results describe that: 1) The background to Sultan PENDAHULUAN Agung attack on Batavia was caused Sultan Agung Prabu by several things, including Dutch Hanyokrokusumo adalah raja pressure on the economy of the Kesultanan Mataram yang memerintah Mataram people. Apart from that, this pada tahun 1613-1645. Di bawah was due to Dutch interference in the kepemimpinannya, Mataram Mataram government. 2) Sultan berkembang menjadi kerajaan terbesar di Agung attack on Batavia was carried Jawa dan Nusantara pada saat itu. out in 1628 and 1629. The attack in Sultan Agung mempunyai wawasan 1628 would be led by Tumenggung yang luas ia mempunyai cita-cita Baurekso from Kendal, Tumenggung mempersatukan seluruh Jawa dibawah Suro Agul-Agul, Prince Mandurejo kekuasaan Mataram. Sepanjang masa and Duke Upasanta. Meanwhile, the pemerintahannya Sultan Agung telah attack in 1629 would be led by Prince memperlihatkan usahanya untuk Juminah, Prince Purbaya, Prince kemajuan Mataram. Ia seorang yang ahli Puger, they would be assisted by Patih dalam bidang militer, politik dan filsafat. Singoranu, Raden Wira Nata Pada, Karena keahliannya ini telah membawa Tumenggung from Madiun and the Mataram sampai kepuncak kebesarannya Duke of Sumenep. The figure in this (Solichin Salam, 1964: 49). second attack was very famous in Pada tahun 1614 VOC (yang saat itu Mataram. The attack failed because masih bermarkas di Ambon) mengirim the food supply barn was burned. duta untuk mengajak Sultan Agung Apart from that, the time of the attack bekerja sama namun ditolak mentah- is also known. This means that mentah. Pada tahun 1618 Mataram Mataram is an agricultural country so dilanda gagal panen akibat perang yang the attack must be carried out after the berlarut-larut melawan Surabaya. harvest season. 3) As a result of Sultan Meskipun demikian, Sultan Agung tetap Agung attack, the Dutch suffered a lot menolak bekerja sama dengan VOC. Pada of losses in both property and Dutch tahun 1619 VOC berhasil merebut Jakarta soldiers. Apart from that, the Dutch dan mengganti namanya menjadi Batavia. suffered a lot of losses, especially in Markas mereka pun dipindah ke kota itu. the rice trade which was monopolized Menyadari kekuatan bangsa Belanda by Mataram. As a result of the attacks tersebut, Sultan Agung mulai berpikir in 1628 and 1629, Mataram suffered untuk memanfaatkan VOC dalam many losses, especially in the 30 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 persaingan menghadapi Surabaya dan baik sumber primer maupun sumber Banten. Pada tahun 1621 Mataram mulai sekunder. Sumber primer ialah sumber menjalin hubungan dengan VOC. Kedua yang diperoleh dari kesaksian secara pihak saling mengirim duta besar. Akan langsung dari pelaku sejarah baik tetapi, VOC ternyata menolak membantu berupa sumber lisan, dokumen, catatan saat Mataram menyerang Surabaya. rapat, arsip pemerintah atau organisasi Akibatnya, hubungan diplomatik kedua masa. Sedangkan sumber sekunder pihak pun putus. Di Jawa wilayah yang ialah sumber yang diperoleh dari berita belum dikuasai adalah Batavia dan di koran, majalah dan buku (Kunto Banten. Pada awalnya kerajaan yang Wijoyo, 1995:94). menjadi sasaran utama adalah Banten, 2. Kritik Sumber namun antara Mataram dan Banten Verifikasi atau kritik sumber terdapat Batavia yang dikuasai oleh VOC. dilakukan setelah berbagai kategori Sedangkan VOC tidak mau diajak bekerja data dan bukti-bukti sumber sejarah sama oleh Mataram untuk menakhlukkan terkumpul. G.J. Reiner (1997: 113- Banten. Dengan tidak dapat diajak bekerja 114) membagi kritik sumber menjadi sama tersebut maka penyerangan 2 yaitu kritik ekstern dan kritik intern. dialihkan ke Batavia dan dilaksanakan Kritik ekstern untuk menentukan pada tahun 1628 dan 1629. otentisitas dan kritik intern untuk menentukan kredibilitas. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode 3. Interpretasi, sejarah dengan langkah-langkahnya Kuntowijoyo dalam Dudung yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Abdurahman (1999: 73) Interpretasi, Historiografi Louis mengemukakan bahwa dalam Gottchalk (1983: 32) dalam Dudung melakukan intepretasi ada dua metode Abdurahman (1999:44) menjelaskan utama yang digunakan yaitu analisis metode sejarah sebagai proses menguji dan sintesis. Analisis berarti dan menganalisis kesaksian sejarah guna menguraikan, dan sintesis berarti menemukan data yang otentik dan dapat menyatukan. dipercaya, serta usaha sintetis atas data 4. Historiografi semacam itu menjadi kisah sejarah yang Dalam ilmu sejarah historiografi dapat dipercaya. Penelitian sejarah merupakan puncak dari penelitian meliputi tahapan tertentu. Adapun sejarah dikarenakan berisi serangkaian prosedur dalam penelitian tersebut adalah cara penulisan, pemaparan atau sebagai berikut: pelaporan hasil penelitian sejarah yang 1. Heuristik telah dilakukan. Historiografi dapat Melalui heuristik peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas mengumpulkan sebagian data dan mengenai proses penelitian dari awal sumber-sumber yang relevan yang (fase perencanaan) sampai dengan berkaitan dengan masalah yang diteliti. akhir(penarikan kesimpulan) (Dudung Jenis-jenis sumber yang digunakan Abdurahman, 1999: 76). 31 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 PEMBAHASAN memberikan sejumlah besar lada, 1. Latar Belakang Penyerangan tetapi di luar kemampuannya untuk Sultan Agung ke Batavia membayar. Dengan pemaksaan itu a. Keadaan Ekonomi Rakyat menimbulkan ketegangan dan Mataram yang Semakin akhirnya Belanda bertindak Menderita semena-mena yaitu dengan Penjelajahan samudera orang- menembaki kota Banten kemudian orang Belanda dengan armadanya meninggalkan kota tersebut. Sikap tahun 1595 yaitu Cornelis De Belanda yang rakus dan kejam itu Houtman banyak mengalami menimbulkan perlawanan dari kesulitan, hal ini dikarenakan belum rakyat. Berita tentang kekejaman berpengalaman sehingga dalam Belanda itu akhirnya tersebar berlayar semakin waktu yang cukup hingga sampai ke pantai utara Jawa lama. Cornelis de Houtman pertama dan akhirnya ketika Belanda sampai kali sampai di Banten pada tahun di pantai utara Jawa banyak 1596 (Zainuddin Saleh, 1983: 87). mengalami kesulitan karena Kedatangan Belanda yang pertama pelabuhan-pelabuhan tetap ditutup kali ini disambut dengan baik oleh oleh para penguasa setempat penguasa-penguasa Banten. Hal ini (Sartono Kartodirdjo, 1973: 333). dikarenakan pada waktu itu orang- Sikap monopoli Belanda dalam orang Belanda belum menunjukkan bidang perekonomian yang sikap yang kurang baik terhadap menyebabkan permusuhan VOC orang-orang pribumi. Begitu pula dengan Mataram adalah sepak hubungannya dengan Mataram, terjang VOC. VOC merupakan hubungan dengan Belanda pada perkumpulan dagang yang didirikan awalnya baik, karena pada awalnya tahun 1602 dan disyahkan oleh Belanda hanya berdagang dan suatu Staten General (Pemerintah dengan adanya hubungan dagang Kerajaan Nederland di masa itu). ini tentu saja menguntungkan Pendirian VOC ini dikarunia suatu perekonomian Mataram. suarat kuasa atau Otrooi. Dengan Bagi Mataram berarti adanya surat kuasa tersebut VOC menambah penghasilan dari cukai mempunyai hak-hak. Pertama, barang-barang perdagangan baik Kompeni diberi hak tersendiri yang diimport maupun yang (monopoli) atas perdagangan di dieksport. Tindakan Belanda yang Hindia dan lautan-lautan serta tanah pada awalnya baik lama kelamaan di sekelilingnya. Tindakan terhadap menjadi keras dan sikapnya menjadi bangsa asing yang berniaga di sombong. Bahkan kadang-kadang Hindia, Belanda boleh mengambil Belanda sering memaksa, seperti di tindakan-tindakan tersendiri baik Banten, Belanda yang berkeinginan dengan kekuatan senjata ataupun mendapatkan laba yang besar maka perjanjian. Belanda meminta Banten agar Hal ini juga diterapkan pada 32 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 raja-raja atau penguasa anak negeri. di samping ini juga karena kelakuan Hak yang kedua, Belanda (VOC) dan tindakan Belthasar Van memperoleh kekuasaan tertinggi Eynhoven yang suka menganggu (souvereiniteit) terhadap tanah wanita (De Graaf, 1986: 67). Kedua Hindia. Ini memang sangat luar alasan tersebut di atas merupakan biasa. Artinya penduduk negeri- suatu alasan yang jelas, akan tetapi negeri serta raja-raja yang ditandai alasan yang sebenarnya adalah tangani oleh kompeni dipastikan janji-janji yang tidak ditepati mengakui VOC sebagai penguasa terhadap Mataram. Pihak Belanda tertinggi. Sebagai penguasa yang mencoba menuntut raja tertinggi Kompeni diperbolehkan supaya memenuhi janji yang telah membuat peraturan dan mengambil disampaikan pada usan Belanda tindakan untuk memperoleh yang pertama Van Surch (Sartono souvereiniteit itu (Zainuddin Saleh, Kartodirdjo, 1975: 363). 1938: 90). Dengan adanya Janji Mataram pada utusan monopoli di bidang perekonomian Belanda tersebut adalah Mataram yang dilaksanakan oleh Belanda ini memberikan ijin pendirian loji dan menyebabkan ketegangan terjadi tidak memungut bea masuk ataupun antara Mataram dengan VOC. keluar. Selain pendirian loji, Ketegangan antara Mataram Belanda juga diperbolehkan dengan VOC ini terjadi setelah mendirikan benteng untuk VOC memaksakan monopolinya keamanan bila diserang musuh. dalam bidang perdagangan terutama Raja juga akan membantu Kompeni di pesisir utara Jawa yang waktu itu apabila diserang Banten. Selain di bawah kekuasaan Sultan Agung Mataram berjanji akan membantu (Sartono Kartodirdjo, 1975: 334). Kompeni. Kompenipun juga Ketegangan itu lama-kelamaan berjanji akan membantu Mataram. menimbulkan kemarahan Mataram. Janji tersebut Belanda akan Bukti adanya kemarahan itu membantu menghalau musuh- diantaranya terjadi penyerangan musuh Mataram di lautan namun terhadap kantor dagang VOC di janji Belanda ini tidak pernah Jepara pada tanggal 18 Agustus ditepati bahkan dikhianatinya. 1618 oleh tentara Mataram. Bukti dari pengkhianatan itu, pada Sebelum terjadi penyerbuan waktu Mataram menyerang pimpinan kantor dagang VOC di Surabaya tidak membantu Jepara yaitu Balthasar van Mataram. Jadi dalam hal ini Eynhoven den Cornelish Maseuck Belanda ingin menuntut janji dipanggil raja Hulubalang dan Mataram pada Van Surch, sehingga kemudian ditahan alasannya adalah menimbulkan ketegangan antara perampokan-perampokan yang Mataram dengan VOC (De Graff, dilakukan kapal-kapal Belanda 1986: 54-55). Dengan adanya terhadap Jung-Jung Jepara. Tetapi berbagai macam ketegangan 33 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 menyebabkan Belanda bertindak Panembahan Sedo Krapyak. semakin keras yaitu menghalangi Penaklukan yang pertama hubungan pelayaran antara dilakukan terhadap kerajaan- Mataram dengan Malaka, karena kerajaan di ujung Jawa Timur ini perdagangan dihalang-halangi oleh dalam serangan yang pertama, Belanda mengakibatkan kesulitan Sultan Agung mendapatkan Mataram di dalam menjual hasil Pasuruan, Lumajang dan Renong buminya sehingga akan sangat (kota Renong di sebelah utara merugikan perekonomian Mataram. Lumajang), Wirasaba (Mojoagung Dengan tindakan inipun Belanda yang letaknya 15 km di sebelah juga mengalami kesulitan, karena barat daya Mojokerto). Selain itu Mataram tidak mau mengirim beras serangan yang pertama Sultan pada Belanda sedangkan penghasil Agung juga mendapatkan Lasem beras saat itu adalah Mataram dan dan Tuban (De Graaf, 1986: 28-53). Banten, namun kedua kerajaan Dalam penyerangan yang pertama tersebut memusuhi Belanda. ini yaitu tahun 1613 sampai 1619 b. Campur Tangan VOC Terhadap ternyata Sultan Agung telah Pemerintahan Sultan Agung berhasil menguasai sebagian Sultan Agung sebagai raja kerajaan-kerajaanm di Jawa Timur. memiliki wawasan politik yang luas Di tahun 1620 Sultan Agung masih dan jauh ke depan melebihi mengadakan penyerangan di Jawa siapapun juga yang hidup pada Timur dan wilayah ini yang paling jamannya. Ia bercita-cita untuk sulit ditaklukan adalah Surabaya. mempersatukan Jawa di bawah Tahun 1620 ini Sultan Agung gagal kekuasaan Mataram. Dengan menakuklukan Surabaya. adanya cita-cita tersebut Sultan Pada tahun 1621 Sultan Agung Agung mempersatukan seluruh mengirim pasukan ke Jawa Timur kekuasaannya menjadi satu hendak menyerbu Surabaya namun kesatuan yang tidak terpisahkan dan mendapat halangan Belanda yang tidak tersaingi oleh kekuasaan berada di Gresik sehingga tentara manapun. Karena wawasan Mataram tidak bisa melalui lautan. politiknya yang demikian itu maka Dengan dihalanginya oleh Belanda sangatlah wajar apabila Sultan ini menimbulkan permusuhan Agung berusaha mempersatukan dengan Mataram sehingga terjadi seluruh wilayah Jawa di bawah pembakaran kota Gresik oleh kekuasaan Mataram (Meodjanto, pasukan Mataram. Dan serangan di 1987: 161). Usaha untuk menguasai tahun 1621 inipun belum Jawa ini dilakukan dengan membuahkan hasil (De Graaf, 1986: penaklukan-penaklukan wilayah 80-81). Usaha Sultan Agung dalam Jawa. Penaklukan wilayah ini menaklukan Suabaya yaitu dengan sebenarnya melanjutkan apa yang menguasai dareah-daerah di telah dirintis oleh ayahnya yaitu sekelilingnya. Tahun 1622 Sultan 34 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 Agung menaklukan Sukadana. Sultan Agung adalah Banten, Setelah Sukadana dapat dikuasai namun antara Mataram dengan Sultan Agung mengadakan Banten ada Batavia yang dikuasai penyerangan terhadap Surabaya, oleh VOC. Di dalam usahanya namun serangan di tahun 1622 ini, menguasai Banten Mataram ingin prajurit Mataram juga mengalami menjalin kerjasama dengan VOC di kegagalan. Batavia. Karena kegagalan Pada tahun 1623 Sultan Agung membujuk VOC untuk bekerjasama menyerang Surabaya yang keempat menyerang Banten, maka politik kalinya namun masih mengalami ekspansi Sultan Agung kemudian kegagalan, kemudian serangan diarahkan ke Batavia dan VOC dialihkan ke Madura tahun 1624. dianggap menghalangi politik Setelah Madura dapat ditaklukan, ekspansi Sultan Agung (De Graaf, maka tahun 1625 Sultan Agung 1986: 136-138). mengadakan penyerangan terhadap Dengan terhalanginya politik Surabaya yang kelima kalinya. ekspansi Sultan Agung ini, Taktik penyerangan Mataram Mataram mulai mempersiapkan diri terhadap Surabaya yaitu dengan untuk menyerang VOC di Batavia. membendung sungai Mas yaitu Sultan Agung adalah merupakan anak sungai Brantas untuk mengairi raja yang terbesar pada dinasti kota Surabaya. Dengan Mataram Islam. Dinasti raja-raja dibendungnya sungai Mas ini maka Mataram adalah dinastik para di Surabaya timbul wabah penyakit petani, oleh karena itu Sultan yang menyerang rakyat Surabaya. Agung mengembangkan suatu Rakyat Surabaya dihinggapi konsep atau doktrin “Keagungan penyakit batuk-batuk, gatal-gatal, binathara”. Konsep keagungan demam dan sakit perut. binatharaan ini merupakan Dengan sistem perang ini yaitu singkatan dari ungkapan Jawa dengan pembendungan sungai, Agung binathara, bau dendo akhirnya Surabaya dapat ditaklukan nyokrowati, berbudi bawa oleh Sultan Agung. Karena kerajaan lekasana, ambeg adil paramarto, di Jawa Timur takluk pada Mataram artinya Seagung kuasa dewa, maka agama Islampun berkembang pengendali hukum dan seluruh pesat di Jawa Timur (Aqip Suminto, kekuasana, melaup budi luhurnya, 1986: 17). Hal ini dikarenakan berlaku adil terhadap sesama. Di Mataram selain memperluas dalam konsep ini juga terkandung wilayahnya mereka juga dua aspek : di satu sisi raja memperkuat agama Islam. Setelah memegang kekuasaan mutlak dan di Surabaya dapat ditundukkan maka sisi lain raja memikul tanggung perhatian Sultan Agung dialihkan jawab dan kewajiban moral ke daerah Jawa Barat. Daerah Jawa terhadap rakyat. Barat yang menjadi perhatian Dalam ungkapan Jawa yang 35 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 lain raja itu “wenang wiseso ing ke agung binatharaan ini memang sanagari” artinya: mempunyai dapat dibuktikan terhadap raja-raja kekuasaan atas seluruh negeri dan yang telah dapat ditaklukan maupun seisinya, tetapi di lain sisi raja harus pada rakyatnya. “njaga tata tentreming praja” Dapat dikatakan bahwa ia artinya menjaga keteraturan dan sebagai penguasa tertinggi ketentraman rakyat. Dalam bahasa menguasai segala-galanya baik yang lain raja memegang kekuasaan rakyat maupun seluruh isi dari yang besar, akan tetapi ia harus kerajaan-kerajaan Mataram. menjadi pengayom atau pelindung Sehingga menurut konsep ini Sultan terhadap semua ancaman dan Agung memang sangat didewa- pengayom atau pembawa keadilan dewakan oleh rakyatnya. Apabila makmuran (Moedjanto, 1986: 102). rakyat dan seisinya mendewakan Sehingga menurut konsep tersebut Sultan Agung lain pandangannya di atas dapat disimpulkan bahwa VOC terhadap Sultan Agung. VOC konsep politik Sultan Agung adalah merupakan persekutuan dagang konsep keagung binatharaan. Belanda menganggap dirinya Konsep ini menyatakan bahwa raja sebagai penguasa tertinggi dan tak Mataram dalam penguasaannya ada yang menyamainya. VOC harus merupakan ketunggalan yang menganggap dirinya yang harus utuh dan bulat. Kekuasaannya tidak dihormati karena ia sebagai utusan tersaingi, tidak terkotak-kotak dan Belanda dan mereka hanya mau tidak terbagi-bagi serta merupakan tunduk pada pemerintah Belanda ia keseluruhan tidak hanya bidang- tidak mau tunduk pada Sultan bidang tertentu (Moedjanto, 1987: Agung (Zainuddin Saleh, 1938: 91). 160-161). VOC di dalam menanggap Menurut konsep ini raja adalah dirinya sebagai penguasa tertinggi merupakan penguasa yang tertinggi, di negeri tempat ia berdagang ini tidak boleh ada penguasa lain yang tercantum di dalam surat kuasanya menyaingi. Kekuasaan raja (Otrooi) yang diberikan oleh diibaratkan pengejewantahan dewa pemerintah Belanda. (Zainudin, ke dunia, jadi raja adalah penguasa 1938: 90-91). Kedua hak tersebut yang tertinggi, tak boleh ada banyak menimbulkan ketegangan penguasa yang menentang raja antara Mataram dengan VOC. Hak- meskipun bangsa asing apabila hak tersebut di atas seolah-olah berada di Mataram harus tunduk sebagai senjata VOC untuk termasuk VOC harus tunduk pada bertindak sewenang-wenang. Sultan Agung (walaupun VOC Belanda sering melakukan punya penilaian lain terhadap para kekerasan ataupun memaksa penguasa anak negeri maupun penduduk di wilayah tempat ia bangsa lain kecuali Belanda). Sultan berdagang. Ia tidak mengakui Agung dalam menerapkan konsep penguasa setempat bahkan ia tidak 36 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 menghormatinya. Hal ini VOC di Batavia sebagai duri dalam dibuktikan dengan tindakan daging atau musuh dalam selimut, Belanda di Banten maupun di maka ia mengharapkan agar VOC Jepara. enyah dari Batavia. VOC dianggap Di kedua wilayah ini Belanda sebagai penghalang bagi sering mengadakan pemaksaan pelaksanaan cita-citanya untuk pada penduduk dan bertindak mempersatukan Jawa di bawah sewenang-wenang terhadap para kekuasaan Mataram. penduduk maupun penguasa 2. Penyerangan Sultan Agung ke setempat. Apabila Sultan Agung Batavia menurut konsep keagungan a. Persiapan Penyerangan Sultan binatharaan dianggap sebagai Agung ke Batavia penguasa yang tidak tertandingi, ia Sultan Agung merupakan raja menguasai negaranya secara yang sudah mahir dalam keseluruhan dan utuh. Jadi apabila pertempuran, hal ini dikarenakan kita kaji melalui konsep pengalamannya di dalam perang keagunganbinatharaan ini semua untuk menaklukan kerajaan- harus tunduk dan patuh pada kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Mataram juga tidak boleh ada raja Timur. Karena pengalamannya itu bawahan yang membantah ataupun maka di dalam mempersiapkan diri membangkang terhadap Sultan untuk menyerang Batavia ia sangat Agung. berhati-hati. Dalam Demikian juga oleh VOC yang penyerangannya terhadap Batavia telah mendapat surat kuasa dari ini Mataram mempersiapkan diri pemerintah Belanda. VOC secara matang walaupun keadaan menganggap dirinya sebagai sosial ekonomi Mataram sedang penguasa yang tertinggi, di tempat goyah. Hal ini dikarenakan adanya ia berdagang ia harus serangan wabah penyakit maupun mempertahankan rasa souvereniteit yang dikarenakan, adanya dan tidak boleh takluk pada pemberontakan dan perluasan penguasa setempat. VOC boleh wilayah Mataram untuk mengambil tindakan ataupun menjalankan politik ekspansi Sultan membuat peraturan di tanah tempat Agung. ia berdagang dan ia hanya mengakui Di dalam mempersiapkan diri pemerintah Belanda sebagai untuk menghadapi VOC di Batavia penguasa yang tertinggi. Dengan Sultan Agung mulai membenahi adanya perbedaan paham ini maka diri untuk mempersiapkan sudah layak apabila terjadi prajuritnya, walaupun telah pertentangan antara Mataram yang disinggung di atas sebelum tahun dibawah kekuasana Sultan Agung 1628 Mataram diserang wabah dengan VOC di Batavia. Sultan penyakit (Sartono Kartodirdjo, Agung menganggap kehadiran 1987: 137). Dengan adanya 37 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 serangan wabah penyakit ini perang ini akan dibantu oleh para Mataram bila ditinjau dari segi Bupati dari : Sampang, Surabaya, penduduknya. Mataram mengalami Gresik, Lamongan, Tuban, Demak, depopulasi penduduk. Cukup Kudus, Jepara, Lasem, Juwana dan banyak rakyat Mataram yang Semarang (Balai Penelitian Bahasa, meninggal akibat wabah penyakit 1980: 168). Sedangkan ini sehingga Mataram banyak penyerangan di tahun 1629 akan kehilangan prajurit dan hal ini akan dipimpin oleh Pangeran Juminah, mengurangi kekuatan Mataram. Pangeran Purbaya, Pangeran Puger, Depopulasi penduduk ini ini mereka akan dibantu oleh Patih selain disebabkan adanya wabah Singoranu, Raden Wira Nata Pada, penyakit juga dikarenakan Tumenggung dari Madiun dan peperangan yang secara terus Adipati Sumenep. Tokoh dalam menerus dilaksanakan tentara penyerangan yang kedua ini amat Mataram dalam rangka tenar di Mataram (Aqhadiati S, menjalankan politik ekspansi Sultan 1988: 27). Agung untuk mempersatukan Jawa Selain menyiapkan para di bawah kekuasaan Mataram. prajuritnya Sultan Agung juga Salah satu contoh adanya menyiapkan dalam pembekalannya. depopulasi penduduk secara drastis Persiapan dalam bidang logistik adalah Surabaya. Sebelum terjadi sebenarnya Mataram juga perang penduduk Surabaya mengalami kesulitannya, hal ini diperkirakan berjumlah 60.000 juga dikarenakan adanya perang jiwa, namun setelah perang selesai dan wabah penyakit yang penduduk Surabaya tinggal 5.000 menyebabkan sawah dan tanaman orang. Dengan adanya depopulasi terbengkalai demikian juga penduduk karena perang inipun perkebunan. Karena lahan pertanian juga akan mengurangi kekuatan dan perkebunan yang terbengkalai Mataram (Sartono Kartodirdjo, ini akanlah sangat merugikan 1987: 138). Walaupun Mataram Mataram karena Mataram mengalami depopulasi penduduk merupakan kerajaan agraris yang yang amat besar ini tidak kurang memperhatikan dalam mengurangi semangat Sultan bidang perdagangan. Kota-kota Agung dalam mengadakan perdagangan yang dulunya sebagai penyerangan terhadap VOC di pusat perdagangan setelah dikuasai Batavia. Mataram menjadi sepi karena Penyerangan terhadap Batavia Mataram kurang memperhatikan di tahun 1628 akan dipimpin dalam bidang perdagangan (Sartono Tumenggung Baurekso dari Kartodirdjo, 1987: 137). Kendal, Tumenggung Suro Agul- Persiapan dalam bidang politik Agul, pangeran Mandurejo dan yaitu ditunjukkan dengan adipati Upasanta, para senopati penutupan hampir seluruh pantai 38 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 Jawa bagi orang asing. Tindakan ini 48.000 sampai 100.000 prajurit. dimulai pada awal tahun 1628. Suatu serangan terhadap Penutupan hampir seluruh pantai Batavia pada hari natal tahun 1628 Jawa ini atas prakarsa Tumenggung yang diatur oleh orang-orang Baurekso dari Kendal. Bangsa asing Banten juga tidak menentramkan yang tertahan disana tidak hanya Kompeni (De Graaf, 1986: 150). Belanda tetapi juga Inggris yang Jadi Belanda selain mendapat berada di Jepara. Ternyata taktik ancaman dari Mataram juga dari Tumenggung Baurekso dari mendapat serangan dari Banten Kendal ini semakin mempertegang yang terjadi pada tahun 1628. Hal hubungan antara Mataram dengan ini memang dapat dibenarkan VOC di Batavia dan hal ini memang karena tindakan Belanda yang diharapkan oleh Mataram. selalu mengadu antara Mataram Dengan persiapan yang dapat dengan Banten. Belanda tidak dikatakan mantap ini akan membuat menghendaki adanya saingan dari Belanda bersiap-siap untuk kedua negara ini. Namun ternyata mengadakan perlawanan. Belanda keduannya saling memusuhi menata para serdadunya untuk Belanda. Sehingga dapat dikatakan mempersiapkan persenjataannya terjadi pertempuran segi tiga antara dengan baik. Sebenarnya Belanda Banten , Belanda dan Mataram. setelah melihat persiapan Sultan Pada tanggal 13 April 1628 Agung ini Belanda merasa belum Kiai Rangga atas nama mampu untuk menghadapi Tumenggung Tegal tiba dengan 14 Mataram. Hal ini dikarenakan kapal bermuatan beras untuk Mataram merupakan kerajaan yang Batavia. Ia memohon dengan sangat terkuat di Jawa (Vlekke, 1945: 32). agar orang-orang Belanda b. Penyerangan Sultan Agung membantu Sultan Agung melawan Terhadap VOC di Batavia Banten dan sebagai tindakan Tahun 1628 pendahuluan hendaknya Belanda Karena persiapan dirasa sudah mengirim seorang utusan ke istana matang maka akan segera dimulai Mataram. Permohonan yang penyerangan. Penyerangan akan pertama dipertimbangkan oleh dimulai pada musim kemarau yaitu pemerintah tinggi Belanda tetapi setelah panen tiba, karena hal ini yang terakhir ditolak karena semua akan mempermudah untuk pelabuhan jelas ditutup dengan mendapatkan perbekalan. Berita ketat. tentang akan diadakannya Tanggal 22 Agustus 1628 penyerangan terhadap VOC di Tumenggung Baurekso dari Kendal Batavia sudah cukup lama telah sampai di Batavia, ia sebagai terdengar. Berita yang sampai pada panglima tertinggi armada Jawa, Belanda, pasukan Mataram akan suatu pasukan yang terdiri dari 50 mengerahkan prajuritnya sekitar kapal. Kapal ini memuat 150 ekor 39 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 ternak, 3.600 liter beras 10.000 ikat mempermudah menghadapi padi dan 26.000 kelapa dan pasukan Mataram. Sedangkan sebagainya yang dilengkapi tidak Belanda menarik diri dengan kurang dari 900 awak kapal. Tiga berlindung di balik pohon kelapa, hari kemudian datang lagi 27 kapal pisang dan di belakang pagar yang membawa perbekalan yang bambu. lainnya. Kedatangan kapal ini Tanggal 11 September 1628 membuat kekhawatiran pihak pasukan Mataram memajukan garis Belanda di Batavia. pertahanannya dengan berlindung Malam hari tanggal 24 Agustus di balik kayu-kayu dan belahan 1628 datang lagi 7 kapal dengan bambu. Namun pada tanggal 12 tujuan Malaka. Sebenarnya ketujuh September 1628 pasukan Mataram kapal ini dengan yang yang berada di sekitar baluwarti mendahuluinya. Tujuan Belanda dan parit-parit perlindungan adalah agar kapal yang terakhir ini mendapat serangan dari 65 serdadu tidak sempat menyampaikan senjata yang dilindungi 150 penembak pada teman-temannya yang lebih senapan kuno, yang mengakibatkan dahulu. Usaha Belanda ini akhirnya pasukan Mataram terpukul mundur gagal karena kapal-kapal itu dan yang meninggal sekitar 40 akhirnya dapat berkumpul. Pasukan prajurit (De Graaf, 1986: 152). yang pertama ini dipimpin oleh Pada tanggal 21 September Tumenggung Baurekso (Sanusi 1628 pasukan Mataram kembali Pane, 1952: 207). mengadakan penyerangan terhadap Dalam serangan yang pertama benteng Hollandia, Prajurit pasukan Mataram berhasil Mataram berusaha menaiki benteng memasuki pasar dan benteng, tetapi yang merupakan pertahanan sebelum sampai pasukan Mataram Belanda. Pasukan Mataram yang sudah terpukul mundur berusaha menaiki benteng dan (Depdikbud, 1978: 43). Pagi hari mendobrak benteng dengan balok- tanggal 16 Agustus 1628 datang balok kayu mendapat perlawanan pasukan di bawah kibaran panji- dari pasukan Belanda. Pasukan panji Tumenggung Baurekso dari Belanda yang terdiri dari 24 orang Kendal. Setelah Belanda berusaha mempertahankan diri mengetahui datangnya pasukan sampai peluru mereka habis. Tumenggung Baurekso ia Meskipun mendapat perlawanan mempersiapkan diri yaitu yang keras dari pasukan Belanda, mengosongkan kota bagian selatan pasukan Mataram masih dapat dan bagian barat. Sedangkan mempertahankan diri dengan baik rumah-rumah dan bangunan- yaitu dengan bersembunyi di dalam bangunan liar dibakar dan diratakan parit-parit perlindungan. dengan tanah. Arti dari dibakarnya Sasaran utama prajurit bangunan liar itu adalah untuk Mataram adalah benteng Hollandia 40 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 maka pasukan Mataram dengan Dengan datangnya bantuan ini gigih berusaha untuk dapat merebut menyebabkan pasukan Mataram benteng tersebut namun mendapat yang pertama bangkit kembali perlawanan dari 300 serdadu dan semangatnya. Pasukan Mataram di 100 orang sipil, serdadu, serdadu tahun 1628 ini terdiri dua kesatuan tersebut berusaha mengusir pasukan yaitu angkatan darat dan angkatan Mataram dari parit-parit laut. perlindungan bahkan Belanda Setelah semuanya disiapkan, berhasil mengacaukan pasukan pasukan Mataram segera mulai Mataram yang berada di dalam mengadakan penyerangan dan perkemahan. pertempuran pada tahap kedua ini Tanggal 21 Oktober 1628 pasukan Belanda mengalami Belanda berusaha melawan kerugian besar, hampir pasukan penyerangan pasukan Mataram. Belanda kehabisan peluru Pimpinan pasukan Belanda adalah (Kartapradja, 1987: 137). Jacques Lefebre. Belanda Pertempuran pada tahap kedua di mengerahkan pasukan sebanyak tahun 1628 ini pihak Belanda 2.866 serdadu mereka terdiri dari hampir mengalami kekalahan. Baru dua armada dan tujuh sekoci. setelah dilancarkan tembakan Sedangkan Belanda akan melawan meriam-meriam dari kapal pantai pasukan Mataram yang lainnya dan dari tembol-tembok kota melalui darat. Setelah pasukan serbuan pasukan Mataram dapat Mataram bertemu dengan pasukan dipatahkan. Belanda terjadilah pertempuran Karena pasukan Mataram dapat yang hebat. Tenda-tenda pasukan dipatahkan Belanda maka strategi Mataram dapat dibakarnya. perang diubah yaitu dengan Akibat dari pertempuran ini menggunakan strategi yang pernah pasukan Mataram cerai berai, 200 teruji di dalam pertempuran orang prajurit Mataram gugur melawan Surabaya di tahun 1625 dalam pertempuran. Malam yaitu dengan pembendungan berikutnya yaitu tanggal 22 Oktober sungai. Dalam pembendungan 1628 Belanda mengadakan sungai ini dipekerjakan 3.000 penyerangan kembali terhadap orang, akan tetapi pengerjaannya pasukan Mataram yang ada di sangat lamban, hal ini dikarenakan Marunda, dan akibat dari rakyat lemas karena kelaparan dan penyerangan ini kapal Mataram serba kekurangan. yang semula berjumlah 200 kapal. Satu-satunya serangan pasukan Sewaktu pasukan Mataram cerai Mataram pada bagian kedua ini berai datang bantuan Mataram yang difokuskan pada penyerangan dipimpin oleh Pangeran benteng Hollandia. Usaha untuk Mandurorejo. Adipati Upasanta merebut benteng Hollandia dan Tumenggung Suro Agul-Agul. dilakukan pada tanggal 28 41 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 November 1628. Penyerangan yang terdapat tiga meriam berat dan pertama dengan 100 orang prajurit, beberapa meriam ringan, sasaran kemudian yang dengan 300 orang dari penyerangan periode inipun prajurit. Penyerangan terhadap masih difokuskan pada benteng- benteng Hollandia ini ternyata benteng pertahanan Belanda. Dalam diketahui oleh Belanda sehingga penyerangan ini banyak terjadi pertempuran yang dahsyat tidak korban pertempuran baik berupa dapat dielakkan lagi. Akan tetapi nyawa prajurit Mataram maupun penyerangan pada tahap yang serdadu-serdadu Belanda. Tanggal kedua inipun mengalami kegagalan. 29 September 1629 pasukan Pasukan Mataram banyak yang Mataram menyerang benteng gugur di medan laga sedangkan Weesp namun dalam penyerangan yang masih hidup sebagian kembali ini pasukan Mataram banyak ke Mataram dan sebagian melarikan menderita kerugian, hal ini diri (De Graaf, 1986: 154). Karena dikarenakan kegagalannya dalam kegagalan di dalam penyerangan merebut benteng tersebut. tahun 1628 ini maka Sultan Agung Setelah lama mengadakan mengadakan penyerangan kembali pertempuran, akhirnya Belanda di tahun 1629. mengetahui kelemahan Mataram c. Penyerangan Sultan Agung yaitu pasukan Mataram tentu akan Terhadap VOC di Batavia Tahun mengalami kelemahan karena 1629 kelaparan. Maka ketika pasukan Setelah mendapatkan Mataram menyerang Belanda kekalahan di tanggal 17 September tanggal 27 September 1629 pasukan 1629 pasukan Mataram dari hari ke Mataram sudah mulai tidak hari mulai mempersiapkan kembali bersemangat lagi. Pagi hari tanggal sehingga tangal 21 September 1629 2 Oktober 1629, pasukan Mataram pasukan Mataram mulai sudah mulai mundur dari medan mengadakan penyerangan kembali pertempuran di Batavia, dan tembakan pertamapun segera kemunduran pasukan Mataram ini dilepaskan. Sebelum terjadi merupakan akibat kelaparan seperti penyerangan ini tepatnya tanggal 20 yang telah disebutkan di atas (De September 1629 Gubernur Jenderal Graaf, 1986: 157). Jan Pieters Coen meninggal Sultan Agung adalah putra dari dikarenakan sakit kolera. Ia Panembahan Senopati yang ahli dan dimakamkan di Balaikota karena sangat tangguh dalam pertempuran. Gereja terbakar ketika pengepungan Sultan Agung mewarisi tanggal 17 September 1629 (Sanusi ketangguhan dari ayahnya yaitu Pane, 1952: 208). Penyerangan Panembahan Senopati. Jadi pada tanggal 21 September 1629 ini panembahan Senopati berhasil diarahkan ke sebelah timur dan membimbing putranya untuk dapat sebelah selatan. Di sisi barat meneruskan cita-citanya. 42 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 Di dalam mempersiapkan diri Tumenggung Baurekso dari untuk mengadakan penyerangan Kendal, ia disertai dengan 10.000 terhadap VOC di Batavia, Sultan prajurit Mataram (Moedjanto, 1987: Agung banyak mendapat hambatan 165). Ia berjuang merebut Batavia yaitu Mataram mengalami dari tangan VOC. Sebelum depopulasi penduduk yang diadakan penyerangan terhadap diakibatkan oleh adanya perang dan Batavia Tumenggung Baurekso timbulnya wabah penyakit. Namun menutup hampir seluruh pantai hambatan itu tidak menghalangi utara Jawa, sehingga Sultan Agung dalam mengadakan mengakibatkan kesulitan bagi penyerangan terhadap VOC di Belanda untuk mendapatkan beras. Batavia. Ia sangat teguh Setelah terjadi pertempuran, pendiriannya dalam melaksanakan Baurekso memimpin pasukan cita-citanya itu. Persiapan Sultan dengan gigih sehingga pasukan Agung dalam mengadakan Belanda dapat didesaknya. Namun penyerangan di Batavia cukup dalam akhir pertempuran mantap ia mempersiapkan prajurit- Tumenggung Baurekso gugur di prajurit pilihannya, juga medan laga. perbekalannya. Prajurit Mataram Prajurit Mataram dalam yang dikirim Sultan Agung sangat mengadakan penyerangan terhadap tangguh, ia pantang mundur VOC di Batavia tahun 1628 sebelum nyawanya melayang. mengalami kegagalan hal ini Sikap prajurit Mataram yang dikarenakan prajurit Mataram pantang mundur inilah yang perlu mengalami kelaparan yang kita tanamkan pada prajurit negara diakibatkan oleh kurangnya Indonesia. Jika prajurit negara perbekalan. Setelah mengalami Indonesia sekarang ini mempunyai kegagalan dalam penyerangan yang jiwa seperti prajurit Sultan Agung pertama tahun 1628 maka Sultan niscaya keamanan dan Agung mempersiapkan diri secara kesejahteraan akan terjamin. lebih mantap yaitu dengan Pasukan Mataram dalam memvokuskan pada bidang logistik mengadakan penyerangan terhadap karena kegagalan tahun 1628 ini Batavia terdiri dari prajurit diakibatkan kurangnya persiapan Mataram dan prajurit negara dalam bidang logistik yang bawahan, namun mereka dapat mengakibatkan kelaparan bagi bersatu, hal ini dikarenakan Sultan pasukan Mataram. Persiapan bidang Agung sebagai raja mampu logistik ini dipersiapkan lebih besar, menjadi pengayom dan pengayom perbekalan sebagian dibawa dan bagi seluruh rakyat Mataram sebagian ditempatkan di sepanjang (Moedjanto, 1987: 157). rute perjalanan menuju Batavia. Penyerangan Sultan Agung di Dalam membawa perbekalan ini Batavia tahun 1629 dipimpin oleh prajurit Mataram menggunakan 43 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 berbagai macam taktik supaya Akhirnya utusan ini diberi perbekalan dapat sampai di tujuan keputusan yang berisi para kawula (De Graaf, 1986: 155). dalam Mataram diperbolehkan Penyerangan terhadap VOC di berdagang secara bebas di Batavia. Batavia di tahun 1629 ini akhirnya Dengan taktik seperti ini maka mengalami kegagalan, hal ini orang Mataram akhirnya dapat dikarenakan Belanda mengetahui mengangkut beras dalam jumlah gudang-gudang perbekalan yang besar melalui pantai dan makanan Mataram serta pasukan menyimpannya disana. Lebih dari Belanda membakar persediaan 100 kapal dengan muatan padi di makanan pasukan Mataram. Tetapi Batavia. Dalih dari pengangkutan walaupun penyerangan tahun 1628 beras ini oleh Tumenggung Tegal dan 1629 mengalami kegagalan dikatakan oleh Batavia (De Graaf, Sultan Agung tidak menyerah 1986 : 155). Adapun maksud begitu saja ia tetap berusaha dengan sebenarnya adalah guna persiapan berbagai macam cara untuk Mataram dalam perbekalan untuk mengusir VOC dari Batavia. mengadakan penyerangan di Setelah mengalami kegagalan Batavia tahun 1629. dalam penyerangan yang pertama Dalam penyerangan tahun 1629 tahun 1628 maka Sultan Agung ini Sultan Agung mengirim tokoh- mulai mempersiapkan diri secara tokoh yang amat tenar sebagai lebih mantap. Persiapan yang pimpinan penyerangan. Tokoh- ofensif ditekankan pada bidang tokoh itu diantaranya adalah Paman logistik. Kecuali itu persiapan Sultan Agung sendiri yaitu dalam persenjataan juga pangeran Juminah, Pangeran dipersiapkan secara lebih mantap, Purbaya dan Pangeran Puger yang karena hal ini sangat vital dibantu oleh Patih Singoranu, fungsinya. Persiapan dalam bidang Raden Wira Nata Pada, logistik ini sangat diutamakan Tumenggung dari Madiun dan adalah beras. Di beberapa tempat di Adipati Sumenep (Achadiati S, sepanjang rute perjalanan barisan 1988: 27). diadakan tempat persediaan beras Angkatan perang Mataram antara lain di Tegal dan di Cirebon. dengan dua gelombang, gelombang Untuk mempersiapkan yang pertama terdiri atas arteleri perbekalan ini Mataram mengambil dan amonisinya, yang datang pada hati orang Belanda yaitu mengirim pertengahan Mei 1629. Jadi dalam utusan ke Batavia. Utusan ini gelombang yang pertama ini belum membawa surat dari atasannya di membawa pasukan perang. Tegal yang isinya menawarkan Sedangkan gelombang yang kedua perdamaian. Ia bertindak terdiri dari pasukan infanteri yang sedemikian jauh sampai berangkat tanggal 20 Juni 1629 mengatakan “Raja minta maaf”. yang disertai 80.000 prajurit 44 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 (Hadjarati, 1952: 40). menghadapi Belanda sangatlah Setelah mempersiapkan diri di gigih akan tetapi ia mendapatkan Batavia, penyerangan segera kekalahan, pertahanan pasukan dimulai pada tanggal 12 September Mataram sebagian dibakar. Namun 1629. Pasukan Mataram dalam kebakaran ini tertolong adanya serangan yang pertama kali hujan sehingga dapat memadamkan menempatkan diri dalam parit kebakaran tersebut. Selain itu juga perlindungan dan siap mengadakan adanya bahaya kelaparan yang penyerangan terhadap benteng merajalela sehingga kelaparan dan Hollandia. Dalam serangan yang wabah penyakit juga merajalela di pertama pasukan Mataram sudah kalangan masyarakat secara meluas. mendapat perlawanan dari 3. Dampak Penyerangan Sultan Kompeni, bahkan pasukan Mataram Agung dapat dipukul mundur oleh Belanda. Penyerangan terhadap VOC di Tanggal 12 September 1629 Batavia yang dilaksanakan tahun 1628 pasukan Mataram dengan 200 orang dan 1629 oleh Sultan Agung banyak prajurit menyerbu benteng Bommel menimbulkan berbagai macam akibat bahkan ada sekitar 9 prajurit sudah baik bagi Belanda maupun Mataram. dapat menaiki benteng tersebut. a. Akibat Bagi Belanda Namun pasukan Mataram ini Setelah berpusat di Batavia, akhirnya dapat dipukul mundur oeh VOC melakukan perluasan serdadu-serdadu Belanda. Tanggal kekuasaan dengan pendekatan serta 14 dan 15 September 1629 datang campur tangan terhadap kerajaan- bantuan persenjataan yang diangkut kerajaan di Indonesia antara lain dengan gerobak-gerobak yang Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, ditarik 10 ekor kerbau. Setelah Gowa (Makasar) serta Maluku. datangnya persenjataan ini pasukan Akibat hak monopoli yang Mataram kemudian menyiapkan dimilikinya. VOC memaksakan meriam-meriam tersebut ke garis kehendaknya sehingga menimbulkan penyerangan bagian depan. permusuhan dengan kerajaan- Meriam-meriam ini terdiri dari kerajaan di Nusantara. Untuk Guntur Geni, Panca Wura dan menghadapi perlawanan bangsa beberapa meriam kecil (Achadiati Indonesia VOC meningkatkan S, 1988: 27). kekuatan militernya serta Dengan datangnya bantuan membangun benteng-benteng seperti meriam-meriam ini perlawanan di Ambon, Makasar, Jayakarta dan pasukan Mataram menjadi semakin lain-lain. gigih, namun tanggal 17 September Serangan yang dilaksanakan 1629. Belanda mengadakan oleh Sultan Agung pada waktu itu serangan Balasan dibawah mengalami hambatan yang berat hal pimpinan Antoni Van Diemen. ini dikarenakan perhatian Belanda Pasukan Mataram dalam 45 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 dipusatkan untuk menghadapi ini tidak hanya dalam bidang serangan dari Mataram. Dalam perdagangan tetapi mereka juga bidang perdagangan mengalami bekerja sama untuk mempersiapkan hambatan karena adanya peperang diri dalam mengusir VOC dari Belanda melawan Mataram yang Batavia. Hubungan perdagangan banyak memakan biaya terutama antara Belanda dengan Mataram biaya untuk pembenahan akibat difokuskan pada kebutuhan beras kerusakan perang. Sebenarnya guna memenuhi keperluan hidup. hubungan Mataram dengan VOC Sebenarnya sumber untuk pada awalnya sangat baik, mereka didapatkannya beras tidak hanya saling bekerja sama dan saling Mataram tetapi Banten juga menukar hasil dan barang merupakan penghasil beras akan perdagangan. Salah satu bukti tetapi hubungan antara Belanda hubungan baik ini sebelum tahun dengan Banten baru mengalami 1626 Belanda mengirim utusan ke ketegangan sehingga tidak mungkin istana Mataram sampai tiga kali, didapatkannya beras dari Banten tetapi setelah terjadi perang tahun mengingat akan kebutuhan beras 1628 dan 1629 hubungan Mataram tersebut Belanda kemudian dengan VOC di Batavia menjadi menjalin hubungan kembali dengan tegang. Tindakan Mataram selalu Mataram, selain itu Belanda juga menghalangi berkembangnya mengawasi apabila Mataram perokonomian Belanda. Kapal-kapal mengadakan persiapan Mataram selalu menghalangi kapal penyerangan yang ketiga terhadap Belanda yang berlayar bahkan VOC di Batavia, karena, perlu mereka sering merampok kapal diingat Mataram telah menjalin Belanda yang sedang berdagang (De kerjasama dengan Portugis. Graaf.1986: 195). b. Akibat Bagi Mataram Selain adanya perang dengan Setelah dua kali mengelami Mataram VOC di Batavia juga kekalahan di Batavia Sultan Agung menghadapi serangan dari Banten tidak berusaha lagi secara sehingga penyerangan yang secara sungguh-sungguh mempertaruhkan terus menerus ini akan semakin keberuntungan ketiga kalinya mempersulit perekonomian didepan tembok-tembok yang tidak Belanda. Perekonomian Belanda ini mungkin direbut itu. Yang akan semakin Sulit karena adanya diusahakan Sultan Agung adalah campur tangan Portugis dan Inggris bagaimana cara untuk mendapat dalam, perdagangan, terutama di penghormatan yang jelas dan tegas Malaka bahkan Portugis bekerja dari pihak Kompeni Belanda. sama dengan Mataram sehingga Seiring dengan perubahan akan semakin mempersulit permintaan dan kebutuhan di Eropa berkembangnya parekonomian dari rempah-rempah ke tanaman Belanda. Campur tangan Portugis 46 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 industri yaitu kopi, gula dan teh namun selalu menga1ami maka pada abad 18 VOC kagagalan, Ia tidak putus asa mengalihkan perhatiannya untuk dengan kegagalan itu sehingga menanam ke tiga jenis barang berusaha menjalin hubungan komoditi tersebut. Misalnya tebu di dengan Portugis, Ia menjalin Muara Angke (sekitar Batavia), hubungan dengan Portugis ini kopi dan teh daerah Priangan. karena mendengar kemenangan Setelah Cornellis de Houtman Portugis dalam pertempuran. tahun 1596 sampai di Banten maka Permintaan bantuan ini sudah munculah banyak perusahaan dikirim sejak tahun 1626 sebelum (tidak kurang dari 14) yang mendapat tanggapan kemudian berkeinginan untuk berlayar ke permintaan itu diulang lagi pada Indonesia serta perusahaan dagang tahun 1630. Ternyata permintaan asing yaitu Spanyal, Portugis, ini ditangapi dengan gembira, Inggris dan Prancis berlomba bahkan hubungan perdagangan mencari rempah-rempah dan antara Mataram dengan Portugis berlayar ke Asia. VOC di bentuk sangat menggembirakan. Dengan untuk menghadapi persaingan adanya kerja sama yang baik ini dengan bangsa lain dan mencegah Belanda mejadi khawatir kalau persaingan intern perusahaan Mataram akan menyerang Batavia Belanda. Dalam melaksanakan yang ketiga kalinya. Portugis pemerintahan VOC banyak dalam membantu Mataram akan mempergunakan tenaga Bupati. mengirim beberapa pasukan Sedangkan bangsa Cina dipercaya perangnya dan akan melatih tentara untuk pemungutan pajak dengan Mataram untuk menaiki benteng cara menyewakan desa untuk serta akan melatih tentara Mataram beberapa tahun lamanya. untuk membuat meriam-meriam Sultan Agung mengambil jalan guna keperluan perang terutama lain yaitu berusaha dengan dalam mempersiapkan diri untuk menempuh jalan perundingan- menyerang VOC di Batavia. perundingan pada Belanda. KESIMPULAN Dengan perundingan ini apabila berhasil tidak akan memakan Dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi VOC di Batavia Sultan korban yang banyak, perundingan Agung mulai membenahi diri untuk dengan Belanda berkali kali mempersiapkan prajuritnya, walaupun dilaksanakan namun belum telah disinggung di atas sebelum tahun membuahkan hasil yang memunaskan. Perundingan itu 1628 Mataram diserang wabah penyakit. Dengan adanya serangan wabah penyakit dilaksanakan pada tahun 1630 ini Mataram bila ditinjau dari segi sampai 1634. Walaupun Sultan Agung sudah dua kali mengadakan penduduknya. Mataram mengalami depopulasi penduduk. Cukup banyak penyerangan terhadap Batavia 47 Karmawibangga: Historical Studies Journal, 6 (1), 2024 rakyat Mataram yang meninggal akibat Louis Gottschlak. (1975). Mengerti wabah penyakit ini sehingga Mataram Sejarah (terjemahan Nugroho banyak kehilangan prajurit dan hal ini Notosusanto). Jakarta: Universitas akan mengurangi kekuatan Mataram. Indonesia. Moedjanto.(1988). Konsep Kekuasaan DAFTAR PUSTAKA Jawa, Yogyakarta : Kanisius Aqhadiati. (1988). Zaman Mataram Islam, Jakarta : CV Multi Guna _________.(1988). The Concept Of Power In Javanese Cultur, Amir Hamzah.(1952), Sejarah Yogyakarta : Gajahmada University Kebangsaan, Jakarta : Pustaka Press Antara Prijohutomo. (1952). Tentang Perang Aqcip Suminto.(1986), Politik Islam dan Kejadian Besar, Jakarta : Balai Hindia Belanda, Jakarta : Lembaga Pustaka Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial Soekmono. ( 1973). Sejarah (LP3S) Kebudayaan Indonesia III, Yogyakarta : Kanisius. Balai Penerbitan Bahasa.(1980), Babad Sultan Agung, Yogyakarta : Ruslan Abdul Gani. (1963). Penggunaan Departemen Pendidikan dan Ilmu Sejarah. Bandung : Prapanca Kebudayaan. Sanusi Pane. ( 1952). Sejarah Indonesia Departemen Pendiidikan dan Jilid I, Jakarta : Balai Pustaka Kebudayaan. (1978,) Sejarah DKI Sartono Kartodirdjo, Marwati Djoned Jakarta, Jakarta.: Balai Pustaka Pusponegoro, Nugroho Noto Hadjarati.(1952), Sejarah Indonesia. Susanto. (1972). Sejarah Nasional Jakarta : Pustaka Antara Indonesia III, Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. De. Graaf. (1986). Puncak kekuasaan Mataram, Jakarta : Pustaka Utama Soekmono.( 1973). Sejarah Kebudayaan Grafitipers. Indonesia III, Yogyakarta : Kanisius. ------------------(1987). Awal Kebangkitan Solicin Salam. (1964). Sejarah Islam di Mataram 3. Jakarta : Pustaka Utama Jawa, Jakarta : Jaya Murni. Grafitipers. Vlekke.(1945). Nuusantara, A History of -------------------(1987 ). Awal The East Indian Archipelago, Kebangkitan Mataram. Jakarta : Chambridge University Press Pustaka Utama Grafitipers. Havard --------------------( 2002). Puncak Zainudin Saleh, Anwar Duski. (1938). Kekuasaan Mataram, Polotik Sejarah Indonesia, Jakarta : Pustaka Ekspansi Sultan Agung. Jakarta : Dewata. Pustaka Utama Grafitipers. http//www.sej.jog.co.id 48

Use Quizgecko on...
Browser
Browser