202331102_Dhea Febrina Kusumawardhani_Sistem Opeasi6.pdf
Document Details
Uploaded by HalePyrite4718
Full Transcript
Sistem Operasi F Manajemen Storage Dhea Febrina Kusumawardhani | 202331102 MATERI lam Sistem storage da Konsep Operasi r direktori an struktu em d File syst lokasi blok...
Sistem Operasi F Manajemen Storage Dhea Febrina Kusumawardhani | 202331102 MATERI lam Sistem storage da Konsep Operasi r direktori an struktu em d File syst lokasi blok si dan dea aloka Teknik disk Apa itu storage di dalam sistem operasi? File system merupakan suatu pengaturan penyimpanan data pada driver (media penyimpan data). Sistem inilah yang mengatur bagaimana sebuah data akan disimpan hingga kemudian bisa diakses kembali. File system ini juga yang akan mengatur pengoperasian media storage pada komputer yang terhubung dengan perangkat storage. Register Register di CPU, berada di level teratas. Informasi yang berada di register dapat diakses dalam satu clock cycle CPU. Primary Storage Secondary Storage Primary Memory (executable memory), berada di Secondary Memory diukur sebagai kumpulan dari level tengah. Contohnya, RAM. Primary Memory bytes (block of bytes), waktu aksesnya lambat, dan diukur dengan satu byte dalam satu waktu, secara bersifat non-volatile (informasi tetap tersimpan relatif dapat diakses dengan cepat, dan bersifat ketika komputer dimatikan). Memori ini diterapkan di volatile (informasi bisa hilang ketika komputer storage device, jadi akses meliputi aksi oleh driver dimatikan). CPU mengakses memori ini dengan dan physical device. Contohnya, disk and tape. instruksi single load dan store dalam beberapa clock cycle. Fungsi Storage 1. Membantu dalam mengorganisasi dan mengelola data dengan cara yang terstruktur. Ini melibatkan pengaturan struktur penyimpanan, seperti sistem file dan direktori yang berguna untuk menyimpan dan mengakses data dengan mudah dan efisien. 2. Berperan dalam menjaga keamanan dan integritas data dengan adanya fitur keamanan, seperti enkripsi data dan pengendalian akses atau kebijakan akses yang terkontrol. 3. Penggunaan lainnya adalah sebagai penyimpanan data cadangan (backup). Dengan menyimpan salinan data pada perangkat yang berbeda atau menggunakan layanan cadangan di cloud, pengguna dapat memulihkan data yang hilang atau terhapus. File System Storage atau tempat penyimpanan di dalam sistem operasi merupakan perangkat digital yang berfungsi untuk menyimpan berbagai macam data digital yang dapat di simpan dalam kurun waktu yang tidak menentu tergantung usia dan perawatan dari perangkat storage itu sendiri. Hirarki memori yang terdiri atas tiga level, yaitu Register, Primary Storage, dan Secondary Storage. Jenis File System FAT (File Allocation Table): Sistem file sederhana yang banyak digunakan untuk perangkat penyimpanan yang dapat dilepas. Terdapat beberapa versi seperti FAT16 dan FAT32. NTFS (New Technology File System): Digunakan oleh Windows, NTFS mendukung fitur-fitur canggih seperti enkripsi dan penjurnalan. HFS (Hierarchical File System): Digunakan oleh Mac OS, HFS juga memiliki struktur hierarkis untuk pengorganisasian file. Fungsi File System Pengaturan Penyimpanan: File system menentukan bagaimana data disimpan, diakses, dan diorganisir. Ini mencakup penamaan file, format penyimpanan, dan lokasi fisik data di media penyimpanan. Manajemen Akses Data: File system mengatur izin akses untuk file, memastikan bahwa hanya pengguna atau aplikasi yang berwenang yang dapat membaca atau memodifikasi data tersebut. Struktur Hierarkis: File system biasanya menyusun file dalam struktur hierarkis yang terdiri dari direktori dan subdirektori, memudahkan pengguna dalam mencari dan mengelola file. Struktur Direktori Struktur direktori adalah cara sistem operasi mengorganisir file dan folder dalam sistem file. Jenis Struktur Direktori 1. Struktur Satu Tingkat : Semua file disimpan dalam satu direktori tanpa subdirektori. Kelemahan: Sulit untuk mengelola dan mencari file jika jumlahnya banyak, karena semua file harus memiliki nama unik. 2. Struktur Dua Tingkat : Memisahkan direktori untuk setiap pengguna, di mana setiap pengguna memiliki direktori file (User File Directory/UFD) sendiri. Setiap UFD dapat memiliki subdirektori, memudahkan pengelompokan dan pencarian file. 3. Struktur Pohon : Menerapkan hierarki di mana setiap direktori dapat memiliki subdirektori dan file. Memungkinkan pencarian yang lebih efisien dan pengelompokan file yang lebih baik. 4. Struktur Acyclic Graph : Memungkinkan penggunaan bersama file atau direktori oleh beberapa pengguna. Menghindari siklus dalam struktur, meskipun lebih kompleks dalam pengelolaan. Komponen Utama Struktur Direktori 1. Direktori Root (/): Merupakan titik awal dari semua struktur direktori. Semua direktori lainnya berada di bawahnya. 2. Subdirektori: Setiap direktori dapat memiliki subdirektori yang menyimpan file-file terkait. Misalnya, /home untuk data pengguna, /etc untuk konfigurasi sistem. 3. File: Setiap item yang disimpan dalam direktori, baik itu dokumen, aplikasi, atau konfigurasi. Operasi Struktur Direktori 1. Mencari File: Menemukan file berdasarkan nama atau pola tertentu. 2. Membuat File: Menambahkan file baru ke dalam direktori. 3. Menghapus File: Menghapus file yang tidak diperlukan lagi. 4. Menampilkan Isi Direktori: Melihat daftar semua file dan subdirektori dalam sebuah direktori. 5. Mengganti Nama File: Mengubah nama file untuk mencerminkan isi atau penggunaannya. Teknik Alokasi dan Dealokasi Blok Disk Alokasi blok disk adalah proses penempatan data ke dalam blok-blok penyimpanan pada disk. Sedangkan dealokasi adalah proses menghapus atau membebaskan blok-blok disk yang tidak lagi digunakan oleh proses atau aplikasi. Teknik ini penting untuk menghindari pemborosan ruang penyimpanan dan menjaga efisiensi sistem. Teknik Alokasi 1. Alokasi Kontigu: Data disimpan dalam blok-blok yang berdekatan secara fisik. Ini memudahkan akses cepat karena semua data dapat diakses dalam satu pembacaan. Kelemahan: Dapat menyebabkan fragmentasi eksternal, di mana ruang kosong di antara blok-blok yang terpakai tidak dapat digunakan untuk menyimpan data baru. 2. Alokasi Terpisah (Non-Kontigu): Data disimpan dalam blok-blok yang tidak berdekatan. Ini memungkinkan penggunaan ruang disk yang lebih efisien. Kelemahan: Akses data mungkin lebih lambat karena sistem harus mencari blok-blok yang terpisah. 3. Alokasi Indeks: Menggunakan tabel indeks untuk menyimpan alamat blok-blok data. Setiap file memiliki entri indeks yang menunjuk ke lokasi fisik data. Kelemahan: Memerlukan overhead tambahan untuk menyimpan dan mengelola tabel indeks. 4. Alokasi Dinamis: Ruang disk dialokasikan sesuai kebutuhan saat proses berjalan, bukan sebelumnya. Kelemahan: Dapat menyebabkan fragmentasi dan memerlukan mekanisme untuk mengelola ruang kosong. Teknik Dealokasi 1. Dealokasi Langsung: Blok-blok yang tidak lagi diperlukan segera dibebaskan dan dapat digunakan kembali oleh proses lain. 2. Penggabungan (Coalescing): Setelah dealokasi, sistem dapat menggabungkan blok-blok kosong yang berdekatan untuk mengurangi fragmentasi dan menciptakan blok besar yang dapat digunakan untuk alokasi di masa depan. 3. Penghapusan Tertunda: Dalam beberapa sistem, penghapusan dari disk tidak dilakukan segera tetapi ditunda sampai sistem memutuskan bahwa ruang tersebut benar-benar tidak diperlukan lagi. 4. Manajemen Fragmentasi: Teknik seperti pengelompokan (clustering) digunakan untuk mengurangi efek dari fragmentasi dengan menyimpan data yang sering diakses bersama-sama dalam satu area disk.