Tugas Manusia sebagai Citra Allah

Tugas Manusia sebagai Citra Allah

• Penyebab kerusakan lingkungan alam ciptaan Tuhan meliputi sifat egois dan egosentris manusia, keserakahan, dan sikap tidak peduli terhadap lingkungan.
• Manusia sering melupakan tugasnya sebagai citra Allah.
• Kejadian 1:28 memberkati manusia untuk beranak cucu, memenuhi bumi, dan menaklukkannya.
• Manusia diberi kuasa atas ikan, burung, dan binatang yang merayap di bumi.
• Kekuasaan manusia atas alam tidak mutlak, melainkan berasal dari Allah.
• Kuasa manusia atas alam harus digunakan sesuai kehendak Allah.
• Menguasai berarti menjaga, merawat, mengolah, mengembangkan, dan menyempurnakan alam untuk kesejahteraan manusia dan kemuliaan Allah.
• Peran remaja termasuk menjaga kelestarian lingkungan, memelihara tanaman, menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan menanam pohon untuk penghijauan.

Kemampuan dan Keterbatasan Diri

• Kemampuan atau talenta adalah sesuatu yang dimiliki sejak lahir dan diberikan oleh Allah.
• Allah memberikan kelebihan kepada setiap manusia, baik secara fisik (bentuk tubuh, kekuatan fisik, keindahan) maupun sifat/karakter (ramah, murah hati, suka menolong, jujur, bijaksana).
• Contoh bakat olahraga: bola, bulu tangkis, dll.
• Contoh bakat seni: menyanyi, menari, dll.
• Film (Matius 25:14-30) menggambarkan tiga hamba dengan talenta berbeda:
  • Hamba pertama mendapatkan 5 talenta dan mengembangkannya menjadi 10.
  • Hamba kedua mendapatkan 2 talenta dan mengembangkannya menjadi 4.
  • Hamba ketiga tidak menggunakan 1 talenta yang diterimanya.
• Makna perumpamaan talenta: Allah memberikan talenta berbeda kepada setiap orang, dan setiap orang dipanggil untuk mengembangkannya.
• Jika seseorang berusaha mengembangkan talentanya, Allah akan menambahnya dan menganugerahi kebahagiaan.
• Orang yang malas mengembangkan talentanya akan membuat Allah marah dan kehilangan semua yang dimilikinya.
• Cara mengembangkan talenta/kemampuan: tekun berlatih, mengikuti pembinaan, mengikuti kompetisi, belajar giat, berdoa.
• Manusia memiliki keterbatasan fisik, ekonomi, psikologis, intelektual, dan budaya.
• Kematian adalah keterbatasan yang tidak bisa dihindari.
• Injil Markus 4:35-41 mengajarkan cara mengatasi keterbatasan.
• Sikap terhadap keterbatasan bervariasi dari menyerah hingga berusaha menutupinya dengan mencari kesalahan orang lain atau menyadari kekurangan dan berusaha menguranginya dengan mengembangkan kemampuan di bidang lain.
• Murid Yesus memiliki keterbatasan dalam menyediakan makanan dan dana.
• Sikap murid Yesus terhadap keterbatasan: menyadari kekurangan dan mengandalkan Yesus.
• Cara mengatasi keterbatasan: berusaha menemukan apa yang bisa dilakukan, berserah diri pada Tuhan Yesus, dan taat pada perintah-Nya.

Kesederajatan Laki-laki dan Perempuan

• Kejadian 1:26-27 menyatakan bahwa manusia sebagai citra Allah dimaknai sebagai gambaran/keserupaan dengan Allah.
• Letak keistimewaan manusia terdapat pada akal budi (berpikir baik dan buruk), kebebasan (menguasai bumi tetapi positif), dan hati nurani (belas kasihan, kepedulian).
• Manusia mewarisi sifat-sifat Allah dan diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya.
• Dalam masyarakat Yahudi, kaum perempuan seringkali diperlakukan tidak adil.
• Allah menciptakan perempuan dan laki-laki saling membutuhkan, sehingga tidak ada yang lebih tinggi atau rendah di antara mereka.
• Ciri-ciri perempuan sejati meliputi sifat keibuan, lemah lembut, sabar, dan penuh kasih.
• Ciri-ciri laki-laki sejati meliputi bertanggung jawab, suka melindungi yang lemah, bijaksana, kuat, dan pekerja keras.
• Ajaran kitab suci tentang kesederajatan terdapat dalam Kejadian 1:26-27 dan Kejadian 2:18, 21-23.
• Ajaran Gereja Katolik tentang kesederajatan terdapat dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK).

Peran Gereja bagi Perkembangan

• Gereja memiliki peran aktif dan selalu memberikan peluang untuk mengembangkan iman.
• Gereja mengembangkan iman melalui pelayanan misdinar.
• Perayaan Ekaristi dalam Gereja Katolik terdiri dari ritus pembukaan, liturgi sabda, liturgi ekaristi, dan ritus penutup.
• Kegiatan pelayanan gereja disebut juga karya pastoral gereja.
• Tugas karya pastoral gereja melanjutkan Tri Tugas Kristus sebagai iman, nabi, dan raja.
• Panca tugas gereja meliputi:
  • Liturgia/pengudusan (perayaan ekaristi, ibadat lingkungan, doa Rosario, doa pribadi).
  • Kerygma/katekese (pelajaran agama, pendalaman iman, pendalaman kitab suci, retret, rekoleksi).
  • Koinonia/persekutuan dalam persaudaraan (rapat pengurus, perayaan Natal/Paskah bersama, ziarah bersama).
  • Diakonia/pelayanan (bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial).
  • Martiria/kesaksian (mempelajari sesuatu yang baik bagi masyarakat, berbagi pengalaman akan Tuhan, memberi teladan yang baik).
• Gereja membantu mengembangkan iman melalui kegiatan gereja (persekutuan doa, pemahaman Alkitab), teladan tokoh gereja, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan gereja.
• Peran gereja bagi perkembangan yaitu melatih diri beribadat, setia, penuh kasih, hidup dalam kesucian, dan rajin membaca kitab suci.
• Bacaan Kitab Suci Kisah Para Rasul 17:16-23 relevan.
• Gereja para rasul dipimpin oleh Paus Petrus.
• Terdapat 4 masa dalam gereja:
  • Masa Perjanjian Lama (dipimpin oleh imam besar).
  • Masa Yesus (Yesus adalah imam agung dan menunjuk para rasul untuk meneruskan tugasnya).
  • Gereja Awal (para rasul menunjuk uskup dan imam).
  • Gereja Modern (tradisi imamat berlanjut).

Sakramen Baptis

• Sakramen dalam Gereja Katolik: Baptis, Komuni, Tobat, Krisma, Perkawinan, Imamat, Pengurapan Orang Sakit.
• Sakramen inisiasi menandakan seseorang telah diterima secara resmi menjadi anggota gereja, yaitu Baptis, Ekaristi, Krisma.
• Sakramen termateraikan kekal hanya bisa diterima satu kali seumur hidup, yaitu Baptis, Krisma, Imamat.
• Inisiasi Kristen: upacara penerimaan Sakramen Baptis adalah bagian dari upacara inisiasi Kristen.
• Sakramen Baptis berasal dari kata Baptizatorum, artinya ditenggelamkan.
• Sakramen Baptis melambangkan kelahiran baru dalam roh, yaitu manusia lama yang penuh dosa mati dan dilahirkan kembali menjadi manusia baru yang bersih dari dosa.
• Pembaptisan: masuk ke dalam air dalam keadaan kotor, lalu keluar dari air dalam keadaan bersih.
• Tahap-tahap penerimaan Sakramen Baptis:
  • Tahap I: dari simpatisan menjadi katekumen (pelantikan).
  • Tahap II: dari katekumen menjadi calon baptis (peresmian).
  • Tahap III: dari calon baptis menjadi baptisan baru (upacara pembaptisan).
• Buah-buah Sakramen Baptis:
  • Semua dosa dihapus, baik dosa asal maupun dosa pribadi.
  • Diangkat menjadi anak Allah dan berhak atas warisan hidup ilahi.
  • Resmi menjadi anggota gereja.
• Konsekuensi Sakramen Baptis:
  • Dilibatkan dalam karya keselamatan Kristus.
  • Ikut ambil bagian dalam tritugas Kristus, yakni sebagai iman, nabi, dan raja.
• Tritugas Kristus dijabarkan dalam panca tugas gereja yang meliputi: liturgy, katekese, koinonia, diakonia, dan martiria.
• Tanda lahir Sakramen Baptis:
  • Air: melambangkan bahwa orang yang dibaptis dimasukkan dalam kematian Kristus untuk kemudian bangkit bersama Kristus.
  • Lilin menyala: melambangkan terang Kristus.
  • Kain putih: lambang kesucian.
  • Minyak suci: lambang pengusiran setan dan pencurahan Roh Kudus.
  • Tanda salib di dahi: lambang kemenangan Kristus.

Yesus Sang Pendoa

• Doa adalah berkomunikasi dengan Tuhan.
• Berkomunikasi berarti berbicara, mengungkapkan isi hati kepada Allah, dan mendengarkan kehendak-Nya.
• Doa yang baik adalah lebih banyak mendengar daripada berbicara.
• Macam-macam bentuk/jenis doa:
• Doa Vokal: Berdoa dengan mengucapkan kata-kata.
• Doa Meditasi: Berdoa dengan memusatkan pikiran terhadap sesuatu hal.
• Doa Kontemplasi: Berdoa dengan menikmati keagungan Tuhan lewat alam ciptaan Tuhan.
• Peran dan fungsi doa:
• Mempererat relasi manusia dengan Allah.
• Memampukan manusia untuk melihat dimensi baru dari hidup dan karya.
• Mengangkat setiap karya menjadi karya yang bersifat apostolik/merasul.
• Berdoa menurut kitab suci.
• Berdoa berarti berkomunikasi dengan Allah.
• Tidak hanya memohon sesuatu, tetapi juga berusaha untuk mendengarkan dan mengerti kehendak Allah.

Yesus Mewartakan Kerajaan Allah:

• Kerajaan Allah adalah pokok pewartaan Yesus.
• Misi utama Yesus adalah mewartakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.
• Melalui misinya, Yesus memperkenalkan Allah sebagai kasih.
• Contoh kasih Allah: rela mengutus anaknya untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
• Gambaran Kerajaan Allah:
• Gambaran yang kurang tepat: tempat yang indah dan megah, layaknya kerajaan di dunia.
• Gambaran yang benar: Allah yang meraja; orang yang tinggal di dalam Kerajaan Allah adalah orang yang dengan tulus rela menyerahkan hidupnya secara total kepada kehendak Allah.
• Perbandingan gambaran Kerajaan Allah menurut umat Israel dan ajaran Yesus:
• Umat Israel memahami Kerajaan Allah secara lahiriah.
• Yesus mewartakan Kerajaan Allah dalam arti Allah hadir dan merajai hidup manusia.
• Melalui perumpamaan, Yesus memandang orang Yahudi sebagai kelompok manusia yang bebal, mereka mendengar warta Kerajaan Allah tetapi tidak mengerti dan tidak tanggap.
• Tuhan Yesus memperkenalkan Kerajaan Allah melalui perumpamaan supaya orang mudah mengerti makna dari Kerajaan Allah itu sendiri.
• Setiap perumpamaan mengandung arti dan maksud yang sangat mendalam, baik menyangkut sifat-sifat Kerajaan Allah, berbagai bentuk tanggapan manusia, dan resiko yang ditanggung.

Yesus Sungguh Allah dan Sungguh Manusia:

• Sifat-sifat kemanusiaan:
• Memiliki kecenderungan mengikuti keinginan daging.
• Memiliki keterbatasan: dapat sakit, mati, haus, dan lapar.
• Memiliki emosi: mengalami senang, sedih, marah, dan kecewa.
• Sifat-sifat ke-Allahan:
• Maha kuasa, maha sempurna, kekal abadi.
• Murah hati, pengasih, penyayang, pengampun.
• Rela berkorban untuk menebus dosa manusia
• Yesus sungguh Allah:
• Dikandung dari Roh Kudus.
• Mampu mengadakan banyak mujizat.
• Bangkit dari mati.
• Kesaksian Yohanes Pembaptis, Allah Bapa, dan Yesus sendiri.
• Yesus sungguh manusia:
• Dikandung dan dilahirkan oleh seorang ibu.
• Mengalami pertumbuhan secara normal.
• Mengalami lapar, haus, lelah, sakit.
• Memiliki emosi: gembira, sedih, takut.
• Mengalami kematian.

Kebangkitan Yesus:

• Pentakosta adalah perayaan yang memperingati turunnya Roh Kudus kepada para rasul dan murid Yesus di Yerusalem, 50 hari setelah Paskah.
• Makna: mengingatkan tentang peran Roh Kudus dalam kehidupan spiritual, kekuatan untuk bersaksi, dan pentingnya persatuan dalam Kristus.